Monster

...HAPPY READING...

... :...

...----------------...

Flashback

"Hahahaha" tawa lepas terdengar dari mulut anak kecil berjenis kelamin perempuan. Rambutnya yang di kepang dua sungguh membuatnya terlihat sangat mengemaskan.

"Papa berhenti, hahahah p-perut Naka udah sakit Pa" ternyata anak kecil berjenis kelamin perempuan itu adalah Alanaka kecil. Dari tadi bibirnya tidak berhenti tertawa, akibat kejahilan Papa nya yang tampan menggelitik perutnya terus-menerus.

"Siapa suruh Naka nakal!, jadinya Papa gelitikkin deh"

"Hahahaha.Ayolah Pa selain perut Naka sakit, Naka juga kelelahan. Papa gak kasihan sama Naka? "

"Ah.Benarkah? Apakah putri cantik Papa ini kelelahan? perasaan Papa gak gelitikkin kuat sampai buat kamu lemas"Sebenarnya sih sudah tahu jawabnya, tapi tetap saja pria yang disebut Papa oleh Alanaka atau bisa di katakan pria yang bernama Brox. Sengaja ingin membuat Alanaka kecil kesal.

"Papa.Naka itu lemas bukan karena Papa gelitikkin kuat. Tapi penyebabnya itu Naka lemas karena udah gak tahan sama rasa gelinya" kesalkan sekarang Si Alanaka kecil.

"Astaga seperti itukah? Maafkan Papa yah Tuan putri" ucap bersalah Brox pada Alanaka kecil. Tapi dalam hati dirinya sudah membatin 'Oh Tuhan betapa mengemaskan putri ku ini'

"Kalau begitu untuk menebus kesalahan Papa. Naka duduk di pangkuan Papa yah. Mau kan Tuan putri? "tawar Brox pada Alanaka kecil sambil sesekali tangganya menepuk pahanya yang sedang berposisi duduk.

" Baiklah Naka maafkan Papa"mau seberapa menyebalkan atau berapa jahilnya Papanya ini. Jika dia sudah di hadapkan dengan pilihan duduk di pangkuan Papa nya, bisa di pastikan niat awal yang ingin marah dan merajuk tidak akan jadi.

"Em, Naka sudah makan siang? "tanya Brox dengan penuh perhatian pada Alanaka kecil.

"Sudah Papa"

"Betulkah? Naka tidak berbohong kan? "

"Is... Papa"

"Papa"

"Hm"

"Papa"

"Hm"

"Papaaa"

"Apa Tuan putri"

"Gitu dong masak Papa jawabannya hm, hm aja. Seharusnya dari tadi Papa jawab begitu"

Dengan bibir cemberut dan kedua tangan yang di lipat di perut. Alanaka kecil berkata"... Naka kan jadinya kesal"

"Kok Papa sih yang di salahin? kan dari tadi juga Papa udah jawab bilang hm"

"Itu bukan jawaban Papa"

Sungguh saat ini Brox sangat gemas dengan putri kecilnya ini. Jika boleh ingin sekali dia memakan putri kecilnya ini. Tapi yah daripada putri kecilnya ini nangis lebih baik dia peluk erat saja.

"Is Papa meluknya jangan erat-erat. Naka sesak tau" Kan di peluk erat aja udah protes.

"Yah udah deh daripada kita berantem. Mendingan Naka kasih tau Papa tadi apa yang ingin Naka katakan"

"Ah sepertinya itu lebih baik Pa. Papa tadi malam Mama bacain Naka dongeng. Dongeng nya itu ena-kk banget. Tapi Naka lupa judulnya apa, judulnya gak usah Naka kasih tau yah? soalnya Naka lupa. Hehehe... "

Dia yang nanyak, dia pulak yang jawab. Sungguh aneh memang putrinya ini kepalanya saja sampai geleng-geleng. "... Di dongeng nya itu menceritakan tentang seorang putri dari pedagang yang bertemu dengan seorang pangeran, tapi dikutuk menjadi monster. Papa tau gak? putri pedagang itu hebat banget! hebatnya tuh. Karena cinta si putri pedagang tulus pangeran yang awalnya menjadi monster, kembali menjadi dirinya sendiri yah itu pangeran tampan. H-hah Naka pengennnn banget kayak si putri pedagang, karena cintanya yang tulus si monster jelek jadi pangeran tampan" nilai lah bagaimana sangat mengebu-gebu nya Alanaka kecil menceritakan dongeng yang menurutnya sangat menarik itu.

"Memangnya Naka gak takut sama monster?"

"Enggak Pa. Sebenarnya monster itu gak seram tau" inilah anak-anak itu. Berpikir dongeng dan dunia nyata adalah dua hal yang sama.

"Ya terserah Tuan putri lah" menyerah adalah jurus ninja yang terbaik saat ini. Jika pun dia menjelaskan panjang lebar putri kecil keras kepalanya ini tidak akan pernah menyerah sampai dia meras menang"

"Jadinya Naka gak sabar deh Pa untuk cepat-cepat besar. Biar saat besar nanti Naka bisa jadi putri yang cantik,lalu Papa yang jadi pedagangnya deh. Terus tinggal cari monster yang bisa berubah jadi pangeran"

"Naka tidak boleh cepat jadi besar. Papa gak mau Naka jadi besar, Papa pengen Naka jadi anak kecil aja"

"Is Papa Naka gak mau. Pokoknya Naka pengen cepat besar"

'Besar itu tidak enak sayang' batin Brox teriris membayangkan jika Alanaka kecilnya tumbuh menjadi dewasa. Sungguh dia tidak siap, dia takut putri kecilnya menderita*.

📝📝📝

"Papa sekarang udah ketemu sama monster nya, tapi sayang Papa tidak tau" Alanaka berkata dengan lirih sambil menatap Nexlon yang pergi dengan mobil mewah nya.

"Kamu berkata sesuatu Naka? "

"H-ha.Ah tidak Bibi" mengeleng-gelengkan kepalanya seolah mengatakan tidak sesuai fakta.

"Begitukah.Berarti Bibi yang salah dengan. Maafkan Bibi Naka"

Merasa heran untuk apa Bibi Leni meminta maaf padanya. Alanaka berkata "untuk apa Bibi meminta maaf? bibi kan tidak ada salah"

Saat ini Alanaka dan Bibi Leni sedang menyapu halaman dibawah pohon mangga yang masih berasa satu halaman dari mansion mewah Nexlon. Pohon mangga itu terletak di sebelah barat dari mobil Nexlon yang tadi masih ada, meskipun sedikit jauh tapi tetap saja Alanaka bisa melihat suami satu harinya itu pergi.

Jika kalian penasaran kenapa ada pohon mangga disana, maka tunggulah sebentar jawabannya. Karena Alanaka sendiri ingin menanyakannya kepada Bibi Leni.

"Bibi, kenapa ada pohon mangga yang tumbuh di mansion ini? "

"Seperti nya pertanyaan mu itu sedikit privasi bagi Tuan muda. Tapi karena kamu adalah istrinya baiklah Bibi akan memberitahukannya... "

"... Buah mangga adalah buah kesukaan Tuan muda. Tapi Tuan muda sangat aneh, Tuan muda mau makan buah mangga jika di situ di petik langsung di kupas. Lalu dia mau memakannya"

"Begitukah? Bibi sepertinya benar Tuan sangat aneh"

"Oh yah Bibi. Itu Tuan ingin pergi kemana? "

"Tuan ingin pergi ke kampus"

"Kampus? memangnya Tuan umur berapa Bibi? bukannya tuan sudah bekerja? "Alanaka bertanya dengan binggung. Selama ini dia tidak tau bahwa suaminya itu masih saja kuliah.

"Tuan muda masih berumur dua puluh tiga tahun. Dan untuk bekerja, memang Tuan muda sudah bekerja di perusahaan Tuan besar. Akan tetapi Tuan muda tetap melanjutkan kuliahnya" dengan sabar Bibi Leni menjelaskan, walaupun secara singkat.

"Ternyata Tuan masih muda, umur ku dan nya saja sama"awalnya sih dia kaget mengetahui itu fakta. Tapi lama-kelamaan dia bersyukur karena tidak menikah pria yang sudah tua berapa tahun darinya. Sebenarnya dia tidak masalah jika menikahi pria yang lebih tua darinya, akan tetapi jika mereka saling mencintai.

"Berarti umur mu masih dua puluh tiga tahun"

"Apakah kamu tidak kuliah Naka? " Bibi Leni bertanya dengan polos tanpa menyadari jika pertanyaannya itu adalah hal sensitif bagi Alanaka.

"Hehehe tidak Bibi" Ingin berbohong namun seperti tidak mungkin bagi Alanka, sehingga jujur adalah jalan satu-satunya. Jika diperhatikan lebih teliti saat ini mata Alanaka berkaca-kaca.

Merasa tidak ada lagi yang ingin di bahas mereka berdua bungkam dengan tugas masing-masing. Jika kalian bertanya, kenapa Alanaka bisa kerja di rumah suaminya sendiri?. Jawabannya adalah suaminya sendiri yang mengiginkannya. Tadi pagi saat dia selesai mandi kebetulan sekali Bibi Leni datang ke kamarnya mengatakan jika suaminya mengiginkannya bekerja setiap hari seperti seorang pembantu di mansion mewah nya. Hei Bibi Leni mengatakannya dengan hati-hati agar tidak menyakiti hati Alanaka, yah meskipun Alanaka sendiri sudah tau.

... :...

...TO BE CONTINUE...

...----------------...

⚠Typo bertebaran, akan di revisi jika sudah tamat.

Terpopuler

Comments

Kisman88

Kisman88

ngakakkkkk

2022-12-30

0

Kisman88

Kisman88

betul banget!

2022-12-30

0

Kisman88

Kisman88

mksdnya?

2022-12-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!