Zaara
BRAKK…...!!!
"Zaara" teriak seorang wanita paruh baya.
"hei, Apakah kamu tidak mendengar, kamu tuli hah!! harus berapa kali aku memanggil, cepat masak aku sudah sangat lapar, kenapa kau itu sangat lamban!!?" hardik Mira.
"Iya tante" jawab Zaara.
Zaara seorang gadis cantik berjilbab dengan wajah yang cantik juga lembut, membuat siapa saja akan menyukainya, tapi tidak dengan nasibnya, sejak kecil Zaara harus kehilangan orang tua, karena kecelakaan tragis yang menimpa Zaara dan orang tuanya.
beruntung Zaara selamat kala itu, tetapi dia harus kehilangan orang tersayangnya.
Dengan langkah cepat zaara menuju dapur, ia harus memasak untuk tantenya, jika tidak maka ia harus menanggung amarah tantenya itu.
Akibat peristiwa kecelakaan itu Zaara harus menumpang hidup dengan tantenya yang bernama Mira, dia adalah adik dari almarhum ayahnya.
Mira sangat tidak menyukai Zaara disebabkan Zaara sangat merepotkan bagi Mira, karena itulah Mira acuh tak acuh padanya dan sering kali menyiksa Zaara.
Mira memiliki seorang anak perempuan berumur satu tahun lebih muda dibandingkan Zaara bernama Nadyra.
Nadyra memiliki sifat yang bertolak belakang dengan Zaara, Nadyra memiliki sifat yang manja juga angkuh.
"Hei anak kampung!"
"kenapa kamu lama sekali memasak hah!! Aku ini sudah sangat lapar, tidak bisa lebih cepat sedikit!, dasar lamban" teriak Nadyra tiba tiba datang.
"Kau tau aku sudah terlambat jadi cepatlah siapkan makanan" sambung Nadyra sambil menarik kursi untuk ia makan.
"Iya Nadyra akan aku siapkan" jawab Zaara tersenyum tipis.
"Nah gitu dong, dari tadi kek aku ini sudah mau dijemput oleh Niko, kau taukan Niko anak kampus yang terkenal itu sekarang dekat dengan ku" ucapnya sombong karena nadyra telah berhasil mengambil perhatian Niko.
"Niko!?"
"Iya kenapa, iri karena Niko naksir aku" ucap nadyra menyombong diri.
"Tidak, bukan seperti itu hanya saja bukankah Niko sering jalan dengan cewek lain?" ucap Zaara sedikit mengingatkan.
"Kalau iya kenapa" ucap Nadyra enteng.
"wajarkan Niko itu selalu dekat dengan cewek, soalnya Niko itu kaya juga tampan" mendengar ucapan tersebut Zaara hanya bisa menggelengkan kepala.
Zaara tahu jika Niko adalah orang yang sangat terkenal dikalangan cewek di kampus mereka tapi bukan hanya itu Niko juga anak orang kaya di kota Liu Liu.
........***.......
Tik..tik…tik...
Suara rintikan air hujan membasahi jendela didekatnya,,,
Berdiri sesosok laki laki berwajah tampan nan menawan bak sebuah patung yang terpahat sempurna.
Dia adalah Sagara Caesar Ardiaz pemilik perusahaan global group corporation, Perusahaan terbesar di negara K yang menjadi incaran banyak orang.
Sagara laki laki angkuh tak tersentuh itu tengah menatap keluar jendela.
"Hahhmm" desah Sagara kesal untuk kesekian kalinya.
Tok ..tok.....tok...!!!
"Permisi tuan muda" bow seorang asisten pribadi Sagara.
"Saya telah menyelesaikan tugas yang diperintahkan oleh anda tuan, saya telah mencabut semua saham pada perusahaan perusahaan yang telah merugikan anda" ucap sekretaris sekaligus asisten pribadinya setelah masuk keruangan tersebut.
"Bagus, aku ingin perusahaan perusahaan itu musnah dari negara ini" jawab Sagara dingin, Itulah Sagara laki laki yang sangat terkenal kejam juga dingin.
Laki laki berumur 25 tahun itu cukup muda untuk memimpin sebuah perusahaan besar.
Sagara berjalan keluar ruangan tanpa senyuman menyapa sedikit pun, Sagara berlalu begitu saja meninggalkan asistennya yang masih didalam ruangan itu.
Andreas sekretaris sekaligus asisten pribadi Sagara itu hanya bisa mengikuti perintah yang telah ditugaskan kepadanya, ya itu lah nama asisten Sagara.
Bukan sembarangan orang yang bisa bekerja dengan Sagara, bahkan seorang asisten saja harus dapat diandalkan dan dipercaya.
"Tuan muda, apakah akan langsung pulang?" tanya Andreas sambil membuntuti Sagara dari belakang.
"Hem" sahut Sagara berdeham
"Baik" ucap tegas Andreas.
***
disisi lain,,,
Zaara bekerja part time di siang hari setelah ia menyelesaikan kuliahnya.
jika tidak bekerja bagaimana Zaara bisa mendapatkan uang, sedangkan tantenya tidak pernah memberikan uang untuk Zaara walaupun hanya sedikit.
dari kecil Zaara hanya disekolahkan tanpa diberi uang saku, dulu jika ingin jajan maka Zaara hanya membawa roti sisa dari rumah.
"Alhamdulillah akhirnya pekerjaanku selesai saatnya pulang" Zaara dengan wajah lelah dia berjalan keluar toko buku di pinggir jalan itu,,,
Dihampirinya seorang wanita dengan suara lembut menyapa,,,
"Mbak, Zaara pulang dulu ya, Zaara sudah membereskan semua buku yang ada didalam" ucap Zaara tersenyum.
"Iya Zaara, jika pulang berhati-hati jangan sampai menabrak orang" ucap wanita tersebut sambil bercanda.
"Ihh mbak kok gitu " sambung Zaara sedikit memanyunkan bibirnya.
"Hahaha.....tidak, mbak hanya bercanda" gelak tawa wanita itu.
"Iya mbak, Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam "
pada akhirnya Zaara pun menyelesaikan pekerjaannya dan segera pulang.
***
disisi lain,,,
di rumah Mira....
BRAKKK…!!!!
"JAANGANNN…STOPPP!!!"
"jangan lakukan itu, jangan pecahkan barang barang saya" ucap seorang wanita yang tak lain adalah Mira.
Dia berteriak karena para penagih hutang datang dan langsung memecahkan barang barang didalam rumah nya.
"Heh!! Hutang mu itu sangat banyak, bayar!, Jika tidak membayarnya maka aku tidak akan segan segan menghancurkan rumah ini!!" ancam rentenir itu membuat Mira yang mendengar menjadi takut.
"JANGAN!!!"
"Saya janji saya akan bayar tapi jangan menghancurkan rumah saya" teriak Mira memohon kepada rentenir itu.
namun rentenir tersebut tidak mengacuhkan ucapan Mira, dan tetap memecahkan barang yang ada dirumah itu.
"janji....janji berapa kali sudah saya beri tempo tapi tidak juga dibayar sekarang anda harus membayar lunas hutang beserta bunganya" ucap rentenir itu tidak mau memberi tempo lagi.
"Tolong beri saya beberapa hari lagi" pinta Mira tidak menyerah, dengan berlutut di hadapan rentenir tersebut Mira memohon, tetapi rentenir tersebut malah mendorong Mira hingga terjatuh.
tiba tiba...ketika Mira didorong...
"Mamah!!!" Teriak Nadyra terperangah diambang pintu ketika menyaksikan Mira terjatuh.
Nadyra menghampiri mamahnya dengan cepat lalu menarik tubuh Mira untuk berdiri,,,
"Apa yang kau lakukan, hah!!" Teriak Nadyra melotot kearah rentenir itu.
"Wah..wah..wah, rupanya ini Putri mu, cantik juga" Ucap rentenir tersebut terpesona dengan wajah cantik Nadyra.
"Kenapa kau tidak mengatakan bahwa putrimu secantik ini" ucap rentenir tersebut mendekati nadyra lalu menyentuh dagu nadyra.
"Apa yang kau lakukan!" ucap Nadyra memundur tubuhnya,,,
"Begini saja, jika kau tidak sanggup membayar dengan uang maka bayar saja dengan putrimu , bagaimana?" tawar rentenir itu sontak membuat Mira terkejut.
mendengar hal tersebut pada awalnya membuat Mira terkejut namun kemudian otak Mira tiba tiba terlintas sebuah ide licik.
"Kenapa tidak zaara saja yang aku jadikan tebusan hutang" batin Mira.
"Benarkah jika aku membayar dengan putriku apakah semua hutangku lunas?" Ucap Mira meresa tidak bersalah.
"Mamah!!.." Nadyra terkejut mendengar hal itu.
"mamah tega ya menjadikan ku tebusan hutang!?" Ucap Nadyra marah
"Tenang sayang, bukan kamu tapi Zaara" saut Mira menenangkan putrinya.
"bagaimana bisa mamah tega menjual kamu" ucap Mira lagi.
Nadyra mendengar hal tersebut pun menjadi lega plus senang, jika dengan membayarkan Zaara maka hutangnya akan lunas dan juga akan membuat Zaara pergi dari rumah ini.
Nadyra menjadi senang mendengar hal tersebut, ia juga sudah sangat jengkel jika harus melihat wajah kampungan Zaara setiap hari, pikir Nadyra.
"Bagus mah, biarkan Zaara yang jadi tebusan hutang mamah, aku juga bosen banget liat wajah sok polosnya dia". Ucap sinis Nadyra.
"Heh!! Kenapa kalian jadi sibuk sendiri hah!!"Ucap rentenir yang sedari tadi hanya diam mendengarkan ucapan ibu dan anak tersebut.
"Tenang tuan saya akan bayar lunas hutang tersebut saya akan menebusnya dengan putri saya" ucap Mira kemudian mendekati rentenir tersebut dengan tatapan yang menyakinkan.
"Benarkah?Jadi nyonya tega membiarkan anak nyonya, saya jadikan apapun nantinya" ucap rentenir tersebut agak terkejut namun juga senang.
"tentu, namun bukan anak saya yang ini, tapi yang satunya lagi, dia juga cantik tuan pasti akan menyukainya." jawab Mira.
"Baik saya tunggu malam ini, jika tidak maka saya pastikan nyonya tidak akan memiliki rumah lagi" ancam rentenir itu melangkah kakinya pergi,,,
Setelah itu Mira dan nadyra menunggu kepulangan Zaara, mereka sudah tidak sabar untuk membuang jauh jauh gadis itu.
"Assalamualaikum" salam Zaara.
Tak beberapa lama Zaara tiba dirumah dan dia langsung masuk, dan betapa terkejutnya Zaara setelah melihat semua barang tergeletak di lantai bahkan ada yang sudah pecah.
"Tante apa yang terjadi?" tanya Zaara syok melihat kekacauan itu.
Dengan suara yang dibuat buat Mira mulai berakting sedih,,,
"Aara sayang,.... lihat rumah Tante jadi rusak,... ini semua karena hutang tante pada rentenir, dan tante belum bisa bayar, Zaara mau tidak menolong tante?" ucap Mira berlagak sedih.
"Bagus Mira dia pasti akan iba padamu"batin Mira.
"Apa yang bisa Zaara lakuin untuk Tante?" Benar saja Zaara sangat tidak tega melihat tantenya itu sedih.
"Zaara maukan jadi tebusan hutang tante" Ucap Mira tanpa merasa bersalah.
Kontan Zaara terkejut,,,
Bagaimana bisa tantenya itu malah mau menjadikan dirinya sebagai tebusan hutang.
"Apa maksud Tante, bagaimana Zaara bisa menjadi tebusan hutang bukankah sama saja dengan menjual Zaara?!" ucap Zaara sangat syok mendengar hal tersebut.
"Tidak Zaara semua itu berbeda tante tidak menjualmu tante hanya menjadikanmu sebagai tebusan hutang, lagi pula kau akan hidup senang jika bersama rentenir itu" ucap Mira tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Mendengar ucapan Mira hati Zaara sangat sedih,,,
Zaara sangat tahu bahwa Mira memang tidak menyukainya juga menganggap Zaara sebagai beban tapi mengapa Mira sangat tega melakukan hal tersebut.
Dengan lirih Zaara berkata,,,
"Zaara tau Tante tidak suka dengan zaara tapi mengapa Tante tega menjual Zaara" tanya Zaara pelan.
Mendengar hal tersebut nadyra menjadi emosi, Nadyra yang ingin cepat membuang Zaara seketika langsung berteriak.
"Kenapa!!! Karena kau itu sangat menyusahkan sangat tidak berguna juga, kau itu harusnya berterima kasih kepada kami karena mau memberimu tumpangan, dasar tidak tau diri" hardiknya tanpa memikirkan perasaan zaara.
"Malam ini rentenir itu akan datang lagi, dia akan membawamu pergi, jadi bersiap siaplah" ucap Mira menambah rasa sakit Zaara.
Terluka, sakit hati dirasakan Zaara, diam tak bersuara lagi lagi Zaara harus menerima perlakuan semena-mena Mira.
"Ya Allah, Zaara harus seperti apa, apa yang harus Zaara lakukan?" batin Zaara terisak.
"Baik, jika tante bahagia dengan menjadikan Zaara sebagai tebusan hutang, maka Zaara akan pergi, terimakasih untuk semua yang tante berikan selama ini." ucap Zaara pada akhirnya.
"Bagus jika kau sadar diri, cepatlah pergi dari sini!!" hardik Nadyra.
"Bawa semua barangmu dari sini sekarang juga!" timpal Mira.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Azizah SULAEMAN
aku mampir kak
2024-08-20
0
Putri Minwa
putri minwa mampir ya thor
2023-03-10
1
🧭 Wong Deso
Halo perkenalkan saya Wong Deso. Saya menemukan novel mu di beranda. Sepertinya memang bagus, walaupun masih tahap pertumbuhan. semangat yah, nanti aku datang lagi😊
2022-12-13
1