Bab 3. Kembalinya Gadis Cupu

Xana berbaring dikasur seadanya, pikirannya melayang jauh moment-moment masa lalu yang terbayang dalam ingatannya. Ia memang satu-satunya cucu yang sangat disayangi oleh kakeknya, hingga membuat anggota keluarga lainnya iri juga dengki terhadap Alexsa.

Kakaknya Morvin dulu sangat baik kepadanya, namun tidak disangka ia akan mengalami pengkhianatan oleh kakak kandungnya sendiri.

Seketika Xana meneteskan air mata hatinya terasa hancur, sakit sekali.

"Beginikah rasanya dikhianati?" gerutu Xana dalam hati, setelah itu ia terlelap namun tetasan air matanya masih mengalir.

Malam semakin larut, Xana tertidur pulas karna kelelahan.

'Tidur setelah menangis adalah hal yang paling nyaman dirasakan.'

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan paginya, tepat pukul 05.20 Xana bangun ia berolahraga sebentar seperti push up, **** up dan pull up lalu mandi. Selesai mandi ia bersiap untuk berangkat kesekolah, tidak lupa sarapan sebentar walaupun yang ia makan hanya roti dan air putih saja.

'Dikehidupan kedua ini aku malah terlahir miskin, padahal dahulu aku sangat kaya' gerutu Xana dalam hati.

Selesai ia sarapan, Xana berjalan menuju halte bus yang biasa ia naiki. Untuk yang pertama kalinya Xana tidak menggunakan hodie ketika diluar rumah, penampilannya berubah walaupun masih anak sekolah tapi ia terlihat mempesona.

Rambut yang tidak terikat seperti biasa, dan kepercayaan diri yang membuat Xana berbeda. Ia mempunyai wajah cantik namun sering ditutupinya 'sayang sekali'.

Ketika Xana sampai disekolah, seluruh mata tertuju padanya kecantikan alami dan tubuh mungil berkesan manis.

"Itu Xana??" tanya siswa dan siswi tidak percaya, yang mereka tahu Xana adalah seorang introvert, sangat tertutup dan jelek.

Xana tidak peduli dengan tatapan siswa siswi di sekolahnya, yang ia inginkan saat ini hanya duduk di kelas belajar lalu pulang dan kerja seperti biasa yang Xana lakukan setiap harinya.

Namun tidak semudah itu, baru sampai Xana dikelas dia sudah dihadang oleh geng Vania

"Hayy cupu, apa kamu sudah sehat?" tanya Vania, Celsy dan Keren mereka adalah geng pembully yang sudah membuat Xana menderita.

Xana diam ia tidak menanggapi ucapan Vania, lalu saat Xana ingin duduk dibangkunya

'Srett'

Kursi Xana didorong oleh Vania hingga membuat Xana terduduk dilantai,

"Upss sorry sengaja!" ucap Vania ditelinga Xana sambil tertawa mengejek, tapi Xana berusaha untuk tetap sabar seperti biasa ia tidak melawan.

'Tringgg tringg tringgg'

Bel sekolah sudah berbunyi, semua siswa dan siswi bergegas masuk kelas lalu duduk dibangku mereka masing-masing.

Tidak lama kemudian, seorang guru masuk kekelas 12A IPA.

Mereka belajar seperti biasa, didalam kelas Xana ada beberapa siswa populer yang terdiri dari Ernando Ketua Tim Basker, Victor Siswa Teladan dan Ferdian Ketua Kelas. Mereka bertiga adalah siswa paling populer disekolah dan sama-sama satu kelas, hingga kelas mereka sering dikatakan kelas unggulan.

Xana juga cukup pintar, ia selalu menjadi no 2 dikelasnya sedangkan no 1 diambil alih oleh Victor Siswa Teladan dan no 3 diambil alih oleh Lily gadis tercantik setelah Vania.

Mereka semua bukan orang biasa melaikan ada yang anak pengacara, anak dokter, anak guru dan anak ketua yayasan sekolah. Mereka dari keluarga terpandang dan kalangan atas yang koneksinya cukup rumit untuk dijelaskan.

Sedangkan Xana ia bukan siapa-siapa, hanya karna otak cerdasnya ia dapat beasiswa dan masuk kesekolah terfavorit ini. Itulah kenapa Xana sering dibully oleh geng Vania yang ternyata ia anak dari seorang jaksa.

'ckckck kehidupan yang rumit'

Beberapa jam kemudian, bel istirahat berbunyi dan mereka berhamburan menuju kekantin sekolah.

Xana yang tidak ada teman hanya bisa berjalan sendiri kekantin, namun tiba-tiba

"Heyy kamu?" ucap seorang gadis yang ternyata ia gadis yang Xana tolong kemarin.

"Syukurlah kau selamat, padahal kemarin aku mencarimu.." ucapnya sambil memeluk Xana

"Kenalin aku Ellena Alfarizi..." ucapnya seraya bersalaman dengan Xana

"i..iya..aku Ale..ehh, aku Xana Alexsandra" ucap Xana yang hampir menyebut namanya sendiri Alexsa

"Hemm akhirnya kita bertemu Xana, thanks yaa soal kemarin" ucap Ellena lagi

"Ternyata dia dari keluarga Alfarizi toh" gumam Xana dalam hati

"Eh kamu sama siapa kekantin?" tanya Ellena

"Sendiri.." ucap Xana singkat

"Bareng aku aja yuu" ajak Ellena dan diangguki oleh Xana, karna ia tidak memiliki teman sama sekali jadi Xana menerima ajakan Ellena

Saat dimeja makan kantin, Xana memilih dipojokan seperti biasa.

"Kak Xana kelas berapa?" tanya Ellena

"Aku kelas 12A IPA" sahut Xana

"Ouhh aku kelas 11B IPS kak" ucapnya sambil tertawa kecil dan Xana hanya menganggukan kepalanya saja

"Kamu gak ada teman?" tanya Xana

"Belum ada kak, soalnya aku baru pindah kemarin" ucap Ellena

"Yukk kita pesan makan" ajak Ellena, Xana hanya menganggukan kepala saja

"Bu pesen bakso dua versi jumbo sama es jeruk dua juga" ucap Ellena dan Xana menatapnya tidak percaya

"Tenang aku yang traktir.." ucap Ellena padahal Xana menatapnya tidak percaya karna vorsi makan gadis itu tidak biasa

"Ternyata dia rakus juga yah.." gumam Xana dalam hati.

Setelah pesanan mereka datang, dari bau saja sudah menggoda dan langsung diserbu oleh Ellena dan Xana. Ternyata mereka sama-sama rakus ckckck.

Dikejauhan ada tatapan tidak suka dari tiga orang gadis, mereka menatap tajam ke arah Xana yang kini mempunyai teman.

"Sepertinya gadis cupu itu semakin berani" ucap Vania dengan sorot mata tajam, ia tidak suka melihat Xana dekat dengan siswa atau siswi lain. Entah kenapa Vania begitu iri dengan Xana, dan sebab itu juga Xana tidak pernah memiliki teman lagi. Orang-orang menjauhinya karna takut berurusan dengan Vania yang dikenal si pembully paling keras.

...Next........

Terpopuler

Comments

meli meilia

meli meilia

ggrrr.. slalu gedek tiap kali baca ttg pembullyan.. gak habis pikir aja gitu..

2022-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Transmigrasi Gadis Cupu
2 Bab 2. Xana Dan Alexsa
3 Bab 3. Kembalinya Gadis Cupu
4 Bab 4. Pesona Xana
5 Bab 5. Jebakan Geng Vania
6 Bab 6. Dendam
7 Bab 7. Pembunuh Nomor Satu
8 Bab 8. Cerita Masa Lalu
9 Bab 9. Cinta Segitiga
10 Bab 10. Siksaan
11 Bab 11. Perasaan Yang Berbeda
12 Bab 12. Tamu Tak Diundang
13 Bab 13. Tinggal Di Mansion Cullen
14 Bab 14. Pesta Terkacau
15 Bab 15. Pesona Cullen
16 Bab 16. Rahasia Xana & Cullen
17 Bab 17. Pengikut Setia
18 Bab 18. Cemburu
19 Bab 19. Rencana Balas Dendam
20 Bab 20. Pengkhianatan
21 Bab 21. Siapa Dia?
22 Bab 22. Di Introgasi
23 Bab 23. Sebuah Jawaban
24 Bab 24. Malam Yang Semu
25 Bab 25. Salah Paham!
26 Bab 26. Rayuan Cullen
27 Bab 27. Keterbukaan
28 Bab 28. Bertemu Genk Vania
29 Bab 29. Hari Pertama Kuliah
30 Bab 30. Sebuah Rahasia
31 Bab 31. Posesif
32 Bab 32. Cerita Cullen
33 Bab 33. Bucinnya Cullen
34 Bab 34. Pembawa Masalah!
35 Bab 35. Terbongkar!
36 Bab 36. Adik & Kakak?
37 Bab 37. Acara Pertunangan
38 Bab 38. Xana Berbunga-Bunga
39 Bab 39. Ancaman!
40 Bab 40. Xana Diculik
41 Bab 41. Ruangan Putih
42 Bab 42. Kelinci Percobaan
43 Bab 43. Kekecewaan
44 Bab 44. Pak Dosen?
45 Bab 45. Pengejaran Xana!
46 Bab 46. Koma
47 Bab 47. Mimpi Dalam Koma
48 Bab 48. Pencarian
49 Bab 49. Manusia Tabung
50 Bab 50. Tuan Muda Yg Polos
51 Bab 51. Pertemuan Empat Keluarga
52 Bab 52. Cerita Lama
53 Bab 53. Rencana Cullen
54 Bab 54. Sebuah Penyesalan
55 Bab 55. END!!
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1. Transmigrasi Gadis Cupu
2
Bab 2. Xana Dan Alexsa
3
Bab 3. Kembalinya Gadis Cupu
4
Bab 4. Pesona Xana
5
Bab 5. Jebakan Geng Vania
6
Bab 6. Dendam
7
Bab 7. Pembunuh Nomor Satu
8
Bab 8. Cerita Masa Lalu
9
Bab 9. Cinta Segitiga
10
Bab 10. Siksaan
11
Bab 11. Perasaan Yang Berbeda
12
Bab 12. Tamu Tak Diundang
13
Bab 13. Tinggal Di Mansion Cullen
14
Bab 14. Pesta Terkacau
15
Bab 15. Pesona Cullen
16
Bab 16. Rahasia Xana & Cullen
17
Bab 17. Pengikut Setia
18
Bab 18. Cemburu
19
Bab 19. Rencana Balas Dendam
20
Bab 20. Pengkhianatan
21
Bab 21. Siapa Dia?
22
Bab 22. Di Introgasi
23
Bab 23. Sebuah Jawaban
24
Bab 24. Malam Yang Semu
25
Bab 25. Salah Paham!
26
Bab 26. Rayuan Cullen
27
Bab 27. Keterbukaan
28
Bab 28. Bertemu Genk Vania
29
Bab 29. Hari Pertama Kuliah
30
Bab 30. Sebuah Rahasia
31
Bab 31. Posesif
32
Bab 32. Cerita Cullen
33
Bab 33. Bucinnya Cullen
34
Bab 34. Pembawa Masalah!
35
Bab 35. Terbongkar!
36
Bab 36. Adik & Kakak?
37
Bab 37. Acara Pertunangan
38
Bab 38. Xana Berbunga-Bunga
39
Bab 39. Ancaman!
40
Bab 40. Xana Diculik
41
Bab 41. Ruangan Putih
42
Bab 42. Kelinci Percobaan
43
Bab 43. Kekecewaan
44
Bab 44. Pak Dosen?
45
Bab 45. Pengejaran Xana!
46
Bab 46. Koma
47
Bab 47. Mimpi Dalam Koma
48
Bab 48. Pencarian
49
Bab 49. Manusia Tabung
50
Bab 50. Tuan Muda Yg Polos
51
Bab 51. Pertemuan Empat Keluarga
52
Bab 52. Cerita Lama
53
Bab 53. Rencana Cullen
54
Bab 54. Sebuah Penyesalan
55
Bab 55. END!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!