Ini adalah hari Minggu. Dimana Sava tidak bekerja di hari libur itu.
Di dalam kamar kostnya yang sederhana. Sava tampak asik bermain dengan baby Zee di atas rajang.
Baby Zee saat ini telah berusia 2 bulan. Sava yang baru saja selesai memandikan dan memakaikan baju pada baby Zee kemudian bermain main dengan puteranya itu.
Sava nampak gemas sekali dengan bayinya. Baby Zee kini badannya nampak gemuk berisi dan sangat terlihat montok di bagian pipi nya.
Kehadiran sang putera ternyata membuat dampak yang begitu besar dalam kehidupan seorang Georgia Savanah Almeera.
Terkadang, saat dia merenung sendiri. Dia banyak belajar dari kisah hidup nya.
Sava yang selama 18 tahun mengira ia adalah anak kandung dari pasangan suami istri Hasan Malik dan juga Hannah Malik (orang tua angkat Sava). Terkejut saat mengetahui jika ternyata dia hanyalah anak pungut.
Tapi kenyataan itu tak lantas membuat Sava bersedih.
Setelah sang Papa Hasan Malik yang pada saat itu sangat kecewa dengan sikap Sava. Yang telah menolak untuk di jodohkan. Hasan Malik akhirnya membongkar rahasia yang selama ini dia jaga.
Hasan memberitahu pada Sava jika diri nya bukanlah bagian dari keluarga Hasan Malik. Dan mengatakan bahwa, Sava hanyalah seorang anak yang di pungut dari sebuah perkebunannya teh 18 tahun lalu.
Sava sendiri yang awal nya sangat sedih, kemudian berpersepsi jika dia harus nya tetap bersyukur.
Bahkan dia merasa telah banyak berhutang budi pada keluarga Hasan Malik.
Karena ia telah di rawat dengan baik oleh keluarga itu selama 18 tahun. Dan ia di perlakukan seperti tuan Puteri di rumah besar mereka.
Sava sangat di sayangi oleh Mama Hannah dan juga di cintai olah dua kakak nya Audrey dan juga Kemal.
Bagaimanapun Sava sangat bersyukur dengan hidupnya.
Sava juga bersyukur, walau kini sang suami telah tiada. Namun kehadiran sang putera seolah telah menggantikan kekosongan di hati nya.
Ruang hati yang di lingkupi rasa kehilangan kini di isi oleh kehadiran sang putera Zeeyan yang begitu menggemaskan.
Kini Sava sudah benar benar menerima semua takdir yang ia harus hadapi.
Bersama sang putera dia menghabiskan waktu bersama di kamar kost. Bagi Sava, tempat kostnya itu adalah tempat ternyaman yang ia punya saat ini.
Tempat bersejarah yang pernah ia rasakan bersama Emieer ketika Emieer masih hidup.
Bekerja giat seharian dan setelah pulang untuk bercengkrama dengan buah hati nya adalah hal yang paling Sava sukai saat ini.
Rasa kehilangan yang sempat membuat hatinya hancur kini kian menguap. Berganti dengan rasa keikhlasan untuk melepas sang kekasih hati.
Bagi Sava Emieer tak akan terlupakan dan tak kan pernah tergantikan.
Terkadang Sava masih suka berbicara dengan Emieer saat ia memandangi fotonya.
Terkadang, foto itu ia bawa saat ia sedang menikmati makan malam atau ketika Sava sedang bersarapan.
Sava akan mengocehkan apa saja yang ingin dia ocehankan di hadapan foto Emieer yang ia letakkan persis di hadapannya. Yang sudah ia bingkai dengan sebuah figura.
Sava tak peduli jika ada yang menganggap dirinya gila.
Hal itu ia lakukan semata mata hanya untuk melepaskan beban pikiran yang kadang datang menganggu nya. Disaat ia di landa kerinduan pada suami yang sangat ia cintai.
Sava hanya ingin sekedar bercerita pada almarhum sang suami. Walau kini ia hanya bisa mengobrol dengan Emieer lewat memandangi fotonya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments