Bab 3 ~ Ayah!

Rico menelan salivanya dengan kasar ketika mobil yang ia kendarai berhenti tepat di pelataran rumah megah nan mewah di hadapannya. Helaan napas panjang ia embuskan sebelum akhirnya turun dan keluar dari mobil.

“Selamat pagi, Tuan, Nyonya, Nona Kecil,” sapa  Rico menundukkan kepala.

Tidak ada sahutan apa pun dari bosnya. Rico memberanikan diri mengangkat kepala, kembali bersitatap dengan Tiger yang mengetatkan rahangnya. Sorot mata biru itu tampak kilatan kemarahan yang siap mencabik-cabiknya. Bergeser pada Cheryl—sang nona kecil yang berada dalam gendongan ayahnya, gadis itu pun memberi tatapan yang sama seperti sang ayah.

“Uncle! Kenapa baru sampai? Cheryl udah telat!” marah gadis cilik berseragam TK Internasional dengan rambut berkepang dua. Lengannya memeluk leher sang ayah.

“Maaf, Nona Kecil.” Tidak ingin mengeluarkan banyak alasan, karena hal itu sangat dibenci oleh Tiger.

“Sudahlah, masih ada waktu, Sayang. Rico, enggak usah ngebut. Ayo, Sayang.” Jihan menyela, ia mengulurkan kedua tangan untuk meraih tubuh putrinya. “Buruan berangkat! Nanti kamu juga terlambat. Katanya ada meeting penting,” sambung Jihan mengusap lengan sang suami yang masih bergeming menatap tajam Rico.

“Emmm.” Hanya itu sahutannya. Tiger lalu mencium kening sang istri, kemudian mencium kedua pipi putrinya. “Baik-baik di sekolah ya princessnya papa. Love you,” ujarnya membungkuk untuk menyamakan tinggi dengan Cheryl, menggesekkan hidung mancungnya pada hidung gadis cilik itu.

“Love you too, Papa!” Cheryl tersenyum lebar sembari melambaikan kedua tangan kecilnya.

Rico buru-buru membukakan pintu penumpang belakang, setelah Jihan masuk segera menutup dan kembali ke kursinya di balik kemudi. Namun suara Tiger menghentikannya.

“Jangan ngebut! Tapi harus sampai sekolah tepat waktu! Bisa kuledakkan kepalamu! Aku selalu memantau kecepatan mobilmu!” seru Tiger memperingatkan dengan suara dinginnya.

“Siap, Tuan!” sahut Rico tegas walaupun dalam hati bergidik. Ia membungkuk lalu bergegas masuk mobil dengan langkah terburu-buru.

Jantung Rico berdegup dengan sangat cepat. Tangannya menyeka bulir keringat yang muncul di dahinya, lalu menyugar rambutnya ke belakang agar tetap rapi. Lebih tepatnya, mengurai kegugupannya.

Mobil mulai berjalan dengan perlahan. Cheryl masih asyik berceloteh dengan sang mama. Sesekali bernyanyi riang sambil menggoyang-goyangkan kepala, hingga kepang duanya terayun mengikuti gerakannya.

“Emm ... anak mama makin pinter aja sih,” puji Jihan mencubit kedua pipi gembil Cheryl dengan gemas.

Tak sengaja pandangan Jihan terangkat, setelah anak gadisnya terdiam dan memilih melihat jalanan di luar jendela. Ia suka sekali mengamati setiap jalan yang dilalui. Apalagi yang banyak simpang atau bundaran. Matanya berbinar menatap mobil-mobil yang berjajar rapi melintasi jalur yang sama.

“Rico!” teriak Jihan tiba-tiba dengan mata membelalak lebar.

Rico terjingkat kaget dari duduknya, “Astaga Jihan! Untung nggak punya penyakit jantung!” balas Rico berdecak kesal.

Jika tidak ada Tiger, mereka berdua sudah seperti sahabat sejak pertemuan mereka pertama kali. Di mana waktu itu, Rico ditunjuk oleh Tiger sebagai bodyguard sang istri. Karena seumuran, keduanya pun cepat akrab, hingga sekarang.

“Anak siapa itu, hah? Kamu punya anak di luar nikah ya?” sentak Jihan menarik ujung rambut Rico membuat lelaki itu mengaduh kesakitan.

“Aduduh! Sakit, Ji! Lepas, bahaya nih, lagi nyetir,” elak Rico memiringkan kepala, mengikuti cengkeraman tangan Jihan.

