Grep
"Mau apa?"
"Tidak ada hanya ingin memeluk istri!"
"Tapi pakai dulu baju mu, nanti kamu masuk angin!"
"Ada kamu yang akan menghangatkan ku jika aku kedinginan!" jawab nya sambil mengeratkan pelukannya.
Naomi tersenyum getir di sana saat mendapatkan perlakuan manis dari suaminya memang tidak jarang suaminya itu akan bermanja pada nya, tapi dia tetap tidak merasakan cinta yang begitu besar untuk nya.
Mungkin dia hanya di anggap sebagai ibu dari kedua putra nya, ya itu saja ,seakan dia tidak berharga di mata suaminya itu, dia akan menganggap nya jika wujud nya ada di depan mata nya, dan tidak akan di cari meski tidak menampakkan diri.
Bahkan pernah saking ingin nya dia di rindukan oleh suaminya itu, dia pergi bersama kedua mertua nya, untuk waktu yang cukup lama.
Dan selama itu pun suaminya itu tidak ada satu kali pun menghubungi nya sekedar menanyakan tentang keberadaan dan apa yang di lakukan nya.
Sampai saat dia kembali pun suami nya itu bersikap biasa saja, seperti tidak ada rindu yang menganggu hatinya, seperti tidak ada yang hilang meski dirinya tidak ada di samping nya.
Dan yang kini terjadi hanya lah bentuk dari rasa yang tidak bisa di katakan cinta, apa lagi setelah mendengar ucapan suami nya tadi di kamar mandi mereka.
"Kenapa lama sekali menyusul ku?" tanya Henry seakan tidak terjadi apapun di kamar mandi tadi.
"Aku tadi ke kamar anak-anak sebentar!"
"Sedangkan apa mereka? aku belum bertemu dengan mereka tadi!"
"Nathan dia sedang melukis kalau Nick dia baru saja bangun dan mungkin sekarang dia sedang mandi!"
"Lalu di sini yang belum mandi hanya kamu, jadi sekarang aku tahu dari mana sumber bau ini!" ucap Henry yang kini mengendus-endus di leher nya.
"Kenapa kamu menyebalkan sekali!"
Ucap Naomi yang cukup heran dengan sikap tak biasa dari suaminya itu, tidak biasanya dia mengajaknya bercanda seperti ini.
"Cepat pakai baju dan temui anak-anak!"
"Nanti setelah aku memandikan Mommy nya!"
"Heeey, apa yang kamu lakukan suamiku, turun kan aku!"
"Diam lah nanti kita terjatuh!"
Naomi menuruti apa yang di katakan suaminya itu, dia diam sambil mengalungkan kedua tangan nya di leher suaminya itu.
Sampai di kamar mandi Henry mendudukkan Naomi di meja wastafel nya, tangan besar nya perlahan dan satu persatu membuka kancing baju yang di gunakan oleh istrinya itu.
Hingga semua nya terbuka dan kini tinggal menyisakan kaca mata berwarna putih dengan renda di sekelilingnya.
"Apa ini masih punya Nick?" tanya Henry dengan sebelah tangan yang bertumpu pada pinggiran wastafel dan satu tangan nya bermain tepat di area terlarang yang masih tertutup kacamata itu.
Naomi hanya menggeleng karena putra keduanya itu sudah tidak lagi menyusu pada nya, dan kini dia lah pemilik pabrik susu tersebut.
"Aku menginginkan mu!"
Naomi memejamkan matanya saat deru nafas suaminya itu menerpa kulit di lehernya, menghantarkan arus listrik yang sulit dia padam kan.
Tanpa menunggu lama terjadi lah sesuatu yang biasa di lakukan oleh suami istri pada umumnya, melepas rindu dengan cara yang tak biasa.
Naomi yang biasa nya melayani suami nya sepenuh hati itu kini tidak lagi, separuh hati nya membeku saat mengingat apa yang dia dengar di sini, di tempat yang kini menjadi tempat mereka bercinta.
...****************...
Kini semua orang sudah berada di meja makan, setelah pergumulan panas tadi mereka berdua langsung mandi dengan tergesa-gesa.
Mereka harus segera turun sebelum Papa Alessandro turun di sana, dia tidak suka menunggu, jadi mereka lah yang harus menunggu nya.
Mereka pun makan dengan khidmat tanpa ada percakapan sedikitpun di sana, setelah semua nya selesai Papa Alessandro meminta mereka untuk berkumpul di ruang keluarga ada yang ingin dia sampaikan pada anggota keluarga nya.
Tak butuh waktu lama mereka kini sudah berada di sana dengan papa Alessandro yang duduk di salah satu sofa bersama dengan Mama Amelia.
Semua orang satu persatu duduk dengan pasangan mereka masing-masing, Papa Alessandro memiliki tiga putra yang pertama adalah suami dari Naomi wanita yang dia tunjuk untuk menjadi pasangan putra pertama, Henry.
yang kedua putri cantik nya yang sangat ramah pada semua orang tidak ada yang tidak tertarik dengan putri satu-satunya Alessandro itu, dan si bungsu yang kini sedang bertugas di salah satu negara yang terlibat konflik di sana.
Jadi yang ada di sana hanya putra pertamanya dan juga putri satu-satunya.
"Bagaimana keadaan kantor Henry?"
"Tidak ada masalah yang berarti pa, jadi papa tidak perlu khawatir!"
"Bagus, kalau saja adik mu itu mau membantu mu pasti kamu tidak akan menanggung beban sebesar ini!"
"Biarkan dia dengan pilihan nya pa, sekarang katakan saja, kenapa papa meminta kami untuk berkumpul di sini!"
"Aku hanya ingin mengatakan kalau Morgan dia harus mengurus salah satu perusahaan cabang yang menjadi milik istrinya itu!"
"Sudah sejak lama harus nya, jadi aku tidak perlu pusing memikirkan semua nya!"
"Iya kak, aku sudah mundur dari kepolisian jadi aku bisa fokus pada perusahaan!"
"Besok pagi datang ke kantor dan kau Henry ajar adik ipar mu ini, sampai dia bisa melakukan semuanya sendiri"
Henry mengangguk, dia tidak bisa membantah titah Papanya itu, termasuk menerima perjodohan yang di rancang oleh papa nya itu.
"Sudah itu saja yang ingin aku katakan, ayo kita ke kamar!" ucap papa Alessandro pada istri itu.
"Kalian juga cepat istirahat, selama malam!" ucap Mama Amelia sambil berdiri mengikuti suaminya.
"Selamat malam ma!"
Kini di sana tinggal empat orang saja, Henry pun berdiri dari duduknya, dia lelah satu hari ini apa lagi tadi dia juga sempat bersenang senang dengan istri itu.
Melihat kakaknya yang berdiri pun sontak Jessica berdiri dan bergelayut manja di tangan kakak nya di saksikan oleh kakak ipar dan juga suami nya.
"Apa kakak lelah!"
"Aku rindu kakak saja!"
Henry mengerutkan keningnya, heran tentu saja, karena sejak dia menikah adiknya itu tidak lagi manja pada nya.
"Sudah ingat kalau punya kakak heeem!" kata Henry sambil memencet hidung Bangir adik nya itu.
"Iiiihhh, kak besok boleh aku keluar dengan kak Naomi!"
"Kemana?"
"Salon!"
"Pergilah!"
"Asyiik!" ucap nya sambil menengadahkan tangannya.
"Apa lagi?"
"Tentu saja minta uang!"
"Apa suami mu jatuh miskin hanya untuk ke salon saja minta uang pada ku!" sarkas nya tapi tangan nya meraih ponsel nya.
Ting
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
mom_abyshaq
mau donk di thing juga🤑
2023-01-08
0
Chiisan kasih
hore, ting_ting
masuk ke rekening
2023-01-06
1