Selamat membaca 😊
Di perusahaan seorang perempuan yang menjabat sebagai CEO menggatikan sang kakak dengan alasan yang tidak bisa di jelaskan sedang berkutat di meja merjanya dengan fokus dia memeriksa semua berkas yang harus dia tanda tangani apalagi berkas itu semakin menumpuk di depannya .
Perusahaan A&Y GROUP yang berjalan di bidang desain ,juga yang di tinggalkan oleh sang kakak .dia harus memimpin perusahaan itu di usianya yang seharusnya masih belajar di bangku perkuliahan.
Bukan terpaksa tapi kewajiban yang memang di amanahkan kepadanya mau tidak mau dia harus melaksanakannya karena perusahaan itu menghidupi banyak keluarga .
Kembali lagi ke zahra yang masih fokus pada pekerjaanya lembar demi lembar dia baca juga diteliti setelahnya menyematkan tanda tangannya fokusnya teralihkan ketika suara getar terdengar .
Mencoba untuk mengabaikan namun tetap saja dia merasa terganggu dan pada akhirnya mengangkat tanpa melihat nama yang tertera di layar .
''Assalamu'alaikum,halo?''ucap zahra dia masih berusaha fokus dengan pekerjaan di depannya.
''Wa'alaikum salam ,bisakah kita bertemu qil?aku mohon....''suara itu terdengar campur aduk antara marah dan juga kesal.
''Astaugfirullah,Apa kamu tidak bekerja ? Perempuan itu harus lembut sedikit saat berbicara''nasehat zahra di akhir kalimat .
''Qil...pokoknya kamu harus datang sekarang ,aku kirim share locknya ''ucap di seberang telpon dan langsung mematikannya .
''Wa'alaikum salam ''jawab Zahra meski sambungan telpon itu sudah berakhir ,dia hanya bisa geleng-geleng kepala mengingat sahabatnya yang super bar-bar itu .
Setelah mendapat notifikasi Zahra merapikan berkas yang berada di depannya memisahkan antara yang sudah dia tanda tangani dan yang belum agar memudahkannya saat akan memeriksa kembali semua berkas itu .
Zahra berdiri dari duduknya setelah merapikan semuanya dia keluar ruangannya tidak lupa senyum lembut yang selalu dia tampilkan ,bahkan sang asisten yang notabane nya juga perempuan ikut terpesona akan kelembutan juga kecantikan yang di pancarkan wanita berhijab itu yang tak lain adalah atasan sekaligus CEO perusahaan tempat dia bekerja .
''Selamat siang nona ''sapa Balqis ,dia berdiri dari kursi nya mendekat kearah sang atasan.
''Siang ''senyum Zahra .
''Apa jadwal hari ini sudah selesai?''tanya Zahra pada balqis yang mengkutinya dari samping .
''Untuk hari ini semua sudah selesai nona, besok saya akan mengatur jadwal anda lagi selama satu minggu ke depan ''jawab Balqis dengan tenang .
''Kalau begitu kamu pulang saja duluan ,tidak
Usah mengantar saya masih ada urusan di luar dan terimakasih untuk hari ini ''tidak lupa setiap kali menyelesaikan sesuatu bos lembutnya ini mengucapkan terimakasih .
Beruntung bukan?bos yang lembut ,baik dan suka memberikan nasehat yang membangun membuat siapapun yang bekerja padanya pasti betah.
''Itulah bosku ,sungguh aku sangat mengaguminya ''guman Balqis pelan hingga dia tidak sadar kalau sudah tidak ada orang di depannya kecuali bapak satpam yang melihat asisten sang bos dengan pandangan heran .memang pesona bos tidak ada duanya.
Zahra sudah sampai di lokasi yang di kirimkan oleh sahabat bar-barnya memasuki restoran pandangannya berkelana mencari seseorang hingga membuatnya menjadi pusat perhatian para kaum adam .
Dari sudut kiri seseorang melambaikan tangannya yang di balas dengan senyuman lembut zahra membuat siapapun akan langsung terpesona bahkan bisik-bisik sudah mulai terdengar namun Zahra tidak perduli dia tetap saja terus berjalan kearah yang dia tuju .
jika di dunia bisnis dia terkenal dengan panggilan CEO Zahra lain halnya jika itu orang terdekatnya seperti keluarga dan sahabat biasa memanggilnya Qila .
''assalamu'alaikum '' setelah sampai di meja yang di tuju Zahra memberikan salam namun tidak ada jawaban sembari duduk dan mendengar sahabatnya itu mengomel tidak jelas entah apa yang terjadi .
''salam harus di jawab meski sedang kesal sekalipun ''ucap Zahra mengingatkan yang langsung di jawab meski terlambat.
''wa'alaikum salam ,maaf ya Qil saking kesalnya aku sampai tidak mendengar ucapan salam darimu padahal aku tahu kamu menuju kesini ''sesal nya merasa bersalah padahal dia yang memanggil malah dia asik mengomel .
''tidak apa ''singkat Zahra ,dia menatap lekat sahabat bar-barnya sudah bisa di tebak pasti sudah terjadi sesuatu sehingga sahabatnya ini bersikap seperti itu .
''makan dulu ya Qil?aku sudah lapar gegara tadi mengomel sendirian ''ucapnya tanpa dosa ,di saat kesal pun sahabatnya ini tidak pernah lupa untuk makan Zahra menggelengkan kepalanya pelan.
''baiklah ,kebetulan aku juga belum makan siang '' ucap Zahra kemudian keduanya memesan makanan yang pada akhirnya keduanya makan terlebih dahulu sebelum memulai obrolan ,mengobrol pun butuh tenaga bukan?
Keduanya makan dengan tenang tanpa ada suara sudah terbiasa baru setelah makan mereka akan mengobrol .
''baiklah sekarang ceritakan apa yang terjadi?'' tanya Zahra .
''sebentar ...sebelum cerita aku mau pesan puding coklat untuk kita berdua ''ucap Nia pelan tentu saja zahra mendengarnya dan tidak bisa menolak, lagi-lagi sahabatnya ini membuatnya menggelengkan kepala pelan .tidak bisakah temannya ini bercerita dengan tenang? Namun mengingat sifat bar-barnya itu tidak mungkin bisa terjadi .
Sambil menunggu pesanan datang keduanya mengobrol pelan.
''aku lagi stres qil''ceplos Nia tanpa berfilter hingga semua orang sedikit melirik ke arah keduanya namun seperti yang di kata keduanya tidak perduli .
''gara-gara CEO baru di tempatku bekerja memecat seluruh karyawan perempuan termasuk sahabatmu ini''ucapnya lagi ,bercerita dengan kesal dan juga amarah yang meluap-luap.
Sepiring puding yang di letakkan di atas meja , matanya mengalih perhatian dan dia diam sebentar kemudian menyuapkan satu sendok puding kedalam mulutnya.
''semua tidak terkecuali padahal aku sendiri bingung apa kesalahan ku ,se ingatku aku bekerja dengan giat dan apa kamu tahu alasan kenapa sekarang aku sangat kesal?''tanya Nia namun Zahra menggelengkan kepalanya tidak tahu .
''hanya karena aku berjenis kelamin perempuan,bayangkan saja PE-REM-PU-AN .aku merasa diskriminasi ''Nia kembali memasukkan puding kedalam mulutnya kali ini potongan puding coklat itu sedikit besar hingga memenuhi mulutnya.Zahra dengan setia masih mendengarkan cerita sahabatnya itu yang sepertinya masih akan berlanjut .
''memang sih tampan tapi saat menatap para pegawai perempuan di dalam matanya itu ada tatapan jijik ,apa kita harus beribah menjadi laki-laki untuk bekerja di sana ?tidak mungkin bukan''celoteh Nia lagi sungguh dia sangat tidak terima ,zahra mengelus punggung tangan Nia pelan agar sahabatnya ini bersabar .
''mungkin jika menikah harus memiliki istri seperti dirimu Qila,yang lembut,penyabar dan memahami segala sesuatu apalagi Qila ku kan cantik dan pintar!''celetuk Nia menatap sahabatnya dengan pandangan berbeda.
''apa sudah selesai ceritanya?''ucap Zahra pada akhirnya dengan suara lembut.
''he he he sudah ''Nia menjawab dengan cengengesan sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal .
_____
Terimakasih dukungannya🙏😁
Like
Komen
Vote
See you next time ✌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments