"Pak Al. Tapi kan Pak Al udah punya pacar."
"Saya dah lama putus sama dia. Gimana Dera?"
"Pak Al, sebenernya saya juga suka Pak Al dari dulu. Cuma saya gak berani ngomong karena saya tau dulu Pak Al udah punya pacar."
"Beneran Dera? Jadi?"
"Iya saya mau Pak. Saya juga sayang sama Pak Al."
"Dera... Makasih."
Al memeluk Dera dengan erat.
Dera dan Al berpacaran. Meski mereka jarang bertemu, mereka tetap bisa menjaga hati masing-masing. Mereka tetap menjaga komunikasi dan selalu memberi kabar kepada satu sama lain.
•••
Hari ini Al mengajak Dera berkunjung ke apartement-nya.
"Pak Al udah lama tinggal di sini?"
"Iya Sayang. Udah lumayan lama. Makasih ya, kamu udah mau mampir ke sini. Sering-sering aja. Biar bisa nemenin aku."
"Ah Pak Al, apaan sih? Aku kan gak mungkin tiap hari ke sini."
"Mau minum apa Ra?"
"Apa aja boleh Pak. Malah ngerepotin jadinya."
"Gapapa Dera. Santai aja kalo di sini. Ini minumnya..."
"Makasih Pak Al."
"Kamu sering-sering main ke sekolah lama kamu dong! Kita kan jarang-jarang bisa ketemu. Kalo perlu, gimana kalo aku jemput kamu tiap hari sepulang sekolah?"
"Aduh gimana ya Pak?"
"Sayang. Aku sayang banget sama kamu. Aku cinta sama kamu. Aku pengin kita bisa terus sama-sama selamanya. Jangan pernah pergi dari aku ya Sayang! I love you!"
Al tiba-tiba mencium bibir Dera.
"Pak Al...!!"
Dera terkejut sampai menjatuhkan gelas minumannya.
"Sayang, maaf yaa... Kamu pasti kaget ya?"
"Pak Al nih. Jadi tumpah kan minumnya."
"Iyaa, gapapa Sayang. Biar aku yang beresin."
Al sangat menyayangi Dera. Ia merasa telah menemukan separuh jiwanya yang selama ini ia cari-cari. Al tidak merasakan hal seperti ini saat bersama kekasihnya yang dulu.
---
Akhir-akhir ini Dera mengalami masa-masa sulit. Di rumah, Dera menjadi korban atas perkelahian orang tuanya. Dera makin frustrasi dan terpuruk. Permasalahan dalam keluarganya membuat Dera jadi berpikiran pendek. Ia pergi menemui Al di apartement-nya.
"Sayang, kamu kenapa? Apa semua baik-baik aja? Ya udah, sini masuk dulu yuk! Cerita sama aku, ada apa Sayang?"
Al mengajak Dera masuk ke kamar apartement. Saat itu Dera tak bisa berpikir panjang. Setelah menceritakan semuanya pada Al, Dera memaksa Al untuk melakukan hal yang tak seharusnya dengan dirinya agar ia bisa segera terlepas dari orang tuanya dan hidup bersama Al selamanya.
"Dera, apa yang kamu lakuin Sayang?"
"Ayo Pak. Pak Al sayang sama aku kan? Kenapa Pak Al gak mau lakuin 'ini'? Tolong Pak Al, biarin aku tinggal sama Pak Al. Aku capek. Bantu aku lepas dari semua itu Pak!"
"Dera Sayang. Sayang... Stop!! Sstt, dengerin aku dulu! Aku sayang kamu, iyaa Sayang. Aku mau lakuin 'itu' tapi gak sekarang. Nanti Sayang, setelah kita menikah dan resmi jadi suami-istri. Kamu gak boleh kayak gini. Kamu harus berpikir positif. Aku gak mungkin nyakitin kamu dan rusak masa depan kamu sekarang Sayang!"
"Pak Al, maafin aku Pak..." tangisan Dera semakin pecah.
"Iyaa Sayang, gapapa. Semua akan baik-baik aja. Udah ya. Kamu harus kuat. Aku akan selalu ada di sisi kamu."
Al memeluk erat Dera.
Jika ditanya, sebenarnya Al juga sangat menginginkan Dera. Selama ini ia harus sangat bekerja keras menahan hasratnya pada Dera karena mau bagaimanapun Al juga pria normal. Bahkan ia tak sabar ingin segera mengalami moment pernikahan yang indah bersama Dera. Namun, ia pun memikirkan bagaimana sedihnya Dera nanti jika ia merusak hidupnya sekarang sementara Dera pasti mengimpikan masa depan yang indah dengan segala pencapaian yang ingin diwujudkannya.
---
Waktu berlalu dengan cepat, Dera lulus dari SMA dengan nilai yang sangat memuaskan. Akhirnya ia punya ijazah SMA setelah melewati waktu bertahun-tahun. Dera ingin sekali melanjutkan kuliah di bidang sastra. Namun, sepertinya Dera harus mengubur dalam-dalam mimpinya itu.
"Pak Al..."
"Dera Sayang. Selamat ya buat kelulusannya. Kamu mau hadiah apa Sayang? Oh ya, habis ini mau kuliah di mana? Kuliah di kampus aku aja gimana?"
"Pak Al, aku gak akan kuliah sekarang ini."
"Loh, maksud kamu apa Sayang? Tapi dari dulu kamu pengin kuliah sastra kan? Sayang, aku bisa bantu, aku akan biayain kuliah kamu sampe selesai."
"Gak mungkin Pak Al. Aku gak bisa. Pak Al belum jadi siapa-siapa aku. Pak Al cuma pacar aku. Aku gak bisa terima apa pun dari Pak Al."
"Ya udah, kalo gitu kamu nikah sama aku sekarang! Setelah itu kamu berhak terima apa pun dari aku kan?!"
"Gak segampang itu Pak. Pak Al pikir aku cewek macem apa? Aku akan cari kerja. Aku akan kabarin Pak Al kalo aku udah dapet kerjaan. Pak Al gak perlu khawatirin aku."
"Dera... DERA TUNGGU!!"
Dera meninggalkan Al.
Al begitu bingung dengan sikap Dera. Niat Al sebenarnya baik, ia hanya ingin membantu Dera agar Dera bisa kuliah dan menggapai impiannya. Namun, niat Al itu justru akhirnya menciptakan kesalahpahaman antara mereka berdua.
Mungkin cara Al menyampaikan niatnya itu membuat Dera tersinggung atau merasa direndahkan. Kini Al membiarkan Dera sendiri untuk menenangkan pikirannya. Dera pasti butuh waktu untuk sendiri saat ini. Al tak mau membuat semua makin berantakan dan menjadikan hubungan mereka makin runyam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments