Episode 5

"Ruangan Presdir...?"

Ara terkejut saat lift berhenti di lantai 20. Mengapa dirinya dibawa kemari? Sekretaris Hans menoleh.

"Ya, benar. Ruangan yang akan kita tuju adalah ruang kerja Presdir S.G."

"Tapi, mengapa aku dibawa kesini?"

"Pertanyaan yang bagus. Oh ya, aku belum memperkenalkan diri, namaku Hans yang menjabat sebagai sekretaris presdir."Ara tambah kaget. Ternyata lelaki ini seorang sekretaris S.G! Ara yang tidak tahu atau terlalu kuper.

Sekretaris Hans menyunggingkan senyum. Tampaknya gadis ini shock mengetahui jati dirinya.

"Ah, aku tidak tahu jika anda adalah sekretaris yang banyak dibicarakan orang. Maaf sekali, aku tidak sopan."ucap Ara meminta maaf.

Sekretaris Hans kembali tersenyum. Gadis ini terlihat menggemaskan saat cemas.

"Tidak apa-apa."

Ara mengelus dada. Ternyata sekretaris yang banyak dibicarakan orang adalah lelaki yang ramah, dia juga tampan. Ara bersyukur sekali bertemu dengannya.

"Dan mengenai pertanyaan yang kau ajukan tadi, di sanalah kau akan mendapat jawabannya."

Ara mengikuti arah pandangan sekretaris Hans. Ruangan yang berjarak tiga meter di depan, ruangan yang pintunya bertuliskan Owner of Samudera Group, jantung Ara berdebar-debar tidak karuan. Ada perasaan cemas, sedih, senang dan takut. Maksud ucapan sekretaris Hans apa?

"Ada apa ini, mengapa perasaanku tidak enak. Pertanda baik atau buruk ini?! Aku deg-degan."batin Ara.

"Jangan cemas, presdir bukan pemakan manusia kok."Sekretaris hans terkekeh.

Ara mendelik. Mengapa sekretaris Hans terdengar sangat menyebalkan.

Brakkk!! Tiba-tiba pintu ruangan presdir terbuka secara kasar. Ara dan sekretaris Hans terkejut. Seorang wanita cantik dengan penampilan menarik keluar dengan berderai air mata, melintas. Banyak pertanyaan terlintas di benak Ara, apa yang barusan terjadi?

"Mengapa wanita itu keluar sambil menangis?"Ara bertanya kepada sekretaris Hans.

"Wanita tidak sopan seperti dirinya pantas mendapatkan itu."jawab Sekretaris hans.

"Maksudmu?"

"Dia datang untuk merayu presdir, tentu saja presdir mengusirnya. Tapi kau tidak perlu khawatir, walaupun presdir tidak terlalu menyukai wanita, tapi kau disini atas perintah darinya jadi dia tidak akan mempermasalahkan."ucap sekretaris Hans meluruskan.

"Lalu apa yang akan terjadi dengan wanita itu?"

"Pecat."

Ara terbelalak. "Sepertinya Presdir ini sangat kejam."gumam Ara.

Sekretaris Hans memicingkan mata. Telinga tajamnya mendengar gumaman Ara. Wanita kesekian kali yang mengatakan jika bosnya kejam. Ya, memang benar.

"Kau tunggu disini, aku akan masuk."

Ara mengangguk.

Sementara itu, Presdir Alex mondar-mandir di depan meja kerjanya. Wajahnya masih sangat kesal akibat perbuatan karyawan wanita yang masuk ruangannya tanpa ijin dan berpakaian sangat seksi yang membuatnya jijik. Untung saja dia masih berada dibatas kesabaran tinggi, jika tidak mungkin wanita itu sudah habis dipukul olehnya. Dan hanya melampiaskan emosi dengan melempar pas ke lantai hingga hancur berkeping-keping.

"Kemana perginya si Hans, mencari satu wanita saja tidak becus !"pekik Presdir Alex dengan galak.

Presdir Alex memencet tombol kemudian berbicara. "Lendra, kirim petugas kebersihan untuk membersihkan ruang kerja ku !"

 Tok ! Tok ! Tok !

Sekretaris Hans mengetuk pintu ruangan pak Presdir.

"Masuk!"

Sekretaris Hans pun masuk, dia menginjak pecahan pas di depan pintu yang berserakan. Ruangan terlihat seperti kapal pecah. Presdir Alex yang membelakangi langsung melempar tatapan tajam membuat sekretaris Hans merinding.

"KEMANA SAJA KAU! TUGASMU SEBAGAI SEKRETARIS APA KAU MELUPAKAN ITU?! SEORANG WANITA ****** MASUK KE RUANGANKU DAN KAU TIDAK TAHU. KAU INI BODOH SEKALI. UNTUK APA AKU MEMBAYARMU JIKA MASALAH INI SAJA KAU TIDAK BECUS MENGURUSNYA!"

Tornado dengan ribuan anak panah menghantam telak sekretaris Hans. Kalimat Presdir Alex sangat menusuk. Inilah akibatnya jadi Sekretaris bos sensian, siapa yang salah. Yang ujung-ujungnya marahnya dilimpahkan kepadanya. Untung saja presdir Alex sangat berjasa dihidupnya, jadi walaupun sekeras apapun presdir Alex marah, dia tidak mempermasalahkan.

"SEKARANG JAWAB DARIMANA SAJA KAU?!"

"Maaf, presdir, kejadian ini tidak akan terulang lagi. Dan mengenai aku tidak becus menjalankan tugas itu karena aku sedang mencari wanita yang anda minta."jawab sekretaris Hans.

"Banyak alasan. Apa kau sekarang sudah jadi lelaki gila wanita! Sehingga menjadikan perintahku sebagai alasan."

Sekretaris Hans menghela nafas. Kalo marah sampai lupa dengan omongan sendiri.

"Kenapa kau menghela nafas? Kau tidak terima?!"

Sekretaris Hans menggeleng cepat. "Tidak berani, tuan."

Presdir Alex mendengus.

"Sana keluar!"

"Baik."

Sekretaris Hans meninggalkan ruangan Presdir. Di depan Ara menuggu, suara melengking presdir terdengar sampai luar. Sekretaris Hans keluar. Ara berpikir pasti lelaki ini habis dimarahi oleh Presdir meski wajahnya terlihat baik-baik saja.

"Sekretaris Hans?"

Sekretaris Hans melihat Ara.

"Kau boleh kembali sekarang. Presdir sedang tidak ingin menemui siapapun."

"Emm, baiklah."

Sekretaris Hans melintas begitu saja. Ara menatap punggungnya. Tersenyum lalu Menghela nafas. Jauh-jauh ke lantai 20 puluh hanya untuk ini? Membuang waktu.

Pintu terbuka dengan menampilkan Lyana yang tengah berjalan masuk ke dalam. Terlihat wajahnya sedang tidak bersahabat tanpa ada senyuman yang tampak.

"Lyana datang."cetus karyawan wanita yang sedang berjalan menuju tempat kerjanya sambil mendekap sebuah berkas.

"Cepat, jangan lihat. Ssstt, tundukkan kepala !"bisik karyawan pria yang berjalan di sampingnya.

Mereka berdua berjalan cepat mengindari amukan Lyana dan kembali ke tempatnya masing-masing.

"Bagaimana cara kerja kalian ini, hah !!!"bentak Lyana berdiri di depan para staf dengan tangan yang mengacungkan sebuah berkas berwarna ungu.

"Anggaran bulan ini sangat penting. Jika ada yang tidak beres, akan berpengaruh terhadap evaluasi proyek secara keseluruhan ! Laporan yang kalian buat begitu sembrono, asal-asalan ! Segera buat ulang !"tambahnya dengan emosi dan memarahi habis-habisan para staf.

Para staf diam dengan wajah tertunduk takut. Suasana benar-benar hening, hanya terdengar Omelan demi Omelan yang Lyana lontarkan. Suaranya memantul keras dan mampu membuat siapa saja yang mendengar langsung tutup telinga.

"Sepertinya dia habis dimarahin pak Presdir."bisik Elvy ke Ara sambil menatap ke belakang melihat wanita itu.

"Huh, Lyana ini mengandalkan kecantikannya saja dan usianya juga masih muda. Dia mendekati manajer Lendra dan menggunakan kekuasaannya hanya untuk menindas kita."tambahnya lagi, dengan nada sinis.

Ara hanya ber 'oh' ria saja sambil melihat wanita yang sedang marah-marah itu. Lalu Lyana berjalan mendekati meja mereka dengan raut wajah menyeringai.

"Laporan ini aku serahkan pada kalian berdua ! Besok pagi, begitu aku tiba di kantor. Harus sudah selesai tanpa tapi !"pekik Lyana ketus karena masih dalam keadaan kesal, ia menyerahkan berkas tersebut pada Ara dan Elvy.

Elvy tertegun sambil meneguk Saliva nya kasar. Wanita itu benar-benar tega menyerahkan berkas tersebut dengan waktu satu malam dan besok harus selesai, yang benar saja?? ini bekerja kantor atau kerja Rodi???

Elvy menerimanya dengan berat hati. Setelah itu Lyana pergi dengan wajah yang masih kesal.

"Ya Tuhan yang benar saja... Seusai pulang kerja aku ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan."ucap Elvy mencebikkan bibirnya sedih sambil menatap berkas tersebut.

Ara menengok ke arah Elvy yang masih saja sedih sok dramatis gitu. Lalu ia mengambil map itu dari tangan Elvy.

"Laporan ini serahkan padaku saja. jika kau ada urusan yang mendesak, Pergi saja."ujar Ara sambil membuka map tersebut dan memeriksanya.

Elvy diam dengan wajah cengo menatap wajah Ara yang tampak biasa saja.

"Apa kau yakin?"tanya Elvy memastikan. Dan Ara mengiyakan perkataan Elvy.

"Ara, kamu baik sekali. Kelak aku akan membalas kebaikanmu."tambah Elvy sok dramatis sambil menggenggam tangan Ara. Ia benar-benar berterima kasih kepada wanita lugu ini.

Satu persatu karyawan meninggalkan kantor dan pulang ke rumah mereka masing-masing. Hari tampak gelap dan sedikit mendung, di ruangan yang sepi ini hanya ada satu staf yang sedang lembur. Iya staf itu adalah Ara. Malam ini Ara akan pulang larut dan dia pun sudah memberi tahu kakek tentang ini.

Hujan akhirnya turun membasahi permukaan bumi disertai geluduk dan petir yang menggeleng keras. Tik Tik Tik ....

Presdir Alex duduk di kursinya dengan menopang dagunya dan matanya terpejam. Ketika sedang tidur saja Alex sangat tampan dan mempesona, pantas saja banyak wanita yang tergoda olehnya. Ia belum pulang karena sedang malas berada di rumah.

Drttttt !!! Drttttt !!!

Ponselnya bergetar, dia sengaja mensilent nya agar tidak berisik. Tangan kekar presdir Alex meraih benda itu yang tergeletak di atas meja dan mengangkat panggilan yang masuk. Presdir Alex berjalan menghampiri kaca kantor dan menyaksikan rintikan hujan di balik kaca.

"Alex" ucap seseorang yang menelepon Alex.

"Iya, ada apa?"jawab Presdir Alex datar.

"Bulan depan aku akan kembali ke Indonesia, apakah kau merindukanku? Nanti kau jemput aku, oke?"sahut orang di sebrang sana.

"Kau punya kaki, untuk apa minta dijemput?! Aku sibuk dan tidak ada waktu untuk menjemputmu."dingin presdir Alex. Tutttt !!! Tutttt !!! Alex langsung memutuskan sambungan telepon dengan wajah yang kesal.

Seusai teleponan. presdir Alex kembali ke tempat duduknya, lalu ia mengambil jas dan mengenakannya. Dia berjalan keluar dari ruangan tersebut dan sekertaris Hans sudah pulang lebih dulu, karena Presdir Alex memberinya sebuah tugas rahasia.

Ara sudah menyelesaikan pekerjaannya. Ia keluar dari lift dan berjalan ke arah pintu utama kantor SG. Hujan masih belum reda, untung saja Ara siap siaga membawa payung dari rumah berkat perintah kakek. Pada saat yang bersamaan presdir Alex terlihat berjalan menuju pintu keluar.

Ara membuka payung dan menggunakannya. Ia berjalan menerobos rintik hujan yang semakin deras.

"Ah. Pak Alex, hujannya begitu deras. Anda tidak membawa payung?"tanya Scurity.

Presdir Alex diam dengan kedua tangan masuk ke dalam kantong celana. Lalu Scurity itu celingak-celinguk mencari seseorang dan matanya melihat wanita yang tengah berjalan menerobos hujan dengan payungnya.

"Hei ! Nona yang pakai tas Selempang di depan bisa pinjamkan payung sampai parkir?"Scurity itu meneriaki Ara yang terus berjalan.

Ara tentu saja ia tidak tuli, jelas-jelas ia mendengar. "Apa yang harus kulakukan."gumam Ara. Jika ia kembali lagi dan meminjamkan payungnya otomatis ia akan bertemu dengan pria itu lagi. Ara benar-benar sangat bingung.

Pak Scurity terkejut dengan wajah yang takut saat Ara belum saja berhenti. Dan presdir Alex pun menatap punggungnya dengan bingung.

"Hei ! Nona yang di depan, pak Alex yang ingin meminjam payungmu !"pak Scurity terus meneriaki Ara.

Ara tak menggubris perkataan pak Scurity yang sedari tadi meneriakinya, ia terus berjalan dan akhirnya Ara berlari meninggalkan tempat itu.

Pak Scurity amat terkejut, ia melirik ke arah presdir Alex yang diam dengan wajah datarnya. Pak Scurity diam membatu. Tentu saja Alex tertegun.

"Aku makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna dengan bergelimang harta, banyak sekali wanita yang tergila-gila padaku. Tapi tadi malah ada wanita yang kabur di depanku?!!"gumam Alex dalam hati dengan wajah tertunduk dan juga geram.

"Pak Alex ..."ucap pak Scurity dengan nada takut, ia melihat raut wajah bosnya sedang tidak bersahabat setelah menyaksikan penolakan dari wanita itu.

"Sialan, belum pernah ada yang menolak ku."geram Presdir Alex dalam hati dengan mata menatap ke arah Ara yang sudah jauh.

"Aku ingin tahu nama wanita itu!!"tambahnya dengan rahang yang menggertak.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode terakhir
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!