Bab 5 ~ Aku Nikahin, Kamu!

Rico melenggang dengan perasaan lega setelah berhasil mengantarkan anak barunya ke toilet. Mereka sudah kembali dalam kondisi bersih dan kering. Rico sekalian menyeka muka bantal Rain dengan air di wastafel. Kening Rico dipenuhi peluh akibat panik yang mendera.

“Ji,” panggil Rico yang melalui meja kerja atasannya itu.

“Hmm ....” Jihan menyahut tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptopnya.

“Dih, ketularan sama suaminya,” cebiknya kesal. “Aku pinjem Lala bentar!” sambungnya membuka pintu kaca ruangan tersebut.

“Heh!” Jihan menoleh, namun pintu sudah terlanjur ditutup. Hendak beranjak pun, kerjaannya nanggung. Takut ide-idenya dalam membuat design gaun menghilang.

Rico celingukan, mencari seseorang yang ia percaya bisa mengatasi urusan belanja. Selain menjadi karyawan di butik, gadis itu adalah pengasuh Cheryl sedari bayi.

“La!” panggil Rico yang menggendong Rain.

Gadis cantik yang berpenampilan sederhana itu mendongak. Ia belum sempat melihat Rico tadi. Tubuhnya mematung ketika melihat lelaki yang selama ini ia suka, menggendong seorang anak.

Dengan langkah bersemangat dan senyum menawan, Rico mempercepat langkah untuk semakin mendekati Lala.

“Lala, ikut aku bentar.” Rico menarik lengan kurus Lala. Namun, Lala bergeming. Sama sekali tak beranjak dari tempatnya berdiri.

Rico kembali memutar tubuhnya, hingga menatap gadis berwajah ayu nan teduh itu. “Please, bantuin aku. Udah izin ke nyonya. Mau ya,” pinta Rico memelas.

“Sama aku aja, Mas Rico,” serobot seorang gadis centil mengedipkan sebelah matanya.

“Enggak, makasih!” sahut Rico ketus mengabaikannya. Menarik lengan Lala hingga terpaksa gadis itu harus mengikuti langkah panjangnya.

“Mas Rico, makin hot aja sih!” pekik gadis sexy itu lagi, menatap kepergian Rico. Meski selalu diabaikan, Sanaz tidak pernah menyerah terus menggoda lelaki pujaannya itu.

...\=\=\=000\=\=\=...

Rico membukakan pintu samping kemudi untuk Lala. Gadis itu menurut, meski bibirnya masih bungkam sedari tadi. Dadanya bergemuruh dan tidak berani menatap mata Rico.

“Rain, duduk sama Mbak Lala mau ya? Mbak Lala baik, nggak gigit kok,” tawar Rico mencoba melepas tautan tangan Rainer.

Gelengan kepala berulang menandakan sebuah penolakan dari bocah kecil itu. Rain sama sekali tak ingin berpisah dari lelaki yang beberapa saat lalu ia panggil dengan sebutan ayah.

Tatapan nanar tertuju pada dua lelaki berbeda usia yang berjarak tak jauh dari Lala. Ia tersenyum getir, yakin jika memang anak itu memiliki hubungan dengan Rico. Tidak tahu mengapa, ada rasa nyeri yang tiba-tiba menusuk jantungnya.

“Bukankah kau sudah berjanji untuk menurut padaku? Percayalah, Mbak Lala tidak akan menyakitimu,” bujuk Rico sekali lagi.

Kalimat itu seketika mampu memundurkan punggung Rain, menoleh pada gadis yang melebarkan senyum padanya. Kembali menoleh pada Rico yang mengangguk meyakinkan.

“Baik, Yah.” Suara serak terdengar lirih di telinga Rico.

“Good boy,” seru Rico mengacak rambut Rainer lalu mendudukkan di pangkuan Lala.

Dengan hati yang teremas, Lala berusaha keras menerima bocah itu. Menarik napas panjang untuk menghilangkan sesak di hatinya.

Rico beralih menuju pintu samping, duduk di balik kemudi dan mulai menjalankan mobilnya. “Bantu aku belanja keperluannya ya, La. Tolong,” pinta Rico memecah keheningan di dalam mobil itu.

“Iya,” sahut Lala pelan melirik anak di pangkuannya. Pikiran dan hati Lala berkecamuk, berbagai pertanyaan bersarang di benaknya. Namun, hanya mampu memendamnya.

Terdiam, tak bersuara lagi. Mereka bertiga terjebak dalam suasana canggung. Jika tidak terpaksa, Rico pun tidak ingin merepotkan orang lain. Dan hanya Lala yang ia percaya.

Tak berapa lama, mobil terhenti di area parkir sebuah mall besar. Rico meraih kembali tubuh Rain yang tampak tak nyaman dalam pangkuan Lala.

Mereka berjalan serentak di lantai marmer yang luas itu, memasuki counter anak-anak. Rico mengambil sebuah trolly belanja, mendudukkan Rain di dalam sana.

“La, apa aja yang sekiranya dibutuhin ambil aja. Enggak usah lihat harga," perintah Rico.

“Oke,” sahut Lala mulai memilah dan memilih selembar demi selembar pakaian yang pas untuk tubuh Rainer.

Sedangkan Rico sendiri mulai sering mengajak berbicara Rain yang duduk menghadap ke arah Rico di atas trolly. Sedikit banyak, Rain sudah semakin lancar berbicara. Akan tetapi, Rico sengaja tidak menyinggung mengenai orang tuanya. Karena khawatir, Rain akan kembali ketakutan seperti sebelumnya.

Seperti perintah Rico, tanpa melihat label harga, Lala memasukkan barang yang sesuai dengan tubuh Rain. Mereka terlihat seperti keluarga cemara yang tengah berbelanja bersama.

Selang beberapa jam, trolly penuh. Mereka bergegas antri di kasir. Rico menyerahkan sebuah kartu ATM dan menyebutkan nomor pin pada Lala.

“Enggak takut aku rampok nih?” seloroh Lala membolak-balik benda pipih itu.

“Lakuin aja. Aku langsung nikahin kamu!”  celetuk Rico tanpa menoleh.

“DEG!”

 

Bersambung~

duh.. ayah tahu bulat ini memang meresahkan.

Terpopuler

Comments

NpScr EH

NpScr EH

kirain bakalan sama emaknya si rain🤣🤣
but issokeh lah kalo sama Lala biar dapet ting²😂

2023-12-14

1

anonim

anonim

kode tuh La....mau kan dinikahin Rico 😁

2023-11-07

3

Sri Astuti

Sri Astuti

mau lah si Lala

2023-11-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Mendadak jadi Hot Daddy
2 Bab 2 ~ Terlambat
3 Bab 3 ~ Ayah!
4 Bab 4 ~ Sensitif
5 Bab 5 ~ Aku Nikahin, Kamu!
6 Bab 6 : Tidak Peka
7 Bab 7 ~ Lelaki Brengsek!
8 Bab 8 ~ Menyebalkan
9 Bab 9 ~ Naluri
10 Bab 10 ~ Tidak Menyangka
11 Bab 11 ~ Yess! I will
12 Bab 12 ~ Hemofilia
13 Bab 13 ~ Pecundang
14 Bab 14 ~ Lamaran
15 Bab 15 ~ One Step Closer
16 Bab 16 ~ Menguntit
17 Bab 17 ~ Malam Kelam
18 Bab 18 ~ Tuduhan
19 Bab 19 ~ Curiga
20 Bab 20 ~ Tinggal Bersama
21 Bab 21 ~ Di Luar Batas
22 Bab 22 ~ Gagal Treatment
23 Bab 23 ~ Dugaan
24 Bab 24 ~ Menyesal
25 Bab 25 ~ Mengundurkan Diri
26 Bab 26 ~ Permintaan Terakhir
27 Bab 27 ~ Aku Titipkan Dia
28 Bab 28 ~ Tangisan Cheryl
29 Bab 29 ~ Aku Salah!
30 Bab 30 ~ Surat dari Starla
31 Bab 31 ~ Kehilangan
32 Bab 32 ~ Balas Budi
33 Bab 33 ~ Sesuatu Paling Berharga
34 Bab 34 ~ Sebuah Rahasia
35 Bab 35 ~ Baby Shower
36 Bab 36 ~ Ikatan
37 Bab 37 ~ Datang dan Pergi
38 Bab 38 ~ Izora Finley
39 Bab 39 : Wanita Bukan Makhluk Lemah
40 Bab 40 ~ Jejak
41 Bab 41 ~ Sang Pelindung
42 Bab 42 ~ Apakah dijual?
43 Bab 43 ~ Bodoh
44 Bab 44 ~ Syok
45 Bab 45 ~ Getaran
46 Bab 46 ~ Menuntut Penjelasan
47 Bab 47 ~ Enggak Selera!
48 Bab 48 ~ Aku Bukan Adikmu!
49 Bab 49 ~ Egois
50 Bab 50 ~ Luka yang Sesungguhnya
51 Bab 51 ~ Kita itu Sama
52 Bab 52 : Sakitnya Seorang Ibu
53 Bab 53 ~ Bukan Sinetron!
54 Bab 54 ~ Penjelasan
55 Bab 55 ~ Lega
56 Bab 56 ~ Kisah Kita Akan Dimulai
57 Bab 57 ~ Kualat
58 Bab 58 ~ Menjemput Restu
59 Bab 59 ~ Melanjutkan Niat Baik yang Tertunda
60 Bab 60 ~ Pahlawan
61 Bab 61 ~ Tidak Ada yang Sia-sia
62 Bab 62 ~ The Wedding
63 Bab 63 ~ Tugas Selesai
64 Bab 64 ~ Bukan Malam Pertama
65 Bab 65 ~ Berbeda
66 Bab 66 ~ Mendadak Jadi Hot Daddy Jilid 2
67 Bab 67 ~ Bukan Sugar Baby
68 Bab 68 ~ Ayah Sekaligus Guru
69 Bab 69 ~ Kabar Buruk atau Bahagia?
70 Bab 70 ~ Lengser
71 Bab 71 ~ Great Daddy
72 Bab 72 ~ Jangan Nikah!
73 Bab 73 ~ Panik
74 Bab 74 ~ Sesal
75 BAB 75 ~ Hot Daddy Sejati
76 BAB 76 ~ ENDING
77 NOVEL IZORA : MY BELOVED BROTHER
78 Promo : The Devil Husband
79 Promo : Pria Bayaran dan Gadis Mafia
80 Promo : Married to Stranger
81 Promo : Secret Baby
82 Promo: Suami Pengganti yang Terhina
83 Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 ~ Mendadak jadi Hot Daddy
2
Bab 2 ~ Terlambat
3
Bab 3 ~ Ayah!
4
Bab 4 ~ Sensitif
5
Bab 5 ~ Aku Nikahin, Kamu!
6
Bab 6 : Tidak Peka
7
Bab 7 ~ Lelaki Brengsek!
8
Bab 8 ~ Menyebalkan
9
Bab 9 ~ Naluri
10
Bab 10 ~ Tidak Menyangka
11
Bab 11 ~ Yess! I will
12
Bab 12 ~ Hemofilia
13
Bab 13 ~ Pecundang
14
Bab 14 ~ Lamaran
15
Bab 15 ~ One Step Closer
16
Bab 16 ~ Menguntit
17
Bab 17 ~ Malam Kelam
18
Bab 18 ~ Tuduhan
19
Bab 19 ~ Curiga
20
Bab 20 ~ Tinggal Bersama
21
Bab 21 ~ Di Luar Batas
22
Bab 22 ~ Gagal Treatment
23
Bab 23 ~ Dugaan
24
Bab 24 ~ Menyesal
25
Bab 25 ~ Mengundurkan Diri
26
Bab 26 ~ Permintaan Terakhir
27
Bab 27 ~ Aku Titipkan Dia
28
Bab 28 ~ Tangisan Cheryl
29
Bab 29 ~ Aku Salah!
30
Bab 30 ~ Surat dari Starla
31
Bab 31 ~ Kehilangan
32
Bab 32 ~ Balas Budi
33
Bab 33 ~ Sesuatu Paling Berharga
34
Bab 34 ~ Sebuah Rahasia
35
Bab 35 ~ Baby Shower
36
Bab 36 ~ Ikatan
37
Bab 37 ~ Datang dan Pergi
38
Bab 38 ~ Izora Finley
39
Bab 39 : Wanita Bukan Makhluk Lemah
40
Bab 40 ~ Jejak
41
Bab 41 ~ Sang Pelindung
42
Bab 42 ~ Apakah dijual?
43
Bab 43 ~ Bodoh
44
Bab 44 ~ Syok
45
Bab 45 ~ Getaran
46
Bab 46 ~ Menuntut Penjelasan
47
Bab 47 ~ Enggak Selera!
48
Bab 48 ~ Aku Bukan Adikmu!
49
Bab 49 ~ Egois
50
Bab 50 ~ Luka yang Sesungguhnya
51
Bab 51 ~ Kita itu Sama
52
Bab 52 : Sakitnya Seorang Ibu
53
Bab 53 ~ Bukan Sinetron!
54
Bab 54 ~ Penjelasan
55
Bab 55 ~ Lega
56
Bab 56 ~ Kisah Kita Akan Dimulai
57
Bab 57 ~ Kualat
58
Bab 58 ~ Menjemput Restu
59
Bab 59 ~ Melanjutkan Niat Baik yang Tertunda
60
Bab 60 ~ Pahlawan
61
Bab 61 ~ Tidak Ada yang Sia-sia
62
Bab 62 ~ The Wedding
63
Bab 63 ~ Tugas Selesai
64
Bab 64 ~ Bukan Malam Pertama
65
Bab 65 ~ Berbeda
66
Bab 66 ~ Mendadak Jadi Hot Daddy Jilid 2
67
Bab 67 ~ Bukan Sugar Baby
68
Bab 68 ~ Ayah Sekaligus Guru
69
Bab 69 ~ Kabar Buruk atau Bahagia?
70
Bab 70 ~ Lengser
71
Bab 71 ~ Great Daddy
72
Bab 72 ~ Jangan Nikah!
73
Bab 73 ~ Panik
74
Bab 74 ~ Sesal
75
BAB 75 ~ Hot Daddy Sejati
76
BAB 76 ~ ENDING
77
NOVEL IZORA : MY BELOVED BROTHER
78
Promo : The Devil Husband
79
Promo : Pria Bayaran dan Gadis Mafia
80
Promo : Married to Stranger
81
Promo : Secret Baby
82
Promo: Suami Pengganti yang Terhina
83
Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!