Semua mata memandang Marsha dan Ken dengan heran. Masalahnya, ini adalah tempat casting khusus para wanita, tapi Ken dengan percaya diri duduk di sebelah Marsha. Tentu saja dengan badan yang bagus dan wajah yang glowing, Ken menjadi incaran para wanita yang akan ikut casting. Mereka bukannya berlatih, malah sibuk memandangi Ken.
Tapi Ken Tidak peduli. Dia sudah nyaman dengan kursinya. Lagi pula, tugasnya adalah menjaga Marsha sejak majikannya itu membuka mata, sampai dia tidur.
"Ken, kalau aku lolos kamu akan aku traktir makan di hotel bintang 5." Ledek Marsha.
"Cepat selesaikan nona.. mereka mulai bertindak anarki." Ken berbisik sambil melirik ke arah wanita yang sedang memotret nya.
"Jangan terlalu kaku.. Kamu harus bisa mendekati wanita." saran Marsha sambil terkekeh.
Masalahnya adalah, Ken orang yang sangat pendiam dan juga dia tidak pernah terlihat dekat dengan seorang wanita. Padahal, jika dilihat Ken cukup tampan dan penampilannya selalu rapi.
Ken hanya diam. Dia kembali pada kesibukannya, main game online, sedangkan Marsha kembali menghafal naskahnya.
Ya, setelah putus dari Juna, Marsha banyak melakukan perubahan dalam hidupnya. Dia pindah ke apartemen, dan dia mulai mencari kesibukan lain dengan ikut casting.
Ny.Lee terpaksa mengikuti kemauan Marsha dengan syarat Ken harus mengikuti Marsha kemana pun. Ken bahkan tinggal di samping apartemen Marsha. Tapi, Marsha tidak masalah karena dia sudah lama mengenal Ken. Marsha akan dengan senang hati membawa Ken kemana pun dan kapanpun.
"Nona Marsha Lee." Panggil salah seorang kru dari balik pintu.
Marsha melompat senang. Akhirnya gilirannya datang juga. Sebelum masuk, Marsha menarik nafas panjang. Dia juga merapikan dress nya dan tidak lupa memasang senyum lebar.
Ken berdiri mengikuti Marsha di belakangnya, tapi Marsha menahan Ken tepat di pintu masuk.
"Kamu di situ dulu Ken..tidak akan terjadi apa-apa di dalam."
"Baik nona" Ken mundur. Dia membiarkan wanita itu pergi dengan pandangan cemas.
Marsha tersenyum pada 2 orang yang duduk di tengah ruangan. Satu sudah berumur dan botak. Marsha melihat di meja ada nametag dengan nama Bima. Sedangkan satu lagi seorang wanita cantik seusianya yang wajahnya tidak asing lagi, karena sering bolak balik muncul di televisi. Namanya Andrea.
"Halo Nona Marsha Lee.. apa anda siap?" Tanya Bima ramah.
"Ya.." Marsha menarik nafas panjang, lalu mulai berakting menjadi wanita yang putus asa karena ditinggal kekasihnya. Adegan nya hampir sama seperti latihan di pinggir pantai tadi pagi.
"Bagaimana?" Tanya Marsha percaya diri.
Andrea tertawa kencang, membuat Bima menoleh.
"Wah, akting Lo buruk sekali." Ejeknya setelah selesai tertawa.
"Saya rasa kali ini cukup maksimal." Balas Marsha dengan yakin.
Bima menyenggol Kaki Andrea di bawah meja, tapi tampaknya Andrea hanya memandang Marsha dengan tatapan cukup tajam.
"Lo tau kekurangan Lo?" "Lo kaku, akting Lo juga aneh..kenapa Lo mau jadi pemain film? Apa Lo mau cari sensasi aja karena Lo udah di campak kan Juna?" Oceh Andrea.
Marsha hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Andrea. Tangannya sudah terkepal, tapi dia masih bisa menahan ekspresi wajahnya supaya tidak meledak.
"Jaga bicara anda." Tiba-tiba sebuah suara memecah keheningan.
Ken muncul dari pojok ruangan dengan kaos polo hitam yang mirip digunakan para kru. Sejak tadi dia ada di ruangan mendengarkan mereka. Dia mengancam salah satu kru, sehingga kru itu meminjamkan pakaiannya pada Ken.
Marsha sekali lagi harus menahan tangan Ken yang kini berdiri di sebelahnya. Jika Marsha tidak melakukan ini, sudah dapat dipastikan, bodyguard nya itu bisa mencekik leher Andrea.
Ken menatap Andrea dengan pandangan sengit.
"Saya tidak suka mencari sensasi. Karena saya sudah menyelesaikan casting ini, jadi saya permisi."
Marsha memberi kode pada Ken supaya pergi dari ruangan. Ken segera berbalik untuk mengikuti Marsha. Dia menyeimbangi langkah Marsha yang berjalan lebih dulu. Lalu, Ken segera melepaskan topi yang di gunakannya untuk dipakaikan pada Marsha.
"Wah, Dre, gue ga ikutan yah.." Bima mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Meskipun ini pertama kali dia bertemu dengan Marsha secara langsung, tapi dia tahu siapa Marsha Lee. Bima mencari aman karena jika keluarga Marsha sudah turun tangan, karirnya bisa hancur.
"Takut amat sih..dia masih manusia. Masih makan nasi." Andrea hanya melirik, lalu kembali melihat kertas-kertas yang masih menumpuk di depannya.
*
*
*
Marsha melepas topinya ketika sudah duduk manis di dalam mobil. Ken memberikan tisu karena air mata Marsha sudah tidak terbendung lagi.
"Harusnya aku beri wanita jelek itu pelajaran."Omel Ken yang masih tidak terima karena majikannya di hina.
"Kenapa anda tidak membalas dia?" lanjut Ken. Dia memarahi Marsha karena wanita itu hanya diam dan tersenyum.
Ken kenal betul Marsha. Dia gadis yang percaya diri dan tidak mudah ditindas. Atau karena orang tadi menyebut nama Juna? Apakah Marsha masih belum move on dari Juna? Ken mencoba berimajinasi sendiri.
"Ken, kamu jangan bodoh. Kalau kamu hajar dia, dia akan speak di medsos. Masalah akan makin besar." Jelas Marsha setelah lebih tenang.
"Anda memang luar biasa nona.." puji Ken.
Di mana-mana, para wanita akan bertindak dengan hati nya, tapi Marsha kebalikannya.
"Lalu apa rencana anda?" Tanya Ken penuh curiga.
"Minta sekretaris mom untuk batalkan kontrak film layar lebar Andrea." Marsha mengambil kacamata hitam nya di tas, lalu memakainya. Menghancurkan seorang Andrea itu persoalan yang mudah untuk seorang Marsha Lee.
Ya, Marsha tadi menangis bukan karena Andrea bilang aktingnya kaku, tapi karena perkataan Andrea tentang dicampakkan oleh Juna. Meski itu sudah lama berlalu, dari lubuk hatinya, Marsha masih sangat menyayangi Juna.
"Baik." Ken mengangguk dengan semangat.
Itu baru Marsha yang Ken kenal. Begitulah cara kerja majikannya. Mungkin dia sering melihat mantannya, alias Juna yang selalu menggunakan otak untuk menyusun strategi.
"Sekarang anda ingin kemana?"
"Kita ke club saja." Perintah Marsha.
"Tapi..."
"Tidak ada tapi-tapi an. Aku mau ke sana, titik tidak pakai koma."
Ken tidak punya pilihan dan dia segera menjalankan Huracan kuning milik bosnya dengan cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments