Aca sahabat Naya teramat syok ketika mendengar langsung apa yang telah di ceritakan Naya padanya.
"Gila itu namanya kamu di perkosa Nay, yasudah kalau begitu ayo kita laporkan mantan mu itu ke polisi saja"Aca bangkit seraya menarik tangan Naya untuk bangkit mengikutinya.
"Tidak Ca, kita tidak bisa begitu saja melaporkan perbuatannya kepada polisi tanpa ada bukti yang kuat."Naya menolak dengan menarik tanganya yang masih di pegang Aca.
"Terus harus bagaimana Nay?masak ia kamu harus menderita kayak gini sedangkan dia mantan kamu bisa semena-mena sama kamu."
Ting....
Notifikasi pemberitahuan berbunyi di ponsel milik Aca, bahkan Aca mengira itu adalah pesan penting namun ternyata dugaannya salah.Kedua mata Aca membulat ketika melihat notifikasi ini.
"Dirga Surya Ganesa pewaris Perusahaan Glowskincare kini sukses besar di usianya 26 tahun dan akan segera menikah dengan wanita cantik yang bekerja sebagai dokter bedah lulusan London, O My God! lihat bukan kah ini Dirga mantan kamu Nay,"
Aca memberitahukan apa yang baru saja ia lihat kepada Kanaya, Kanaya hanya diam tidak mampu berkata-kata namun hanya Aca yang berkomentar.
"Meski aku tidak terlalu mengenal mantan mu Dirga tapi aku masih sedikit ingat wajahnya, jadi skincare yang sering aku pakai itu milik perusahaannya.."
"Pria itu orang penting Ca jadi akan sulit bagi orang bawahan seperti ku melaporkanya atas apa yang aku alami,"
"Nay, ayolah kamu jangan patah semangat aku yakin kok kamu pasti bisa masukin pria yang tidak tau diri itu kedalam penjara. ingat aku akan sewakan pengacara untuk mu,"
"Ca, meskipun menyewa pengacara itu tidak akan membantu kamu tau sendiri kan kalau nanti bisa saja Dirga menyewa pengacara yang jauh lebih profesional,lebih terkenal terlebih dia bisa melakukan apa saja karena uangnya yang banyak, kamu lihat ini"Kanaya mengambil tas yang di samping tempat tidurnya kemudian sesuatu ia keluarkan dari sana."Lihat ini cek 100 juta yang di berikan Dirga pada ku pagi tadi,"
"Ya ampun Nay ini banyak sekali uangnya, terus akan kamu apakah uang ini,"Ucap Aca seraya melihat cek itu lebih detail.
"Pria gila itu mengira aku sebagai wanita malam yang menjual tubuh secara cuma-cuma kepada sembarang pria tapi kenyataan bukan, sebisa mungkin aku akan kembali kan uang yang ada di cek itu kepada pria gila itu lagi bahkan aku tidak Sudi menerima uang haramnya itu"
"Mengembalikannya meski dia tidak mau melihat wajahmu lagi Nay?"
"Besok sekitar jam 10 pagi aku akan datang ke perusahaannya untuk mengembalikan cek ini kepadanya kalau dia tidak mau menerimanya aku akan terpaksa melempar cek ini tepat di depan wajahnya,"Kanaya nampak serius dengan kalimat yang keluar dari dalam mulutnya.
"Baiklah Nay aku akan mendukung apa yang menjadi keputusan mu,"
"Aku pulang..."Suara milik seorang pria terdengar di ruang tamu.
"Ca tolong jangan ceritakan masalah yang aku alami dulu kepada Kenzo yah,"
Aca mengangguk mengerti apa yang di maksud Kanaya, dan tak lama Kenzo menongolkan kepalanya lewat celah pintu yang sedikit terbuka.
"Eh ada kak Aca, kapan kesini kak? lihat tuh kak Nay sakit karena kebanyakan bekerja,"
"Kamu kok baru pulang Ken? ini bahkan udah sore loh,"
"Hahaha Kak Aca lucu yah di tanya malah balik tanya, oke aku ngomong nih, tadi di sekolah aku ikutan les vokal makanya pulang sore."
"Wow Nay adik kamu udah ganteng,pinter jago nyanyi lagi, pasti kamu sebagai kakak bangga dong,"
"Yah begitu lah Ca bahkan hampir setiap hari aku mendengar dia bernyanyi entah pagi,malam, bahkan dia sering bernyanyi di dalam kamar mandi,"Sahut Kanaya
"Terus kak Kanaya gimana keadaannya apa uda baikan?"
"Kakak baik-baik aja sekarang, udah mending kamu mandi karena sebentar lagi udah hampir jam enam sore,"
"Oke baiklah kak aku akan mandi sekarang juga," ucap Kenzo seraya menutup pintu kamar itu dengan rapat.
Usai pintu telah tertutup rapat oleh Kenzo, Aca pun pamit pulang karena hari sudah mulai gelap.
"Aku pulang dulu yah Nay,kamu kalau butuh apa-apa tinggal telpon aku saja"
"Makasih yah Ca, kamu memang sahabat terbaik aku,"
"Sudah jangan menyanjung ku seperti itu nanti aku bisa terbang ke langit,"
"Hehehe iya, kamu hati-hati di jalan yah"
"Oke, dah Naya,"
Dirga,Galang,Bima dan Bayu sedang bermain billiar di tempat mereka biasa kumpul Bayu dan Dirga saling berlomba siapa yang lebih unggul memasukan bola kecil itu ke dalam lubang-lubang kecil yang di di sekitar meja sedangkan Bima dan Galang hanya memperhatikan keduanya saja sebagai pendukung mereka berdua.
Sambil membidik bola beragam percakapan menemani suasana agar tidak terlihat canggung bahkan tak jarang mereka saling tertawa karena percakapan itu.
pertandingan rupanya di menangkan oleh Bayu karena permainan ini memang Bayu ahlinya. Bima menepuk pelan pundak Dirga menyuruhnya untuk lebih bersemangat.
"Ayo lah Dirga keluarkan semangat mu bukan kah semalam kamu menikmati malam yang panjang dan enak bersama wanita yang pesankan Bayu untuk mu,"
Seketika Dirga melemparkan tongkat yang barusan ia pegang ke lantai seolah tidak terlalu suka dengan apa yang di ucapkan Bima.
"Kau benar, seharusnya malam itu tidak pernah terjadi!" Ucap Dirga seraya melangkah menuju sofa di ujung Billiar.
"Hey Dirga ada apa dengan mu?"Tanya Bima namun tidak di hiraukan kan oleh Dirga.
"Kau salah Bim, justru Dirga tidak tidur dengan wanita yang aku pesankan,"Ucap Bayu yang membuat Bima semakin tak mengerti.
"Apa maksud kamu Bay?"Kini Galang yang bertanya.
"Wanita yang aku pesan itu marah-marah karena Dirga tidak datang ke kamar yang di tentukan oleh ku, aku bahkan tidak tau malam itu Dirga pergi kemana,"
"Jika tidak jadi tidur dengan wanita itu kenapa dia seperti marah-marah, bahkan dia bisa saja memesan wanita malam lagi,"Ucap Bima.
"Wanita malam apa?hey bukan kah Dirga akan segera menikah dengan Olivia, jadi Dirga tidak akan mungkin meniduri wanita malam lagi,"Sahut Galang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments