Kekaisaran Huang Dong
Bulan purnama, yang seharusnya memancarkan cahaya indah, kini berubah menjadi bulan yang mengerikan. Saat ini, bulan tidak seperti biasanya, warnanya tidak lagi indah, melainkan merah darah yang menakutkan.
Tidak hanya itu, badai angin bercampur dengan petir yang menyambar di mana-mana, menjadikan malam ini sangat menakutkan bagi penghuni Kekaisaran Huang Dong.
Bagi mereka yang lemah, tak ada yang berani keluar dari rumah karena takut tersambar petir atau terbawa oleh kuatnya hembusan angin. Namun, bagi mereka yang kuat, badai ini tidak akan mempengaruhi mereka, meskipun fenomena ini pertama kali terjadi di Kekaisaran Huang Dong.
Di sebuah istana megah, terdengar suara tangisan bayi yang mencapai hampir seluruh sudut istana.
"Kaisar, selamat, ini seorang bayi perempuan," kata Tabib Yao, yang baru saja membantu persalinan Permaisuri. Tabib Yao melanjutkan, "Hanya saja, bayi ini tidak memiliki akar spiritual, yang artinya dia tidak bisa berkultivasi."
Kaisar An Li Huang mengerutkan kening, mengabaikan bayi itu, dan memandang Permaisuri yang terbaring di kasur. "Bagaimana dengan Permaisuri Ling?"
Tabib Yao buru-buru memeriksa kondisi Permaisuri Feng Ling. Dengan sangat terkejut, ia langsung memandang Kaisar An Li Huang. Dengan gugup, Tabib Yao berkata, "Kaisar, Permaisuri Ling telah meninggal!"
Tidak hanya tidak terkejut, bahkan tidak ada ekspresi di wajah Kaisar. Dia berkata pada Tabib Yao dengan dingin, "Kubur tubuhnya, itu karena dia telah melahirkan bayi yang sia-sia. Dan untuk bayi ini, jangan pernah membawanya ke hadapanku. Jika perlu, bunuh saja dia!"
"Tapi Kaisar, anak ini adalah putrimu," kata Tabib Yao sambil memandang bayi perempuan dalam gendongannya.
"Apa kau tidak lihat, saat bayi ini lahir, Kekaisaran Huang Dong mengalami fenomena mengerikan ini, bahkan ibunya meninggal saat melahirkannya. Dia adalah kutukan, bagaimana jika dia adalah bencana bagi Kekaisaran Huang Dongku?"
"Tapi, Kaisar, dia hanya seorang bayi yang baru lahir. Bagaimana dia bisa membawa bencana bagi Kekaisaran Huang Dong?" kata Tabib Yao sambil memandang bayi itu dengan tatapan lembut.
"Tabib Yao, apa kau berusaha melindunginya?" kata Kaisar An Li Huang, menyipitkan matanya.
"Jika Kaisar mengizinkan, biarkan Tabib ini yang merawatnya. Tabib ini berjanji untuk mendidiknya dengan baik, sehingga Kaisar dapat yakin bahwa dia bukan bencana bagi Kekaisaran Huang Dong."
Kaisar An Li Huang tidak langsung menjawab. Dia memandang bayi itu dengan tatapan jahat. Dia sangat tidak menyukai anak ini karena dia terlahir sia-sia. Ibunya adalah seorang jenius sejati, sehingga dia sangat mencintainya. Namun, karena dia melahirkan sampah, cintanya pada Permaisuri Feng Ling hilang dalam sekejap.
Namun, karena Tabib Yao telah bekerja di istana selama bertahun-tahun, Kaisar masih mengabulkan permintaannya. "Kubiarkan dia tetap hidup, asalkan dia tidak muncul di hadapanku. Atau..." Kaisar tidak melanjutkan, namun aura pembunuhnya membuktikan segalanya.
"Baik, Kaisar." Tabib Yao hanya mengangguk, keringat dingin menetes dari dahinya. Dia memeluk bayi itu erat karena takut aura pembunuh kaisar akan mempengaruhinya.
"Selain itu, mulai saat ini, kalian akan tinggal di istana dingin!" Setelah mengatakan itu, Kaisar segera meninggalkan kamar Permaisuri Feng Ling tanpa mempedulikan sosok yang telah kehilangan nyawanya.
Setelah Kaisar menghilang di kejauhan, Tabib Yao segera memeriksa bayi yang ada di pelukannya. Dia sangat terkejut saat mengetahui si kecil baik-baik saja. Bahkan, dia tertawa dengan wajah polosnya. Ekspresi Tabib Yao melembut, dia memegang tangan kecil bayi itu.
"Baiklah, si kecil ini sangat pemberani. Hei, di usia ini kau telah kehilangan ibumu. Tapi tidak apa, mulai sekarang, Nenek yang akan menjagamu. Umm, baiklah, Nenek akan memberimu nama An Ling Yue. Bagaimana?" Nama yang disebutkan oleh Tabib Yao terlintas begitu saja di benaknya, jadi dia langsung memberi nama bayi itu An Ling Yue. Entah ini kebetulan atau sebuah takdir.
"Xixixi..." Tawa si kecil terdengar sangat manis, seolah-olah sangat senang dengan nama yang diberikan oleh Tabib Yao.
Tabib Yao merasa sangat bahagia dengan kehadiran An Ling Yue. Namun, untuk menghindari pertemuan dengan Kaisar dan agar An Ling Yue tetap hidup, Tabib Yao memutuskan untuk membawa An Ling Yue tinggal di istana dingin.
Istana dingin merupakan tempat yang sangat terpencil dan sepi. Tidak ada pelayan yang akan melayani, bahkan tidak ada yang akan mengantarkan makanan ke sana. Jadi, mulai saat ini, mereka hanya akan mengandalkan diri mereka sendiri untuk bertahan hidup.
...***...
Di sisi lain, di kedalaman hutan Feilong, sesosok berjubah hitam berdiri dengan kedua tangan di belakang punggungnya, memandang bulan merah di atas sebuah istana. Badai angin dan sambaran petir tidak mempengaruhi pria itu sama sekali, seolah-olah itu hanya angin sepoi-sepoi di sekelilingnya.
Ada senyum menawan di sudut bibir pria itu. Rambut hitam panjangnya berkibar di udara, menambah pesonanya. Mata hitamnya terus memandang ke arah istana Kekaisaran Huang Dong, seolah-olah takut istana itu akan menghilang di hadapannya.
"Yue'er, selamat datang kembali. Aku akan menunggumu di tempat itu," bisik pria itu pelan, seolah-olah berbicara pada dirinya sendiri.
Setelah melihat bulan yang berangsur-angsur kembali ke warna aslinya, pria itu menghilang dalam sekejap. Hutan Feilong kembali sunyi, seolah-olah tidak pernah ada yang hadir di tempat Itu.
...***...
Esok harinya, tidak ada upacara pemakaman diadakan. Semua orang melakukan kegiatan mereka sendiri seolah-olah tidak pernah terjadi hal yang menyedihkan. Kematian Permaisuri pun tidak ada yang menangis, seolah-olah semua orang menantikan kepergian sang Permaisuri.
Bukan karena Permaisuri orang yang jahat, melainkan karena Kaisar sangat mencintai Permaisuri ini sehingga semua orang membencinya.
Mereka yang membencinya adalah orang yang telah dibeli oleh para Tetua dan selir-selir Kaisar An Li Huang.
Bahkan rakyat dihasut untuk membencinya dengan mengatakan Permaisuri selalu menindas selir-selir lain karena kejeniusannya. Dia tidak ingin ada yang menandingi kecantikan dan bakatnya, sehingga dia selalu menindas semua orang yang ada di istana.
Masyarakat sangat percaya pada rumor itu karena putra-putri selir-selir itu yang menyebarkannya lewat pelayan.
Bukannya Kaisar An Li Huang tidak bisa menghentikan rumor itu, dia justru membiarkan rumor itu kian menyebar. Tidak peduli pada pencemaran nama baik istrinya. Tidak ada yang mengetahui kebenaran ini, bahwa Kaisar hanya mencintai tubuh, kecantikan, serta kekuatan Permaisuri Feng Ling. Sisanya, dia tidak akan repot-repot peduli.
Permaisuri Feng Ling pun tidak peduli pada rumor itu. Karena dia percaya bahwa Kaisar sangat mencintainya dan dia yakin bahwa Kaisar sangat mempercayainya. Namun, dia sangat salah dalam pemikirannya. Sampai matipun Permaisuri Feng Ling tidak tahu bahwa dia hanya dimanfaatkan.
Di saat semua orang senang dengan kematian Permaisuri Feng Ling, hanya Tabib Yao yang sedih atas kepergian Sang Permaisuri. Bahkan semalam Tabib Yao mengubur tubuh Permaisuri Feng Ling seorang diri di halaman istana dingin. Tidak ada yang akan menanyakan tentang tubuh Permaisuri. Karena saat ini, para penatua berkumpul di aula istana untuk meminta Kaisar memilih Permaisuri baru.
"Mohon Kaisar untuk memilih Permaisuri baru. Permaisuri diperlukan untuk mengatur harem," kata Tuan Nalan Huo, Penatua kelima.
"Ya Kaisar, Selir Qin Luo bijaksana, cantik, dan baik hati. Aku ingin tahu apakah Kaisar dapat menjadikannya Permaisuri?" Tanya Tuan Qin, yang merupakan Penatua keempat dan juga ayah Selir Qin Luo.
"Nalan Lan lebih dapat diandalkan. Ada apa dengan Selir Qin, anakmu itu?" Kata Tuan Nalan mengejek.
"Oh, putrimu ingin bersaing dengan putriku? Bermimpi!" Sinis Tuan Qin.
"Cukup!" Kaisar menghentikan pertengkaran antara Tuan Qin dan Tuan Nalan. "Siapapun di antara cucu kalian yang paling jenius, aku akan menjadikan ibunya Permaisuri berikutnya." Karena Kaisar An Li Huang tahu tidak satupun dari selirnya yang memiliki kekuatan sehebat Permaisuri Feng Ling, dia pun memutuskan untuk memilih melalui kejeniusan putra-putrinya.
Semua Penatua gembira mendengar kata-kata Kaisar. Itu artinya, siapapun dari mereka yang memiliki cucu paling jenius, memiliki kesempatan untuk menjadikan putri mereka sebagai penguasa harem.
"Baiklah, aku ingin mengatakan pada kalian. Anak mantan Permaisuri Feng Ling merupakan sampah yang tidak bisa berkultivasi."
Para Penatua sangat terkejut sekaligus gembira mendengar kabar ini. Tentu saja ini adalah kabar baik bagi semua orang, karena tidak ada yang akan menandingi putra-putri mereka dalam hal kekuatan.
Hal ini tentu saja membuat mereka takut, karena Permaisuri Feng Ling merupakan jenius nomor satu di Kekaisaran Huang Dong. Itu membuat para Selir sangat takut jika Permaisuri Feng Ling melahirkan seorang jenius Juga.
Jika saja Permaisuri Feng Ling masih hidup dan memiliki seorang putri yang jenius, mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa. Atau jika Permaisuri mati, namun anak yang dilahirkannya seorang jenius, tentu saja semua orang akan mati-matian untuk membunuhnya meskipun Kaisar akan sangat mencintainya. Namun, karena anak itu merupakan sampah yang tidak bisa berkultivasi, mereka tidak perlu melakukan apapun karena hanya akan mengotori tangan mereka.
"Itu saja, aku akan turun dulu!" Kata Kaisar An Li Huang tanpa ekspresi.
Kepergian Kaisar membuat aula kembali semarak dengan diskusi beberapa Penatua.
"Ku pikir Permaisuri Ling akan melahirkan seorang jenius, ternyata hanya sampah yang tidak bisa berkultivasi. Jadi kurasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
"Selain itu, semalam saat kelahiran sang putri, terjadi fenomena yang sangat menakutkan. Badai angin dan petir menutupi Kekaisaran Huang Dong. Yang lebih mengerikan lagi adalah fenomena bulan merah, entah pertanda buruk apa yang terjadi pada Kekaisaran Huang Dong."
"Bahkan Permaisuri Ling mati karena anak ini."
"Kurasa dia bayi yang terlahir dengan kutukan."
"Ya, kurasa dia dikutuk oleh Dewa."
"Apa perlu kita membunuhnya?"
"Hei, untuk apa kita repot-repot membunuh sampah!"
"Tapi bagaimana jika dia adalah bencana bagi Kekaisaran Huang Dong?"
"Sampah tetaplah sampah, apa yang bisa dilakukan sampah itu pada Kekaisaran Huang Dong kami?"
Diskusi para Penatua semakin sengit, mereka mengklaim bahwa Sang Putri hanya sampah yang tidak bisa berkultivasi, jadi tidak akan membahayakan Kekaisaran Huang Dong.
Dan suatu saat, membiarkan Putri Permaisuri Feng Ling tetap hidup menjadi keputusan terburuk yang pernah mereka ambil. Namun, pada saat itu, sudah terlambat untuk menyesal.
15 Tahun Kemudian.
Di sebuah kamar yang sederhana, seorang gadis bergaun merah muda tengah sibuk membolak-balikkan halaman sebuah buku. Gadis itu dengan bosan menguap dan melemparkan buku tersebut ke sampingnya.
Setelah lelah membaca buku seharian, dia segera merebahkan tubuhnya.
Banyak hal yang terlintas di benak gadis itu mengenai Benua Jianyu.
Di Benua Jianyu ini, terbagi menjadi empat wilayah. Wilayah Barat dikuasai oleh Kekaisaran Huang Dong, sedangkan wilayah timur dikuasai oleh Kekaisaran Zhong Du. Di wilayah utara membentang lautan Kong Bu, sedangkan wilayah selatan merupakan Hutan Feilong.
Adapun wilayah tengah terdapat Danau Si Hu yang juga merupakan perbatasan antar dua kekaisaran.
Kekaisaran Huang Dong dipimpin oleh Kaisar An Li Huang, sedangkan Kekaisaran Zhong Du dipimpin oleh Kaisar Zhong Wu Cheng.
Kekuatan dua kaisar ini sama-sama berada di tingkat rendah Half Immortal.
Sebelum Permaisuri Feng Ling meninggal, Kekaisaran Huang Dong lebih kuat dibandingkan Kekaisaran Zhong Du. Namun, kematian Permaisuri Feng Ling masih belum diketahui oleh Kekaisaran Zhong Du. Jadi, hingga saat ini, Kekaisaran Huang Dong masih dipandang sebagai yang terkuat.
Jika kematian Permaisuri Feng Ling sampai kepada Kaisar Zhong Wu Cheng, mereka pasti akan melakukan banyak hal untuk menjadi yang terkuat, termasuk menyatakan perang.
Adapun kekuatan, untuk dapat dikatakan sebagai kultivator sejati, seseorang harus dapat berkultivasi di usia 5 tahun. Mereka akan dikatakan berbakat dan dipandang dalam masyarakat. Jika pada usia 5 tahun belum dapat berkultivasi, orang itu akan dianggap sama dengan sampah, yang artinya mereka sama sia-sianya dengan orang yang tidak dapat berkultivasi.
Ada sangat sedikit yang berusia 5 tahun dapat berkultivasi. Ada juga beberapa dari mereka yang dapat merasakan aura pada usia 5 tahun, namun mereka tidak akan dipandang dalam masyarakat. Kasus khusus untuk putri ketujuh, dia satu-satunya orang yang tidak dapat berkultivasi.
Ini adalah dunia yang kejam, di mana yang kuat menindas yang lemah. Yang kuat dihormati, sedangkan yang lemah akan diinjak-injak oleh yang kuat.
Adapun yang dapat dikatakan sebagai genius adalah mereka yang mampu menembus puncak Soul Refining pada usia 15 tahun.
Untuk mencapai puncak Soul Refining, perlu melewati level tingkat rendah, tingkat menengah, tingkat tinggi, dan terakhir adalah puncaknya.
Dari satu level ke level berikutnya bagaikan langit dan bumi.
Seseorang yang berada di tingkat menengah Soul Refining dapat membunuh lawan pada tingkat rendah. Dan seseorang yang berada di puncak Soul Refining dapat membunuh lawan pada tingkat tinggi Soul Refining.
Dalam perenungannya, gadis di tempat tidur itu seolah berbicara pada dirinya sendiri.
"Soul Refining, Foundation, Gold Core, Nascent Soul, Half Immortal, dan Earth Immortal. Untuk saat ini yang terkuat adalah Kaisar, kini dia berada di tingkat rendah Half Immortal. Yang terkuat kedua adalah Penatua pertama dan Penatua kedua, mereka berada di puncak Nascent Soul. Oh, aku melupakan seseorang, Nenek Yao tiga tahun lalu telah menerobos ke puncak Nascent Soul."
"Hei, Nenek Yao mengatakan bahwa ibu adalah satu-satunya yang mampu mencapai tingkat tinggi Half Immortal. Adapun puncak Half Immortal, tidak pernah ada yang mampu untuk menerobos. Lalu Earth Immortal, itu hanya ada dalam legenda."
"Untuk dapat menjadi kultivator sejati, seseorang harus mampu menerobos ke puncak Soul Refining pada usia 15 tahun. Sedangkan aku, yang sudah berusia 15 tahun masih belum bisa merasakan sedikitpun aura spiritual yang ada di udara. Huh!"
An Ling Yue, yang merupakan putri ketujuh, mengeluh karena tidak dapat berkultivasi. Namun, meski tidak dapat merasakan aura spiritual, dia memiliki tubuh yang istimewa sejak lahir. Dia mampu menahan serangan lawan hingga batas tertentu.
Di usia ini, ia mampu menahan serangan dari puncak Soul Refining. Bahkan serangan dari tingkat tinggi Foundation tidak langsung membunuhnya; meski begitu, An Ling Yue yang tidak dapat menghasilkan aura spiritual masih akan melukai organ dalamnya.
Adapun di level Gold Core, tidak ada yang akan buang-buang waktu berurusan dengan sampah. Paling-paling mereka hanya akan menghinanya.
"Selama bertahun-tahun aku telah berusaha sebisa mungkin untuk dapat menjadi kultivator, tapi tetap saja aku tidak dapat merasakan aura spiritual. Bahkan Nenek Yao yang merupakan seorang Tabib tidak bisa mengobati tubuhku untuk dapat merasakan aura spiritual."
"Aku harus menjadi lebih kuat, bagaimanapun caranya aku harus bisa berkultivasi. Bahkan jika itu akan sangat menyakitiku. Aku tidak ingin terus bersembunyi di belakang Nenek Yao. Aku yang harus melindungi satu-satunya kerabatku!"
Dalam pemikiran mendalamnya, tiba-tiba An Ling Yue mendengar langkah kaki dari luar. Dia segera duduk di tempat tidur, menatap pintu dengan bibir cemberut, menunggu seseorang memasuki kamarnya.
Saat pintu dibuka, sesosok bergaun biru muncul di depan An Ling Yue. An Ling Yue mengangkat sebelah alisnya. Dia sangat menantikan alasan kedatangan yang akan dikeluarkan oleh orang di hadapannya ini.
"Kakak keenam, ada apa kau mencariku?"
"Nona ketujuh, kau harus bersikap sopan pada putri keenam," teriak seorang pelayan yang berada di belakang putri keenam, An Luo Qi. Terlihat dari caranya memanggil An Ling Yue nona, dan An Luo Qi putri, dia sangat tidak menghormati An Ling Yue sebagai seorang putri.
"Aku tidak berbicara dengan seorang pelayan rendahan!" Suara An Ling Yue sangat acuh, memandang rendah pelayan itu.
"Kamu ..."
"Pelayan Yan, hentikan!" Kata An Luo Qi ringan. Dia memandang An Ling Yue, "Adik ketujuh, aku menemuimu karena ingin mengatakan sesuatu."
"Cepat katakan dan segera pergi dari hadapanku!" Meski An Ling Yue tidak dapat berkultivasi, tidak ada yang bisa menggertaknya. Alasannya ada pada tubuh istimewa An Ling Yue. Selain itu, ada Tabib Yao yang selalu melindunginya.
Setelah mendengar kata-kata An Ling Yue, An Luo Qi merasa kesal. Jika bukan karena kakak ketiganya An Ruochen, memintanya untuk mengajak An Ling Yue mengikuti kompetisi berburu antar pangeran dan putri kekaisaran, dia tidak akan pernah mau melihat wajah bajingan ini.
Dengan ekspresi kesal, An Luo Qi mengatakan niatnya, "Adik ketujuh, aku ke sini untuk mengajakmu mengikuti kompetisi berburu antar pangeran dan putri kekaisaran."
"Oh?" Dengan alis terangkat, An Ling Yue memandang An Luo Qi.
"Ku dengar kau sangat suka bermain dengan tanaman obat. Dan kebetulan hadiah dari kompetisi ini adalah Ginseng Ungu berusia 200 tahun."
Mata An Ling Yue cerah. Selama ini dia membantu Tabib Yao dalam alkimia, jadi dia sering bermain dengan berbagai macam tanaman obat untuk membuat pil obat. Bahkan dia membuat berbagai jenis racun dari berbagai macam tanaman obat. Namun yang dia gunakan hanya tanaman obat berusia 50 sampai 100 tahun. Jadi ketika An Ling Yue mendengar tentang Ginseng Ungu berusia 200 tahun, dia langsung tertarik mengikuti kompetisi ini.
Namun An Ling Yue tidak langsung setuju, dia mengusap dagunya dengan jari-jarinya, "Aku penasaran dengan alasanmu mengajakku mengikuti kompetisi ini. Jika tebakanku benar, kompetisi ini akan diadakan di hutan Feilong. Kakak keenam, bukankah kau sangat membenciku? Apa kau ingin membunuhku di hutan Feilong?"
Meski niatnya telah terlihat, An Luo Qi dengan santai bertanya, "Apa kau takut?"
"Takut? Hahaha, kuakui, aku memang tidak dapat berkultivasi. Tapi apakah kau masih ingat saat kau dan saudara-saudarimu ingin membunuhku?" An Ling Yue menyipitkan matanya.
An Luo Qi ingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Para Tetua memang tidak ingin mengotori tangan mereka dengan membunuh sampah yang tidak dapat berkultivasi, namun tidak dengan pangeran dan putri yang sangat membenci Permaisuri Feng Ling. Jadi mereka pasti akan sering menindas An Ling Yue, anak dari Permaisuri Feng Ling sekaligus sampah nomor satu di kekaisaran Huang Dong.
Alasan lain para putri membenci An Ling Yue adalah karena wajahnya yang sejak lahir memiliki kecantikan yang luar biasa.
Dapat dikatakan bahwa An Ling Yue adalah gadis paling cantik yang ada di kekaisaran Huang Dong.
Jika dia adalah jenius, dia akan menjadi wanita yang paling diimpikan oleh semua lelaki. Sayangnya dia sia-sia, tidak ada yang akan menikahi seorang sampah.
Saat itu, An Ling Yue akan membeli ramuan di pasar seorang diri. Namun, saat ingin kembali ke istana, An Ling Yue dihadang oleh dua sosok lelaki gemuk.
Mereka ingin menculik An Ling Yue. Siapa sangka saat hendak mendekati tubuh An Ling Yue, kaki An Ling Yue mendarat di kedua barang berharga milik kedua orang itu.
Kebetulan mereka berdua hanya berada di tingkat rendah Foundation. Jadi An Ling Yue mengalahkan mereka dalam sekejap dan langsung meninggalkan sosok yang berguling-guling di tanah.
Kejadian lain terjadi beberapa hari berikutnya, kali ini yang disewa adalah para pembunuh bayaran di tingkat menengah Foundation.
Namun hasilnya tetap sama, An Ling Yue berhasil lolos dari rencana pembunuhan itu. Namun bukan kekuatan tubuh An Ling Yue yang membuatnya berhasil lolos, melainkan racun yang telah dia pelajari dari Tabib Yao.
Tabib Yao sengaja mengajarkan An Ling Yue cara meramu racun, karena dia ingin An Ling Yue dapat melindungi dirinya sendiri ketika tidak berada di sisi Tabib Yao.
Rencana pembunuhan berikutnya terus terjadi, namun dapat digagalkan oleh racun mematikan An Ling Yue.
Hingga waktu terus bergulir dan tidak ada lagi yang mengganggu An Ling Yue.
Meski begitu, hinaan dan cacian terus diterima An Ling Yue dari masyarakat. Dia pun menutup mata dan telinga dari penghinaan orang lain. Karena dia yakin, suatu saat dia akan dapat berkultivasi dan membungkam mulut orang-orang itu.
Mengingat setiap kegagalan rencananya di masa lalu, An Luo Qi menggertakkan giginya. Dia semakin membenci An Ling Yue.
"An Ling Yue, jika kau memiliki keberanian, maka aku akan menunggumu mengikuti kompetisi ini. Jika kau kalah, kau harus memenggal kepalamu." An Luo Qi sontak mengatakannya, dia terlalu kesal pada An Ling Yue.
"Ingin bertaruh denganku? Menarik!" An Ling Yue mengusap dagunya dengan senyum jahat di sudut bibirnya. "Bagaimana jika aku menang?"
"Menang? Kau tidak akan memiliki kesempatan itu."
"Baiklah, jika aku menang, kau harus memotong lidahmu sendiri. Bagaimana dengan itu?"
An Luo Qi mendengus, "Huh, baiklah. Tapi satu hal, kau tidak akan memiliki kesempatan untuk menang." Tanpa menunggu jawaban An Ling Yue, An Luo Qi langsung meninggalkan istana dingin.
Pelayan Yan melototi An Ling Yue, kemudian menyusul An Luo Qi.
Setelah meninggalkan istana dingin, An Luo Qi tidak langsung menuju halaman tempat tinggalnya, melainkan berjalan menuju halaman An Ruochen, putri ketiga kekaisaran Huang Dong.
Melihat wanita dengan jubah hijau tengah duduk sambil menyesap teh di tepi kolam, An Luo Qi segera menghampirinya.
"Kakak!" panggil An Luo Qi.
"Bagaimana dengan tugas yang kuberikan?" tanya An Ruochen menatap An Luo Qi yang duduk di kursi seberangnya.
"Si bodoh itu menerima ajakanku. Tapi kami membuat taruhan." An Luo Qi tersenyum penuh kemenangan.
"Oh? Taruhan macam apa?" An Ruochen menjadi tertarik.
"Aku yang memulai taruhan ini, jika aku menang, dia akan memenggal kepalanya. Jika sampah itu yang menang, dia ingin aku memotong lidahku. Tapi aku yakin, sebelum diumumkan siapa pemenangnya, dia sudah dikubur di hutan Feilong." An Luo Qi menyunggingkan senyum jahat.
An Ruochen yang mendengarkan mengangkat alisnya, dia sedikit terkejut dengan keberanian An Ling Yue.
Sebenarnya, hanya An Luo Qi yang merasa bahwa An Ling Yue adalah sampah dan bodoh. Kelima saudaranya merasa An Ling Yue adalah ancaman bagi mereka.
Mereka merasa An Ling Yue memiliki rahasia berupa artefak atau sejenis benda ajaib yang berada di tubuhnya. Karena setiap rencana pembunuhan yang mereka lakukan, semuanya selalu digagalkan oleh An Ling Yue. Jadi mereka harus melenyapkan An Ling Yue secepatnya dan merebut harta yang ada di tubuhnya.
"An Ling Yue, harta apapun yang ada di tubuhmu, aku harus mendapatkannya!" An Ruochen menyipitkan matanya, licik.
Setelah An Luo Qi menghilang dari pandangannya, An Ling Yue langsung menuju kamar Tabib Yao.
"Nenek, besok aku akan mengikuti kompetisi berburu," kata An Ling Yue dengan lembut.
Tabib Yao tidak terkejut dengan keputusan An Ling Yue. Yue'ernya kini telah dewasa, dan dia tidak bisa terus menerus menekannya untuk selalu berada di sisinya. Meski begitu, Tabib Yao masih khawatir akan keselamatan An Ling Yue.
"Yue'er, apa kau sudah memutuskan? Ayahmu pasti akan berada di sana saat itu. Bagaimana jika dia melihatmu?" Nenek Yao cemas.
"Tidak apa-apa, Nenek. Sejak Nenek mengatakan bahwa Kaisar ingin membunuhku ketika aku lahir, sejak saat itu juga aku tidak memiliki seorang Ayah!" An Ling Yue menyipitkan matanya.
Selama ini An Ling Yue selalu menuruti permintaan Tabib Yao untuk tidak datang ke acara-acara besar kekaisaran. Karena Tabib Yao sangat takut bila An Ling Yue bertemu dengan Kaisar. Jika An Ling Yue dibunuh oleh kaisar, entah apa yang akan Tabib Yao lakukan selanjutnya.
Namun, kali ini An Ling Yue akan mengikuti acara besar kekaisaran, yaitu kompetisi berburu antar pangeran dan putri kekaisaran. Dan jika Kaisar ingin membunuhnya, dia, An Ling Yue, akan melawan sampai akhir.
"Aku adalah anak Ibu Feng Ling, wanita paling mendominasi di benua Jianyu. Mengapa aku harus takut pada Kaisar?"
Tabib Yao menghela napas tak berdaya. Inilah salah satu kelebihan An Ling Yue; dia sangat keras kepala. Apapun keputusan yang telah dia buat, dia tidak akan pernah mundur untuk melakukannya.
An Ling Yue hanya mengatakan tentang mengikuti kompetisi berburu, tapi tidak mengatakan tentang taruhan yang dia dan An Luo Qi sepakati. Dia tidak ingin Tabib Yao semakin cemas jika mengetahui tentang taruhan itu.
"Baiklah, jika itu yang ingin Yue'er lakukan. Mulai saat ini, Nenek akan selalu mendukung apapun keputusan Yue'er. Sekarang ikuti Nenek! Nenek akan menunjukkan sesuatu padamu."
An Ling Yue mengikuti Tabib Yao yang berjalan ke arah sebuah lemari. Ketika Tabib Yao menggeser lemari itu, terdapat sebuah pintu rahasia di belakangnya.
An Ling Yue dengan tenang memperhatikan Tabib Yao membuka pintu rahasia itu.
"Yue'er, ayo masuk!"
Saat An Ling Yue memasuki ruangan, pintu secara otomatis tertutup. Dan ruangan yang semula gelap menjadi terang dengan cahaya obor yang ada di sekeliling ruangan.
Ruangan itu tidak terlalu luas, selain beberapa obor yang menyala, terdapat sebuah meja batu tepat di tengah ruangan. Mereka mendekati meja batu tersebut.
"Yue'er, kali ini kau akan keluar dari wilayah kekaisaran Huang Dong untuk pertama kalinya. Dan bertepatan dengan usiamu yang kini 15 tahun, Nenek akan memberitahumu sebuah rahasia. Rahasia ini telah Nenek pendam selama lebih dari 15 tahun." Kata-kata Tabib Yao membuat hati An Ling Yue sedikit bergetar. Dia dengan tenang mendengarkan Tabib Yao melanjutkan.
"Yue'er, kau bukan anak Kaisar An Li Huang." Tabib Yao memperhatikan reaksi An Ling Yue. Namun tidak ada ekspresi terkejut di wajah gadis itu.
"Yue'er, apa kau tidak terkejut?"
"Nenek Yao, sebenarnya aku sudah tahu!"
"Kau sudah tahu?" Kini Tabib Yao yang dibuat terkejut oleh An Ling Yue.
"Tentu saja aku tahu, bagaimana seorang bajingan tak tahu malu seperti Kaisar An Li Huang bisa menjadi Ayahku?" Kata An Ling Yue dengan santai, dia mengusap dagunya dengan senyum jahat di sudut bibirnya.
"Uhuk, uhuk..." Tabib Yao tersedak air liurnya sendiri ketika mendengar jawaban An Ling Yue. Kemudian dia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, merasa lucu dengan sikap kasar cucu kesayangannya itu.
"Lalu siapa Ayahku?" An Ling Yue sangat penasaran tentang ayahnya.
"Nenek juga tidak tahu."
"Nenek tidak tahu?" An Ling Yue terkejut.
"Kita akan tahu saat kau meneteskan darahmu ke atas meja batu ini."
Tanpa bertanya lagi, An Ling Yue segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Tabib Yao. Meja batu ini sengaja dirancang oleh Feng Ling menggunakan darahnya, sehingga hanya An Ling Yue yang dapat membukanya. Alasannya adalah karena An Ling Yue adalah darah daging Feng Ling.
Segera, meja batu itu mulai bergetar. Getarannya semakin kuat seolah akan hancur kapan saja. Selang beberapa menit, meja batu itu seolah terbelah beberapa bagian. Bagian-bagian yang terbelah membentuk lubang segi empat.
Ketika getaran di meja batu benar-benar berhenti, An Ling Yue melihat ke dalam lubang persegi itu dengan penasaran.
Di dalam lubang terdapat sebuah kotak kayu. An Ling Yue dengan hati-hati mengeluarkan kotak itu.
Perlahan-lahan, An Ling Yue membuka tutup kotak. Di dalam kotak tersebut terdapat sebuah buku yang mulai menguning akibat dimakan usia. Tak hanya itu, sepasang anting bulan sabit berwarna merah tergeletak di atas buku itu.
"Nenek!" An Ling Yue memandang Tabib Yao.
"Saat itu, ibumu hanya memberitahuku bahwa di balik meja batu ini ada sesuatu yang harus kuberikan pada anaknya. Saat aku bertanya apa itu, dia hanya menjawab bahwa benda yang ada di dalamnya akan digunakan oleh putrinya di masa depan. Ketika aku bertanya bagaimana jika yang dia lahirkan adalah seorang putra, Ling'er menjawab dengan pasti bahwa dia akan melahirkan seorang putri. Dan ternyata apa yang dia katakan adalah kebenaran, dia melahirkan dirimu."
Tabib Yao melanjutkan, "Ibumu memintaku untuk memberitahumu saat kau berusia 15 tahun. Aku berencana untuk memberitahumu besok, tapi karena kau sudah di sini, jadi aku tidak perlu menundanya lagi."
An Ling Yue terdiam mendengar penjelasan dari neneknya. Kemudian dia duduk di atas meja batu dan mulai membalikkan halaman buku.
Di halaman pertama buku itu terdapat gambar sepasang anting bulan sabit merah persis seperti sepasang anting bulan sabit di tangan An Ling Yue.
Kemudian, An Ling Yue membuka halaman berikutnya. Di sana tertulis, 'Sepasang anting bulan sabit ini diwariskan untuk putriku, An Ling Yue'.
Saat membaca kalimat itu, An Ling Yue langsung melihat Tabib Yao. Tabib Yao yang melihat bahwa An Ling Yue menatapnya dengan tatapan aneh, menjadi penasaran. Dia duduk di samping An Ling Yue dan ikut membaca buku itu.
Dia juga sangat terkejut setelah membacanya. "Saat itu, nama 'An Ling Yue' terlintas begitu saja di benakku. Ibumu bahkan tidak memberitahuku bahwa dia juga ingin menamaimu dengan nama ini. Mungkin ini hanya kebetulan."
Namun An Ling Yue merasa bahwa ini bukan hanya sekadar kebetulan. Pasti ada rahasia di baliknya.
Kemudian An Ling Yue membuka halaman selanjutnya.
'Yue'er, saat ini kau pasti telah berusia 15 tahun. Maafkan ibu karena ibu tidak bisa membesarkanmu seperti ibu lain, karena ibu tahu, setelah melahirkanmu, ibu tidak akan bisa bertahan hidup. Ini bukan kesalahanmu, tapi ibu sudah ditakdirkan tidak akan hidup mendampingimu.'
'Yue'er, ada banyak rahasia yang ingin ibu beritahukan padamu. Tapi untuk saat ini, hanya beberapa hal saja yang perlu kau ketahui. Yue'er, Kaisar An Li Huang bukanlah ayahmu. Bahkan kami tidak pernah melakukan kontak fisik. Adapun mengapa semua dapat berjalan sampai di titik ini, aku selalu membuatnya tertidur sebelum dia berhasil menyentuhku. Aku membuatnya bermimpi seolah kami sedang berhubungan, meskipun itu sangat membuatku jijik. Aku tidak punya cara lain. Alasannya adalah karena aku bersembunyi di kekaisaran Huang Dong. Dan karena itu juga aku berpura-pura mencintai pria itu!'
'Yue'er, rahasia terbesar adalah kau tidak memiliki seorang ayah. Adapun selanjutnya, kau harus mencari tahu sendiri. Tapi sebelum kau mengetahui banyak hal, kau perlu meningkatkan kekuatanmu. Dengan begitu, kau mampu melindungi dirimu sendiri dan orang-orang di sekitarmu.'
'Kau pasti bertanya-tanya mengapa kau terlahir tanpa akar spiritual, Yue'er, sekali lagi kau harus mencari tahu sendiri. Ibu hanya bisa memberitahumu bahwa kau bisa berkultivasi dengan menggunakan anting-anting ini. Bagaimana cara untuk berkultivasi, kau akan mengetahuinya setelah kau menggunakannya.'
"Huh, ibu, mengapa kau begitu misterius?" An Ling Yue menghela napas panjang. Dia sangat sakit kepala dengan informasi baru yang dia dapatkan. Yang membuatnya lebih sakit kepala adalah rahasia yang harus dia pecahkan.
"Baiklah, untuk saat ini aku hanya akan mengetahui hal hal yang perlu ku ketahui. Adapun yang lain aku akan mencari jawabannya setelah aku mendapatkan kekuatan."
Tabib Yao yang sejak tadi ikut membaca buku di tangan An Ling Yue, sangat terkejut dengan informasi yang dia dapatkan. Meski dia tahu bahwa An Li Huang bukan ayah An Ling Yue, dia berpikir bahwa An Ling Yue pasti anak orang lain. Namun yang tidak dia sangka adalah An Ling Yue sebenarnya tidak memiliki seorang ayah. Lalu siapa sebenarnya An Ling Yue? Jika An Ling Yue tidak memiliki ayah, bagaimana Feng Ling bisa hamil dan melahirkan seorang putri?
Dalam perenungannya, Tabib Yao segera terbangun mendengar An Ling Yue yang terus menerus memanggilnya.
"Nenek, ada apa? Kau sangat terkejut mengetahui bahwa aku tidak memiliki ayah? Apa kau takut bahwa aku bukan manusia?"
"Hei, apa yang Yue'er katakan? Bagaimana bisa kau bukan manusia? Kau jelas lahir dari rahim Ling'er, jadi sudah pasti cucu kesayangan Nenek adalah manusia. Adapun Yue'er memiliki Ayah atau tidak, Yue'er tetaplah cucu kesayangan Nenek Yao."
Mendengar kata kata Tabib Yao, An Ling Yue merasakan arus hangat mengalir di hatinya. Ini adalah neneknya, kerabat satu satunya yang ia miliki.
An Ling Yue memeluk Tabib Yao dengan erat. Ada tekat di matanya, dia harus segera mendapatkan kekuatan untuk melindungi orang yang paling dia cintai.
...***...
Di rumah keluarga Nalan.
An Luo Qi mengetuk pintu kamar Nalan Huo.
"Masuk!"
Setelah mendengar suara dari dalam, An Luo Qi memasuki ruangan.
Di dalam kamar, Nalan Huo tengah mencatat sesuatu di selembar kertas. Setelah melihat bahwa yang masuk adalah cucu kesayangannya, Nalan Huo langsung meletakkan kuas yang ada di tangannya.
"Qi'er, ada apa?"
"Kakek, kau harus membantuku!"
"Apa yang bisa kakek lakukan untuk cucu kesayangan kakek ini?"
"Kakek, Qi'er ingin membunuh An Ling Yue, sampah itu." Kata An Luo Qi dengan wajah suram.
"Qi'er, untuk apa repot repot dengan sampah itu? Dia hanya gadis yang sia sia, itu hanya akan mengotori tanganmu dengan membunuhnya."
"Tapi Kakek, aku sangat membencinya. Dia sangat merusak pemandanganku. Terutama wajah itu, aku benar benar ingin menghancurkannya." Setelah mengatakan itu, An Luo Qi memandang kakeknya, "Kakek, kau harus membantuku menyingkirkan idiot itu."
Melihat cucu kesayangannya yang terus mendesaknya, Nalan Huo menghela napas dan menyetujui permintaan gadis itu. "Baiklah, Kakek akan membantu Qi'er menyingkirkan sampah itu. Sekarang katakan pada Kakek, apa yang harus Kakek lakukan?"
Mendengar kata kata kakeknya, An Luo Qi sangat gembira. "Kakek, kau harus membunuh An Ling Yue saat berada di hutan Feilong."
Setelah menceritakan semua rencana pada kakeknya, An Luo Qi meninggalkan kamar Nalan Huo dan berjalan menuju istana.
Melihat An Luo Qi telah pergi, Nalan Huo langsung memanggil seseorang.
Setelah beberapa saat, sesorang dengan pakaian serba hitam muncul dari kehampaan.
Nalan Huo mengambil kertas kosong dan mulai menuliskan sesuatu di atasnya. Setelah itu ia memberikan kertas itu pada sosok hitam di depannya.
"Berikan ini pada Lan'er."
Setelah menganggukkan kepala, sosok itu segera menghilang di udara sama seperti dia muncul sebelumnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!