Kompetisi Berburu Warcraft

Semua orang telah berkumpul, termasuk para Pangeran dan Putri. Bahkan Kaisar An Li Huang telah datang bersama para penatua.

An Ling Yue berdiri di antara kerumunan, meskipun hanya menggunakan jubah hitam biasa dengan rambut hitam di biarkan terurai, dia masih menjadi sosok yang paling mencolok.

Hampir semua pasang mata mengarah padanya. Beberapa orang bahkan berbisik bisik tentang kecantikannya.

"Sungguh kecantikan Putri ketujuh tidak ada bandingannya, aku jadi ingin menikahinya!"

"Bahkan aku seorang wanitapun sangat terpesona oleh penampilannya."

"Hei, percuma saja memiliki kecantikan yang tiada tara, dia tidak akan hidup lebih lama. Bagaimanapun dia hanya sampah. Ini adalah dunia di mana yang kuat memakan yang lemah!"

"Ya benar, untuk apa dia datang ke sini? Apakah dia akan ikut berburu Warcraft?"

"Kurasa bukan dia yang berburu Warcraft, melainkan Warcraft yang akan memburunya!"

"Hahaha."

Suara gelak tawa terdengar di antara kerumunan.

Murong Xue Ji yang mendengar hinaan demi hinaan tertuju pada An Ling Yue, dia merasa sakit di hatinya.

'Dia adalah putri dermawannya, beraninya mereka menghina Putri An Ling Yue.'

An Ling Yue hanya diam di tempat, seolah tidak mempedulikan ejekan di sekelilingnya. Namun dia penasaran tentang satu hal, matanya tertuju pada wajah marah Murong Xue Ji.

An Ling Yue menyentuh dagunya dengan sedikit senyum di sudut bibirnya, "Kurasa, hinaan ini ditujukan padaku, tapi mengapa wanita itu yang marah mendengar hinaan ini?"

Murong Xue Ji merasakan tatapan dari sampingnya. Tidak jauh dari tempatnya, An Ling Yue sedang menatap ke arahnya. Murong Xue Ji sangat malu saat sikapnya terlihat di mata An Ling Yue.

An Ling Yue melihat rasa malu di wajah gadis itu dan berhenti memperhatikannya. Matanya kini tertuju pada saudara-saudari Kekaisarannya.

An Li Ruyan Putri pertama, An Ziyan Pangeran kedua, An Ruochen Putri ketiga, An Zhifu Putri keempat, An Qian Pangeran kelima dan An Luo Qi Putri keenam.

Adapun dia, sebagai Putri ketujuh tidak akan pernah mendapatkan statusnya sebagai Putri Kekaisaran. Namun, dia tidak peduli. Dia memang bukan bagian dari keluarga Kekaisaran Huang Dong. Dia di sini hanya demi Ginseng Ungu 200 tahun.

Namun An Ling Yue telah memutuskan, setelah mendapatkan kekuatan, dia akan meningkatkan kekuatannya dan perlahan-lahan akan membalas setiap orang yang telah menindasnya.

Mata An Ling Yue tertuju pada pria berjubah naga. Orang pertama yang akan dia bunuh adalah dia, Kaisar An Li Huang.

Kaisar An Li Huang tidak memperhatikan tatapan membunuh yang mengarah padanya, karena dia terlalu fokus pada kompetisi berburu yang akan segera dilaksanakan.

"Baiklah, berhubung semua orang telah berkumpul, aku akan mengumumkan peraturan dalam kompetisi ini." Kali ini Penatua ketiga Nangong Chu yang berbicara di depan semua orang.

"Peraturan pertama, kompetisi ini di adakan khusus untuk Pangeran dan Putri Kekaisaran. Adapun untuk putra-putri dari keluarga besar, mereka dapat ikut berpartisipasi, namun hanya untuk membantu salah satu dari Pangeran dan Putri. Semakin kuat tim mereka, semakin besar pula kesempatan untuk menang."

"Siapapun yang menjadi pemenangnya, dia akan mendapatkan hadiah berupa Ginseng Ungu berusia 200 tahun."

Seluruh kerumunan gempar mendengar kata Ginseng Ungu berusia 200 tahun. Namun percuma saja, karena yang mendapatkan Ginseng Ungu ini hanya salah satu dari Pangeran atau Putri Kekaisaran.

"Adapun untuk keluarga besar yang menjadi tim dari pemenang ..." lanjut Tuan Nangong Chu, "Masing masing dari mereka akan mendapatkan pil obat."

Kerumunan semakin gempar, mereka sangat bersemangat untuk menjadi salah satu tim yang dapat memenangkan kompetisi ini.

Setelah kembali tenang, Penatua ketiga melanjutkan, "Adapun peraturan kedua, siapapun yang mendapatkan paling banyak Warcraft tingkat menengah, dialah yang akan menjadi pemenangnya. Jika kalian ingin menjadi pemenang, kalian bisa merebut Warcraft dari tangan musuh."

Setelah itu, beberapa diskusi datang dari kerumunan.

"Hei, mari kita bertaruh, siapa yang akan menjadi pemenangnya?"

"Tentu saja Putri An Li Ruyan, dia adalah yang terkuat dari semua saudaranya."

"Ya, itu beberapa tahun yang lalu saat pemilihan Permaisuri baru. Putri An Li Ruyan membuktikan bahwa dia yang terkuat dan membuat Selir Qin Luo menjadi Permaisuri baru. Tapi setelah bertahun tahun Pangeran An Ziyan juga mengalami peningkatan dalam kekuatannya, dan sekarang dia setara dengan Putri An Li Ruyan."

"Apa yang dia katakan benar, sangat sulit menentukan antara Putri An Li Ruyan atau Pangeran An Ziyan yang akan menjadi pemenangnya."

"Sebaiknya kita tunggu saja saat kompetisi berakhir."

Diskusi terus berjalan yang membuat Putri An Li Ruyan mengerutkan kening tidak senang. Selama ini dia selalu menjadi jenius nomor 1 di Kekaisaran Huang Dong, namun sekarang Pangeran An Ziyan ingin merebut posisinya.

An Ling Yue yang mendengarkan diskusi di sekitarnya hanya diam.

Dia diam-diam mengeluarkan anting-anting bulan sabit dari lengan bajunya. Sampai saat ini, dia belum mengenakan anting-anting ini. Dia memutuskan memakainya setelah memasuki hutan Feilong.

"Baiklah, karena waktu terus berlalu, kalian harus segera memutuskan untuk memilih pihak mana yang akan kalian ikuti. Kalian bebas menentukan!"

Keluarga Nalan yang pertama berjalan ke arah Putri An Luo Qi, kemudian keluarga Nangong berjalan ke arah Pangeran An Ziyan. Keluarga Qin memilih Putri An Li Ruyan, keluarga Yang memilih An Ruochen, keluarga Zhu memilih Pangeran An Qian dan keluarga Wei memilih An Zhifu.

Kini sisa keluarga Murong yang belum memilih. Semua orang memandang Murong Xue Ji.

Bukannya berjalan ke depan, Murong Xue Ji justru berjalan ke arah samping dan berdiri tepat di sebelah An Ling Yue.

An Ling Yue hanya diam dan mengangkat sebelah alisnya. Bahkan tidak menolak seperti sebelumnya yang membuat Murong Xue Ji menghela napas lega.

Kaisar yang melihat hal itu mengerutkan kening. Dia bertanya pada Petua Qin Lao di belakangnya.

"Ini adalah kompetisi antar Pangeran dan Putri Kekaisaran. Mengapa putri keluarga Murong justru memilih orang lain?"

Tuan Qin Lao tertegun. Dia lupa bahwa Kaisar tidak pernah melihat An Ling Yue sekalipun setelah kelahirannya. Bahkan para Tetua tidak pernah membicarakan tentang Putri ketujuh di depannya. Wajar saja jika Kaisar tidak mengenali putrinya ini.

"Kaisar, dia adalah Putri dari mantan Permaisuri Feng Ling, An Ling Yue."

Kaisar memandang An Ling Yue. Baru saat inilah dia memperhatikan wajah yang sangat mirip dengan mantan istrinya.

Dia menyipitkan matanya, niat membunuh perlahan memancar dari tubuhnya.

"Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak ingin melihatnya, apa yang dilakukan Tabib Yao sehingga membiarkannya keluar dari istana dingin?"

"Kaisar, untuk saat ini kau tidak boleh membunuhnya. Jika kau membunuhnya di depan rakyatmu, mereka akan menganggapmu sebagai harimau yang memakan anaknya." Tuan Qin Lao berkeringat dingin di punggungnya. Takut Kaisar akan bertindak gegabah.

Mendengar kata-kata Penatua Qin Lao, kaisar menghilangkan niat mebunuhnya. Kemudian berkata, "Aku ingin kau membunuhnya di hutan Feilong!"

Tuan Qin Lao mengerti kaisar tidak sedang berbicara dengannya, melainkan penjaga di kegelapan.

Hening, tidak ada jawaban, namun Tuan Qin Lao merasakan hembusan angin bertiup dari sampingnya.

An Ling Yue merasakan niat membunuh yang terpancar dari tubuh Kaisar, namun itu tidak mempengaruhinya sama sekali. Dia bahkan tersenyum mengejek saat Kaisar memandangnya. Dia dengan angkuh mengkat dagunya seolah menantang Kaisar An Li Huang untuk membunuhnya di depan umum.

Kaisar mengerutkan keningnya lebih erat. Dia semakin ingin membunuh putri ini. Namun mengingat dia sedang berada di depan banyak orang, Kaisar An Li Huang memilih menunggu kabar dari bawahannya.

Di saat Kaisar dan An Ling Yue berdebat dalam diam, di sisi lain Nalan Fei Xue memiliki kesempatan untuk mengejek Murong Xue Ji.

"Murong Xue Ji, kau berdiri di sisi sampah terlihat sangat cocok. Aku menantikan kalian berdua diburu oleh Warcraft."

Jika hanya dia yang mendapat penghinaan, itu tidak akan menjadi masalah. Namun Murong Xue Ji sangat marah saat Nalan Fei Xue menyebut An Ling Yue sampah.

Murong Xue Ji mencibir, "Nalan Fei Xue, aku tidak keberatan membunuhmu saat ini juga!"

"LANCANG!" Nalan Fei Xue sangat marah, dia ingin membalas namun An Luo Qi meliriknya yang membuatnya terdiam.

Dia melototi Murong Xue Ji.

Murong Xue Ji tidak melihatnya lagi. Dia diam diam melirik An Ling Yue.

Sejak awal An Ling Yue tidak berbicara dengannya, namun tidak menolak perbuatannya. Dia bahkan tidak menanyakan alasan Murong Xue Ji mendekatinya. Itu membuat Murong Xue Ji sedikit tidak nyaman.

Namun Demi melindunginya, Murong Xue Ji tetap setia berdiri di sampingnya.

Setelah itu tidak ada lagi yang mempermasalahkan tentang Murong Xue Ji yang memilih An Ling Yue.

"Baiklah, karena semua orang telah memutuskan, kami akan berangkat ke hutan Fei Long saat ini juga."

Setelah itu para Pangeran serta Putri Kekaisaran di ikuti oleh tim mereka menaiki kereta masing masing.

Kecuali An Ling Yue dan Murong Xue Ji memilih menunggang kuda.

Sekitar satu hari perjalanan, rombongan akhirnya tiba di pinggir hutan Feilong.

Tuan Nangong Chu memerintahkan semua orang untuk beristirahat di tepi hutan malam ini.

Disaat semua orang mendirikan tenda, An Ling Yue memilih memanjat pohon. Murong Xue Ji tidak mengikutinya, dia paham bahwa An Ling Yue butuh waktu untuk menyendiri. Jadi dia memilih mendirikan tenda.

Saat hari mulai gelap, tidak ada yang memperhatikan An Ling Yue memasuki hutan seorang diri.

Setelah An Ling Yue merasa sudah berada jauh dari tempat peristirahatan, dia mengeluarkan sepasang anting bulan sabit merah dari lengan bajunya. Dalam cahaya bulan, anting-anting itu bersinar sangat indah.

An Ling Yue memasang anting itu di kedua daun telinganya. Setelah beberapa saat, tidak ada yang terjadi.

"Aneh, ibu mengatakan aku akan dapat berkultivasi jika memakai anting-anting ini. Tapi sampai saat ini aku tidak merasakan ada perubahan apapun di tubuhku."

Meski begitu, An Ling Yue masih menunggu keajaiban.

Setengah jam kemudian masih tidak terjadi apa-apa. An Ling Yue sangat frustasi, jadi dia memilih kembali ke tempat peristirahatan.

Hal yang tidak An Ling Yue sadari adalah ketika berada dalam kegelapan seorang diri, anting-anting itu bersinar terang. Namun setelah dia kembali ke tempat istirahatnya, anting-anting itu meredup seolah itu hanya anting-anting biasa.

Keesokan harinya semua orang sudah bersiap untuk memasuki hutan Feilong.

Tuan Nangong Chu mengatakan kepada semua orang. "Aku sudah menyebutkan dua peraturan sebelumnya. Kini aku akan mengatakan peraturan ketiga."

"Masih ada peraturan?" Tanya salah seorang dari keluarga Nalan.

Tuan Nangong Chu tersenyum dan menjawab, "Ya, peraturan berikutnya adalah hanya para peserta kompetisi dan satu anggota timnya yang akan memasuki hutan Feilong untuk berburu. Jadi masing masing tim hanya terdiri dari dua orang."

"Apa?"

Semua orang tampak terkejut. Bahkan An Li Ruyan dan An Ziyan tampak mengerutkan kening.

Hutan Feilong adalah hutan yang sangat berbahaya. Bagaimana bisa mereka hanya membawa satu anggota saja. Namun karena ini adalah peraturan yang di tetapkan oleh para Penatua, tidak ada yang mengajukan keberatan.

An Ling Yue dan Murong Xue Ji tidak bereaksi. Bagaimanapun juga sejak awal hanya mereka berdua dalam satu tim.

Semua peserta telah memilih anggota timnya. Pastinya mereka akan memilih yang terkuat dari keluarga besar itu.

An Luo Qi sudah pasti memilih Nalan Fei Xue, sepupunya. An Qian memilih Zhu Yan'er, putri tertua dari keluarga Zhu. An Zhifu memilih Wei Liu Chong sepupunya. An Ruochen memilih Yang He. An Ziyan memilih Nangong Lian dan terakhir An Li Ruyan memilih Qin Mo'er anak dari pamannya.

"Karena kalian telah memilih, sekarang kalian bisa memasuki hutan Feilong."

Semua orang menghela napas saat memandang kedalaman hutan. Ini adalah kedua kalinya mereka akan membuktikan siapa yang paling kuat di antara putra-putri Kaisar An Li Huang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***