Suster Diana mulai merasakan kehidupan yang berbeda ketika dirinya menjadi seorang Suster di rumah yang sangat megah sekali seperti ini.
"Seperti nya orang tua Putri Belinda akan semakin sibuk dengan pekerjaan nya dan Putri Belinda, dia pasti akan lebih dekat ku."
Suster Diana memegang tangan dan kaki Putri Belinda yang seperti lemas.
"Kenapa aku merasa tangan dan kaki nya seperti lemas yaa, bahkan di usia satu tahun belum bisa di dirikan."
Suster Diana berusaha untuk memastikan kembali dan dia merasa jika Putri Belinda harus melakukan terapi.
"Ini harus segera aku bicarakan dengan Bu Melinda dan Pak Ronny, karena mencegah itu jauh lebih baik."
Suster Diana terus saja mencoba untuk menstimulasi Putri Belinda.
"Anak baik yaa anak cantik sehat selalu ya sayang, semoga ini semua bisa segera teratasi yaa sayaaaaang."
Suster Diana tidak berani untuk menghubungi duluan nomer handphone Melinda karena dia takut Melinda yang sedang sibuk.
Suster Diana memilih untuk menunggu Melinda yang menghubungi nya.
"Ayo sayang kita masuk ke dalam kamar yaa, kita main-main di sana yaa sayaaaaang."
Suster Diana memilih untuk masuk ke dalam kamar nya dengan mengendong Putri Belinda.
Di saat Suster Diana memikirkan fisik Putri Belinda, di sisi lain Melinda seperti di desak oleh suaminya harus memberikan penampilan yang sempurna.
Ronny Mahendra tidak mau kehilangan bisnis besar ini, karena jika dia berhasil dia akan mendapatkan sebuah gedung megah untuk bisa menjadi toko Parfume nya secara gratis.
Melinda pun mulai melakukan aksinya dia begitu sangat tenang dan pintar sekali dalam berbicara dan menyampaikan kata-kata yang baik dan bijak di depan banyak orang sampai akhirnya mereka berdua pun mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Melinda merasa jika adalah yang sebut dengan sebuah keberkahan dan keberuntungan untuk nya dan keluarga nya.
"Terimakasih banyak istri ku, kamu sudah memberikan yang terbaik untuk bisnis kita berdua. Dan semoga kedepannya bisnis kita selalu maju dan berkembang."
Ronny meninggalkan Melinda dia bergabung dengan teman-teman bisnis nya dan Melinda memilih untuk duduk dan teringat pada Putri Belinda.
"Lebih baik aku menghubungi Suster Diana, aku sangat merindukan sekali Putri Belinda ku."
Melinda dengan sangat cepat dia langsung mengeluarkan handphone nya untuk menghubungi Suster Diana.
Suster Diana yang sedang bermain dengan Putri Belinda dia langsung menjawab panggilan telephone tersebut.
*Hallo Bu Melinda*
*Hallo Suster Diana, bagaimana dengan kondisi Putri Belinda dia baik-baik saja kan dia tidak menangis. Saya sangat menghawatirkan sekali kondisi Belinda*
*Hmmmm, begini Bu ada yang ingin saya sampaikan kepada Ibu. Saya melihat lutut nya seperti lemas sekali seharusnya di usia satu tahun sudah bisa di dirikan atau berdiri sendiri tapi ini Belinda terlihat sangat lemas sekali Bu*
Melinda seketika langsung terdiam ketika mendengar perkataan dari Suster Diana, ternyata apa yang di rasakan dan takutkan selama ini benar.
*Kalau begitu besok kita pergi ke Dokter Specialis Anak yaa, aku tidak mau tumbuh kembang Belinda bermasalah. Suster Diana terus perhatian Putri Belinda, saya sekarang akan membicarakan masalah ini dengan suami saya yaa*
Melinda mengakhiri panggilan telephone dia langsung menghampiri suami yang sedang mengobrol dengan teman-teman bisnis nya.
"Pap, bisa bicara sebentar ada yang ingin Mama bicarakan tentang Belinda."
Ronny dengan terpaksa dia pun meninggalkan teman-teman nya dan fokus pada istrinya.
"Ada apa Mam, ada apa dengan Belinda bukan kah tadi sebelum berangkat dia baik-baik saja kan."
Melinda memilih untuk mengobrol di tempat yang sepi.
"Pap, seperti nya Belinda harus di bawa ke Dokter Specialis Anak. Karena perkembangan tumbuh kembang nya terlambat di usia satu tahun Belinda masih terlihat lemas seperti bayi dia tidak aktif seperti anak seumuran dengan nya."
Ronny pun seketika langsung terdiam ketika dia mendapatkan keberhasilan di saat itu juga Belinda harus bertemu dengan Dokter Specialis Anak.
"Jika aku pulang bagaimana Pap,? aku ingin menemani anak ku yang mungkin butuh penyemangat dari Mama nya."
Ronny dengan terpaksa dia melarang istri nya untuk pulang ke rumah nya walaupun demi anak nya.
"Tidak bisa seperti itu Mam, kita harus berada di sini selama satu minggu. Kita tidak boleh mengingkari nya apalagi kamu jika sampai pergi bagaimana aku bisa menjelaskan di hadapan semua orang dengan benar."
Melinda merasa sangat sedih sekali ketika dia yang lebih mementingkan pekerjaan dari pada anak nya.
"Mam, untuk apa kita menghadirkan Suster Diana di rumah. Dia bertugas untuk merawat Belinda karena orang tua nya sibuk dengan pekerjaan nya, sekarang serahkan semua pada Suster Diana kita tidak usah hawatir Suster Diana dia pasti bisa mengatasi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments