BAB 4

"Pergi bekerja? kau pikir aku tidak bisa membiayaimu?" Kata Ivan kemudian melanjutkan menonton acara ditelevisi.

Apa aku tidak salah dengar? dia akan membiayai hidupku sehari-hari? seharusnya aku tidak memikirkan hal buruk tentang pria ini. Meskipun ada banyak hal keburukannyaj

"Bo..bolehkah aku pergi sekarang?" Tanya Raras dengan ragu.

Perkataan itu seakan-akan menarik kepala Ivan sehingga dia menatap wajah Raras. Begitu imutnya wajah Raras sehingga membuat Ivan terpesona dalam sekejap mata.

Meskipun Raras adalah wanita yang sederhana, tidak terpikirkan olehnya jika dia memiliki daya tarik yang tinggi.

Ivan menarik ujung baju Raras dan wanita itu terjatuh dalam pangkuan sang tuan muda.

Apa lagi yang mau dilakukan pria brengsek ini! Batinnya dengan geram

"Lepaskan aku!"

Raras sudah mengalami sedikit trauma atas kejadian tadi yang membuatnya merasa jijik pada diri sendiri.

"Melepaskanmu? Memohonlah!" Penggodaan itu terlihat sangat menyeramkan. Raras menahan rasa kepedihan dan ketakutannya didalam hati. Namun Ivan tidak sadar, bahwa perlakuannua barusan membuat Raras merasakan kepedihan. Dengan tidak tahu dirinya dia melakukan suatu hal demi kesenangan dirinya sendiri.

Ivan mendekatkan dirinya kearah leher Raras.

si*l, kenapa aroma tubuh wanita ini sungguh menggoda? apakah dia menaburkan sesuatu dilehernya sehingga membuatku mudah terpesona olehnya? Tidak semudah itu! Ucap Ivan dalam hati

Menahan kesakitan yang telah dilakukan oleh Ivan adalah yang harus Raras lakukan. Meskipun Ivan berbuat jahat kepadanya, dia tidak mungkin menolak apa yang dilakukan tuan muda kepadanya. Karena sekarang dia adalah milik Ivan. Tidak pernah ada seorangpun yang boleh menolak permintaan pria seperti Ivan.

Raras berteriak kesakitan dan menggeliatkan tubuhnya.

Dasar cewek bodoh, kenapa kau tidak lepaskan saja topengmu sekarang. Aku sudah tahu kebusukanmu didalam sana! Jangan kira aku tidak mengetahui seorang wanita yang hanya model tampang doang bisa menggodaku? Mimpi!

"Gadis, siapa namamu?" Tanya Ivan dan melanjutkan mencium aroma tubuh Raras yang begitu menggoda.

"Ra..Raras. Kumohon tolong berhenti, aku tidak betah jika kau perlakukan aku seperti ini terus!" Teriakan itu mengingatkan Ivan akan dunianya. Karena aroma itu sungguh memikat, apa yang sedang terjadi pun dilupakannya.

"Apa kau tidak mau uangnya?" Ivan menyentuh dagu Raras dengan lembut "Ikuti segala kemauanku dan kau akan mendapatkannya. Dan jangan sesekali kau melanggar semua isi kontrak yang telah kutulis"

Begitu Ivan membicarakan soal uang Raras seolah-olah langsung menuruti segala perintah yang keluar dari mulut tuan muda. Meskipun itu adalah hal besar sekalipun itu adalah tujuannya datang kepada Ivan.

"Ma..maafkan aku tuan muda. Aku berjanji tidak akan melawanmu" Tubuh Raras bergetar "Tapi, aku tidak mahir melakukannya"

Inilah yang Ivan suka, melihat eskpresi Raras yang takut kepadanya. Itu akan membangkitkan seleranya. Sepertinya malam ini Ivan untung besar.

Apakah pria ini akan memaafkanku? apakah dia akan melepaskanku dengan mudah? Hal ini bisa menghantui pikiranku Pikir Raras yang dia belum tahu pasti jawabannya

Ivan mengangkat Raras dengan mudah. Dia berjalan dan membawa Raras pergi dari sana menuju kelantai atas. Disana serasa lebih nyaman daripada disebuah sofa yang panjang dan sempit.

Ketika Ivan hendak menginjakkan kakinya keanak tangga, Raras berusaha untuk melepas diri dari Ivan.

"Kumohon jangan lakukan!" Mata Raras berbinar-binar.

"Oh ya, tapi perintahku tidak akan pernah ditolak siapapun jadi nikmati saja"

Nikmati apanya? penderitaan yang sebentar lagi akan terjadi padaku? kenapa tuan ini tidak mempunyai hati nurani sedikitpun

Sampailah mereka kedalam kamar. Ivan melempar tubuh Raras keatas ranjang dengan mudahnya. Sanking kuatnya, Raras terpantul diranjang.

Ivan melonggarkan sedikit dasinya dan mendekatkan dirinya kearah Raras.

Matanya berkaca-kaca, pria itu berhasil membuat Raras takut.

Raras tidak tahan dengan semua ini. Dia terpaksa meneteskan air matanya hingga berjatuhan. Pria itu dengan tidak tahu dirinya malah santai dan membuka kemejanya. Dia merasa gerah dan ingin sekali secepatnya mencicipi Raras.

"Raras... belum membuka pakaian? apakah perlu aku yang membukanya?" Sebuah senyum licik itu membuat jantung Raras tambah kencang dan tak beraturan.

"Hiks a..aku mohon tuan.jangan lakukan itu padaku"

Keluarkan aja semuanya Raras! Biarkan dia melihatmu menyedihkan dan berharap akan melepaskanmu! Batin Raras

"Dasar cengeng! padahal aku belum melakukan apapun padamu!" Bentak Ivan dengan kejam "Jangan biarkan aku menunggu!"

Tidak ada respon dari Raras. Sungguh kesedihan terjadi pada Raras, terpaksa wanita itu menundukkan kepala dan memberhentikan isakan tangisnya.

"Baiklah Raras,jika kau tidak bersedia untuk membuka pakaian,biarkan aku saja yang membukanya" Begitu buasnya Ivan, baru pertama kali seumur hidup Raras mendapati seorang pria memperlakukannya seperti ini. Tidak ada rasa kasihan sama sekali, sudah melihat gadis malang didepan matapun tidak mengerti dengan kondisinya!.

Biarkanlah hal ini berlalu malam ini. Sehingga besok pagi aku akan melupakannya.

Suatu hal hanya bisa dilakukan oleh Raras adalah pasrah.

Terpopuler

Comments

Dian Agustini Susanti Dian

Dian Agustini Susanti Dian

😢😢😢

2020-10-15

0

Mrs. Animation

Mrs. Animation

Next

2020-07-06

0

CC

CC

Ssmangatt

2020-07-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!