5 | Kencan dan Kejutan

Al bersikeras agar Dera tetap di sisinya. Namun, yang dirasakan Dera saat ini benar-benar membuat Dera dilema. Dera pun mencintai Al, ia sama sekali tak rela jika harus melepaskan sosok Al dari hidupnya. Akan tetapi, mengingat perlakuan keluarga Al kepada keluarganya tempo hari membuatnya sedikit meragukan cintanya dengan Al.

"Hai Sayang..."

"Al, maaf aku telat. Tadi ada kerjaan di kantor yang harus aku selesaiin dulu."

"Gapapa Sayang. Tapi kamu gak boleh terlalu sibuk ya! Kamu gak boleh kecapekan karena kerjaan kamu. Kamu juga butuh refreshing kan?"

"Ee iya Al."

"Ya udah Dera Sayang. Sekarang kita bisa mulai kencan kita. Ayo berangkat."

Al dan Dera menikmati kebersamaan mereka. Sejenak mereka melupakan pertentangan orang tua Al terhadap hubungan mereka.

Sambil menatap pemandangan air mancur yang indah di taman kota, Al menggenggam tangan Dera dengan lembut dan memulai pembicaraan antara mereka berdua.

"Dera, ayo kita kencan kayak gini tiap hari!"

"Al??"

"Kenapa Sayang? Kamu takut bosen sama aku kalo kita ketemu tiap hari?"

"Apa sih Al? Gak gitu lah."

"Jadi sekarang gak ada masalah kan?"

"..."

"Dera... Kamu nyaman sama kerjaan kamu sekarang?"

"Iya Al. Semua baik-baik aja."

"Sampe kapan kamu mau kerja di sana?"

"Yah sampe perusahaan itu yang berhentiin aku."

"Dera aku serius Sayang!"

"Oke Al. Aku juga belum tau bakal berhenti kapan. Tapi aku gak akan kasih surat pengunduran diri aku untuk sekarang-sekarang ini. Aku masih nyaman di sana dan tabungan aku belum cukup banyak."

"Sayang..."

"Al... Kamu tau kan? Aku sengaja cari kerja kan buat aku kuliah dan bantu ayah ibu aku."

"Setelah kita menikah kamu gak perlu kayak gini Sayang."

"..."

"Kenapa kamu diem Sayang?"

"Apa kamu yakin kita akan menikah Al?"

"Aku yakin seribu persen Sayang!!"

Dera beranjak pergi dari tempatnya dan menuju ke mobil Al. Al pun langsung mengikuti langkah Dera.

"Sayang, ada apa?"

"Gapapa Al. Aku cuma pengin pulang aja. Ini udah malem, besok aku harus bangun pagi buat ke kantor."

"Segitu semangatnya buat kerja!! Padahal aku masih pengin habisin waktu berdua sama kamu."

"Al, kita bisa ketemu lagi lain kali."

"Hemm, baiklah Nona Dera. Aku akan anter kamu pulang. Aku gak akan biarin si Nona Semangat Kerja ini jadi telat ke kantor. Hm, aku jadi curiga deh, aku denger CEO perusahaan kamu itu masih muda dan cukup tampan. Atau kamu--"

"Al maksud kamu apa sih?"

"Kamu gak akan tertarik sama dia kan?"

"Al..."

"Kalo dia yang tertarik sama kamu gimana?"

"..."

Dera terdiam. Ia tahu benar jika Nanda--CEO di perusahaan itu sangat menginginkan cintanya. Bahkan selama ini Dera masih berusaha selalu menghindar dari sang CEO. Pertanyaan Al tadi benar-benar membuat lidahnya kelu.

"Sayang..." Al mendekatkan tubuhnya hingga tak berjarak lagi dengan tubuh Dera. Ia membelai rambut panjang Dera yang tergerai indah. "Dera Sayang, aku gak mau kamu tertarik sama pria lain. Cukup aku yang ada di hati kamu Sayang. Aku sangat mencintai kamu..."

"Al. Ehmm, kamu mau apa?"

Al tak mempedulikan pertanyaan Dera. Ia makin mendekatkan dirinya dengan Dera hingga wajah mereka bertemu. Tangan Al memegang lembut pipi Dera. Dahi mereka menyatu dan napas mereka saling beradu.

"Al... Kamu..."

"Aku sayang kamu Dera!"

Dera memejamkan mata ketika bibir Al mulai menyentuh bibirnya.

Dera sempat ingin segera melepaskan ciumannya dengan Al tapi dengan cepat Al justru menahan kepala Dera dan memperdalam ciumannya.

Begitu lama hingga mereka hampir kehabisan napas, akhirnya Al melepaskan ciumannya.

"Al kenapa... Ehh, kenapa kamu lakuin itu?"

"Gapapa Sayang. Aku cuma pengin lebih deket sama milik aku sekarang. Gapapa kan?" Al mengusap lembut pipi Dera.

Ketika Al ingin mendekat lagi pada Dera, Dera langsung mendorong tubuh Al.

"Al, kita bisa pulang sekarang??"

"Hemm, oke Sayang, kita pulang sekarang."

Mereka pun sampai di depan rumah Dera.

"Makasih Sayang..."

"Al harusnya aku yang bilang makasih ke kamu karena kamu udah anterin aku pulang."

"Okee. Tapi aku juga mau bilang makasih buat kencan kita malem ini. Jangan kapok ya!"

"Apa sih Al??"

Al memeluk Dera dengan erat.

"Sayang, kamu harus janji sama aku, jangan pernah berpaling dari aku. Karena sampe kapan pun kamu cuma milik aku." Al mengecup puncak kepala Dera.

"Iyaa Al."

"Ya udah sekarang kamu masuk terus istirahat ya Sayang. Good night! Have a nice dream Sayang! Aku pulang yaa."

•••

Pagi hari di kantor, Dera sudah dibuat dag dig dug karena mendadak bosnya memanggilnya ke ruangan tanpa alasan yang jelas.

Dera mengetuk pintu ruangan Nanda.

"Masuk!!"

"Ehm, Pak Nanda. Tadi Pak Nanda suruh saya ke ruangan Bapak. Ada apa ya Pak?"

"Ahh iya Dera. Silakan duduk dulu."

Mereka melanjutkan pembicaraan di sofa ruangan Nanda.

"Jadi ada apa ya Pak? Apa saya udah buat kesalahan?" Dera nampak gugup.

"Ya Dera. Kamu udah buat kesalahan besar karena gak terima saya waktu itu."

"Ma... Maksud Bapak?" Dera makin gugup hingga ia menggenggam erat roknya sendiri.

Sikap Dera itu membuat Nanda jadi gemas padanya.

"Haha... Dera-Dera. Kamu kenapa? Saya cuma bercanda kok. Oke-oke... Jadi sebenernya saya panggil kamu ke sini karena saya punya kabar gembira buat kamu."

"Apa Pak?"

"Jadi mulai sekarang kamu resmi jadi sekretaris pribadi saya."

"Pak Nanda... Tapi Pak--"

"Kenapa Dera? Kamu gak suka?"

"Pak Nanda ini--"

"Pokoknya saya gak terima penolakan dari siapa pun. Ini udah keputusan saya dan gak bisa diganggu gugat."

"..."

"Ini daftar tugas kamu mulai hari ini. Ruangan kamu sekarang di deket ruangan saya. Kamu bisa tanyain apa pun yang kurang jelas ke saya. Oke... Udah itu aja untuk sekarang. Jadi, selamat bekerja Nona Dera! Kamu bisa ke ruangan kamu sekarang!"

"Baik Pak."

Setelah sampai di ruangannya, Dera merutuki dirinya sendiri.

"Kenapa semuanya jadi kayak gini? Maksud Pak Nanda jadiin aku sekretarisnya itu apa?? Semoga semua akan baik-baik aja deh."

---

Sementara itu, di ruangannya, Nanda tersenyum puas sambil menatap foto Dera yang terpasang jelas di ponselnya.

"Tahap awal berjalan dengan baik. Dera-ku Sayang, sebentar lagi kamu akan jadi milik aku. Kita tunggu aja waktunya! Kamu akan berada di pelukan aku selamanya Sayang. I want you."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!