Bab 1. pertemuan pertama part 3

......................

Pagi hari pun tiba,,,

pagi pagi sekali Zaara bangun dan melaksanakan shalat Subuh, setelah itu Zaara melakukan pekerjaan rumah dipagi hari nya.

kini Zaara ingin memulai kehidupan baru yang lebih baik lagi, ia ingin menjadi wanita yang lebih kuat dan sabar.

saat ia sibuk dengan masakan didapur itu Rena datang,,,

tap....

tap...

tap...

"Pagi zaara" sapa Rena sambil tersenyum kearah Zaara.

"Pagi juga mbak" saut Zaara juga tersenyum.

"Apakah tidurmu nyenyak Zaara?" tanya Rena menatap Zaara yang sepertinya sudah terlihat lebih baik dari kemarin malam.

"Alhamdulillah Zaara bisa tidur dengan nyenyak disini, terimakasih mbak karena mbak mau membantu Zaara" ucap Zaara ia sangat terharu dan juga bahagia bisa memiliki Rena disampingnya disaat ia dalam kesulitan.

"sama sama Zaara, mbak juga bahagia bisa membantumu disini, dan juga mbak sangat bersyukur bisa mengenal Zaara, kau adalah gadis yang kuat dan sabar" ucap Rena.

"mbak..." Zaara pun memeluk tubuh Rena, Rena pun membalas pelukan itu,,,

"sudah...sudah...Zaara, pagi pagi loh ini kita sarapan bareng yuk, soalnya setelah ini mbak harus segera pergi" ucap Rena sambil melepaskan pelukannya.

"iya..." mereka pun memulai sarapan bersama sama.

setelah menyelesaikan sarapanya Rena segera berangkat untuk membuka tokonya.

"Zaara, mbak langsung pergi ya, nanti letakan saja kunci rumahnya di bawah keset kaki" ucap Rena didepan pintu.

"Iya mbak" jawab Zaara dari dapur, Zaara masih membersihkan piring piring bekas makanan mereka.

setelah Rena pergi dan Zaara pun telah menyelesaikan pekerjaannya, Zaara juga bersiap siap untuk pergi kuliah...

"Zaara.... semangat!!" ucap Zaara menyemangati dirinya sendiri, ia telah selesai bersiap siap dengan menggunakan pakaian yang sederhana hanya gamis panjang berwarna cokelat muda dan kerudung yang berwarna senada.

"Bismillahirrahmanirrahim, semoga kehidupan Zaara kedepannya akan lebih baik lagi" doa Zaara, lalu Zaara pun segera pergi untuk berkuliah.

dengan langkah pasti Zaara pergi berkuliah,,,

Zaara akan menyelesaikan pendidikannya yang tinggal dua tahun lagi, Setelah itu dia akan mencari pekerjaan yang lebih mapan.

***

Satu Bulan Kemudian….

waktu telah berjalan satu bulan lamanya, tak pernah terbayang bagi Zaara jika kehidupannya sekarang terasa lebih baik baginya.

Seperti tidak pernah terjadi apapun, kini zaara menjalani hidup dengan lebih baik, begitu juga dengan pendidikannya pun juga berjalan dengan baik.

walaupun Nadyra tetap membencinya dan seringkali Zaara harus dipermalukan di depan umum, tapi ia bersyukur setidaknya Sekarang ia sudah keluar dari rumah itu.

tap...

tap...

dengan santai Zaara berjalan di koridor menuju ruang kelasnya,,,

tiba tiba terdengar suara wanita memanggil nama Zaara.

"Zaara!" teriak gadis itu.

Zaara pun menoleh kearah belakannya dan ternyata dia adalah sahabat Zaara yang bernama Meena.

"Meena!?" Zaara bahagia bisa melihat Meena kembali setelah satu bulan lamanya.

Meena berlari mendekati Zaara,,,

"Zaara aku sangat rindu padamu .." Meena memeluk tubuh Zaara dengan kuat.

"Zaara aku sangat merindukanmu, kemana saja kau Zaara!?" ucap Meena merasa rindu dan khawatir kepada sahabatnya itu, dia tau selama ini apa yang telah dialami Zaara.

"Meena aku juga rindu" dieratkannya pelukan itu,

"Aku juga merasa bahagia bisa bertemu denganmu lagi Meena" ucap Zaara melepaskan pelukannya dan menatap Meena.

"Kau tahu Zaara aku sangat khawatir denganmu setelah mendengar apa yang telah terjadi kepadamu,

"Tantemu itu sangat keterlaluan, aku tidak percaya jika dia adalah keluargamu yang rela mengorbankan keponakan nya sendiri untuk kepentingan pribadinya" kata Meena tak habis pikir.

"Tidak apa apa Meena sekarang aku telah baik baik saja dan untungnya aku terlepas dari para rentenir itu" ucap Zaara tersenyum.

Zaara juga tau selama ini selain Rena, Meena lah yang menjadi teman yang sangat pengertian padanya.

"Zaara..sekarang kau jangan bersedih lagi, kau tidak perlu memikirkan kedua wanita serakah itu dan jalani hidupmu sendiri" ucap Meena menguatkan Zaara sambil mengepalkan tangannya didepan wajahnya, kelakuan Meena membuat Zaara kembali tersenyum.

"terimakasih Meena kau memang sahabatku yang terbaik" dipeluknya kembali tubuh Meena, Zaara benar benar terharu.

"Sudah sudah sekarang aku ingin kita sama sama bahagia!" ucap Meena dipelukan Zaara.

"aku ingin kita melupakan semua yang telah terjadi dan kembali berbahagia dalam hidup ini" ucap semangat Meena.

Zaara melepaskan pelukannya,,,

dengan sorot mata yang membesar dan juga bersemangat, tiba tiba Meena menjadi sangat berantusias.

"mari kita sama sama bahagia, terutama hari ini!!" ucap Meena girang.

"heh!?" Zaara pun heran bagaimana Meena bisa mengubah ekspresinya begitu cepat.

"Kenapa memangnya, apakah ada hal yang membuatmu sangat bahagia?" Seperti sudah tahu apa yang dipikirkan Meena, sebab jika Meena berubah antusias berarti akan ada hal yang menarik menurut Zaara.

"Zaara kau ini memang sangat mengenalku" dengan menarik nafas terlebih dahulu Meena mengatakan hal itu dengan tawa lebarnya.

"kau tahu aku dengar jika akan ada kunjungan dari pemilik saham terbesar di universitas ini" ucap Meena

"hah!?...Lalu?" Tanya Zaara bingung, jika hanya pemilik saham di universitas itu bukankah suatu hal yang wajar pikir Zaara.

"lalu!!..Zaara dia bukan orang sembarangan"

"kau tahu dia sangat terkenal, memiliki wajah yang tampan dan menawan bahkan menjadi idaman wanita negeri ini." Ucap Meena sangat antusias

"Kau ini berlebihan memangnya siapa laki laki itu?" menurut Zaara Meena itu memang akan sedikit berlebihan jika ada hal menarik menurut Meena sendiri.

"Zaara dia adalah pemilik perusahaan terbesar di negara K" jawab Meena lagi.

"Hah!?" kening Zaara berkerut.

"ckk...Zaara kau ini memang tidak mengikuti berita terkini, Kau tau dia adalah Sagara Caesar Ardiaz putra dari Tristan Arjun Ardiaz dan ibunya bernama Veera Putri Rahardika. Kau pasti tahu kan seorang konglomerat yang disegani di negara ini dan Sagara itu adalah cucunya" ucap Meena antusias

"Hehmm!! aku pernah mendengar nama itu lalu?"

"Zaara....kau ini memang sangat cuek sudahlah memang tidak berguna jika membicarakan tentang laki laki padamu" ucap Meena menyerah dengan sikap Zaara yang memang tidak terlalu perduli soal begituan.

Zaara hanya tersenyum geli, mereka pun akhirnya melanjutkan menuju kelas mereka bersama-sama,,,

tiba tiba tidak jauh dari mereka terdengar suara teriakan para wanita,,,

"kau dengar itu Meena, apa yang terjadi, mengapa sepertinya sangat ramai" ucap Zaara, Meena juga mendengar suara suara itu.

kemudian benar saja, tiba tiba para kerumunan terlihat tak jauh dari mereka.

"KYAAA!!!"

"Tuan Sagara!!!"

"KYAA!!..... tampannya!!" itu lah yang mereka teriakkan.

"KYAAA....!?"

"Zaara itu tuan Sagara Caesar Ardiaz!!" ucap Meena tiba tiba ikut berteriak lalu dengan bersemangat Meena meninggalkan Zaara dan bergabung dengan wanita yang histeris itu

"ckk... ckk...ckk...Segitunya memangnya seperti apa orang yang bernama Sagara itu?" ucap Zaara hanya geleng-geleng kepala.

Zaara hanya bisa memperhatikan keributan didepannya itu,,

sangat banyak orang bahkan para pengawal juga terlihat mengamankan orang yang dikerumuni itu, Zaara tidak bisa melihat siapa laki laki itu.

"AHHKK..!!LIAT ITU TUAN SAGARA!!

"DIA SANGAT TAMPAN!!" pagi itu benar benar dibuat ramai oleh kedatangan orang yang bernama Sagara itu.

Zaara yang sedari tadi memperhatikan itu menjadi penasaran, dia pun mencoba untuk melihat siapa sebenarnya laki laki itu.

kiri...kanan...Zaara mencoba melihat disela sela kerumunan orang itu,,,

"sama sekali tidak terlihat" pikir Zaara masih berusaha melihat, namun tiba tiba para pengawal yang berusaha membuka jalan untuk Sagara terbuka lebar dan betapa terkejutnya Zaara,,,

DEG!!

ketika itu Zaara terkejut ternyata yang berjalan di tengah kerumunan itu adalah laki laki yang sama dengan yang menolongnya satu bulan yang lalu.

Zaara yang berada tepat didepan jalan itu juga membuat Sagara tanpa sengaja melihat Zaara.

DEG!!...mata mereka tanpa sengaja bertemu.

dengan cepat Zaara menundukan pandangannya,,

"deg...deg...deg...!!"

"Ya Allah apa ini mengapa aku harus bertemu dengan laki laki ini lagi" batin Zaara.

Zaara tidak percaya jika laki laki itu adalah Sagara Caesar Ardiaz orang yang sangat terkenal di negara K sekaligus pemilik perusahaan globe group corporation.

"sejak awal aku merasa Jika dia memang bukan orang biasa" pikir Zaara.

***

"Selamat siang semuanya disini saya tidak akan berbasa basi lagi"

para mahasiswa, mahasiswi di kampus itu semuanya di kumpulkan diruang aula utama kampus itu, untuk mendengarkan pidato yang akan disampaikan oleh Sagara.

"tujuan saya disini hanya untuk melihat perkembangan yang ada di kampus ini"

"memperhatikan setiap potensi yang ada pada diri kalian, dan menjadi jiwa yang tangguh dan berbakat didalam bidangnya masing-masing, kunjungan saya ini terjadi setiap tahunnya untuk merekrut para pelajar yang berpotensi menjadi karyawan di perusahaan saya, dan pastinya....."Sagara berpidato didepan semua mahasiswa di universitas tersebut.

"dan khususnya pada universitas ini, saya sebagai pemilik saham terbesar di sini, saya akan memberikan peluang pekerjaan yang baik, tentunya dengan syarat yang berlaku..."sambung Sagara.

tak lama Sagara pun mengakhiri pidatonya dan menatap sekeliling para orang orang yang ada disana,,

Tiba tiba mata Sagara tak sengaja bertatapan dengan Zaara,,,

"Kenapa laki laki itu menatapku!?" ucap Zaara

Sagara tidak mengalihkan pandangan dari Zaara setelah beberapa lama Sagara menatap Zaara, Sagara pergi dari tempatnya.

Sagara pergi diiringi dengan teriakan histeri wanita wanita itu, termasuk Nadyra, Bagaimana tidak sekarang Zaara tahu mengapa semua wanita itu terobsesi dengan Sagara.

Zaara akui jika Sagara adalah laki laki yang menawan tapi tidak dengan sikapnya.

Zaara ingat ketika Zaara terima kasih pun, Sagara tidak menoleh padanya.

"Zaara!?" Meena menepuk pundak Zaara, Zaara menjadi tersadar.

"heh!?"

"Kenapa melamun?.. Lagi memikirkan apa atau kau sedang memikirkan tuan Sagara, rupanya kau jadi tertarik ya!?" Ucap Meena bercanda,dia memang suka berbicara sembarangan.

"Meena kau itu jangan berbicara sembarangan, siapa juga yang memikirkan dia"Ucap Zaara berlagak santai, padahal hatinya sekarang masih berdebar tak karuan karena tatapan datar itu.

"Zaara dan Sagara terdengar cocok juga" celetuk Meena lagi.

"hah!!...Meena!!....Awas ya kau" Zaara pun mencubit lengan meena

Dua bersahabat itu memang sering bercanda, Meena memang sangat suka menggoda zaara.

"Ampun Zaara, aku hanya bercanda"ucap Meena sambil meringis.

"makanya jangan asal bicara" ucap Zaara melepaskan cubitannya.

"hahahaha, ternyata Zaara diam diam merona ya...." dengan berlari meninggalkan Zaara Meena tertawa lepas,,,

Zaara itu orang yang polos juga baik hati pikir Meena....

Pulang kuliah Zaara langsung pergi,,,

Dilihat nya jam yang berada di pergelangan tangan menunjuk pukul 5.

"Aku harus cepat, jika tidak akan terlambat". Setengah berlari Zaara meninggalkan kampus lalu memberhentikan sebuah taksi.

Tak berapa lama Zaara sampai di tempat ia bekerja, dengan berjalan cepat Zaara memasuki toko buku itu dan lupa menyapa Rena yang ada disana.

dengan cepat Zaara mengerjakan pekerjaan miliknya,,,

tiba tiba...

"Zaara!!" Rena menepuk pundak Zaara.

"Hari ini kau terlambat!" ucap Rena.

"Mbak Rena...ih... ngagetin aja!!" ucap Zaara mengelus dadanya sendiri.

"iya mbak hari ini Zaara ada mata pelajaran yang harus selesai terlebih dahulu, jadinya Zaara harus mengerjakan di perpustakaan tau taunya sudah jam 5" ucap Zaara menjelaskan.

"ouh gitu...ya sudah tidak apa apa kok Zaara, mbak mengerti lanjutin aja pekerjakan mu mbak juga mau melakukan pekerjaan mbak dulu". ucap Rena lagi kemudian meninggalkan Zaara.

"Iya mbak" saut Zaara melanjutkan pekerjaannya,,,

***

Setelah selesai bekerja Zaara langsung izin pulang terlebih dahulu kepada Rena.

"mbak Rena aku pulang dulu ya mbak" ucap Zaara sambil mendekati Rena,,,

sebenarnya Zaara sudah mengontrak sebuah rumah, seminggu setelah kejadian itu Zaara Langsung mencari rumah dan tidak ingin merepotkan mbak Rena karena itulah ia mengontak sebuah rumah yang cukup sederhana dan nyaman.

Dengan cepat Zaara berjalan, karena jam telah menunjukkan pukul 9:30 malam.

Dia harus mencari sebuah taksi, Zaara menyusuri jalan raya itu, tapi tidak terlihat sebuah taksi pun disana.

"Kenapa sangat sulit mencari taksi" keluh Zaara menatap sekeliling ruas jalan.

Zaara pun kembali berjalan kaki karena tidak menemukan taksi,,,

tap...

tap...

tap...

Cukup lama Zaara berjalan kaki,,,

pada akhirnya Zaara berjalan kaki dan tiba di sebuah jembatan, Zaara yang cukup lelah itu memberhentikan langkahnya sejenak.

dan kemudian Zaara pun kembali berjalan kaki, ia cukup takut untuk tinggal berlama lama disana di jam yang telah larut itu.

Namun tiba tiba dari tempatnya Zaara melihat sebuah mobil yang terparkir agak jauh darinya

dan betapa terkejutnya Zaara ketika ia melihat di depannya tepat di samping sebuah sungai, terlihat seorang laki laki mengarahkan pistol kepada seorang wanita paruh baya.

"Astaghfirullah" betapa terkejutnya Zaara menyaksikan hal itu, dengan mata kepalanya sendiri Zaara melihat wanita yang sudah terdesak di pinggir sungai.

"Apa yang bisa aku lakukan untuk menolong ibu itu!!?"

Bersambung....

Episodes
1 Bab 1. pertemuan pertama
2 Bab.1 pertemuan pertama part 2
3 perkenalan penulis
4 Bab 1. pertemuan pertama part 3
5 Bab 1. pertemuan pertama part 4
6 Bab 2. keperdulian
7 Bab 2. keperdulian part 2
8 bab 3 . pertemuan itu?
9 visual
10 bab 4. Veera
11 bab 5. pagi yang canggung
12 bab 6. kembali seperti semula
13 bab 7. keinginan untuk memiliki
14 bab 8. langkah awal
15 bab 9. Amarah
16 bab 10. makan bersama
17 bab 11. Amarah 2
18 bab 12. kelicikan Mira
19 bab 13. kelicikan Mira 2
20 bab 14. Your loss
21 bab 15. kehancuran Mira
22 bab 16. kehancuran Mira 2
23 pengumuman
24 bab 17. kebersamaan
25 bab 18. kedatangan Veera
26 bab 19. pesta ulang tahun
27 bab 20. permintaan keluarga
28 bab 21. persiapan ( Lamaran)
29 bab 22. janji suci ( ijab Kabul)
30 bab 23. malam panjang
31 bab 24. life after marriage part 1
32 bab 25. life after marriage part 2
33 bab 26. life after marriage part 3
34 bab 27. Gadis pembuat masalah
35 bab 28. sebutan untuk suami
36 bab 29. membujuk
37 bab 30. kembali berkuliah
38 bab 31. awal mula kemunculan
39 bab 32. kembalinya Niko
40 bab 33. umpan
41 bab 34. Hans group
42 bab 35. dia bernama Bunga.
43 bab 36. tak terduga.
44 bab 37. terselubung
45 bab 38. first
46 bab 39. penghuni baru
47 bab 40. terselubung 2
48 bab 41. permulaan kecil
49 bab 42. tidak mudah
50 bab 43. tanpa sadar
51 bab 44. sikap aneh
52 bab 45. curiga
53 bab 46. terbongkar
54 bab 47. rencana gagal
55 bab 48. Rencana gagal 2 (bertahanlah Zaara)
56 bab 49. kambing hitam
57 bab 50. Siksaan
58 bab. 51 tak terucap
59 pengumuman author
60 bab. 52. pertahanan diri
61 bab. 53. dua masalah!
62 bab 54. kecurigaan ( terluka lagi )
63 bab 55. Amarah Sagara
64 bab 56. penyesalan
65 bab 57. ternyata
66 bab 58. kesalahan besar
67 bab 59. tak termaafkan
68 bab 60. Telah Berubah
69 bab. 61. usaha memperbaiki ( Zaara )
70 bab. 62 aku hanya ingin memperbaiki
71 bab.63. kau seperti orang asing
72 bab 64. Bunga ( Hallen )
73 bab. 65. kecurigaan Rena
74 bab 66. masuk perangkap
75 bab 67. keamanan perusahaan
76 bab 68. firasat keluarga.
77 bab. 69. kekecewaan Veera.
78 bab 70. pertemuan Daniel dan Zaara
79 bab . 71. kepastian
80 bab 72 . Sagara kembali
81 bab.73. mencari kebenaran!
82 bab 74. Meena gadis yang hilang
83 bab 75. identitas sebenarnya
84 bab. 76. membawamu kembali
85 bab 77. Zaara bersikap manja.
86 bab. 78. penangkapan
87 bab. 79. kekanak-kanakan
88 bab 80. terungkap dengan jelas
89 bab. 81. Bunga tertangkap part 1
90 bab. 82. Bunga tertangkap part 2
91 bab. 83. Penyerangan Bunga
92 bab. 84. kematian Meena !!
93 bab. 85. Halena Adams
94 bab. 86 . Penyebab Kematian Halena
95 bab. 87. Ternyata Perasaanku Tulus ( Daniel )
96 bab. 88 Dugaan.
97 bab 89. Cinta Dan Dendam
98 bab 90. Pembalasan Adams
99 bab. 91. Penyerangan terhadap keluarga
100 bab. 92. Semakin Memanas!!
101 bab. 93. Aksi Penyerangan!
102 bab. 94. Aksi Penyerangan Part 2
103 bab. 95. Kehilanganmu Selamanya!
104 bab. 96. Kilas Balik! ( penyesalan tak berujung )
105 bab. 97. Kematian Zaara!
106 Pengumuman
107 bab. 98. 5 tahun kemudian
108 bab. 99. Still the same
109 bab. 100. Rena dan Andreas
110 bab. 101. Dibelahan Dunia Lain
111 bab. 102. Si Kembar
112 bab. 103. Pertemuan yang tak pernah disangka!
113 bab. 104. Siapa wanita itu?
114 bab. 105. Umi Si kembar
115 bab. 106. Sagara dan Daniel
116 bab. 107. Sagara dan Daren part 2
117 bab. 108. Masa lalu mulai terungkap
118 bab. 109. Kaulah penyebabnya
119 bab. 110. Ingatlah aku Zaara
120 bab. 111. kembalilah kepadaku
121 bab. 112. Ingatan Zaara
122 bab. 113. Pengakuan yang terucap
123 bab. 114. Tamat.
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1. pertemuan pertama
2
Bab.1 pertemuan pertama part 2
3
perkenalan penulis
4
Bab 1. pertemuan pertama part 3
5
Bab 1. pertemuan pertama part 4
6
Bab 2. keperdulian
7
Bab 2. keperdulian part 2
8
bab 3 . pertemuan itu?
9
visual
10
bab 4. Veera
11
bab 5. pagi yang canggung
12
bab 6. kembali seperti semula
13
bab 7. keinginan untuk memiliki
14
bab 8. langkah awal
15
bab 9. Amarah
16
bab 10. makan bersama
17
bab 11. Amarah 2
18
bab 12. kelicikan Mira
19
bab 13. kelicikan Mira 2
20
bab 14. Your loss
21
bab 15. kehancuran Mira
22
bab 16. kehancuran Mira 2
23
pengumuman
24
bab 17. kebersamaan
25
bab 18. kedatangan Veera
26
bab 19. pesta ulang tahun
27
bab 20. permintaan keluarga
28
bab 21. persiapan ( Lamaran)
29
bab 22. janji suci ( ijab Kabul)
30
bab 23. malam panjang
31
bab 24. life after marriage part 1
32
bab 25. life after marriage part 2
33
bab 26. life after marriage part 3
34
bab 27. Gadis pembuat masalah
35
bab 28. sebutan untuk suami
36
bab 29. membujuk
37
bab 30. kembali berkuliah
38
bab 31. awal mula kemunculan
39
bab 32. kembalinya Niko
40
bab 33. umpan
41
bab 34. Hans group
42
bab 35. dia bernama Bunga.
43
bab 36. tak terduga.
44
bab 37. terselubung
45
bab 38. first
46
bab 39. penghuni baru
47
bab 40. terselubung 2
48
bab 41. permulaan kecil
49
bab 42. tidak mudah
50
bab 43. tanpa sadar
51
bab 44. sikap aneh
52
bab 45. curiga
53
bab 46. terbongkar
54
bab 47. rencana gagal
55
bab 48. Rencana gagal 2 (bertahanlah Zaara)
56
bab 49. kambing hitam
57
bab 50. Siksaan
58
bab. 51 tak terucap
59
pengumuman author
60
bab. 52. pertahanan diri
61
bab. 53. dua masalah!
62
bab 54. kecurigaan ( terluka lagi )
63
bab 55. Amarah Sagara
64
bab 56. penyesalan
65
bab 57. ternyata
66
bab 58. kesalahan besar
67
bab 59. tak termaafkan
68
bab 60. Telah Berubah
69
bab. 61. usaha memperbaiki ( Zaara )
70
bab. 62 aku hanya ingin memperbaiki
71
bab.63. kau seperti orang asing
72
bab 64. Bunga ( Hallen )
73
bab. 65. kecurigaan Rena
74
bab 66. masuk perangkap
75
bab 67. keamanan perusahaan
76
bab 68. firasat keluarga.
77
bab. 69. kekecewaan Veera.
78
bab 70. pertemuan Daniel dan Zaara
79
bab . 71. kepastian
80
bab 72 . Sagara kembali
81
bab.73. mencari kebenaran!
82
bab 74. Meena gadis yang hilang
83
bab 75. identitas sebenarnya
84
bab. 76. membawamu kembali
85
bab 77. Zaara bersikap manja.
86
bab. 78. penangkapan
87
bab. 79. kekanak-kanakan
88
bab 80. terungkap dengan jelas
89
bab. 81. Bunga tertangkap part 1
90
bab. 82. Bunga tertangkap part 2
91
bab. 83. Penyerangan Bunga
92
bab. 84. kematian Meena !!
93
bab. 85. Halena Adams
94
bab. 86 . Penyebab Kematian Halena
95
bab. 87. Ternyata Perasaanku Tulus ( Daniel )
96
bab. 88 Dugaan.
97
bab 89. Cinta Dan Dendam
98
bab 90. Pembalasan Adams
99
bab. 91. Penyerangan terhadap keluarga
100
bab. 92. Semakin Memanas!!
101
bab. 93. Aksi Penyerangan!
102
bab. 94. Aksi Penyerangan Part 2
103
bab. 95. Kehilanganmu Selamanya!
104
bab. 96. Kilas Balik! ( penyesalan tak berujung )
105
bab. 97. Kematian Zaara!
106
Pengumuman
107
bab. 98. 5 tahun kemudian
108
bab. 99. Still the same
109
bab. 100. Rena dan Andreas
110
bab. 101. Dibelahan Dunia Lain
111
bab. 102. Si Kembar
112
bab. 103. Pertemuan yang tak pernah disangka!
113
bab. 104. Siapa wanita itu?
114
bab. 105. Umi Si kembar
115
bab. 106. Sagara dan Daniel
116
bab. 107. Sagara dan Daren part 2
117
bab. 108. Masa lalu mulai terungkap
118
bab. 109. Kaulah penyebabnya
119
bab. 110. Ingatlah aku Zaara
120
bab. 111. kembalilah kepadaku
121
bab. 112. Ingatan Zaara
122
bab. 113. Pengakuan yang terucap
123
bab. 114. Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!