Jangan paksa aku menikah

"Ayah, dia telah melakukan hal buruk padaku, dia juga ingin membuat keluarga kita hancur, apakah ayah tidak paham jika Dave hanya ingin harta kita saja?"

Plak!

Pukulan itu kembali memberikan luka terdalam di pipi sang gadis.

Ayah Silva tak menyangka jika putrinya berani memfitnah seorang Dave yang selama ini sangat baik.

"Kau keterlaluan Silva, kau paham kan dengan apa yang kau katakan? ayah tidak peduli dengan apapun, ayah hanya ingin kau menikah dengan Dave. Dengan atau tanpa persetujuan darimu!"

Sang ayah menarik lengan sang gadis lalu membawanya masuk ke dalam kamar, Tuan Nuel mengunci anaknya di dalam kamar.

"Ayah! ini tidak adil, keluarkan aku dari sini!" ucap sang gadis yang tak terima atas perlakuan ayahnya.

"Kau sudah menjadi pembangkang, ayah tidak terima!" teriak Tuan Nuel sambil pergi.

Dia tak menghiraukan apa yang di katakan oleh putrinya.

Tuan Nuel meninggalkan putrinya, lalu berjalan menuju ruang tamu lagi.

Hingga Tuan Nuel, menghampiri Dave dan meminta maaf padanya.

"Dave, maafkan anakku, dia hanya bocah yang tak tahu apapun," ucap sang ayah.

Dia benar-benar meminta maaf atas perkataan sang anak yang tak ada dasarnya itu.

"Tidak perlu terlalu keras padanya tuan, dia adalah gadis modern, mana bisa menikah dengan cara perjodohan, aku yang salah."

Dave tersenyum, dia ingin pamit.

Namun tuan Nuel tak memperbolehkan pria itu untuk pergi.

"Kau di sini dulu, kita akan membicarakan satu hal, pernikahan."

Tuan Nuel tetap keukeuh dengan apa yang menurutnya benar tanpa persetujuan sang putri sebab dia tak suka ada penolakan.

"Putri tuan? apa dia setuju?"

"Kau tidak perlu memikirkan gadis keras kepala itu, selama ini anakku sangat baik, tapi saat dia tak mau menuruti apa yang aku katakan, pada akhirnya aku harus memberikannya banyak hukuman. Asal kau tahu saja, aku sudah menyebarkan undangan, setelah ini. Kalian akan menikah, besok siang pukul 14.00. Kau datanglah ke gedung pernikahan di jalan XZ."

Sang ayah benar-benar melakukannya, dia memaksa sang putri setuju dengan cara apapun.

Dave cukup senang dengan rencana ini, hanya saja dia menyembunyikan perasaan bahagianya.

"Tuan, ini tidak baik, aku harus mengatakan Sesuatu kepadanya."

Dave ingin terlihat perhatian kepada Silva, tapi sang ayah menolak hal ini.

"Kau pulang ke rumah, nanti akan ada sopir yang menjemputmu sebelum pukul 14.00."

Ayah Silva sudah merencanakan ini semua sejak sang anak terlalu kritis.

Dia memang tidak suka dibantah.

Pada akhirnya Silva harus menerima akibatnya.

"Baik Tuan."

"Nah bagus, kau adalah calon menantu yang baik."

Dave beranjak dari tempat duduknya, nyonya Nuel belum berkomentar, dia hanya menyimak apa yang disampaikan oleh suaminya.

Namun, sebelum pergi, Dave menyempatkan untuk meminum segelas air yang telah di buat oleh calon ibu mertuanya.

Ini membuat nyonya Nuel terkesan.

"Hm, kau begitu baik Dave, kau sangat pantas menjadi menantuku."

Nyonya Nuel tersenyum dan mengusap pundak Dave dengan lembut.

Pandangan mata Dave begitu berbinar.

"Akhirnya aku sudah sampai pada tujuan utamaku, menjadi seorang menantu keluarga ini, baguslah. Aku berhasil melakukannya dengan baik, tanpa paksaan serta drama yang berlebihan," batin Dave penuh kemenangan.

Dia berharap jika akan mendapatkan satu hal yang membahagiakan yaitu, cintanya bisa terbalas meski Silva terlihat tak menyukainya.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!