Bab 3

Malam hari nya rumah mewah kediaman papa Surya dan mama Karin sudah ramai dengan tamu yang di undang untuk acara tersebut,Kenan berdiri di samping sang papa untuk menyambut para tamu yang datang.

"Semua hampir rekan bisnis kita"ucap papa Surya pada Kenan.

"Hmm"dehem Kenan menanggapi ucapan papa nya.

"Mereka membawa anak gadis mereka untuk datang apa tidak ada satu di antara mereka yang membuat tertarik"tanya papa Surya.

"Tidak"jawab Kenan membuat papa Surya mengendus kesal mendengar nya.

"Ck terserah kau saja lah"ucap papa Surya ketus.

"Selamat atas kedatangan mu kembali Ken"ucap seseorang yang baru datang bersama keluarga nya.

"Terimakasih Om"ucap Kenan.

"Masih sama saja ternyata"ucap orang tersebut tertawa pelan menatap putra sahabat nya itu.

"Masuk Han yang lain juga sudah ada di dalam"ucap papa Surya pada orang yang di panggil Han tersebut yang tak lain adalah papa dari Livia.

"Si Henri sudah datang juga"tanya papa Han.

"Sebentar lagi mungkin"jawab papa Surya.

"Kalian masuk saja ke dalam temui Karin"suruh papa Han pada Istri dan putri nya tersebut.

"Baik lah"ucap mama Salsa masuk ke dalam rumah bersama Livia yang sedari tadi mencuri pandang pada Kenan.

.....

Di rumah lain mama Maya sudah mengomel dari tadi karna menunggu Raina yang begitu lama bersiap hingga sekarang belum juga terlihat keberadaan nya. Tak lama terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah mereka membuat kedua nya mengalihkan pandangan mereka ke arah asal suara.

Mama Maya dan papa Henri terdiam menatap putri nya yang terlihat begitu cantik malam ini dengan gaun panjang warna putih tanpa lengan serta rambut yang setengah terikat juga hiasan rambut yang bertengger cantik di kepala nya.

"Kenapa mama dan papa melihat ku seperti itu apa ada yang aneh"tanya Raina merasa risih di tatap seperti itu oleh orang tua nya.

"Putri mama cantik sekali"ucap mama Maya berdecak kagum memandang putri nya.

"Mama benar putri kita sangat cantik"ucap papa Henri.

"Dari dulu juga Rai memang cantik"jawab Raina mengibas kan rambut nya ke belakang lalu berpose layak nya model membuat mama Maya mengendus melihat nya.

"Mama menyesal memuji mu"ketus mama Maya berjalan lebih dulu.

"Ayo cepat kita akan terlambat"sambung mama Maya lagi.

"Kau ini"ucap papa Henri pada Raina sambil terkekeh melihat istri nya yang kesal begitu juga dengan Raina.

"Ayo pa"ucap Raina menggandeng tangan sang papa keluar dari rumah menuju luar di mana mobil mereka sudah berada.

Akhir nya keluarga tersebut segera berangkat menuju kediaman papa Surya. Dua puluh menit mereka akhir nya tiba di sana satu persatu mereka turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam.

"Kenapa lama sekali kalian datang"ucap papa Surya menepuk pundak sahabat nya pelan.

"Maklum anak gadis dandan nya lama"ucap papa Henri melirik Raina yang mengendus mendengar nya,sedangkan mereka yang mendengar tertawa pelan kecuali Kenan yang hanya menatap datar ke arah Raina.

"Rai terlihat sangat cantik"ucap papa Surya menatap Raina.

"Terimakasih Om"ucap Raina tersenyum tipis mendengar nya.

"Kami masuk dulu Karin dan Salsa pasti sudah menunggu di dalam"ucap mama Maya di angguki para lelaki tersebut.

Raina dan mama Maya pun masuk ke dalam mencari keberadaan yang lain begitu juga dengan Raina yang mencari keberadaan Livia,mata nya celingak celinguk ke kiri kenan mencari nya.

"Dia itu kemana sih"gerutu Raina pelan tak juga menemukan Livia.

"Siapa"ucap seseorang dari belakang Raina membuat Raina terlonjak kaget mendengar nya secara refleks ia berbalik ke belakang.

"Kak Ken"ucap Raina.

"Hmm"dehem Kenan.

"Siapa"tanya Kenan kembali membuat kening Raina mengerut bingung.

"Siapa apa nya"tanya Raina.

"Ck,,kamu cari siapa"ucap Kenan dingin.

"Ohh kalau bicara yang jelas dong"jawab Raina.

"Aku mencari Livia tapi gak ketemu"sambung nya lagi.

Kenan mengangguk lalu berjalan begitu saja meninggal kan Raina membuat Raina molongo melihat nya.

"Sopan sekali dia"gumam nya pelan.

"Kirain dia tahu setidak nya bantu kek ini main pergi aja"sambung nya lagi menggelang kan kepala nya pelan.

"Kau bicara dengan siapa"tanya Livia baru saja berada di samping Raina.

"Astaga"ucap Raina mengelus dada nya pelan karna terkejut dengan kedatangan Livia yang tiba-tiba.

"Bisa tidak sih jangan mengejutkan ku"tambah Raina dengan kesal,bagaimana tidak kesal sudah dua kali ia terkejut seperti itu tadi Kenan sekarang Livia.

"Hehe, maaf habis nya kamu juga sih bicara gak jelas begitu"ucap Livia dengan cengengesan.

"Ck aku mencari mu tahu dari tadi gak ketemu"jawab Raina ketus.

"Oh aku dari belakang"ucap Livia dengan wajah tanpa dosa nya membuat Raina menghela nafas kasar di buat nya.

"Sudah lah,kita ke sana saja"ucap Raina berjalan menuju para wanita untuk bergabung di sana.

"Kenapa kau lama sekali datang nya"tanya Livia berjalan beriringan dengan Raina.

"Tadi sore aku ketiduran maka nya lama"jawab Raina di angguki mengerti oleh Livia.

Semua nya berkumpul di ruang tamu yang luas di sana,papa Surya memulai acara nya dengan memperkenalkan Kenan lebih dulu pada para tamu yang hadir baru lah acara inti nya di mulai.

"Kenapa banyak gadis-gadis yang datang"tanya Livia berbisik pada Raina.

"Mana aku tahu"jawab Raina berbisik juga sambil mengangkat bahu nya dengan acuh.

"Kalian bisa tenang berdua jangan bisik-bisik begitu"ucap mama Maya dengan mata melotot pada kedua nya dan dengan cepat mereka berdua mengangguk mengiyakan.

Setelah acara inti selesai mereka semua mulai menikmati hidangan yang di sajikan tuan rumah termasuk Livia dan Raina yang sudah menjauh mendekati stand makanan yang berjejer rapi.

"Semua terlihat enak"ucap Livia mengambil piring dan mulai mengisi nya dengan kue-kue begitu juga dengan Raina karna kedua nya termasuk pecinta yang manis-manis.

"Kau benar aku sampai bingung memilih yang mana"jawab Raina.

"Coba in aja semua mumpung banyak pilihan dan gratis"celetuk Livia sambil tertawa pelan.

"Hahaha benar juga tambah makan sepuas nya"jawab Raina sambil terkekeh.

Kini kedua gadis cantik tersebut sedang duduk di kursi sambil memakan kue-kue di piring mereka masing-masing.

"Aku ambil minum dulu sebentar"ucap Livia berdiri dari duduk nya.

"Sekalian ambil juga untuk ku"ucap Raina di angguki Livia berjalan mangambil minuman untuk mereka berdua hingga meninggalkan Raina sendiri di sana masih asyik makan hingga tak sadar ada sepasang mata yang memperhatikan nya dengan pandangan sulit di artikan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!