Bab 4. Pesona Xana

Sekarang waktunya pelajaran olahraga, semua siswa dan siswi kelas 12A IPA bersiap mengganti baju mereka.

Xana berjalan kedalam ruangan ganti baju, ia membuka loker nya dan memakai seragam olahraga berwarna biru muda.

Hanya ada Xana sendiri diruangan ganti, ia menatap dirinya ke sebuah cermin.

"Xana kau sangat cantik, tapi sayang aku tidak seperti dirimu yang suka menyembunyikan kecantikan alami" ucap Alexsa yang kini berada ditubuh Xana.

Xana mengikat rambutnya dengan tinggi agar tidak terlalu gerah ketika berolahraga nanti. Tidak lupa ia memoles sedikit lipgos di bibirnya agar sedikit berwarna merah muda.

Beberapa menit kemudian, Xana keluar dari ruang ganti ia berjalan kearah lapangan. Dan untuk yang kesekian kalinya semua mata tertuju pada Xana

"Tidak ku sangka ternyata dikelas kita ada wanita secantik Xana.." ucap salah satu murid laki-laki.

Membuat mereka terpaku dengan pesona Xana yang berubah sangat drastis, tidak lama kemudian Guru pelatih olahraga meniupkan pluit meminta mereka semua untuk berbaris dan lari keliling lapangan seperti biasa.

Namun tidak dengan Vania, Celsy dan Keren mereka menatap Xana dengan tajam seolah-olah ingin memangsa nya.

Sedangkan Ernando diam-diam menatap gadis yang selalu ia sukai sejak dulu, tapi tidak berani mendekati nya secara berlebihan.

Hampir dua jam mereka berolahraga, akhirnya mereka istirahat kekantin.

"Xana?" panggil seseorang, Xana spontan menoleh kearah si pemanggil

"Ernando?" ucap Xana pelan, tidak seperti biasanya bocah itu memanggil Xana

"Xana..kemarin kamu kemana?" tanya Ernando membuat Xana tercengang

"Maksudnya?" tanya Xana

"Kemarin kamu tidak turun sekolah, aku pikir kau sakit" ucap Ernando tidak biasanya dia peduli dengan Xana.

Ingin sekali Xana memarahi bocah didepannya ini, karna Ernando Xana dibully hingga tewas oleh geng Vania kemarin dan kemana Ernando ketika Xana dalam masalah! Kemana!

Ingin sekali Xana berteriak namun semua itu tertahan, karna Ernando tidak tahu apa-apa. Hanya saja karna Ernando mendekati Xana juga sehingga ia mendapatkan akibat dari kekejaman geng Vania huhhhh!

Xana berusaha cuek terhadap Ernando yang terlambat peduli dengan Xana, Xana berjalan tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan dari Ernando tersebut.

Ernando terdiam tidak biasanya Xana mencueki dirinya, walaupun kadang Xana memang mengacuhkannya tanpa sebab.

Xana pergi kekantin sendirian, disana ia memesan es jeruk saja. Tanpa sadar sepesang mata tengah memperhatikan dirinya,

"Xana kamu kenapa?" gumam Ernando dalam hati, ia selalu melirik Xana yang sendiri berada dipojokan.

"Er kamu kenapa?" tanya Ferdian dan Ernando hanya menggelengkan kepala saja

"Vik kapan olimpiade mu dimulai?" tanya Ernando kepada Viktor mengalihkan pertanyaan Ferdian tadi,

"Setengah bulan lagi..." sahut Viktor singkat

"Jangan terlalu dipikirkan nanti stres" ucap Ferdian

"Hahh kalian seperti tidak tahu saja bagaimana keluarga ku..." sahut Viktor singkat, dalam keluarga Viktor ia dituntut untuk lebih dan mendapatkan nilai sempurna. Terkadang itu membuat Viktor stres namun karna ada teman-teman yang baik dalam mendukungnya secara tidak berlebihan Viktor masih bisa menahan gejolak dalam dirinya yang tertahan.

Terlalu dituntut sempurna, membuat Viktor lebih pendiam dari pada Ernando dan Ferdian teman sebayanya.

"Er..jika ku perhatikan dari tadi kamu selalu melirik Xana.." kata Ferdian sambil meminum es jeruk yang ia aduk-aduk sedari tadi.

"Hahhh, jika saja orang tua ku tidak melarang ku untuk pacaran. Mungkin Xana sejak dulu akan menjadi pacar ku.." ucap Ernando keceplosan

"Gila kau Er, gara-gara kamu hidup Xana tidak tenang!" ucap Ferdian spontan

"Maksudmu??" tanya Ernando tidak paham dan salah tingkah

"Hahh, kamu gak tahu kalau setiap kamu peduli dengan Xana. Xana selalu ditindas oleh geng Vania!" tegas Ferdian yang tampak emosi dengan Ernando yang ketinggalan berita.

"Hahh serius?" tanya Ernando tidak percaya

"Bukannya Vania itu temennya Xana yahh?" tanya Ernando

'Brukk'

Ferdian memukul kepala Ernando namun tidak terlalu keras

"Gila kamu Er...dari dulu Xana itu selalu dibully sama geng Vania!" tegas Ferdian lalu Ernando kembali menatap gadis manis yang terlihat tenang duduk sendiri tanpa teman itu.

"Aku tidak tahu jika itu karna aku.." lirih Ernando dalam hati ia merasa bersalah atas ketidak tahuannya, ternyata geng Vania selalu membully Xana secara diam-diam di belakang Ernando.

...Next.......

Terpopuler

Comments

meli meilia

meli meilia

tenang ernando.. skrg Xana udh jd suhu kok..

2022-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Transmigrasi Gadis Cupu
2 Bab 2. Xana Dan Alexsa
3 Bab 3. Kembalinya Gadis Cupu
4 Bab 4. Pesona Xana
5 Bab 5. Jebakan Geng Vania
6 Bab 6. Dendam
7 Bab 7. Pembunuh Nomor Satu
8 Bab 8. Cerita Masa Lalu
9 Bab 9. Cinta Segitiga
10 Bab 10. Siksaan
11 Bab 11. Perasaan Yang Berbeda
12 Bab 12. Tamu Tak Diundang
13 Bab 13. Tinggal Di Mansion Cullen
14 Bab 14. Pesta Terkacau
15 Bab 15. Pesona Cullen
16 Bab 16. Rahasia Xana & Cullen
17 Bab 17. Pengikut Setia
18 Bab 18. Cemburu
19 Bab 19. Rencana Balas Dendam
20 Bab 20. Pengkhianatan
21 Bab 21. Siapa Dia?
22 Bab 22. Di Introgasi
23 Bab 23. Sebuah Jawaban
24 Bab 24. Malam Yang Semu
25 Bab 25. Salah Paham!
26 Bab 26. Rayuan Cullen
27 Bab 27. Keterbukaan
28 Bab 28. Bertemu Genk Vania
29 Bab 29. Hari Pertama Kuliah
30 Bab 30. Sebuah Rahasia
31 Bab 31. Posesif
32 Bab 32. Cerita Cullen
33 Bab 33. Bucinnya Cullen
34 Bab 34. Pembawa Masalah!
35 Bab 35. Terbongkar!
36 Bab 36. Adik & Kakak?
37 Bab 37. Acara Pertunangan
38 Bab 38. Xana Berbunga-Bunga
39 Bab 39. Ancaman!
40 Bab 40. Xana Diculik
41 Bab 41. Ruangan Putih
42 Bab 42. Kelinci Percobaan
43 Bab 43. Kekecewaan
44 Bab 44. Pak Dosen?
45 Bab 45. Pengejaran Xana!
46 Bab 46. Koma
47 Bab 47. Mimpi Dalam Koma
48 Bab 48. Pencarian
49 Bab 49. Manusia Tabung
50 Bab 50. Tuan Muda Yg Polos
51 Bab 51. Pertemuan Empat Keluarga
52 Bab 52. Cerita Lama
53 Bab 53. Rencana Cullen
54 Bab 54. Sebuah Penyesalan
55 Bab 55. END!!
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Transmigrasi Gadis Cupu
2
Bab 2. Xana Dan Alexsa
3
Bab 3. Kembalinya Gadis Cupu
4
Bab 4. Pesona Xana
5
Bab 5. Jebakan Geng Vania
6
Bab 6. Dendam
7
Bab 7. Pembunuh Nomor Satu
8
Bab 8. Cerita Masa Lalu
9
Bab 9. Cinta Segitiga
10
Bab 10. Siksaan
11
Bab 11. Perasaan Yang Berbeda
12
Bab 12. Tamu Tak Diundang
13
Bab 13. Tinggal Di Mansion Cullen
14
Bab 14. Pesta Terkacau
15
Bab 15. Pesona Cullen
16
Bab 16. Rahasia Xana & Cullen
17
Bab 17. Pengikut Setia
18
Bab 18. Cemburu
19
Bab 19. Rencana Balas Dendam
20
Bab 20. Pengkhianatan
21
Bab 21. Siapa Dia?
22
Bab 22. Di Introgasi
23
Bab 23. Sebuah Jawaban
24
Bab 24. Malam Yang Semu
25
Bab 25. Salah Paham!
26
Bab 26. Rayuan Cullen
27
Bab 27. Keterbukaan
28
Bab 28. Bertemu Genk Vania
29
Bab 29. Hari Pertama Kuliah
30
Bab 30. Sebuah Rahasia
31
Bab 31. Posesif
32
Bab 32. Cerita Cullen
33
Bab 33. Bucinnya Cullen
34
Bab 34. Pembawa Masalah!
35
Bab 35. Terbongkar!
36
Bab 36. Adik & Kakak?
37
Bab 37. Acara Pertunangan
38
Bab 38. Xana Berbunga-Bunga
39
Bab 39. Ancaman!
40
Bab 40. Xana Diculik
41
Bab 41. Ruangan Putih
42
Bab 42. Kelinci Percobaan
43
Bab 43. Kekecewaan
44
Bab 44. Pak Dosen?
45
Bab 45. Pengejaran Xana!
46
Bab 46. Koma
47
Bab 47. Mimpi Dalam Koma
48
Bab 48. Pencarian
49
Bab 49. Manusia Tabung
50
Bab 50. Tuan Muda Yg Polos
51
Bab 51. Pertemuan Empat Keluarga
52
Bab 52. Cerita Lama
53
Bab 53. Rencana Cullen
54
Bab 54. Sebuah Penyesalan
55
Bab 55. END!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!