“Lagian tiba-tiba aja bawa anak. Hayo ngaku, siapa anak ini? Kamu sengaja ya sembunyiin dari kami semua!” seru Jihan dengan napas menderu. Ia terkejut sekaligus tidak menyangka jika lelaki yang selama ini selalu menjaganya itu punya rahasia besar.

Rico menghela napas panjang diiringi sebuah decakan kasar, melirik Jihan yang mengamati Rain dengan tatapan mengintimidasi. “Heh, jangan menatap Rainer seperti itu. Kamu menakutinya,” seru Rico.

Benar saja, Rainer terlihat ketakutan. Tubuhnya meringkuk di ujung pintu, napasnya terlihat berat. Hingga belaian tangan Rico sedikit membuatnya menoleh. Mata Rain sudah berkaca-kaca, tubuh kecil itu tampak gemetar.

“Jangan takut, ada aku!” ucap Rico menaik turunkan kedua alisnya.

“Tuh kan, kamu enggak bener sih. Kamu punya hubungan gelap sama siapa? Kenapa tidak kamu nikahi saja wanita itu! Dasar pria tidak bertanggung jawab!” cerocos Jihan kesal. Ia tidak terima jika ada lelaki yang mempermainkan perempuan.

Cheryl turun dari jok mobil, berdiri di celah kursi pengemudi lalu menoleh pada Rainer. Mata biru gadis cilik itu tampak berbinar. “Uncle, dia siapa? Hai, aku Cheryl,” ucapnya dengan senyuman yang menggemaskan. Tapi Rain hanya diam saja, masih mengatupkan bibirnya rapat. Hanya menatap Cheryl dalam diam.

“Dengerin dulu. Aku enggak tahu dia anak siapa. Nona Kecil, namanya Rainer. Emm ... sepertinya dia tidak bisa berbicara. Rain sama sekali tidak bersuara sejak aku menemukannya semalam.” Rico memperkenalkan anak itu.

“Gimana bisa kamu enggak kenal? Kamu saja sudah tahu namanya?!” sentak Jihan masih tak percaya.

Rico menggaruk keningnya yang sangat gatal. Jihan memang selalu menyebalkan baginya sejak dulu. “Aku yang memberinya nama itu. Karena aku menemukannya pas hujan deras,” sanggah lelaki itu menginjak pedal rem tepat di depan sekolah Cheryl.

“Aiss! Tunggu aku antar Cheryl dulu, kamu harus jelasin semuanya. Sayang, ayo turun dulu. Tuh hampir ditutup gerbangnya!” ajak Cheryl membuka pintu mobil, membawakan sebuah tas ransel berwarna cokelat, bertuliskan nama Cheryl. Tas khusus yang disediakan oleh sekolah dan senada dengan semua murid di TK tersebut.

Sudah ada beberapa guru yang berdiri menyambut beberapa muridnya. Jihan berjongkok, merapikan dasi kupu-kupu anak gadisnya. “Mama, nanti aku mau main sama anaknya Uncle Ric. Jangan boleh pergi ya, Ma,” pinta Cheryl.

“Iya, Sayang. Udah sana masuk.” Jihan mengecup pipi dan kening putrinya. Gadis cilik itu bersorak, mencium tangan sang mama lalu berlari kecil ke arah salah satu gurunya.

“Bye, Sayang. Selamat belajar,” teriak Jihan melambaikan tangan sampai anaknya tak terlihat.

Buru-buru ia kembali ke parkiran, penasaran dengan anak laki-laki yang tampak memprihatikan.

“Ayo ke butik, jelasin di sana!” titah Jihan setelah duduk.

...\=\=\=000\=\=\=...

Tiga puluh menit setelah menempuh perjalanan, Jihan sampai di Butik Anastasia. Butik yang ia kelola sendiri dari nol. Jihan turun terlebih dahulu untuk menyapa para karyawannya. Diikuti Rico yang segera membuka pintu untuk Rainer.

“Ayo, Rain. Kita hadapi wanita cerewet dan Kang Kepo itu!” ajak Rico melepas seatbelt yang membelit tubuh Rainer.

Rain bergeming, tatapan polos dan ketakutannya, benar-benar membuat hati Rico tersentuh. Senyumnya mengembang hingga kedua lesung pipinya terlihat jelas, “Selama aku di sisimu, jangan pernah takut pada siapa pun!” Rico berusaha menghibur dan meyakinkan Rainer.

“Ayah!” sebut anak lelaki itu membuat Rico membelalak lebar.

Bersambung~

Ini uncle Ric yang tetep kece walaupun nggak mandi 😆

Terpopuler

Comments

Sari Nu Amoorea

Sari Nu Amoorea

kasian km Rain

2024-07-15

0

💋エンダン

💋エンダン

Rico= Hyu Bin❤❤❤😘😘😘

2023-11-23

1

ida martinah

ida martinah

Hyu jin kah itu.....❤️❤️❤️❤️

2023-11-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Mendadak jadi Hot Daddy
2 Bab 2 ~ Terlambat
3 Bab 3 ~ Ayah!
4 Bab 4 ~ Sensitif
5 Bab 5 ~ Aku Nikahin, Kamu!
6 Bab 6 : Tidak Peka
7 Bab 7 ~ Lelaki Brengsek!
8 Bab 8 ~ Menyebalkan
9 Bab 9 ~ Naluri
10 Bab 10 ~ Tidak Menyangka
11 Bab 11 ~ Yess! I will
12 Bab 12 ~ Hemofilia
13 Bab 13 ~ Pecundang
14 Bab 14 ~ Lamaran
15 Bab 15 ~ One Step Closer
16 Bab 16 ~ Menguntit
17 Bab 17 ~ Malam Kelam
18 Bab 18 ~ Tuduhan
19 Bab 19 ~ Curiga
20 Bab 20 ~ Tinggal Bersama
21 Bab 21 ~ Di Luar Batas
22 Bab 22 ~ Gagal Treatment
23 Bab 23 ~ Dugaan
24 Bab 24 ~ Menyesal
25 Bab 25 ~ Mengundurkan Diri
26 Bab 26 ~ Permintaan Terakhir
27 Bab 27 ~ Aku Titipkan Dia
28 Bab 28 ~ Tangisan Cheryl
29 Bab 29 ~ Aku Salah!
30 Bab 30 ~ Surat dari Starla
31 Bab 31 ~ Kehilangan
32 Bab 32 ~ Balas Budi
33 Bab 33 ~ Sesuatu Paling Berharga
34 Bab 34 ~ Sebuah Rahasia
35 Bab 35 ~ Baby Shower
36 Bab 36 ~ Ikatan
37 Bab 37 ~ Datang dan Pergi
38 Bab 38 ~ Izora Finley
39 Bab 39 : Wanita Bukan Makhluk Lemah
40 Bab 40 ~ Jejak
41 Bab 41 ~ Sang Pelindung
42 Bab 42 ~ Apakah dijual?
43 Bab 43 ~ Bodoh
44 Bab 44 ~ Syok
45 Bab 45 ~ Getaran
46 Bab 46 ~ Menuntut Penjelasan
47 Bab 47 ~ Enggak Selera!
48 Bab 48 ~ Aku Bukan Adikmu!
49 Bab 49 ~ Egois
50 Bab 50 ~ Luka yang Sesungguhnya
51 Bab 51 ~ Kita itu Sama
52 Bab 52 : Sakitnya Seorang Ibu
53 Bab 53 ~ Bukan Sinetron!
54 Bab 54 ~ Penjelasan
55 Bab 55 ~ Lega
56 Bab 56 ~ Kisah Kita Akan Dimulai
57 Bab 57 ~ Kualat
58 Bab 58 ~ Menjemput Restu
59 Bab 59 ~ Melanjutkan Niat Baik yang Tertunda
60 Bab 60 ~ Pahlawan
61 Bab 61 ~ Tidak Ada yang Sia-sia
62 Bab 62 ~ The Wedding
63 Bab 63 ~ Tugas Selesai
64 Bab 64 ~ Bukan Malam Pertama
65 Bab 65 ~ Berbeda
66 Bab 66 ~ Mendadak Jadi Hot Daddy Jilid 2
67 Bab 67 ~ Bukan Sugar Baby
68 Bab 68 ~ Ayah Sekaligus Guru
69 Bab 69 ~ Kabar Buruk atau Bahagia?
70 Bab 70 ~ Lengser
71 Bab 71 ~ Great Daddy
72 Bab 72 ~ Jangan Nikah!
73 Bab 73 ~ Panik
74 Bab 74 ~ Sesal
75 BAB 75 ~ Hot Daddy Sejati
76 BAB 76 ~ ENDING
77 NOVEL IZORA : MY BELOVED BROTHER
78 Promo : The Devil Husband
79 Promo : Pria Bayaran dan Gadis Mafia
80 Promo : Married to Stranger
81 Promo : Secret Baby
82 Promo: Suami Pengganti yang Terhina
83 Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab 1 ~ Mendadak jadi Hot Daddy
2
Bab 2 ~ Terlambat
3
Bab 3 ~ Ayah!
4
Bab 4 ~ Sensitif
5
Bab 5 ~ Aku Nikahin, Kamu!
6
Bab 6 : Tidak Peka
7
Bab 7 ~ Lelaki Brengsek!
8
Bab 8 ~ Menyebalkan
9
Bab 9 ~ Naluri
10
Bab 10 ~ Tidak Menyangka
11
Bab 11 ~ Yess! I will
12
Bab 12 ~ Hemofilia
13
Bab 13 ~ Pecundang
14
Bab 14 ~ Lamaran
15
Bab 15 ~ One Step Closer
16
Bab 16 ~ Menguntit
17
Bab 17 ~ Malam Kelam
18
Bab 18 ~ Tuduhan
19
Bab 19 ~ Curiga
20
Bab 20 ~ Tinggal Bersama
21
Bab 21 ~ Di Luar Batas
22
Bab 22 ~ Gagal Treatment
23
Bab 23 ~ Dugaan
24
Bab 24 ~ Menyesal
25
Bab 25 ~ Mengundurkan Diri
26
Bab 26 ~ Permintaan Terakhir
27
Bab 27 ~ Aku Titipkan Dia
28
Bab 28 ~ Tangisan Cheryl
29
Bab 29 ~ Aku Salah!
30
Bab 30 ~ Surat dari Starla
31
Bab 31 ~ Kehilangan
32
Bab 32 ~ Balas Budi
33
Bab 33 ~ Sesuatu Paling Berharga
34
Bab 34 ~ Sebuah Rahasia
35
Bab 35 ~ Baby Shower
36
Bab 36 ~ Ikatan
37
Bab 37 ~ Datang dan Pergi
38
Bab 38 ~ Izora Finley
39
Bab 39 : Wanita Bukan Makhluk Lemah
40
Bab 40 ~ Jejak
41
Bab 41 ~ Sang Pelindung
42
Bab 42 ~ Apakah dijual?
43
Bab 43 ~ Bodoh
44
Bab 44 ~ Syok
45
Bab 45 ~ Getaran
46
Bab 46 ~ Menuntut Penjelasan
47
Bab 47 ~ Enggak Selera!
48
Bab 48 ~ Aku Bukan Adikmu!
49
Bab 49 ~ Egois
50
Bab 50 ~ Luka yang Sesungguhnya
51
Bab 51 ~ Kita itu Sama
52
Bab 52 : Sakitnya Seorang Ibu
53
Bab 53 ~ Bukan Sinetron!
54
Bab 54 ~ Penjelasan
55
Bab 55 ~ Lega
56
Bab 56 ~ Kisah Kita Akan Dimulai
57
Bab 57 ~ Kualat
58
Bab 58 ~ Menjemput Restu
59
Bab 59 ~ Melanjutkan Niat Baik yang Tertunda
60
Bab 60 ~ Pahlawan
61
Bab 61 ~ Tidak Ada yang Sia-sia
62
Bab 62 ~ The Wedding
63
Bab 63 ~ Tugas Selesai
64
Bab 64 ~ Bukan Malam Pertama
65
Bab 65 ~ Berbeda
66
Bab 66 ~ Mendadak Jadi Hot Daddy Jilid 2
67
Bab 67 ~ Bukan Sugar Baby
68
Bab 68 ~ Ayah Sekaligus Guru
69
Bab 69 ~ Kabar Buruk atau Bahagia?
70
Bab 70 ~ Lengser
71
Bab 71 ~ Great Daddy
72
Bab 72 ~ Jangan Nikah!
73
Bab 73 ~ Panik
74
Bab 74 ~ Sesal
75
BAB 75 ~ Hot Daddy Sejati
76
BAB 76 ~ ENDING
77
NOVEL IZORA : MY BELOVED BROTHER
78
Promo : The Devil Husband
79
Promo : Pria Bayaran dan Gadis Mafia
80
Promo : Married to Stranger
81
Promo : Secret Baby
82
Promo: Suami Pengganti yang Terhina
83
Promo : Terjerat Pesona Dokter Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!