Mencurigakan

Buru-buru Kyra menarik tangannya, dia tidak mau Ariana mencurigainya.

"Bukan, ini cincin pemberian Kakek sebelum beliau meninggal," ucap Kyra.

"Kirain cincin nikah soalnya model cincinnya kayak cincin nikah gitu."

"Cincin model kayak gini banyak lagi di jual di toko emas," sahut Kyra. "Udah yuk, kita lanjutin pekerjaan kita."

Kyra dan Ariana kembali melanjutkan pekerjaan mereka. Setiap minggunya butik yang diberi nama Boutique KA collection itu selalu mengeluarkan rancangan-rancangan baru yang diproduksi secara terbatas dan hal itulah yang selalu membuat yang didirikan oleh Kyra dan Riana tersebut, ramai dikunjungi costumer karena takut kehabisan stok.

Kyra dan Arian terlihat sibuk sejak pagi tadi, hingga melewatkan jam makan siang mereka. Keduanya baru sadar kalau jam makan siang mereka sudah lewat, ketika Dewangga datang ke butik mereka tersebut.

"Sibuk banget kelihatannya, pasti belum pada makan siang," tebak Dewangga ketika masuk ke ruangan desain. Ruangan itu adalah ruangan khusus untuk Kyra dan Ariana ketika keduanya mengerjakam desain terbaru mereka. Setelah desain selesai dibuat, desain tersebut lalu diberikan ke bagian jahit untuk dieksekusi. Tak jarang Kyra dan Riana turun langsung untuk mengawasi proses produksi baju buatan butik mereka. Keduanya memiliki prinsip tidak ingin mengecewakan pembeli.

Selain membuat desain utuk butik, Kyra dan Ariana juga menerima pesanan desain untuk acara-acara penting costumernya, seperti acara ulang tahun, pertunangan, hingga pernikahan.

"Kak Dewa." Ariana langsung menghentikan pekerjaannya dan lari memeluk kekasihnya tersebut. "Kakak bawa apa?" tanyanya dengan nada manja seperti biasa.

Kyra hanya melirik keduanya sebentar, kemudian mengalihkan kembali pandangannya kearah desain yang sedang ia kerjakan. Ada rasa tidak suka ketika ia melihat kedekatan Dewangga, laki-laki yang kini berstatus sebagai suaminya dengan Riana, sahabatnya sendiri. Meski sebenarnya hal tersebut, sudah sering ia lihat sebelumnya.

"Aku bawain makanan untuk kalian berdua," jawab Dewangga.

"Ariana mendongak. "Tumben?" tanya bingung.

"Tumben? Kenapa?" tanya Dewa.

"Biasanya kamu cuma bawain makanan buat aku doang, kenapa sekarang kamu juga bawain buat Kyra?" tanya Ariana lagi.

"Itu karena Kyra selalu bawa bekal dari rumah. Tapi, sekarang kan dia nggak bawa bekal apa pun."

Ariana menatap kekasihnya curiga. "Dari mana Kak Dewa tahu kalau Kyra nggak bawa bekal?"

Mendengar pertanyaan tersebut, membuat Dewangga dan Kyra terlihat gugup hingga membuat jantung keduanya berdegup tak beraturan. Keduanya takut kalau Arian akan mencurigai hubungan mereka saat ini.

"Kamu lupa ya, kemarin kamu kan bilang kalau Kyra pulang kampung dan baru kembali. Jadi, aku pikir, dia pasti nggak sempat nyiapin bekal untuk dirinya sendiri," jawab Dewangga.

"Iya, kah aku bilang seperti itu?" tanya Ariana.

"Sudah ku duga, kamu pasti bakalan lupa, kamu kan orangnya suka lupaan." Dewangga mencebik.

"Iya, sih."

Kyra dan Dewangga bernapas lega ketika Ariana mempercayai perkataan Dewa barusan.

"Ya sudah, kalian berhenti saja dulu. Kita makan siang bareng-bareng!" ajak Dewangga.

"Ra, lo denger ajakan Kak Dewa barusan kan?" tanya Ariana ketika melihat sahabatnya yang justru tetap sibuk dengan pekerjaannya.

"Kalian saja yang makan duluan, aku belum lapar," jawab Kyra tanpa menatap dua orang yang sedang berada di depannya.

"Ra.... "

"Kamu tenang saja, aku bakalan langsung makan ketika merasa lapar," potong Kyra. Dia menatap Ariana sambil tersenyum.

"Tuh kan. Kakak denger sendiri, dia nggak makan bareng kita," ujar Ariana kepada Dewangga. "Takut jadi nyamuk kali," tambahnya sambil becanda.

"Beneran kamu nggak mau makan bareng kita, Ra?" kini giliran Dewangga yang bertanya.

"Tidak, Kak. Kalian makan saja duluan," jawab Kyra yang kembali fokus dengan pekerjaan di depannya.

"Ya, udah deh, Kak. Jangan paksa Kyra lagi, ntar kalau dia laper juga bakalan makan sendiri. Lagian dia kan udah gede." Ariana menarik tangan kekasihnya itu untuk keluar dari ruang kerja itu.

Sebelum keluar, Dewangga menatap Kyra sebentar. Ada perasaan bersalah di hati Dewa-sapaan akrab laki-laki berwajah menawan itu ketika meninggalkan istrinya kelaparan.

***

"Kak, kok kita makannya di sini sih? Kenapa nggak di ruang kerja aku saja?" tanya Ariana.

Tak seperti biasanya, kali ini Dewa membawa Ariana makan di meja yang ada di samping butik.

"Tidak apa-apa, aku sedang ingin melihat pemandangan di luar," jawab Dewangga beralasan.

"Begitu ya? Ya udah deh, nggak apa-apa kita makan di sini, asal tetap bisa makan berduaan sama kamu."

Dewangga hanya membalasnya dengan sebuah senyuman. Ia kemudian membuka kotak makanan yang ia bawa dan menaruhnya di atas meja.

"Makanlah!" suruh Dewa.

"Kakak nggak ikut makan?" tanya Ariana ketika melihat kekasihnya tersebut hanya diam.

"Aku belum lapar. Kamu nikmati saja," jawab Dewa.

"Lho kok.... "

Belum selesai Aria berbicara Dewa sudah meminta izin untuk menelepon. "Aku tinggal sebentar ya, aku harus menelepon seseorang," pamitnya.

"Ah, iya, Kak," jawab Ariana. Dia merasa aneh dengan gelagat yang ditunjukkan oleh Sang Kekasih.

"Kenapa sejak pulang dari luar kota, sikap Kak Dewa beda ya? Dia terkesan menghindariku. Ini cuma perasaanku saja atau memang dia sedang menghindariku?" batin Ariana sambil terus berpikir.

Tidak lama kemudian Dewa kembali lagi. "Ri, kamu habiskan makanannya ya. Aku ada tamu penting di restoran. Maaf ya karena nggak bisa nemenin kamu makan," ucap Dewa.

"Kakak nggak makan dulu?" tanya Riana lagi.

"Aku bisa makan nanti di restoran," jawab Dewa. "Aku pergi sekarang ya. Bye."

"Kak." Panggilan Riana membuat Dewangga menghentikan langkahnya dan menatap wanita yang hingga saat ini masih berstatus sebagai kekasihnya.

"Ada apa?"

"Kakak melupakan sesuatu."

Dewa menautkan alisnya. Ariana kemudian bangun dari posisinya dan berjalan mendekat ke arah Dewa.

Cup. Sebuah kecupan mendarat di bibir Dewa.

Pada saat yang bersamaan kebetulan Kyra datang dan melihat itu.

"Maaf," ucap Kyra yang langsung memalingkan wajahnya.

"Aku... pergi ya," pamit Dewa. Dia menatap Kyra yang menghindari kontak mata dengannya.

"Hati-hati ya, Kak," ucap Ariana. Dia melambaikan tangan sambil menatap kepergian sang kekasih. "Ada apa, Ra?"

"E... tadi aku cuma mau menanyakan soal gaun pertunangan yang dipesan oleh Nyonya Meka untuk putrinya. Kamu sudah menyuruh orang untuk menggarap hiasan di pinggir gaun itu kan?" tanya Kyra karena memang tujuannya menemui Riana untuk menanyakan soal hal tersebut. Tetapi, dia malah menyaksikan adegan romantis sahabatnya dengan sang suami. Meski ini bukan yang pertama kalinya ia melihat itu, tetapi kali ini ia merasakan nyeri di dalam dadanya.

"Sudah," jawab Riana. "Kalau kamu mau makan, makan aja dulu. Itu makanan yang dibawa Kak Dewa tadi masih ada di meja. Kak Dewa juga tadi nggak jadi makan. Mungkin dia sibuk," lanjut Ariana.

Ariana kembali masuk ke dalam butik. Sementara Kyra masih diam di tempatnya. Saat itulah ada telepon masuk dari Dewa-suaminya.

Kyra hanya menatap layar yang menampilkan nama suaminya di sana, tanpa mau menjawab telepon tersebut. Dia kemudian ikut masuk ke dalam butik.

Terpopuler

Comments

~🌺~

~🌺~

cinta segitiga yang menyesakkan dada 🤣🤣🤣

2023-03-27

1

Yuli maelany

Yuli maelany

makanya lebih baik jujur atau kamu yang akan lebih sakit lagi.....

2022-12-26

0

Cattleya

Cattleya

dewangga buruan bilang ke Ariana klo kalian (kmu+kyra) sudah menikah, awalnya mungkin syok dan sedih Ariana dengernya, tp besok2 pasti bisa Terima, dr pada taunya dari orang lain, atw nanti di Ariana tambah makin cinta kan jadi susah lepasnya, kmu pun khawatir gk bisa kontrol tkt kelepasan berbuat yg nggk2 sama Ariana, lbh cepat lbh bagus, biar gk saling menyakiti perasaan masing-masing...

2022-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Pernikahan
3 Cincin apa ini?
4 Mencurigakan
5 Apa aku berhak cemburu?
6 Kamu tetap satu-satunya wanita yang aku cintai
7 Arina tahu status Kyra
8 Apa kamu begini gara-gara aku?
9 Kewajiban
10 Hak Suami
11 Merasa Tidak Berharga
12 Rasa Bersalah
13 Pertanyaan
14 Puas
15 Kedatangan Anne
16 Kakakku Tidak Pernah mencintai Riana
17 Kamu lah wanita itu
18 Apa kamu mencariku?
19 Saling Mengakui
20 Kegiatan Panas
21 Pertanyaan
22 Pernah melihat cincin yang sama
23 Masa SMP Kyra
24 Pertemuan Keluarga Besar Alfian.
25 Kabar
26 Kenapa kalian bisa datang barengan?
27 Cincinmu bagus
28 Makan malam romantis
29 Pergi
30 DCK - Bab 30
31 DCK - Bab 31
32 DCK - Bab 32
33 DCK - Bab 33
34 DCK - Bab 34
35 DCK - Bab 35
36 DCK - Bab 36
37 DCK - Bab 37
38 DCK - Bab 38
39 DCK - Bab 39
40 DCK - Bab 40
41 DCK - Bab 41
42 PENGUMUMAN
43 DCK - Bab 42
44 DCK - Bab 43
45 DCK - Bab 44
46 DKC - Bab 45
47 DCK - Bab 46
48 DCK - Bab 47
49 DCK - Bab 48
50 DCK - Bab 49
51 DCK - Bab 50
52 DCK - Bab 51
53 DCK - Bab 52
54 DCK - Bab 53
55 DCK - Bab 54
56 DCK - 55
57 DCK - Bab 56
58 DCK - Bab 57
59 DCK - Bab 58
60 DCK - Bab 59
61 DCK - Bab 60
62 DCK - Bab 61
63 DCK - Bab 62
64 DCK - Bab 63
65 DCK - Bab 64
66 DCK - Bab 65
67 DCK - Bab 66
68 DCK - TAMAT
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Perjodohan
2
Pernikahan
3
Cincin apa ini?
4
Mencurigakan
5
Apa aku berhak cemburu?
6
Kamu tetap satu-satunya wanita yang aku cintai
7
Arina tahu status Kyra
8
Apa kamu begini gara-gara aku?
9
Kewajiban
10
Hak Suami
11
Merasa Tidak Berharga
12
Rasa Bersalah
13
Pertanyaan
14
Puas
15
Kedatangan Anne
16
Kakakku Tidak Pernah mencintai Riana
17
Kamu lah wanita itu
18
Apa kamu mencariku?
19
Saling Mengakui
20
Kegiatan Panas
21
Pertanyaan
22
Pernah melihat cincin yang sama
23
Masa SMP Kyra
24
Pertemuan Keluarga Besar Alfian.
25
Kabar
26
Kenapa kalian bisa datang barengan?
27
Cincinmu bagus
28
Makan malam romantis
29
Pergi
30
DCK - Bab 30
31
DCK - Bab 31
32
DCK - Bab 32
33
DCK - Bab 33
34
DCK - Bab 34
35
DCK - Bab 35
36
DCK - Bab 36
37
DCK - Bab 37
38
DCK - Bab 38
39
DCK - Bab 39
40
DCK - Bab 40
41
DCK - Bab 41
42
PENGUMUMAN
43
DCK - Bab 42
44
DCK - Bab 43
45
DCK - Bab 44
46
DKC - Bab 45
47
DCK - Bab 46
48
DCK - Bab 47
49
DCK - Bab 48
50
DCK - Bab 49
51
DCK - Bab 50
52
DCK - Bab 51
53
DCK - Bab 52
54
DCK - Bab 53
55
DCK - Bab 54
56
DCK - 55
57
DCK - Bab 56
58
DCK - Bab 57
59
DCK - Bab 58
60
DCK - Bab 59
61
DCK - Bab 60
62
DCK - Bab 61
63
DCK - Bab 62
64
DCK - Bab 63
65
DCK - Bab 64
66
DCK - Bab 65
67
DCK - Bab 66
68
DCK - TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!