Membantah

Part 7

Aku tahu hanya akan ada kecewa dan luka jika aku mengatakan perasaanku yang sebenarnya kepadanya. Aku cukup mencintainya dalam diam dan memendamnya dalah hati, tak lupa juga untuk menuliskan setiap momen kebersamaan kami berdua dalam diary yang kusimpan cukup tersembunyi didalam kamar.

"Apa kamu bilang, Dira? Kamu sudah berani membantahku ya sekarang?" Mbak Nadin cukup shock mendengar balasan dariku.

"Siapa yang membantah? Aku cuma meminta Mbak Nadin lihat apa yang kukerjakan sekarang. Aku lagi sarapan, kalau Mbak butuh bantuan harusnya datang ke sini. Tak selalu teriak-teriak dari dalam kamar setiap hari. Sebenarnya aku ini adikmu atau pembantumu mbak?" sambungku lagi sembari menatap kedua matanya.

Aku sengaja tak mengalihkan pandangan, ingin melihat bagaimana ekspresinya jika aku berani membalas ucapannya yang selalu semena-mena terhadapku. Biasanya aku tak pernah berani beradu pandang seperti ini denganya, aku terlalu takut nyali. Namun kini, aku benar-benar kesal dan moodku juga masih belum stabil makanya sengaja untuk menantangnya.

"Gila ya kamu sekarang. Sudah berani membantahku. Harusnya kamu sadar diri dong, Dira. Gajimu itu nggak cukup untuk biaya hidupmu sendiri sebulan. Aku yang biayai makan,minum dan semua keperluan kamu di rumah ini. Jadi--

"Jadi apa, Mbak? Gajiku satu juta dua ratus tiap bulan. Kalaupun buat makan sendiri sudah cukup kok. Cuma aku ngasih mama enam ratus ribu buat belanja per bulannya. Itu pun kadang masih minta buat bayar arisan atau pun bayar token listrik. Sementara kamu? Nyaris setahun kerja cuma berapa kali ngasih mama? Itu yang kamu bilang aku numpang hidup sama kamu?"

Aku sendiri tak tahu mengapa lidah ini terlalu lancar membantah pernyataannya. Mungkin rasa kesal dan cemburu itu membuatku lebih berani mengambil sikap seperti ini. Entah mengapa ada keberanian yang tiba-tiba muncul didalam diri ini.

Rasanya malas selalu diinjak-injak olehnya. Meski kutahu, jika aku berani membantah permintaan atau pernyataannya yang ada akan mendapatkan omelan dari mama sepanjang masa.

"Kamu ya! Cuma gaji segitu aja belagunya ampun! Gajiku yang lebih banyak aja nggak sesombong gituitu. Kenapa kamu ungkit-ungkit uang yang kamu kasih ke mama? Apa kamu Nggak ikhlas?" sentak Mbak Nadin lagi.

"Ikhlas kok. Aku cuma ingin kamu mikir kalau gaji segitu juga bisa buat hidup. Nggak harus gaji gede seperti kamu, Mbak. Gaji gede buat apa kalau ngasih mama ala kadarnya?" sindirku lagi.

Mbak Nadin semakin kesal. Dia nyaris menamparku, namun tangannya kutepis kasar hingga mbak Nadin meringis kesakitan.

"Dira! Sakiiit tau!" sentaknya sembari memegangi pergelangan tangannya.

"Aku juga bakalan sakit andai mendapatkan tamparan darimu, Mbak. Sudah ya, aku mau berangkat kerja. mama masih belanja sayur di depan. Assalamualaikum."

Kutinggalkan Mbak Nadin yang masih kesakitan. Namun langkahku terhenti saat dia kembali memanggil.

"Dira!"

"Apalagi?"

"Setrikain bajuku dulu, udah kesiangan ini. Mau buat ngantor. Kenapa kamu nggak nyetrikain bajuku yang ini sih?" Kulirik Mbak Nadin menenteng kemeja dan roknya lagi.

"Aku juga kesiangan gara-gara ribut sama kamu, Mbak. Lagian itu baju baru kucuci kemarin, mana kutahu kalau mau buat kerja hari ini. Pakai yang lain kan banyak," sahutku.

"Ini baju baru, Dira. Aku mau pakai ini sekarang!" sentaknya lagi.

"Kalau begitu, setrika sendiri aja. Aku mau berangkat, nggak mau telat. Nggak enak sama karyawan lain dan juga tuan Martin"

Kutinggalkan Mbak Nadin begitu saja. Tak peduli segala umpatan dan omelan yang meluncur keluar dari bibirnya. Sesekali mungkin aku memang harus membantahnya supaya dia nggak semakin semena-mena terhadapku. Melihat mama di seberang jalan, aku segera menghampiri lalu mencium punggung tangannya dan berpamitan.

🥀🥀🥀

Terima kasih kakak-kaka sudah mau mampir dan baca ceritaku,mohon maaf jika ada salah kata🙏🏻😊

Terpopuler

Comments

wikha Sandra

wikha Sandra

dpatku la kk kykgt ku lepokkan muncungnya.

2023-05-10

0

Amelia Syharlla

Amelia Syharlla

bagus sesekali di lawan😡😡😡😡

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Jadi Tumbal
2 Kehadiran 3 lelaki
3 Bagaikan langit dan bumi
4 Membantah
5 Dijodohkan
6 Menuduh
7 Hobi yang sama
8 Perdebatan Ibu-ibu
9 Menguping
10 Bergosip
11 Memberi nasehat
12 Menjauhi
13 Pulang bersama
14 Membaca fikiran
15 Anak Malas
16 tak cocok
17 Mendengar Pesan
18 Berbakti kepada orang tua
19 Mengingat
20 Memuji
21 Memilih sendiri
22 Menerima Perjodohan
23 Menetapkan Acara Resepsi
24 Tanda Pengikat
25 Kalung
26 Cinta Tulus
27 Beli Kalung
28 Teganya
29 Draft
30 ngak ikhlas
31 Calon Menantu
32 Jangan Takut
33 Beli Motor Baru
34 Pesangon
35 berdebat
36 Ngomel
37 Motor Impian
38 Percaya diri
39 Mati rasa
40 Tak menganggap
41 Berharap Berlebihan
42 percayalah
43 jodoh
44 Bingung
45 berkelahi
46 Menampar
47 Menghina
48 Amara Hansel
49 Perhatian mas Ronal
50 Tahu warna Favoritke
51 Cantik
52 Kebayak
53 Siapa dia sebenarnya
54 Skin Care
55 Ketakutan Nadin
56 Pesan mas Hansel
57 Handpone kesayangan
58 Ketakutan
59 Binggung
60 ke Counter
61 Memilih handpone
62 Bertemu calon ibu Mertua
63 Pertanyaan Bunda
64 berkata Jujur
65 Cerita
66 Perasaan
67 Introgasi
68 Doa
69 Gadis Buangan
70 Persetujuan
71 memakai Koko lengkap
72 Makan Bersama
73 Gerogi
74 Tak tahan
75 Perempuan Matre
76 Doa Papa
77 Mengingat hidup susah
78 Banyak rahasia
79 Fikiran banyak orang
80 Apa yang terjadi
81 Babak belur
82 Jadi rebutan
83 Memilih
84 Cantik
85 Jahil
86 Cerita
87 Tak biasa
88 Andaikan
89 Memohon
90 Acara Akad
91 Janji suci
92 sah
93 Mantan pacar
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Jadi Tumbal
2
Kehadiran 3 lelaki
3
Bagaikan langit dan bumi
4
Membantah
5
Dijodohkan
6
Menuduh
7
Hobi yang sama
8
Perdebatan Ibu-ibu
9
Menguping
10
Bergosip
11
Memberi nasehat
12
Menjauhi
13
Pulang bersama
14
Membaca fikiran
15
Anak Malas
16
tak cocok
17
Mendengar Pesan
18
Berbakti kepada orang tua
19
Mengingat
20
Memuji
21
Memilih sendiri
22
Menerima Perjodohan
23
Menetapkan Acara Resepsi
24
Tanda Pengikat
25
Kalung
26
Cinta Tulus
27
Beli Kalung
28
Teganya
29
Draft
30
ngak ikhlas
31
Calon Menantu
32
Jangan Takut
33
Beli Motor Baru
34
Pesangon
35
berdebat
36
Ngomel
37
Motor Impian
38
Percaya diri
39
Mati rasa
40
Tak menganggap
41
Berharap Berlebihan
42
percayalah
43
jodoh
44
Bingung
45
berkelahi
46
Menampar
47
Menghina
48
Amara Hansel
49
Perhatian mas Ronal
50
Tahu warna Favoritke
51
Cantik
52
Kebayak
53
Siapa dia sebenarnya
54
Skin Care
55
Ketakutan Nadin
56
Pesan mas Hansel
57
Handpone kesayangan
58
Ketakutan
59
Binggung
60
ke Counter
61
Memilih handpone
62
Bertemu calon ibu Mertua
63
Pertanyaan Bunda
64
berkata Jujur
65
Cerita
66
Perasaan
67
Introgasi
68
Doa
69
Gadis Buangan
70
Persetujuan
71
memakai Koko lengkap
72
Makan Bersama
73
Gerogi
74
Tak tahan
75
Perempuan Matre
76
Doa Papa
77
Mengingat hidup susah
78
Banyak rahasia
79
Fikiran banyak orang
80
Apa yang terjadi
81
Babak belur
82
Jadi rebutan
83
Memilih
84
Cantik
85
Jahil
86
Cerita
87
Tak biasa
88
Andaikan
89
Memohon
90
Acara Akad
91
Janji suci
92
sah
93
Mantan pacar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!