Raid Pertama

Hari sudah pagi.

Saat terbangun, Hans merasakan hal yang sama seperti pagi kemarin. Dan benar saja, saat melihat ke samping ternyata lagi-lagi Terra tidur di samping Hans sambil memeluk tangannya.

"Oi Ter!"

Terra membuka mata dan kaget dengan muka memerah.

Hans menghela nafas.

"Mandi duluan sana Ter nanti gantian," ucap Hans.

Terra berjalan keluar kamar tanpa membalas ucapan Hans. Lalu Hans melihat ke ranjang Karen yang masih tertidur pulas.

Hebat sekali anak ini, masih umur 16 tahun tetapi bisa bertarung di dua dunia sekaligus, melawan penyakit disana dan melawan monster untuk bertahan hidup disini, batin Hans.

Selang beberapa waktu mereka siap menuju Serikat Petualang untuk ambil misi raid.

Hans yang sudah memakai satu set baju Thief berwarna coklat yang modelnya biasa-biasa saja dan Terra sudah memakai satu set baju Priest berwarna putih biru yang sangat mempesona.

Baju yang mereka berdua dapat dari Serikat Petualang tidak terdapat status apapun, baju yang mereka dapat hanya untuk tanda pengenal kalau mereka adalah seorang petualang, sedangkan yang memiliki status hanya senjata mereka saja.

(Common) Basic Scythe attack +5

Berbeda dengan Ren yang sudah memakai baju serba hitam buatan Serikat Blacksmith yang menggunakan bahan dari raid dengan tim sebelumnya.

Saat sampai di Serikat Petualang mereka bergegas ke papan misi untuk mencari misi raid yang paling mudah, karena tujuan awal raid hari ini adalah mendapatkan pengalaman bertarung dan menaikan level perlahan.

Seperti biasa suasana di sini sangat ramai.

Ada ratusan misi tersedia di Serikat Petualang. Misi yang ada di Serikat Petualang Kota Bigbeam sama seperti misi di kota lain, apabila misi sudah di ambil oleh petualang lain, maka di tempat lain misi tersebut akan hilang otomatis di papan misi, apabila petualang gagal atau mati dalam menjalankan misi, maka misi akan muncul kembali di papan misi.

"Kita ambil yang ini aja, kak Hans," ucap Ren memberikan secarik kertas ke Hans.

Setelah tahu Hans dan Terra lebih tua 5 tahun darinya, Ren memanggil mereka dengan sebutan kakak dan memaksa bergabung dengan tim mereka kemarin malam.

"Hmmmm..."

Hans berpikir sambil melihat kertas yang diberikan Ren.

Disaster Giant Moth : hadiah 400 Golz lokasi Desa Kyara syarat Lv. 1 - 15.

"Okay, kita ambil ini saja!" Hans menyetujui.

Hans melihat jam dinding di Serikat Petualang, waktu masih menunjukkan pukul 08.35.

Masih banyak waktu sebelum berangkat raid, batin Hans.

Setelah ambil kertas misi di papan, mereka memesan makanan di kedai yang ada di dalam Serikat Petualang dibayari oleh Ren sebagai tanda pertemanan mereka bertiga.

Sambil makan Hans sibuk melihat status di kartunya.

Lv.1 Thief

HP : 100/100

MP : 100/100

Attack 8 (+5)

Defense 2

Speed 2 (102%)

Attack Speed 5 (105%)

Poin 0

Kalau aku memegang senjataku ada tambahan lima poin otomatis di status attack, kalau aku lepas senjataku tambahan limanya hilang, batin Hans.

Dunia game ini sedikit demi sedikit dipahami oleh Hans. Setelah selesai makan mereka bergegas keluar Serikat Petualang.

"Hei kawan! raid pertama jangan sampai mati! buktikan kalau sabitmu berguna!" ucap salah satu petualang disana.

"Hahaha! aku akan berusaha," balas Hans.

"Hati-hati di jalan tuan dan nona," ucap Mia.

Mereka melambaikan tangan.

Mereka bersiap pergi, jarak dari Kota Bigbeam menuju Desa Kyara 27km dengan berjalan kaki, mereka memperkirakan sampai saat siang.

Hans dan Terra memulai raid pertama mereka, dimana hidup dan matinya bisa ditentukan saat raid.

Sesaat sebelum sampai di Desa Kyara.

"Stop!" seru Ren.

"Kenapa Ren?" tanya Hans.

"Kita susun rencana disini aja kak, saat di lokasi kita tidak bisa menyusun apa-apa," jawab Ren.

"Betul juga," balas Hans.

Hans sebagai ketua tim menyusun rencana dibantu dengan Ren yang lebih berpengalaman dalam bertarung, normalnya tim raid paling sedikit berisi lima petualang, karena Hans ingin berjalan dengan orang yang dia kenal jadi mereka memutuskan hanya bertiga dalam tim untuk sementara waktu.

Setelah selesai membuat rencana, Hans mengaktifkan skill-nya untuk melihat kondisi di sekitar sesuai intruksi Ren.

"Eagle eye!"

Giant Moth x 14 Level 6.

Queen Giant Moth x 1 Level 12.

Selesai Hans memberi informasi musuh di lokasi, mereka mulai bersiap untuk menyerang.

"Sekarang kita jalankan sesuai rencana," perintah Hans.

"Baik!" sahut Ren dan Terra.

"Wind walk!"

Hans berlari terlebih dahulu, di ikuti Ren dan Terra dari belakang.

Sebelum memancing Giant Moth, Hans yang penasaran ingin mencoba menyerang dengan sabit miliknya.

"Mati kau!" seru Hans.

Wuuuff...

Sabit terlepas dari tangan Hans karena tidak mengenggam dengan erat lalu melayang.

"Sial bodoh sekali aku ini," gerutu Hans.

Tiga Giant Moth mulai menatap Hans dan bergerak mengejarnya, Hans memutar balik dan berlari ke arah titik Ren menembak.

"Kita mulai Ren!" seru Hans.

Skill pasif Ren menembak tanpa meleset dengan jarak maksimal 20m.

"Triple shoot!" (Serangan line : tiga anak panah sihir berkecepatan tinggi dengan kekuatan 120% attack pengguna).

Tak tak tak...

Mengenai Giant Moth satu per satu.

Tiga Giant Moth mati.

Hans takjub melihat tiga Giant Moth mati dalam satu kali serang, mungkin karena perbedaan level Ren yang lebih tinggi dari level Giant Moth.

Hans memberi Ren tepuk tangan lalu berjalan mengambil sabitnya yang terjatuh.

Level up

Hans level 1 > 3

Terra level 1 > 3

Karen level 15

Hans melihat kartunya, seperti ada notif di bagian skill pasifnya.

"Triple shoot terlihat, apa anda ingin menyalinnya?"

Begitu ya, ternyata skill pasifku bisa men-copy skill milik orang lain, tapi sekarang bukan waktunya aku berpikir, aku harus fokus pertarungan terlebih dahulu, batin Hans.

"Ren, Terra, kita ke sebelah kanan. Disana ada lima Giant Moth, aku akan memancingnya untuk berkumpul di satu titik!" perintah Hans.

"Baik!" sahut mereka.

Hans memancing lima Giant Moth ke arah yang menjadi titik serang timnya.

"Sekarang!" seru Hans.

"Lex Aeterna!" (Serangan area : Lingkaran cahaya penghukuman membuat musuh kesakitan dan kepanasan jika berada di lingkaran sebesar 10 meter, dengan kekuatan 90% dari magic attack pengguna).

"Arrow shower!" (Serangan area : Hujan anak panah sihir dengan luas 5 meter dengan kekuatan 110% attack pengguna).

Serangan kejutan membuat ke lima Giant Moth tidak berkutik.

Lima Giant Moth mati.

Level up

Hans level 3 > 5

Terra level 3 > 5

Karen level 15

"Baiklah, kita urus empat monster di belakang sana secepat mungkin," perintah Hans.

"Siap!"

Hans berlari dan memancing empat Giant Moth ke arah Ren.

"Ren, sekarang!" seru Hans.

"Triple Shoot!"

Tak tak tak...

Tiga Giant Moth mati.

Satu Giant Moth lainnya masih mengejar Hans. Ia memutar balik badan bersiap menyerang.

Sreeett!

"Arrrggg!"

Teriakan Giant Moth yang terkena serangan dari Hans.

"Ter, pukul dari belakang!" perintah Hans.

Buukk! buukk!

Terra menyerang Giant Moth dari belakang dua kali dengan senjata pemukul miliknya.

Hans melanjutkan serangannya dengan asal sampai Giant Moth mati.

Satu Giant Moth mati.

Level up

Hans level 5 > 7

Terra level 5 > 7

Karen level 15

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

ok thor,, ng👍like aja. smoga sukses novelnya.

2022-12-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!