Episode 1
Setelah tahun berganti. Kini, hadirlah bayi laki-laki yang diduga adalah Prophet. Bayi bernama azza.
Akan tetapi. Semuanya kecewa pada hal itu.
“Dia cacat, dia tak bisa merasakan lewat sentuhan. Dia tak bisa mendengar, dia tak bisa berbicara, dia tak bisa merasakan makanan, dia buta, dia tak bisa mencium aroma. Dia tak berguna. Dia hanya patung yang bisa bernafas.”
Tampaknya, itu karena keadaan cacat yang dialami oleh sang bayi Prophet itu. Azza. Hingga azza pun beranjak dewasa. Dirinya hanya bisa berdiam di rumah. Sesekali dia diajak bermain. Namun, dia tak bisa merasakan atau melakukannya. Dia bergerak hanya satu kali yaitu pada malam hari. Saat itu, tak ada orang yang tahu. Dirinya hanya mencoba untuk belajar berjalan. Walaupun dia terlihat lumpuh.
Hingga dia bisa berdiri entah untuk melakukan apa. Terlihat, azza yang kini mulai beranjak dewasa hanya bisa makan saja. Disuapi oleh orang-orang yang peduli saja.
Sekitar hanya empat orangan saja yang peduli padanya itu. Dua kakak laki-lakinya, satu perempuan yang entah siapanya, lalu anak perempuan wanita tadi.
Hanya itulah kehidupan sang Prophet yang seharusnya menyelamatkan semua orang.
Hingga saat tragedi itu terjadi. Di mana negeri itu dilanda banyak bencana alam. Mereka banyak kehilangan orang-orang karena itu.
Lalu, menyalahkan sang Prophet mereka yang sama sekali tak bisa lakukan hal apa pun selain disuapi makan.
Azza sepertinya tak bisa apa-apa. Dia pun entah punya pikiran apa selama ini.
Lalu, dirinya pun dibunuh. Kepalanya dibelah miring di hadapan semua orang dan beberapa sedikit manusia yang sedikit peduli padanya.
Itulah kisah hidup sang utusan yang cacat. Utusan yang tertulis dalam kitab suci Taruat. Yang ditulis oleh Prophet khusus itu.
Flasback off.
Blaaaaaar!
Tampak tubuh milik remaja itu yang kini juga berada di tempat yang sangat tidak adil untuknya sebagai Prophet. Neraka.
Hyaaaa!
Blaaar blaaar blaaaar!
Perutnya diledakkan. Tubuhnya dibakar laku dihaluskan bak bumbu makanan. Siksaan yang sangat menakutkan.
Namun, hal itu tampak tak membuat si anak bernama Azza itu bergeming.
Orang itu yang jumbo pun tampak keheranan.
“Kenapa orang itu tak merasa sakit atau berteriak begitu. Sialan!”
Dia lalu pergi sejenak.
Saat itu. Ada penjagal lain di sebuah tempat yang tengah mengobrol.
Dua orang itu tampak tak asing. Salah satunya bernama Zibiussu. Orang dengan topeng dan menyiksa orang dengan kapaknya itu.
Tampak sang penjagal gendut. Mahkluk penyksa di neraka ini. Datang dengan perasaan berkecamuk anehnya setelah melihat hal tadi.
Tap tap tap!
Lapu, dua orang itu menatapnya.
“Ada apa denganmu?” tanya Zibiussu.
Lalu, orang besar itu berbicara panjang lebar. Keduanya lalu saling tatap.
“Apa kita beritahukan ini kepada yang maha?” tanya salah satu dari mereka.
Lalu, mereka tampak akan setuju. Namun, seseorang dari mereka tampak berhenti sembari berkata “ku kira kita harus mengeceknya terlebih dahulu.”
Lalu, ketiganya pun berangkat ke sana. Ke keadaan yang diterima oleh seorang anak itu. Yang tak bisa merasakan apa pun.
Azza tampak terduduk dan terbengong. Namun, dia sebenarnya saat ini tengah berpikir. Belum sempat kita melihat apa yang dia pikirkan.
Tap!
Datanglah tiga mahkluk penyksa neraka itu. Salah satunya Zibiussu.
Terlihat, mereka juga sempat berbicara berdebat di tengah jalan. Dengan si penjagal besar itu. Lalu, salah satunya tampak menghampiri bocah itu.
Dialah Zibiussu. Dalam hal ini dia adalah penyiksa yang paling tahu cara menyakiti orang-orang. Zibiussu mencoba menyentuh dahi anak manusia pendosa ini yang aneh kata mahkluk penyiksa selain dirinya dan satu lainnya.
Dia mempunyai semacam insting rasa sakit. Kekuatannya itu sangat berguna dan bisa memperkuat dirinya pula. Zibiussu tampak akan menyentuhnya.
Lalu ....
Kedua orang lain tampak tak percaya setelah itu. Tampak Zibussu sendiri terpental setelahnya. Ada asap di tempat itu panjang dari arah anak itu dan Zibiussu yang terkapar.
“Zibiussu!” teriak dua mahkluk lainnya itu. Tampak, Zibiussu sekarat. Tangannya tampak bergetar hebat.
“Kau kenapa Zibiussu?” tanya si gendut.
Zibiussu sendiri tampak gemetar dan sepertinya sangat kesakitan.
“A-anak itu! Dia tak normal! Semua kekuatan dan kemampuanku!” ucap Zibiussu sangat menderita.
Lalu, keduanya tampak nelihat ke arah anak itu yang kini berdiri. Dia tampak merasakan sesuatu yang aneh.
Dirinya tampak seperti merasakan hawa kedua orang itu.
“Kalian berdua larilah! Anak itu punya kekuatan yang tak biasa!”
Blaaaaaaaar!
Tampak, dua mahkluk lainnya sepertinya terserang dan mati. Kepala dua orang itu tampak tergeletak di tempat.
Lalu, diambillah dua kepala itu oleh seseorang.
Tap!
Tak lain adalah azza. Azza tampak mengambil dua kepala itu yang di mana dua mahkluk itu masih bisa hidup. Sepertinya karena mereka bukan mahkluk biasa.
“Siapa kau sebenarnya bocah?!” teriak orang yang besar.
Namun, Uaaaagh!
Tampak, asap tercipta diantar tangan anak itu dan kepala si gendut. Lalu, tampak wajah si gendut pun memutih. Brak!
Lalu, kepala itu dia lempar. Setelahnya.
“Aku adalah azza!”
Azza bisa berbicara.
Lalu, orang hitam tampak tenang.
Dia tampak akan mencoba untuk berbicara.
“Aku salah satu mahkluk penjagal tipe rendah! Kau! Kau! Sepertinya ....”
Tap!
Anak itu membuang kepala itu yang juga keluar asap yang berwarna hitam itu.
Kini, matanya yang berwarna abu-abu. Berubah menjadi mata normal. Azza tampak melirik ke kanan dan kiri.
“Tempat ini sangat menyedihkan dan terasa panas!” ujarnya.
Lalu, dia pun tampak melangkah.
Flasback.
Terlihat saat ini si hitam itu masih ada di tangan bocah itu. Saat itu anak itu mencoba akan melakukan hal yang sama padanya. Namun, itu tak mempan.
“Kau tak akan bisa! Karena, aku ini tak punya kemampuan apa-apa!” ujar si hitam.
Azza yang masih buta tampak menggerakkan kepalanya heran.
“Apa maksudmu?”
“Nanti kau akan tahu! Setelah kau bisa melihat! Saat ini, aku hanya perlu darahmu. Agar aku bisa menyatu denganmu! Namaku adalah Xavi.”
Lalu, semuanya pun berjalan cepat.
Flasback off.
Tap tap tap tap tap!
Saat ini, anak itu tampak bisa melihat karena mahkluk bernama Xavi itu. Menjadi matanya serta kekuatannya juga dan jua tentang semua informasi itu.
Dirinya punya kemampuan yang entah bagaimana saat menyentuh sesuatu. Hal itu seperti merebut kemampuannya.
Saat menyentuh Zibiussu yang punya kekuatan mengerti rasa sakit. Dia sepertinya merebut kekuatan itu. Lalu, saat menghisap orang gendut itu. Dia bisa berbicara layaknya orang gendut itu juga yang kebetulan mempunyai mulut.
Tap!
Dirinya tampak sampai di mana semua manusia disiksa di sana. Semua orang tampak sangat mengerikan penyiksaannya itu.
“Ini, ruangan siksaan yang paling rendah! Aku harus mengalahkan semua penjagal agar aku bisa keluar dari tempat busuk ini!” ujar azza di sana.
Wuuush!
Azza yang berdiri di atas sebuah tempat tinggi itu. Turun ke arah tempat yang dimaksud. Tempat siksaan paling rendah. Di sini tampak ribuan manusia disiksa di sana. Lapu, puluhan penjagal juga ada di sana.
Tap!
Beberapa penjagal mendeteksinya. Serelah azza melangkah di tengah-tengah kerumunan manusia itu.
“Hey! Ada manusia baru! Cepat sikat!” teriak satu penjagal yang gunakan tongkat itu.
“Ya!” jawab satu penjagal yang berwarna hitam dan besar itu.
Hyaaaa!
Penjagal hitam itu tampak akan memukulnya.
Namun ...
Wuuush!
Dirinya tampak heran melihat manusia itu yang sepertinya bergerak sangat cepat. Dirinya yang tak punya bola mata itu. Kini, merasakan anak itu berada di dalam rongga matanya itu.
Heh!
Azza lalu mencolok bola mata itu.
“Kenapa kau hey!” teriak satu penjagal yang terganggu dengan hal itu.
Tampak, penjagal itu pun sepertinya kesakitan dan keluarkan darah.
Aaaaaaaargh!
Dia kesakitan.
Semua penjagal itu tampak heran dan berbondong-bondong ke arahnya.
Lalu, dia terbaring dan kini keluar azza yang dari sana. Asap keluar dari dalam rongga raksasa itu.
Bisa dimasuki oleh manusia seukuran biasa. Karena penjagal itu adalah penjagal raksasa di tempat itu.
Kuni, tampak azza sepertinya serius lagi.
Lalu, di dalam pikirannya itu. Tampak masih hidup jiwa dari penjagal Xavi. Di mana dirinya adalah penjagal yang sama sekali tak terhitung sebagai penjagal. Mereka menyebutnya penjagal yang menyiksa mahkluk cacat.
Beberapa penjagal tampak maju ke arahnya. Mereka tampak mempunyai senjata untuk menyerang. Senjata mereka juga terbilang kuat.
Beberapanya disebut sebagai Auxilian Hell! Sebbuah senjata yang kuat tentunya.
Hyaaaaa!
Tampak, azza akan ditusuk dengan semua senjata itu. Dengan mata milik Xavi itu. Dirinya bisa melihat bahwa hal itu sangat berbahaya jika dia tahan atau sentuh.
Dirinya melompat ke atas. Datang lagi beberapa penjagal dari belakangnya.
Lalu, anak itu tampak menutup mata.
“Kekuatan anak misterius bernama azza ini. Adalah menyerap dan merebut kehidupan!”
Blaaaaaar!
Tampak, wujud azza berubah drastis dalam sekejap.
Itulah monster azza. Dia tampak menjadi monster manusia yang gendut dan ganas. Karena dia baru saja menghisap kekuatan dari penjagal super raksasa itu.
Hyaaaa!
Beberapa mahkluk penyiksa itu tampak melompat ke arahnya. Lalu, dengan tusukannya juga.
Monster azza pun tampak mengayunkan tangan kuatnya itu. Untuk memukul mereka semua dalam satu serangan itu.
Jduaaaaar!
Tampak, semua itu usai dalam hal ini. Azza tampak melihat ada suatu kekuatan yang mencoba mendorongnya dari depan.
“Hembusan neraka!”
Blaaaaaar!
Azza tampak terpental ke belakang. Lalu, dia pun bisa bangkit dengan kaki kecilnya itu.
Groaaaaarg!
Tampak beberapa penjagal yang lain pun langsung ke arahnya dengan senjata-senjata mereka. Azza pun melihatnya.
Dia berteriak.
Groaaag!
Hal itu sedikit membuat kemunduran bagi semua orang musuhnya itu.
Hyaaaa!
Satu musuh menyerang dengan jurus pendorongnya lagi. Azza menahannya dan kali ini tak terpental.
Grrrrrr!
Hal itu memicu getaran.
Hal yang dianggap kehidupan. Dalam kemampuan azza yang dibilang oleh Xavi. Dia bisa merebut kehidupan. Namun, kehidupan yang dimaksud adalah takdir itu sendiri. Takdir dan semuanya yang sudah didapatkan oleh orang itu. Namun, azza hanya memiliki kelebihannya saja.
Kita sebut sebagai The Absordian Of Power Of Divine. (TAOD)
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments