"Aulia..." Panggil Daniel saat mereka dalam perjalanan menuju kantor.
"Ya?"
"Mungkinkah ini saatnya bagi kita untuk berkonsultasi dengan dokter?"
Aulia terdiam sambil memandangi Daniel yang fokus menyetir.
"Aulia, bagaimana?" pekik Daniel yang membuat Aulia kembali pada kesadarannya.
"Terserah, tapi bisakah kita melakukannya setelah pulang dari Bali?" Ucap Aulia.
"Baiklah." Ucap Daniel.
Aulia tersenyum dan langsung memeluknya Daniel dan mencium bibir nya sebelum Aulia turun dari mobil karena mereka sudah sampai di kantor Aulia.
"Bye, aku akan segera datang untuk menjemput mu." Pekik Daniel.
Aulia tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Daniel.
Setelah memastikan mobil Daniel hilang dari pandangannya, Aulia berjalan menuju kantor nya.
Aulia melihat sekilas ke arah gedung yang menjulang tinggi itu sebelum memutuskan untuk masuk ke dalam.
Seluruh karyawan yang melihat kedatangan Aulia tentu saja langsung membungkuk sebagai tanda hormat.
Aulia tersenyum hingga dirinya masuk ke dalam lift.
"Huft, berat sekali menjadi seorang CEO. Harus selalu tersenyum sepanjang perjalanan menuju Lift." Pekik Aulia.
Aulia segera masuk ke dalam ruangannya. Mempersiapkan diri sebelum memulai meeting pagi itu.
Tok
Tok
Tok
"Sudah siap?" Tanya Yudi sambil masuk ke dalam ruangan Aulia.
"Seperti nya." Pekik Aulia.
Entah kenapa, akhir-akhir ini dia merasa sangat malas untuk melakukan pekerjaan. Aulia rasanya ingin menghabiskan waktu di atas tempat tidur dan bermalas-malasan.
Namun Aulia sadar jika tidak ada yang bisa menggantikan posisinya untuk saat ini.
Aulia pernah meminta Yudi untuk menggantikan posisinya sebagai CEO. Tapi Yudi menolak dengan alasan bahwa dia tidak pantas menduduki jabatan itu.
Setelah selesai meeting, Yudi perjalanan ikut masuk ke ruangan Aulia.
"Apa setelah ini kamu akan menerima saran dari mama untuk berkonsultasi?"
"Hmm, sepertinya begitu." Pekik Aulia.
"Kenapa muka kamu kayak lesu gitu sih? bukannya kamu mau pergi honeymoon ke Bali?"
"Aku tidak tahu, akhir-akhir ini Aku merasa bahwa aku tidak mempunyai semangat untuk melakukan pekerjaan. Rasanya aku ingin menikmati waktu santai di rumah, berbaring atau sekedar menonton TV."
"Setelah ini kamu bisa menghabiskan hari dengan bersantai di rumah. Kan sebentar lagi kamu akan liburan ke Bali."
"Hmm, seandainya saja aku pergi ke Bali untuk benar-benar liburan. Pasti aku akan senang."
Yudi kemudian membiarkan Aulia seorang diri di dalam ruangannya. Hingga tidak lama kemudian, kurir pengantar makanan datang untuk mengantarkan makan siang.
Sudah menjadi kebiasaan Aulia, ketika Daniel tidak datang menjemputnya untuk makan siang. Maka, Aulia akan memesan makanan dan makanan itu akan segera dikirim oleh kurir.
"Permisi..." Ucap kurir pengantar makanan itu.
"Masuk.."
Seorang pria tampan, lengkap dengan mengenakan baju khas kurir makanan. Masuk ke dalam ruangan Aulia dan langsung berjalan menghampiri Aulia.
"Letakan saja di sana." Pekik Aulia.
Laki laki itu menurut kemudian segera meletakkan makanan di tempat yang ditunjuk oleh Aulia.
"Terima kasih, Farhan." Ucap Aulia sambil tersenyum.
"Sudah menjadi tugas saya, untuk memastikan bahwa asupan nutrisi anda tetap terjaga." Ucap Farhan sebelum keluar dari ruangan Aulia.
Aulia melihat ke arah ponselnya. Berharap akan ada kabar dari Daniel. Mengingat Daniel yang sudah berjanji akan segera datang. Namun, hingga saja makan siang belum ada tanda dari Daniel.
Aulia melihat kepergian Farhan dan pandangannya beralih pada makanan yang baru saja dibawa oleh Farhan.
Aulia yang merasa sangat lapar memilih untuk segera memakan makanan itu tanpa menunggu kedatangan Daniel.
Setelah makanan habis, barulah Daniel datang dengan membawa makan siang.
"Hai sayang, Maaf aku tadi terjebak macet karena ada truk kontainer yang mogok di tengah jalan. Ponsel ku tertinggal di rumah." Pekik Daniel.
Aulia tersenyum..
"Tidak apa apa, karena ini masih masuk dalam ulang tahun pernikahan, jadi aku tidak akan marah hanya kali ini saja."
Daniel tersenyum dan langsung mencium bibir Aulia sebelum akhirnya duduk di sebelahnya.
"Apa yang sayang bawa?" Tanya Aulia.
"Makanan kesukaan kamu, ah maaf ya. Sepertinya aku sudah terlalu lama terjebak dalam aja sehingga kamu sudah makan siang." Ucap Daniel saat melihat bungkus makanan yang ada di hadapannya.
"Tidak apa apa, aroma dari makanan yang dibawa sungguh membuat perutku ingin merasakannya."
Daniel tersenyum dan langsung membuka bungkusan yang dia bawa.
Aulia akhirnya makan siang untuk kedua kalinya bersama dengan Daniel.
Aulia terlihat begitu menikmati makanan itu, sementara Daniel sedikit terkejut karena tidak biasanya Aulia akan makan dalam jumlah banyak.
"Sayang, apa kamu baik-baik saja?"
"Ya, memangnya kenapa?" Ucap Aulia sambil terus menikmati makanan yang ada di tangannya.
"Ya, karena tidak biasanya kamu akan langsung menghabiskan makan siang yang aku bawa."
Deg !!
Aulia yang sadar akan hal itu langsung meletakkan roti isi dan meminum minuman yang ada di dalam gelas hingga habis.
"Tidak boleh yaa?" Pekik Aulia.
"Boleh dong, ini kan hari ulang tahun pernikahan kita jadi aku juga berharap kamu akan makan lebih banyak dari biasanya." Ucap Daniel.
Aulia tersenyum lalu mencium sekilas bibir Daniel sebelum menghabiskan seluruh makanan dan yang dibawa oleh Daniel.
Beberapa hari kemudian, Aulia dan Daniel sudah berada di Bali dan mereka benar-benar menikmati bulan madu di tahun kelima pernikahan mereka.
Mereka banyak penghabisan waktu untuk berjalan-jalan dan berkencan layaknya pasangan suami istri yang baru saja menikah.
Sesekali pandangan Aulia setuju pada orang yang membawa bayi atau balita.
"Daniel, Bagaimana jika ternyata aku yang bermasalah sehingga aku tidak bisa memberikan kamu keturunan?" Pekik Aulia.
"Tidak apa apa, anak bisa dicari. Tapi wanita manja dan lucu sepertimu tidak akan aku temukan di belahan dunia manapun."
"Ah, kamu selalu bisa membuat suasana hatiku menjadi lebih baik." Pekik Aulia.
"Jadi, Bagaimana kalau sekarang kita kembali ke hotel untuk...." Daniel mengedip-ngedipkan matanya.
"Kejar aku dulu..." Pekik Aulia sambil mulai berlari untuk menghindari Daniel.
Daniel tersenyum sebelum akhirnya dia mengejar Aulia.
❤️ tuuutt.... ❤️
Setelah adegan panas...
"Aulia, Bagaimana jika ternyata permasalahannya ada padaku?" Pekik Daniel.
"Maksudnya?"
"Bagaimana jika ternyata aku yang bermasalah sehingga kita tidak kunjung mendapatkan keturunan."
"Tidak mungkin, semoga saja setelah ini kita akan mendapatkan kabar bahagia." Ucap Aulia.
"Hmm, mungkin sebaiknya kita mulai merencanakan dokter untuk kita memeriksakan kesuburan kita. Jadi, begitu kita pulang dari sini kita akan langsung berkonsultasi dengan dokter."
"Baiklah, Aku memiliki teman yang bekerja di salah satu rumah sakit ternama di ibukota. Bagaimana jika setelah ini kita datang padanya dan berkonsultasi dengannya saja?"
"Baiklah.." Ucap Daniel.
Aulia memeluk Daniel.
Semoga setelah ini akan ada harapan untukku bisa memiliki keturunan..
Daniel, mafkan aku yang pernah menjadi sedikit gila.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments