Pagi harinya...
Aulia mencoba untuk menghubungi temannya, Anita.
Anita adalah teman semasa kuliah Aulia, Anita juga termasuk wanita yang sama dengan Aulia yang memiliki IQ tinggi. Mereka lulus kuliah di tahun yang sama.
Aulia langsung menghubungi Anita dan memberitahukan tujuannya.
Anita tentu saja sangat senang karena setelah lulus kuliah, mereka sangat jarang sekali bertemu karena sibuk dengan profesi masing-masing.
Anita sempat datang dan tinggal di rumah Aulia, saat Aulia tengah berduka.
Mereka tetap menjadi sahabat dekat walaupun mereka di sibukkan dengan pekerjaan masing-masing.
Setelah memastikan bahwa Anita sudah memberikan jadwal untuk Aulia dan Daniel berkonsultasi. Aulia segera memberitahukan kabar itu kepada Daniel.
"Aulia, Bagaimana jika kita tidak perlu berkonsultasi."
"Kenapa?"
"Aku hanya takut permasalahan ada padaku."
"Bukankah kamu sendiri yang mengatakan jika anak bisa dicari? kita bisa mengadopsi anak jika ternyata memang persentase kita untuk memiliki keturunan sangatlah kecil." Ucap Aulia sambil tersenyum.
Daniel tersenyum dan menghampiri Aulia.
"Kamu memang wanita spesial di antara wanita spesial yang ada di muka bumi ini." Ucap Daniel.
Aulia menatap wajah suaminya itu sebelum akhirnya dia memilih menutup mata dan membiarkan semua terjadi sesuai dengan keinginan Daniel.
Hari ini, mereka kembali lebih cepat 2 hari dari jadwal sebelumnya.
Mereka memutuskan untuk pulang lebih awal agar bisa secepatnya berkonsultasi dengan dokter. Bagaimana pun, keduanya sangat berharap bisa memiliki momongan dalam waktu dekat mengingat usia pernikahan mereka sudah masuk lima tahun.
Aulia maupun Daniel, sepakat untuk tidak memberitahukan kepada kedua orang tuanya mengenai hal ini.
Mereka takut kedua orang tuanya akan sedih, jikalau salah satu di antara mereka ada yang bermasalah dan menyebabkan tidak segera memiliki anak.
Aulia dan Daniel memilih untuk tinggal di rumah yang diberikan kepadanya sebagai hadiah pernikahan.
Rumah itu, biasanya akan mereka tempati satu minggu sekali. Namun, rumah itu juga tempat bagi keduanya ketika mereka ingin berolahraga saat siang hari.
Aulia menggenggam tangan Daniel saat mereka sedang duduk menunggu nama mereka dipanggil dalam giliran jadwal konsultasi.
"Nona Aulia dan Tuan Daniel, Anda bisa masuk sekarang." Ucap seorang perawat.
Aulia dan Daniel memasuki ruangan Anita.
"Permisi dokter, bolehkah saya masuk?" Pekik Aulia.
"Aulia.." Anita merasa sangat bahagia bertemu dengan Aulia.
Mereka berdua langsung bercipika cipiki dan berpelukan.
"Bagaimana kabarmu, ah kalian baru saja selesai melakukan perjalanan dan langsung menemuiku? aku merasa sangat terharu." Ucap Anita.
"Sudah, terharu nya nanti saja. Sekarang bisakah kita langsung berkonsultasi?"
"Tentu."
"Ada beberapa pemeriksaan kesuburan yang dapat dilakukan oleh pasangan yang mendambakan anak. Sebagai contoh, pemeriksaan ginekologi dasar pada wanita, dan pada pria adalah analisis ****** khusus." Ucap Anita.
"Apa diantara kalian ada yang meminum minuman berkalori?"
"Tidak." Ucap Aulia dan Daniel secara bersamaan.
"Apa kalian sudah melakukan cara hidup sehat?" Pekik Anita.
"Sudah, bahkan kami seringkali melihat video posisi yang bisa mempercepat benih kecebong itu masuk ke dalam rahim." Ucap Daniel.
"Ya, aku juga melakukan posisi yang seharusnya dilakukan setelah melakukan hubungan intim." Imbuh Aulia.
"Baiklah, jika semua sudah dilakukan, tahap selanjutnya kita bisa melakukan pemeriksaan kesuburan." Ucap Anita.
"Melalui pemeriksaan kesuburan, dokter dapat menemukan apa yang jadi penyebab sulitnya kamu dan pasangan mencapai kehamilan. Dokter mungkin melakukan beberapa pengujian dasar, atau merujuk ke spesialis obstetri dan ginekologi konsultan fertilitas (dokter spesialis kesuburan) atau ahli andrologi (untuk fertilitas pria)."
"Jadi, apa kita akan diperiksa dalam ruangan yang berbeda?" Tanya Daniel.
"Tentu saja, di sini pasien wanita akan mendapatkan Dokter wanita. Begitu juga dengan pasien pria, mereka akan diperiksa oleh dokter pria." Ucap Anita.
"Jika pasien pria diperiksa oleh dokter wanita, yang ada mereka tidak akan melakukan pemeriksaan medis." Kekeh Anita.
"Anita, konslet nya nanti saja. Sekarang lebih baik kamu menjelaskan Seperti apa pemeriksaan kesuburan yang akan dilakukan oleh wanita dan juga laki-laki." Pekik Aulia yang sepertinya sudah tidak sabar ingin melakukan pemeriksaan.
Anita kemudian menjelaskan apa saja yang akan dilakukan dokter untuk memeriksa kesuburan dari pasangan.
Anita menjelaskan dari a sampai z, Aulia dan Daniel terlihat begitu seksama mendengar apa yang dijelaskan oleh Anita.
"Setelah pemeriksaan kesuburan selesai, kamu dan pasangan bisa membicarakan hasilnya dengan dokter. Termasuk kemungkinan pemeriksaan ulang, tes-tes lanjutan, serta perawatan yang sesuai. Jangan takut untuk bertanya kepada dokter sebelum dan sesudah pemeriksaan kesuburan."
"Tunggu, apa kamu tidak akan menjadi dokter kami?"
"Aulia, sampai pada tahap itu. Aku hanya bisa melakukan pemeriksaan terhadap kamu, setelah hasilnya keluar kamu bisa berkonsultasi dengan dokter senior." Ucap Anita.
"Begitu, jadi kapan kira nya kita bisa mulai melakukan pemeriksaan?" Tanya Daniel.
"Wah, sepertinya kalian memang sudah tidak sabar ingin memiliki momongan." Ucap Anita sambil menuliskan sesuatu di dua kertas yang berbeda.
"Tidak, Aku hanya ingin memastikan bahwa dari kami tidak ada yang bermasalah sehingga mungkin yang kami butuhkan hanyalah lebih banyak waktu untuk berdua." Ucap Daniel sambil menatap Aulia dengan penuh cinta.
"Ya, sepertinya memang itulah yang harus kalian lakukan. Kalian sama-sama menjadi anak tunggal. Kalian juga sama sibuknya, aku rasa memang sebaiknya kalian lebih sering melakukan honeymoon keluar kota." Pekik Anita.
Setelah selesai menuliskan sesuatu pada dua kertas yang berbeda, Anita terlihat menghubungi seseorang melalui telepon.
Tak lama berselang, seorang perawat pria masuk dan langsung menghampiri Anita.
"Daniel, kamu boleh ikut dengannya. Kamu akan dibawa ke ruangan di mana kamu akan melakukan pemeriksaan." Ucap Anita.
Daniel mengangguk dan mulai berjalan meninggalkan Aulia.
Cup
Daniel menyempatkan diri mencium Aulia sebelum keduanya berpisah.
"Aulia, apa kamu sudah siap untuk melakukan pemeriksaan denganku?" Tanya Anita.
"Tentu saja." Ucap Aulia bersemangat.
"Kalau begitu ayo, kita pindah ruangan untuk segera melakukan pemeriksaan."
Anita dan Aulia kemudian memasuki sebuah ruangan yang memang khusus digunakan untuk melakukan pemeriksaan kesuburan terhadap pasien wanita.
Anita meminta Aulia untuk berbaring di atas tempat tidur dan mulai melakukan pemeriksaan pertama. Yaitu Ultrasonografi.
Untuk mencari ovarium polikistik, kista ovarium yang lebih besar, fibroid, dan terkadang, untuk memastikan terjadinya ovulasi. Pemeriksaan ini juga digunakan untuk memeriksa bentuk rahim dan ketebalan lapisan rahim.
"Aulia, apa kamu yakin tidak sedang hamil?" Pekik Anita saat dia mulai memeriksa Aulia.
"Anita, jika aku hamil untuk apa aku datang ke sini dan berkonsultasi serta melakukan pemeriksaan kesuburan." Ucap Aulia.
"Memangnya kenapa? apa kamu melihat janin di dalam perutku?"
"Ada bakal janin di dalam rahim, dan menurutku usianya sudah memasuki dua bulan."
Deg !!!
Sementara itu, ditempat lain...
Daniel baru saja selesai melakukan pemeriksaan Analisis ****** khusus.
Analisa ini termasuk pengujian genetik ******. Mencari keberadaan antibodi dan evaluasi ****** yang tidak bergerak, untuk melihat apakah mereka hidup atau mati.
Dokter yang memeriksa itu sedikit menghela nafas sambil melihat ke arah Daniel yang sedang mencoba untuk mengumpulkan tenaga setelah mengalami ejakulasi.
Dokter sepertinya sudah mempunyai diagnosa yang dialami oleh Daniel.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments