Kehadiran 3 lelaki

Bab 4

Seperti biasa tiap kali ada tamu Mbak Nadin selalu mencari muka. Dia sok perhatian dengan mama lalu memapahnya ke ruang tamu. Sementara aku hanya diam saja, mendadak beku saat melihat ketiga laki-laki itusuda ada di depan mata. Tuan Martin, Mas Hansel dan Mas Ronal.

Kenapa mereka bisa berada di rumah ini bersamaan? Apa yang sebenarnya terjadi pada mama? Tatapan Mas Ronal begitu tajam, membuatku merasa menjadi kesakitan. Apa dia melihat jilbabku ditarik paksa Mbak Nadin tadi? Ah, semoga saja dia tak melihat kejadian tadi.

Aku tak mau dia berpikiran macam-macam tentang keluargaku. Seburuk apapun keluarga ku, aku tetap harus menjaga aib keluargaku. Tak ingin orang lain tahu jika di rumah sederhana peninggalan papa ini aku seakan dianggap seperti parasit/benalu, sementara Mbak Nadin seolah seperti tuan putri.

"Mama tadi jatuh dari ojek saat mau ke pasar, Nad. Dompet dan handphone mama dicopet. Untung ada Nak Hansel. Jadi, mama bisa sampai rumah dengan selamat," ucap mama dengan senyum tipis lalu menoleh ke arah tiga lelaki itu.

Namun kulihat sedikit keterkejutan di wajah Mas Hansel. Sepertinya dia ingin membalas, tapi diurungkannya.

"Makasih loh, Mas. Sudah nolongin mamaku dan mengantarnya pulang sampai rumah," ucap Mbak Nadin dengan lemah lembut. Aku hanya merinding mendengarnya.

"Sama-sama, Nad. Kebetulan aku tadi cuma lewat aja sih. Sudah ada Mas Ronal yang lebih dulu di sana," balas laki-laki itu sembari menganggukkan sedikit kepalanya.

"Dompet dan handphone ibu bukan brandal itu yang ambil kan?" bisik Mbak Nadin kemudian. Suaranya cukup keras di telingaku yang masih normal.

Mas Hansel pun terdiam sejenak lalu melirik kakaknya yang hanya diam sedari tadi, tanpa ekspresi. sungguh benar-benar sosok menyeramkan. Aku tak bisa membayangkan bagaimana hidupku nanti setelah menikah dengan laki-laki sepertinya. Ya Allah.

mama tak menjawab pertanyaan Mbak Nadin. Mungkin tak enak hati sebab ada Masb Hansel di sini. Jika cuma ada Mas Ronal, aku yakin ibu akan memaki-maki seenak hati. Aku tahu mama sangat membenci laki-laki dengan wajah sangar dan bertubuh kekar itu. Laki-laki yang sesekali kulihat menatapku dengan tajam, sebelum mengalihkan pandangan.

"Ayo masuk dulu, Nak Hansel, Nak Ronal. Biar Nadira buatkan minum," pinta mama dengan senyum tipisnya

"Oh, makasih, Bu. Sebenarnya saya ke sini juga untuk menjemput anak ibu. Kami ingin mengunjungi pameran lukisan di Galeri karya seni yang ada di Mall," ucap Mas Hansel dengan senyuman manisnya.

Betapa bahagianya aku mendengar ucapannya itu. Biasanya, tiap kali dia pulang dari bandung selalu mengajakku jalan-jalan ke mall setelahnya akan melihat lukisan-lukisan digaleri karya seni yang ada didepan mal . Dia juga sering membelikanku berbagai macam macam buku panduan melukis karena aku pernah berangan untuk menjadi pelukis,namun apalah daya aku yang hanya lulusan SD.

Namun anehnya, biasanya dia selalu mengirimkan pesan terlebih dahulu padaku tiap kali akan diajak jalan, sedangkan sejak pagi aku belum mendapatkan pesan apapun darinya. Apa dia sengaja memberikan kejutan ini untukku?

"Anak ibu yang mana, Nak Hansel?" tanya mama sembari tersenyum menatap lelaki berwajah Tampan itu. Belum sempat menjawab, aku sudah mendengar jawaban Mbak Nadin yang membuatku patah hati seketika.

"Jangan senyum-senyum, dia datang bukan buat jemput kamu, tapi jemput aku!" bisik Mbak Nadin ke samping telinga ku lalu tersenyum sinis.

Buru-buru aku mengalihkan pandangan darinya. Namun, justru tak sengaja kembali menatap laki-laki menyeramkan dengan bertato ular naga itu. Dia hanya menatapku sesaat lalu pergi begitu saja tanpa mengucapkan salam atau pun berkata-kata.

🥀🥀🥀

Terima kasih kakak-kaka sudah mau mampir dan baca ceritaku,mohon maaf jika ada salah kata🙏🏻😊

Terpopuler

Comments

Amelia Syharlla

Amelia Syharlla

iiiiih serem

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Jadi Tumbal
2 Kehadiran 3 lelaki
3 Bagaikan langit dan bumi
4 Membantah
5 Dijodohkan
6 Menuduh
7 Hobi yang sama
8 Perdebatan Ibu-ibu
9 Menguping
10 Bergosip
11 Memberi nasehat
12 Menjauhi
13 Pulang bersama
14 Membaca fikiran
15 Anak Malas
16 tak cocok
17 Mendengar Pesan
18 Berbakti kepada orang tua
19 Mengingat
20 Memuji
21 Memilih sendiri
22 Menerima Perjodohan
23 Menetapkan Acara Resepsi
24 Tanda Pengikat
25 Kalung
26 Cinta Tulus
27 Beli Kalung
28 Teganya
29 Draft
30 ngak ikhlas
31 Calon Menantu
32 Jangan Takut
33 Beli Motor Baru
34 Pesangon
35 berdebat
36 Ngomel
37 Motor Impian
38 Percaya diri
39 Mati rasa
40 Tak menganggap
41 Berharap Berlebihan
42 percayalah
43 jodoh
44 Bingung
45 berkelahi
46 Menampar
47 Menghina
48 Amara Hansel
49 Perhatian mas Ronal
50 Tahu warna Favoritke
51 Cantik
52 Kebayak
53 Siapa dia sebenarnya
54 Skin Care
55 Ketakutan Nadin
56 Pesan mas Hansel
57 Handpone kesayangan
58 Ketakutan
59 Binggung
60 ke Counter
61 Memilih handpone
62 Bertemu calon ibu Mertua
63 Pertanyaan Bunda
64 berkata Jujur
65 Cerita
66 Perasaan
67 Introgasi
68 Doa
69 Gadis Buangan
70 Persetujuan
71 memakai Koko lengkap
72 Makan Bersama
73 Gerogi
74 Tak tahan
75 Perempuan Matre
76 Doa Papa
77 Mengingat hidup susah
78 Banyak rahasia
79 Fikiran banyak orang
80 Apa yang terjadi
81 Babak belur
82 Jadi rebutan
83 Memilih
84 Cantik
85 Jahil
86 Cerita
87 Tak biasa
88 Andaikan
89 Memohon
90 Acara Akad
91 Janji suci
92 sah
93 Mantan pacar
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Jadi Tumbal
2
Kehadiran 3 lelaki
3
Bagaikan langit dan bumi
4
Membantah
5
Dijodohkan
6
Menuduh
7
Hobi yang sama
8
Perdebatan Ibu-ibu
9
Menguping
10
Bergosip
11
Memberi nasehat
12
Menjauhi
13
Pulang bersama
14
Membaca fikiran
15
Anak Malas
16
tak cocok
17
Mendengar Pesan
18
Berbakti kepada orang tua
19
Mengingat
20
Memuji
21
Memilih sendiri
22
Menerima Perjodohan
23
Menetapkan Acara Resepsi
24
Tanda Pengikat
25
Kalung
26
Cinta Tulus
27
Beli Kalung
28
Teganya
29
Draft
30
ngak ikhlas
31
Calon Menantu
32
Jangan Takut
33
Beli Motor Baru
34
Pesangon
35
berdebat
36
Ngomel
37
Motor Impian
38
Percaya diri
39
Mati rasa
40
Tak menganggap
41
Berharap Berlebihan
42
percayalah
43
jodoh
44
Bingung
45
berkelahi
46
Menampar
47
Menghina
48
Amara Hansel
49
Perhatian mas Ronal
50
Tahu warna Favoritke
51
Cantik
52
Kebayak
53
Siapa dia sebenarnya
54
Skin Care
55
Ketakutan Nadin
56
Pesan mas Hansel
57
Handpone kesayangan
58
Ketakutan
59
Binggung
60
ke Counter
61
Memilih handpone
62
Bertemu calon ibu Mertua
63
Pertanyaan Bunda
64
berkata Jujur
65
Cerita
66
Perasaan
67
Introgasi
68
Doa
69
Gadis Buangan
70
Persetujuan
71
memakai Koko lengkap
72
Makan Bersama
73
Gerogi
74
Tak tahan
75
Perempuan Matre
76
Doa Papa
77
Mengingat hidup susah
78
Banyak rahasia
79
Fikiran banyak orang
80
Apa yang terjadi
81
Babak belur
82
Jadi rebutan
83
Memilih
84
Cantik
85
Jahil
86
Cerita
87
Tak biasa
88
Andaikan
89
Memohon
90
Acara Akad
91
Janji suci
92
sah
93
Mantan pacar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!