Tentang Georgia Savanah

Masih jelas di ingatan Hannah (Ibu angkat Sava). Bagaimana kejadian 18 tahun lalu.

Saat ia dan sang suami Hasan Malik serta kedua anaknya Kemal dan juga Audrey, sedang berwisata ke suatu tempat.

Kala itu hujan turun dengan begitu derasnya. Saat mereka tengah berkendara, mobil yang mereka kendarai mengalami kempes ban di lokasi dekat perkebunan teh.

Ketika Hasan sedang menganti ban mobil yang kempes dengan ban mobil yang baru. Ia mendengar suara tangis bayi di kejauhan.

Yakin bahwa yang ia dengar adalah suara bayi menangis. Hasan kemudian mengambil payung di bagasi mobil belakang.

Hasan membuka payung tersebut. Lalu ia berjalan kearah Hannah yang menunggunya di kursi penumpang di bagian depan.

Melihat sang suami mendatanginya. Hannah kemudian menurunkan sedikit kaca mobil.

"Ada apa?" tanya Hannah.

"Aku mendengar suara tangis bayi. Ayo keluar, kita cek ke arah suara tangisan itu!" Seru Hasan pada sang istri, Hannah.

"Kemal, Audrey, kalian tetep di dalam mobil ya. Mama akan keluar sebentar. Di luar hujan deras. Kalian harus tetap berada di mobil." Pesan Hannah pada kedua anaknya.

"Ia Mama." jawab Kemal dan Audrey serentak.

Setelah berpesan untuk tetap di mobil pada Kemal dan juga Audrey yang kala itu mereka masih berusia 6 dan 7 tahun. Hannah dan juga Hasan mencari sumber suara tangis bayi tersebut.

Alangkah terkejutnya Hannah ketika melihat seorang bayi berjenis kelamin perempuan tergeletak menggigil kedinginan disertai tangisan yang kencang di sebuah semak belukar.

Sampai sampai suara tangis si bayi itu terdengar serak saking ia terlalu lama menangis.

Bayi itu meronta ronta tanpa selimut atau apapun sebagai penutup tubuh polos nya.

Mahluk kecil tak berdosa itu tergeletak begitu saja di dalam kardus di semak semak, di hamparan perkebunan teh yang luas dan sepi.

Kondisinya terlihat sangat mengenaskan. Di tambah guyuran hujan yang turun pada malam itu semakin membuat keadaan si bayi terlihat amat tragis.

Untung saja Hasan dan Hannah segera datang tepat waktu menyelamatkan sang bayi.

Jika saja Hannah dan Hasan tidak mengetahui bayi itu. Mungkin saja ia bisa meninggal karena kedinginan.

Dengan segera Hannah meraih bayi malang tersebut dan membawa kedalam dekapannya.

Hannah mendekap erat tubuh sang bayi agar ia merasa hangat.

"Ya Tuhan..... malang sekali nasib mu Nak" Ucap Hannah sambil berjalan kembali menuju mobil agar bayi tersebut tidak lagi kehujanan dan kedinginan.

"Orang tuanya biadab. Manusia kejam yang tidak punya hati." Gerutu Hasan yang kemudian mengikuti langkah sang istri menuju mobil.

Dan, sejak saat itu lah. Mereka, Hannah dan Hasan mengadopsi bayi yang mereka temukan malam itu di perkebunan teh.

Hasan kemudian memasukan bayi tersebut ke daftar kartu keluarga.

Seorang bayi malang yang kini mereka telah anggap sebagai anak sendiri. Dan tidak membedakannya dari anak anak kandung mereka Kemal dan Audrey.

Kemal dan Audrey pun sangat menyayangi bayi tersebut.

Hasan Malik menamai bayi tersebut Georgia Savanah Almeera Malik.

Setelah bayi malang tersebut di adopsi oleh keluarga Hasan Malik. Kehidupan si bayi tragis tidak setragis nasibnya pada malam ketika ia di buang oleh kedua orang tua nya.

Kini Georgia Savana, atau lebih akrab di panggil Sava sudah tumbuh menjadi seorang remaja yang berwajah cantik, cerdas dan juga menjadi anak kesayangan di rumah besar. Di keluarga Hasan Malik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!