......................
Cklek....!!...Dibukanya pintu kamar,,,
Zaara berjalan pelan masuk kesebuah kamar yang hanya ada kasur dan lemari kecil, bahkan kamar kecil itu tak layak untuk dipakai.
Zaara tidak diberikan Mira kamar yang bagus untuk digunakan tapi hanya sebuah ruangan bekas gudang.
Dengan tatapan sayu Zaara menatap ruangan itu kamar yang tak layak pakai itu mengingatkan semua yang telah dialami oleh Zaara.
"Tidak apa apa! Zaara kau pasti kuat" batin Zaara.
"Ya Allah setelah ini harus bagaimana, Apakah aku harus membiarkan para rentenir itu membawa ku pergi?" ucap Zaara dengan hati yang sedih.
Dengan hati yang mencoba tegar, Zaara merapikan semua pakaian dan barang miliknya,,,
Tidak ada yang bisa dibawa hanya beberapa lembar pakaian yang sering dikenakannya.
sebelum Zaara benar benar pergi, Zaara menyempatkan untuk shalat magrib,,,
"assalamualaikum warahmatullahi"
"assalamualaikum warahmatullahi" Zaara pun selesai shalat lalu dengan mengadahkan kedua tangannya Zaara berdoa.
"Ya Allah, hamba berdoa kepadamu, meminta belas kasih mu, hamba percaya apapun kesulitan yang hamba alami tak akan kau biarkan begitu saja pasti ada jalan pasti ada jawaban" Doa zaara setelah selesai shalat magrib, begitu panjang dan menyayat hati.
tiba tiba,,,
BRAKKK....!!
"Cepat keluar !!" teriak Mira di ambang pintu.
"Para rentenir itu sudah tiba lebih baik kau cepat keluar" Perintah Mira dengan kasar, dia tidak lagi berpura pura.
Zaara dengan cepat membereskan peralatan shalat nya lalu menyimpannya,,,
Setelah selesai dengan langkah gamang Zaara keluar kamar membawa tas miliknya,,,
Seakan semua berputar, kini ingatannya kembali ketika dia harus hidup dengan Mira yang tidak pernah menyayanginya, saat dia kedinginan dan ketakutan karena dikunci dalam ruangan gelap,
bahkan ketika Mira memintanya tidur diluar rumah.
Semua itu telah dialaminya sejak kecil, tapi kini dia akan pergi tak tau arah, hanya kepercayaan hati yang membawanya keluar dari kesakitannya.
setelah ia tiba dibawah,,,
"jadi dia yang bernama Zaara"
"Cantik!!" puji rentenir itu ingin menyentuh Zaara.
Zaara mundur dengan cepat ketika tangan itu ingin menyentuhnya,,,
"Kau cantik dan muda pasti banyak yang menginginkan gadis seperti mu" ucap rentenir itu lagi menatap Zaara dengan sorot mata yang membuat Zaara jijik.
Dengan wajah yang sangat senang rentenir itu memikirkan harus diapakannya Zaara nanti.
"Tante jangan lakukan ini!" Mohon Zaara lagi kepada Mira, dia berharap Mira akan memikirkan keputusan nya lagi.
Tapi tidak Mira Bahkan tidak menoleh sedikitpun ketika Zaara keluar dari rumah itu, Kini Zaara sudah sangat pasrah.
Didalam mobil itu zaara hanya diam tak bergerak dia takut akan dibawa kemana, rentenir itu berkali kali tersenyum sinis ke arah zaara.
"Ya allah lindungi hamba" doa Zaara dalam hatinya.
"Tenang gadis manis kau tidak akan menderita, karena aku akan menjualmu kembali kepada orang kaya" Ucap rentenir itu melihat kekhawatiran diwajah Zaara.
Citt…...Mobil berhenti didepan sebuah hotel.
Dengan takut Zaara keluar mobil, dia ingin sekali lari dari sana, namun Zaara tidak bisa berkutik karena dua pengawal sekarang ada di samping nya.
Zaara mulai memasuki sebuah hotel,,,
Terlihat ruang hotel yang luas dan Zaara diminta duduk di ruang tunggu.
Tak lama terlihat laki laki berbadan gemuk mendekatinya,,,
Sontak Zaara menjauh, ia sangat takut akan diapa-apakan oleh laki laki itu.
"Jangan takut gadis muda, aku tidak akan menyakitimu, Ayo bersenang senang denganku" Ucap laki laki tersebut.
Zaara ingin lari sekarang juga ia sangat takut,,
"Kau sudah aku beli dengan harga yang mahal, jadi buat aku senang sayang" ucap pria gemuk itu.
"Sangat menjijikan"batin Zaara
Zaara tidak sanggup lagi bagaimanapun caranya dia harus kabur dari hotel ini.
"Ayo ke kamar sayang" ucap laki laki itu membawa Zaara kedalam sebuah kamar, sambil mengikuti laki laki itu Zaara mencoba mencari kesempatan untuk kabur.
"Laki laki ini dia sangat lengah, tapi bagaimana caranya aku bisa pergi" batin Zaara.
cklek...!!!.pintu kamar dibuka
sebuah kamar hotel, kamar yang luas untuk satu orang, Zaara benar benar takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
BRAKKK....!!!
Pintu ditutup dengan keras, Laki laki itu sekarang mendekati zaara dan ingin menyentuh nya.
"Zaara cepat berpikir, bagaimana caranya kabur"batin Zaara.
Zaara resah namun sebisa mungkin ia tetap tenang lalu dengan berkata Zaara,,,
"Tunggu tuan! Saya ingin mengatakan jika saya tidak suka disentuh sebelum kita sama sama bersih, jadi lebih baik jika tuan mandi terlebih dahulu" ucap Zaara sebuah ide tiba tiba muncul di pikirannya.
"Begitu!?..atau itu hanya akal akalan mu untuk kabur" Ucap laki laki itu curiga.
"Tidak tuan, sungguh"
"Baik, tapi tunggu ya sayang hanya sebentar" Lalu laki laki tersebut menuju kamar mandi yang ada di kamar tersebut.
setelah memastikan bahwa laki laki itu sudah berada didalam kamar mandi, Zaara pun mencoba untuk pergi,,,
Dengan hati hati Zaara berjalan mendekati pintu
Dibukanya pintu itu dengan sangat lambat, agar tidak mengeluarkan suara.
cklek....!! Berhasil dibuka Zaara.
tetapi saat Zaara ingin kabur tiba tiba laki laki tersebut keluar dari kamar mandi dalam keadaan yang masih memakai pakaiannya, ternyata laki laki itu takut Zaara kabur dan keluar untuk memastikan dan benar saja disaat itu Zaara pun sudah ada diambang pintu dan siap untuk lari.
Dengan cepat Zaara berlari, dia takut dikejar-kejar oleh laki laki itu.
"DASAR GADIS KURANG AJAR BERANI BERANINYA KABUR!!!" teriak laki laki itu.
Dengan cepat Zaara berlari dia harus bisa lepas dari cengkraman laki laki itu, Zaara berlari hingga tanpa sadar menabrak seseorang.
BRAKKK.....!!
buk....!!
"Awww…!!!" Zaara pun menabrak dada laki laki itu.
"Maaf, maaf tuan saya tidak sengaja" ucap Zaara ngos-ngosan, lalu Zaara mendongakkan kepalanya menatap laki laki itu.
deg!!
deg!!
seketika jantung Zaara berdetak kencang, tatapan laki laki itu membuat Zaara terpaku.
"Hei nona anda harus berhati hati, anda telah membuat pakaian tuan muda menjadi berantakan" ucap seorang laki laki tampan yang ada disebelahnya, menyadarkan Zaara dari lamunannya.
Dia adalah Andreas asisten pribadi Sagara laki laki yang ditabrak Zaara tidak lain adalah Sagara Caesar Ardiaz.
"Sekali lagi saya minta maaf, saya benar benar tidak sengaja...." Kalimat zaara terpotong saat ia melihat laki laki menjijikan itu.
"Hei gadis sialan jangan kabur" terlihat tidak jauh dari mereka laki laki tersebut datang dan menghampiri Zaara.
"Tuan, tolong saya laki laki itu akan melecehkan saya" pinta Zaara kepada Sagara namun Sagara tidak sama sekali menggubris perkataan Zaara.
Dengan takut Zaara bersembunyi di belakang Sagara tanpa sengaja, Dia benar benar takut, dan berharap laki laki di hadapannya tersebut mau menolongnya.
Benar saja Sagara tidak peduli, dengan wajah dingin Sagara ingin meninggalkan Zaara,,,
"Tuan mohon bantu saya" ucap Zaara menghentikan tubuh Sagara yang akan pergi, namun usahanya sia sia Sagara tetap berjalan meninggalkan Zaara.
Andreas hanya diam tak bersuara dia juga tidak bisa melakukan apapun jika tuan muda nya itu tidak memerintah nya, Padahal dalam hati Andreas, dia sangat iba dengan gadis muda itu.
"Tolong tuan!!..hik..."ketika itu Zaara sudah ditarik oleh laki laki gemuk tersebut, Dia benar benar marah karena Zaara mencoba kabur darinya.
Sagara benar benar tidak membantunya laki laki itu menjauh darinya dan tidak menoleh sedikitpun kearahnya.
laki laki seperti apa dia, disaat melihat seorang gadis kesulitan pun hatinya tidak tergerak sedikitpun, pikir Zaara.
Zaara ditarik paksa oleh laki laki itu,,
tiba tiba,,
BUKKK......!!
plakk....plakkk...buk...!!
tiba tiba Sagara sudah ada disamping Zaara dan menghajar laki laki itu,,,
Dengan suara yang datar juga dingin Sagara berkata,,,
"Lepaskan gadis ini!!!" ucap Sagara tajam
Benar saja laki laki itu sudah terkapar di lantai dan mencoba bangkit kembali.
"jangan ikut campur urusan ku, gadis ini sudah aku beli dengan harga yang mahal, apapun yang aku lakukan itu menjadi hak ku" Mendengar hal tersebut Sagara tersenyum sinis.
"Lepaskan gadis ini dan aku akan membayarmu, Andres! Beri dia uang untuk menebus gadis ini" perintah Sagara.
"Hah! benarkah apakah perintah itu dari tuan muda sejak kapan dia peduli dengan orang lain" ucap Andreas dalam hati.
"Baik" Andreas pun memberikan sebuah cek pada laki laki itu.
Laki laki tersebut pun pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"hehmmmm.... syukurlah!!" Zaara benar benar merasa lega.
"Terima kasih tuan" ucap tulus Zaara.
"Bagaimana caranya mengganti uang itu tuan?" sambung Zaara bertanya.
Sebelum Zaara mendapatkan jawaban, dua laki laki itu berjalan menjauh,,,
"tuan tunggu!!" dengan cepat Zaara menyusul laki laki itu.
"Tuan apa yang bisa aku lakukan untuk mengganti uang itu" ucap Zaara lagi.
Sagara tiba tiba menghentikan langkahnya, lalu dengan posisi yang membelakangi Zaara ia berkata.
"jangan biarkan aku bertemu denganmu lagi!...pergi dari sini!!" ucap Sagara dingin.
Zaara yang mendengar kalimat itu pun sontak terkejut,,,
"Laki laki ini kenapa dia sangat dingin juga angkuh , bahkan untuk berpaling pun dia tidak sudi"batin Zaara.
"Sekali lagi terimakasih tuan" ucap Zaara pada akhirnya dan melihat Sagara berjalan menjauh darinya.
Setelah itu Zaara pergi keluar hotel, dia sangat bingung kemana tujuannya sekarang, Dia tidak memiliki tempat tinggal.
"Aku harus kemana?..... sekarang aku pun belum memiliki uang untuk mengontrak, Apa aku harus pergi ketempat mbak Rena" ucap Zaara kebingungan.
***
Ding..dong..ding.....Bel berbunyi
Sekarang Zaara ada di depan sebuah toko buku tempat ia bekerja.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, Zaara?!" jawab Rena ia sedikit bingung mengapa Zaara ada disana malam malam.
"Mbak Rena" Zaara langsung memeluk Rena dan menumpahkan air matanya.
"ada apa Zaara!!?" tanya Rena cemas.
"Mbak…...begini..." dengan suara serak Zaara mencoba menjelaskan apa yang telah dialaminya.
"sangat keterlaluan tante mu itu, menjadikan mu sebagai tebusan hutang, dimana hati mereka!!" ucap Rena marah.
"Apakah mereka tidak memiliki rasa kemanusiaan, bagaimana bisa dia menjualmu kepada rentenir" sambung Rena berapi-api.
"Mbak Rena, sekarang Zaara tidak tahu harus kemana, Zaara sudah tidak sanggup lagi" ucap Zaara menumpahkan semua kesedihannya.
"Astaghfirullah, Zaara percayalah semua akan baik baik saja, sekarang kamu tinggal sama mbak aja, mbak juga sendiri, Zaara kamu harus bangkit untuk dirimu sendiri, Sekarang kamu sudah lepas dari dua manusia serakah itu" ucap Rena sambil memeluk tubuh Zaara.
"Iya mbak benar harusnya Zaara tidak berkata seperti itu harusnya Zaara lebih sabar lagi...hik.."
"mungkin dengan ini Zaara menjadi sosok yang lebih kuat lagi" ucap Zaara mencoba menghapus air matanya.
"Iya, sekarang hiduplah dengan cara yang lebih baik lagi "saut Rena tersenyum.
Setelah lebih tenang Zaara dan mbak Rena pulang kerumah kontrakan mbak Rena
Rena sudah seperti kakak bagi Zaara karena Rena selalu saja menjadi orang yang menguatkan Zaara disaat keterpurukannya.
Rena ingat Zaara memang gadis yang tangguh tapi tidak sering juga Zaara mengungkapkan kesedihan nya kepada Rena karena itulah dia menjadi dekat satu sama lain.
Sesampainya di depan rumah Rena, terlihat sebuah rumah dengan ukuran sederhana Zaara tersenyum dia sedih tapi juga bahagia karena ternyata masih ada orang yang peduli padanya .
"Ayo masuk Zaara "
"Baik mbak"
"Zaara duduk dulu gih, kamu pasti capek".
"Terimakasih mbak Rena, Zaara jadi ngerepotin mbak" ucap Zaara tidak enak hati.
"Nggak kok" ucap Rena dengan tersenyum
"Zaara kemari Ini kamar kamu, maaf kamar ini kecil" ucap Rena.
"Tidak mbak, Zaara lah yang menyusahkan mbak"
"Nggak Zaara"
Zaara pun masuk ke kamar itu, kamar ini terlihat lebih nyaman dari kamarnya dulu, Dia pun langsung masuk dan bersih bersih lalu sholat isya.
"Ya Allah, apapun yang terjadi hari ini hamba ikhlas, hamba ridho hamba tau jika semua ini akan memiliki akhir yang lebih baik". doa Zaara
Dengan air mata Zaara berdoa, hatinya sangat lelah, sangat hancur, tapi dia tau sekarang ini bukan waktunya untuk selalu bersedih tapi juga harus bangkit.
Sejenak terlintas di pikiran nya wajah laki laki yang tadi membantunya
"Wajah yang sangat dingin" batin Zaara mengingat wajah itu.
Zaara mengingat wajah itu, wajah yang tampan tanpa senyum, wajah yang angkuh dan dingin dan mata yang indah.
"Astaghfirullah Zaara kenapa jadi mengingat laki laki itu" ucap Zaara tersadar.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Putri Minwa
👍👍👍
2023-03-10
1
Airhujan
Semangat up iya😊
mampir juga :)
2022-12-03
1