Dominance Princess Of The Darkness
Kekaisaran Huang Dong
Bulan purnama, yang seharusnya memancarkan cahaya indah, kini berubah menjadi bulan yang mengerikan. Saat ini, bulan tidak seperti biasanya, warnanya tidak lagi indah, melainkan merah darah yang menakutkan.
Tidak hanya itu, badai angin bercampur dengan petir yang menyambar di mana-mana, menjadikan malam ini sangat menakutkan bagi penghuni Kekaisaran Huang Dong.
Bagi mereka yang lemah, tak ada yang berani keluar dari rumah karena takut tersambar petir atau terbawa oleh kuatnya hembusan angin. Namun, bagi mereka yang kuat, badai ini tidak akan mempengaruhi mereka, meskipun fenomena ini pertama kali terjadi di Kekaisaran Huang Dong.
Di sebuah istana megah, terdengar suara tangisan bayi yang mencapai hampir seluruh sudut istana.
"Kaisar, selamat, ini seorang bayi perempuan," kata Tabib Yao, yang baru saja membantu persalinan Permaisuri. Tabib Yao melanjutkan, "Hanya saja, bayi ini tidak memiliki akar spiritual, yang artinya dia tidak bisa berkultivasi."
Kaisar An Li Huang mengerutkan kening, mengabaikan bayi itu, dan memandang Permaisuri yang terbaring di kasur. "Bagaimana dengan Permaisuri Ling?"
Tabib Yao buru-buru memeriksa kondisi Permaisuri Feng Ling. Dengan sangat terkejut, ia langsung memandang Kaisar An Li Huang. Dengan gugup, Tabib Yao berkata, "Kaisar, Permaisuri Ling telah meninggal!"
Tidak hanya tidak terkejut, bahkan tidak ada ekspresi di wajah Kaisar. Dia berkata pada Tabib Yao dengan dingin, "Kubur tubuhnya, itu karena dia telah melahirkan bayi yang sia-sia. Dan untuk bayi ini, jangan pernah membawanya ke hadapanku. Jika perlu, bunuh saja dia!"
"Tapi Kaisar, anak ini adalah putrimu," kata Tabib Yao sambil memandang bayi perempuan dalam gendongannya.
"Apa kau tidak lihat, saat bayi ini lahir, Kekaisaran Huang Dong mengalami fenomena mengerikan ini, bahkan ibunya meninggal saat melahirkannya. Dia adalah kutukan, bagaimana jika dia adalah bencana bagi Kekaisaran Huang Dongku?"
"Tapi, Kaisar, dia hanya seorang bayi yang baru lahir. Bagaimana dia bisa membawa bencana bagi Kekaisaran Huang Dong?" kata Tabib Yao sambil memandang bayi itu dengan tatapan lembut.
"Tabib Yao, apa kau berusaha melindunginya?" kata Kaisar An Li Huang, menyipitkan matanya.
"Jika Kaisar mengizinkan, biarkan Tabib ini yang merawatnya. Tabib ini berjanji untuk mendidiknya dengan baik, sehingga Kaisar dapat yakin bahwa dia bukan bencana bagi Kekaisaran Huang Dong."
Kaisar An Li Huang tidak langsung menjawab. Dia memandang bayi itu dengan tatapan jahat. Dia sangat tidak menyukai anak ini karena dia terlahir sia-sia. Ibunya adalah seorang jenius sejati, sehingga dia sangat mencintainya. Namun, karena dia melahirkan sampah, cintanya pada Permaisuri Feng Ling hilang dalam sekejap.
Namun, karena Tabib Yao telah bekerja di istana selama bertahun-tahun, Kaisar masih mengabulkan permintaannya. "Kubiarkan dia tetap hidup, asalkan dia tidak muncul di hadapanku. Atau..." Kaisar tidak melanjutkan, namun aura pembunuhnya membuktikan segalanya.
"Baik, Kaisar." Tabib Yao hanya mengangguk, keringat dingin menetes dari dahinya. Dia memeluk bayi itu erat karena takut aura pembunuh kaisar akan mempengaruhinya.
"Selain itu, mulai saat ini, kalian akan tinggal di istana dingin!" Setelah mengatakan itu, Kaisar segera meninggalkan kamar Permaisuri Feng Ling tanpa mempedulikan sosok yang telah kehilangan nyawanya.
Setelah Kaisar menghilang di kejauhan, Tabib Yao segera memeriksa bayi yang ada di pelukannya. Dia sangat terkejut saat mengetahui si kecil baik-baik saja. Bahkan, dia tertawa dengan wajah polosnya. Ekspresi Tabib Yao melembut, dia memegang tangan kecil bayi itu.
"Baiklah, si kecil ini sangat pemberani. Hei, di usia ini kau telah kehilangan ibumu. Tapi tidak apa, mulai sekarang, Nenek yang akan menjagamu. Umm, baiklah, Nenek akan memberimu nama An Ling Yue. Bagaimana?" Nama yang disebutkan oleh Tabib Yao terlintas begitu saja di benaknya, jadi dia langsung memberi nama bayi itu An Ling Yue. Entah ini kebetulan atau sebuah takdir.
"Xixixi..." Tawa si kecil terdengar sangat manis, seolah-olah sangat senang dengan nama yang diberikan oleh Tabib Yao.
Tabib Yao merasa sangat bahagia dengan kehadiran An Ling Yue. Namun, untuk menghindari pertemuan dengan Kaisar dan agar An Ling Yue tetap hidup, Tabib Yao memutuskan untuk membawa An Ling Yue tinggal di istana dingin.
Istana dingin merupakan tempat yang sangat terpencil dan sepi. Tidak ada pelayan yang akan melayani, bahkan tidak ada yang akan mengantarkan makanan ke sana. Jadi, mulai saat ini, mereka hanya akan mengandalkan diri mereka sendiri untuk bertahan hidup.
...***...
Di sisi lain, di kedalaman hutan Feilong, sesosok berjubah hitam berdiri dengan kedua tangan di belakang punggungnya, memandang bulan merah di atas sebuah istana. Badai angin dan sambaran petir tidak mempengaruhi pria itu sama sekali, seolah-olah itu hanya angin sepoi-sepoi di sekelilingnya.
Ada senyum menawan di sudut bibir pria itu. Rambut hitam panjangnya berkibar di udara, menambah pesonanya. Mata hitamnya terus memandang ke arah istana Kekaisaran Huang Dong, seolah-olah takut istana itu akan menghilang di hadapannya.
"Yue'er, selamat datang kembali. Aku akan menunggumu di tempat itu," bisik pria itu pelan, seolah-olah berbicara pada dirinya sendiri.
Setelah melihat bulan yang berangsur-angsur kembali ke warna aslinya, pria itu menghilang dalam sekejap. Hutan Feilong kembali sunyi, seolah-olah tidak pernah ada yang hadir di tempat Itu.
...***...
Esok harinya, tidak ada upacara pemakaman diadakan. Semua orang melakukan kegiatan mereka sendiri seolah-olah tidak pernah terjadi hal yang menyedihkan. Kematian Permaisuri pun tidak ada yang menangis, seolah-olah semua orang menantikan kepergian sang Permaisuri.
Bukan karena Permaisuri orang yang jahat, melainkan karena Kaisar sangat mencintai Permaisuri ini sehingga semua orang membencinya.
Mereka yang membencinya adalah orang yang telah dibeli oleh para Tetua dan selir-selir Kaisar An Li Huang.
Bahkan rakyat dihasut untuk membencinya dengan mengatakan Permaisuri selalu menindas selir-selir lain karena kejeniusannya. Dia tidak ingin ada yang menandingi kecantikan dan bakatnya, sehingga dia selalu menindas semua orang yang ada di istana.
Masyarakat sangat percaya pada rumor itu karena putra-putri selir-selir itu yang menyebarkannya lewat pelayan.
Bukannya Kaisar An Li Huang tidak bisa menghentikan rumor itu, dia justru membiarkan rumor itu kian menyebar. Tidak peduli pada pencemaran nama baik istrinya. Tidak ada yang mengetahui kebenaran ini, bahwa Kaisar hanya mencintai tubuh, kecantikan, serta kekuatan Permaisuri Feng Ling. Sisanya, dia tidak akan repot-repot peduli.
Permaisuri Feng Ling pun tidak peduli pada rumor itu. Karena dia percaya bahwa Kaisar sangat mencintainya dan dia yakin bahwa Kaisar sangat mempercayainya. Namun, dia sangat salah dalam pemikirannya. Sampai matipun Permaisuri Feng Ling tidak tahu bahwa dia hanya dimanfaatkan.
Di saat semua orang senang dengan kematian Permaisuri Feng Ling, hanya Tabib Yao yang sedih atas kepergian Sang Permaisuri. Bahkan semalam Tabib Yao mengubur tubuh Permaisuri Feng Ling seorang diri di halaman istana dingin. Tidak ada yang akan menanyakan tentang tubuh Permaisuri. Karena saat ini, para penatua berkumpul di aula istana untuk meminta Kaisar memilih Permaisuri baru.
"Mohon Kaisar untuk memilih Permaisuri baru. Permaisuri diperlukan untuk mengatur harem," kata Tuan Nalan Huo, Penatua kelima.
"Ya Kaisar, Selir Qin Luo bijaksana, cantik, dan baik hati. Aku ingin tahu apakah Kaisar dapat menjadikannya Permaisuri?" Tanya Tuan Qin, yang merupakan Penatua keempat dan juga ayah Selir Qin Luo.
"Nalan Lan lebih dapat diandalkan. Ada apa dengan Selir Qin, anakmu itu?" Kata Tuan Nalan mengejek.
"Oh, putrimu ingin bersaing dengan putriku? Bermimpi!" Sinis Tuan Qin.
"Cukup!" Kaisar menghentikan pertengkaran antara Tuan Qin dan Tuan Nalan. "Siapapun di antara cucu kalian yang paling jenius, aku akan menjadikan ibunya Permaisuri berikutnya." Karena Kaisar An Li Huang tahu tidak satupun dari selirnya yang memiliki kekuatan sehebat Permaisuri Feng Ling, dia pun memutuskan untuk memilih melalui kejeniusan putra-putrinya.
Semua Penatua gembira mendengar kata-kata Kaisar. Itu artinya, siapapun dari mereka yang memiliki cucu paling jenius, memiliki kesempatan untuk menjadikan putri mereka sebagai penguasa harem.
"Baiklah, aku ingin mengatakan pada kalian. Anak mantan Permaisuri Feng Ling merupakan sampah yang tidak bisa berkultivasi."
Para Penatua sangat terkejut sekaligus gembira mendengar kabar ini. Tentu saja ini adalah kabar baik bagi semua orang, karena tidak ada yang akan menandingi putra-putri mereka dalam hal kekuatan.
Hal ini tentu saja membuat mereka takut, karena Permaisuri Feng Ling merupakan jenius nomor satu di Kekaisaran Huang Dong. Itu membuat para Selir sangat takut jika Permaisuri Feng Ling melahirkan seorang jenius Juga.
Jika saja Permaisuri Feng Ling masih hidup dan memiliki seorang putri yang jenius, mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa. Atau jika Permaisuri mati, namun anak yang dilahirkannya seorang jenius, tentu saja semua orang akan mati-matian untuk membunuhnya meskipun Kaisar akan sangat mencintainya. Namun, karena anak itu merupakan sampah yang tidak bisa berkultivasi, mereka tidak perlu melakukan apapun karena hanya akan mengotori tangan mereka.
"Itu saja, aku akan turun dulu!" Kata Kaisar An Li Huang tanpa ekspresi.
Kepergian Kaisar membuat aula kembali semarak dengan diskusi beberapa Penatua.
"Ku pikir Permaisuri Ling akan melahirkan seorang jenius, ternyata hanya sampah yang tidak bisa berkultivasi. Jadi kurasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
"Selain itu, semalam saat kelahiran sang putri, terjadi fenomena yang sangat menakutkan. Badai angin dan petir menutupi Kekaisaran Huang Dong. Yang lebih mengerikan lagi adalah fenomena bulan merah, entah pertanda buruk apa yang terjadi pada Kekaisaran Huang Dong."
"Bahkan Permaisuri Ling mati karena anak ini."
"Kurasa dia bayi yang terlahir dengan kutukan."
"Ya, kurasa dia dikutuk oleh Dewa."
"Apa perlu kita membunuhnya?"
"Hei, untuk apa kita repot-repot membunuh sampah!"
"Tapi bagaimana jika dia adalah bencana bagi Kekaisaran Huang Dong?"
"Sampah tetaplah sampah, apa yang bisa dilakukan sampah itu pada Kekaisaran Huang Dong kami?"
Diskusi para Penatua semakin sengit, mereka mengklaim bahwa Sang Putri hanya sampah yang tidak bisa berkultivasi, jadi tidak akan membahayakan Kekaisaran Huang Dong.
Dan suatu saat, membiarkan Putri Permaisuri Feng Ling tetap hidup menjadi keputusan terburuk yang pernah mereka ambil. Namun, pada saat itu, sudah terlambat untuk menyesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Helen Nirawan
jaman kuno percaya tahayul ,isshh
2024-04-02
0
Ririn Santi
yah klu begitu jauh banget kalau dikatakan kaisar mencintai permaisuri, klu kenyataan nya hanya untuk memanfaatkan nya
2024-03-18
1
azka aldric Pratama
hadir 😉😉
2024-03-13
1