Desain Cinta Kyra
"Apa?!" Pekik seorang gadis berumur 22 tahun. Dia tidak percaya kalau kedua orang tuanya sudah menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda yang sangat dikenalnya. Tapi, bukan karena hal itu yang membuatnya tidak bisa menerima perjodohan tersebut. Pemuda yang kali ini dijodohkan dengannya adalah kekasih dari sahabatnya sendiri. Dia tidak mungkin mau menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka. Dialah Kyra
"Ma, Pa, aku mohon batalkan perjodohan ini!" pinta Kyra.
"Tidak bisa, Sayang. Ini sudah menjadi keinginan kakek. Memangnya kamu mau melanggar amanah dari almarhum kakekmu dan kakeknya Dewa?" jelas Maya, ibu Kyra.
"Tapi, Ma. Kak Dewa itu pacarnya Riana. Aku gak mungkin mau menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka." Sekali lagi Kyra berusaha menolak perjodohan itu.
"Tidak bisa, Nak! Apalagi kamu sudah bilang setuju kemarin."
"Mah, kemarin aku bilang iya karena ku kira Kak Alfian dan Kak Dewa adalah dua orang yang berbeda."
"Pokoknya kamu sudah tidak bisa mundur dari perjodohan ini. Minggu depan adalah hari pernikahan kalian."
"Ma, memangnya Kak Dewa mau nikah sama Kyra?"
"Dia sudah setuju, jadi kamu sudah tidak ada alasan untuk menolaknya." Setelah menjawab pertanyaan putrinya, Maya keluar dari kamar Kyra.
Kyra segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi orang yang dia ketahui sebagai kekasih sahabatnya itu.
"Iya, Ra. Ada apa?" suara laki-laki dari ujung sana.
"Kak."
"Iya."
"Kak, Kakak serius menyetujui perjodohan kita kemarin?" tanya Kyra dengan hati-hati.
"Serius. Kenapa?"
"Lalu bagaimana dengan Riana? Aku tahu Kakak gak cinta sama aku. Kakak kemarin terpaksa menyetujui perjodohan itu karena Kakek kritiskan?"
Terdengar helaan dari ujung sana. "Memangnya kamu mau aku menjadi orang yang tidak amanah?"
"Maksud Kakak?"
"Kyra, aku sudah bersumpah atas nama Tuhan untuk menikahimu di depan almarhum Kakekmu sebelum beliau meninggal kemarin. Dan aku tidak tidak mau mengingkari janjiku itu."
"Tapi, Kak…. "
"Aku tahu yang kamu cemaskan. Tapi, satu hal yang harus kamu yakini segala yang terjadi di dunia ini semua sudah atas kehendak-Nya dan kita sebagai manusia hanya perlu menjalani semua itu dengan ikhlas dan percaya apa pun yang telah digariskan Tuhan kepada kita itu adalah hal yang terbaik," jelas Dewa.
Kyra hanya bisa menghela napasnya.
"Soal Riana, kita bisa cari waktu untuk menjelaskan kepadanya nanti," lanjut Dewa.
Kyra terdiam, dia tidak tahu lagi harus berkata apalagi agar Dewa mau menolak perjodohan tersebut.
"Apa masih ada hal yang ingin kamu bicarakan lagi?" tanya Dewa dari ujung sana.
"Tidak ada, Kak."
"Ya, sudah aku tutup sekarang ya. Hari ini aku sedikit sibuk, kalau ada sesuatu yang ini kamu tanyakan, kamu bisa menghubungiku lagi nanti. Da, Kyra. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Setelah menjawab salam tersebut Kyra meletakkan ponselnya di atas nakas. Dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Kyra mengambil sebuah foto yang sudah lama dia simpan di dalam laci. Foto seorang pria yang tersenyum lebar menatap ke arahnya. Foto itu sengaja Kyra ambil saat dia pertama kali masuk menjadi siswa di SMA HARAPAN BANGSA beberapa tahun yang lalu. Kyra memang sudah menaruh hati kepada pria itu sejak pertama kali bertemu dengan pria yang menjadi kakak kelasnya tersebut. Namun, Kyra segera mengubur perasaannya ketika tahu sahabatnya Ariana juga mencintai pria tersebut. Terlebih, saat dia tahu kalau cinta sahabatnya tidak bertepuk sebelah tangan, Kyra sudah membuang jauh-jauh perasaan itu. Dan kini takdir kembali mempermainkan dirinya, pria yang sudah ikhlas dia lepaskan untuk sahabatnya ternyata adalah pria yang sudah dijodohkan dengannya.
"Kak, jujur sampai detik ini aku masih menyimpan perasaan itu untuk Kakak." Kyra mengusap foto itu dengan lembut.
"Aku pasti akan sangat bahagia jika saja kamu belum menjadi kekasih Riana." Kyra kembali menghela napas panjangnya, dia juga menyimpan foto itu kembali ke dalam laci.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Kyra menutup wajahnya dengan bantal.
Tidak lama terdengar nada dering dari ponsel Kyra. Kyra menatap layar ponselnya tersebut dan itu adalah panggilan dari sahabatnya Ariana.
"Halo, Kyra. Gue udah denger soal meninggalnya kakek lo kemarin. Gue turut berduka cita ya, Ky," ucap Aria.
"Makasih ya, Ri."
"Ohiya, lo nggak usah mikirin pekerjaan lo di sini, semua bisa bisa gue handle kok. Gue tahu lo deket banget sama almarhum kakek lo, pasti lo ngerasa kehilangan banget. Sabar ya, Ky. Kakek lo adalah orang baik, beliau pasti akan ditempatkan di tempat yang terbaik juga."
"Sekali lagi, makasih ya, Ri."
"Iya, sama-sama. Udah ya, gue tutup dulu ada customer nih. Bye Kyra, see you."
"Ri, ada yang mau gue…. "
Belum sempat Kyra menyelesaikan kalimatnya, Riana sudah terlebih dulu menutup panggilannya.
Kyra hanya bisa mendesah pasrah dan meletakkan kembali ponsel tersebut di atas nakas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
~🌺~
ternyata ada novel balu Thor 🤣🤣🤣 nungguin yg atu ternyata buat yg balu 🤭
2023-03-27
2
Yuli maelany
aku mampir lagi kak.....
2022-12-26
0
hiatus
bagus
2022-12-03
0