Part 2

Pagi-pagi sekali aku membantu ayah meletakkan beberapa keranjang yang berisi sayuran keatas gerobak kayu

Ayah sudah pergi menemui pak Willburd untuk mengabari alasan aku tidak bisa pergi ke tempat latihan sekarang.

Setelah setengah jam semua keranjang sudah diatas gerobak. Ayah mulai terlihat dikejauhan

"Semua sudah naik ya"(Ayah) "Begitulah, ayah kenapa lama sekali?" "Aku tidak sepertimu yang memiliki tenaga dan stamina yang kuat. Ini dari kepala pasukan"(Ayah)

Ayah memberikan pedang panjang yang biasa kupakai buat latihan "Apa ini tidak masalah? Nanti jika ketahuan prajurit di kota bukanya akan jadi masalah?"

"Tentu saja tidak, sudah wajar pedagang membawa pedang dan pengawal tidak perlu khawatir asal kamu tidak cari ribut saja dengan prajurit kota"

"Baiklah kalau begitu" Aku mengambil pedangnya dan mengikatkan sarungnya di pinggangku

"Ini"(Ibu) "Ahh terima kasih"(Ayah) "Ini bekalmu"(Ibu) "Terima kasih ibu" "Kita berangkat dulu"(Ayah) "Hati-hati dijalan"(Ibu)

Aku dan Ayah mulai naik keatas gerobak. Ayah jadi kusir yang mengendarai gerobak.

Tidak menunggu lama gerbang desa terlihat.

Lahan kosong didepan desa terlihat jelas mengingatkan pertarungan Pak Willburd yang melindungi seluruh desa disini

Perjalanan terasa damai dan tenang, awalnya aku sedikit panik saat melewati hutan. Untungnya tidak ada monster yang menyerang.

Perjalanan terasa sangat cepat sampai Ayah berhenti untuk makan siang "Ayo makan dulu"(Ayah) "Apa tidak terlalu cepat?"

"Memang kenapa? Aku sudah lapar. Nanti kita bisa beli makanan lagi dikota untuk bekal pulang"(Ayah) "Terserah ayah saja"

Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan hingga tidak terasa kota sudah terlihat

Beberapa penjaga melihat kami tapi mengacuhkannya. Apa ini sungguh tidak apa-apa?

Ayah bertemu seorang pedagang disitu. Ayah bicara sebentar dengannya dan kembali "Ayo turunkan keranjangnya"(Ayah)

"Baik" Aku menurunkan keranjang sayuran satu persatu. Ayah juga membantu beberapa orang datang membantu juga.

Setelah selesai ayah menerima kantung kain dan mendekatiku "Ayo ikut ayah sebentar"(Ayah)

Aku hanya mengganguk dan mengikuti ayah berjalan disekitaran pasar ini. Setelah beberapa menit ayah berhenti didepan pandai besi dan masuk kedalam

"Selamat datang. Ada yang bisa saya bantu?"(Pria) "Apa pesananku sudah jadi?"(Ayah)

"Atas nama siapa?"(Pria) "Frank"(Ayah) "Sudah selesai tunggu saya ambil dulu ya. Ayah pesanan atas nama Frank dimana?"(Pria 1) "Ada dibelakang ambil sendiri!! Aku lagi sibuk"(Pria 2)

Pria itu pergi. Aku memperhatikan pedang-pedang yang dipajang disini. Iseng aku mengambil satu.

Berat itu adalah kata yang mendiskripsikannya. Tapi meski begitu terasa lebih baik dari pedangku yang biasanya

"Apa kamu ingin pedang?"(Ayah) "Hanya penasaran saja" Aku mengembalikan pedang itu

"Ini dia"(Pria1) "Tunggu sebentar ya"(Ayah) Aku mengganguk, aku terus memperhatikan semua pedang itu.

Ada beberapa pedang yang terlihat mewah dengan gagang yang dihiasi permata yang cantik.

Tapi entah kenapa aku merasa itu rapuh dan tidak layak digunakan. Aku terus memperhatikan pedang dan tertarik dengan pedang yang panjang tapi sedikit lebih kecil dari yang lain

Aku menarik pedang itu. Ringan hampir mirip dengan pedang yang kupakai sekarang, tapi terasa jauh lebih tajam.

Bahkan meski tidak menyentuhnya aku merasa akan tetap terluka. Inikah pedang itu?

Ini sangat keren, rasanya aku ingin mengayunkannya "Josh"(Ayah)

Aku melompat karena kaget "Iya ayah?" Ayah menatapku dengan tajam. Apa aku akan diomeli?

"Sekalian pedang itu berapa?"(Ayah) "100 Pero"(Pria 1) "Ternyata lebih murah dari yang kutahu. Josh itu pedangmu sekarang"(Ayah)

"Tunggu ayah aku tidak-" "Sudah jangan menolak. Itu hadiah untukmu"(Ayah) "Terima kasih ayah"

Ayah memberikan satu koin perak pada pria itu "Terima kasih, datang lagi ya"(Pria 1) Setelah itu kami berbelanja beberapa hal sebelum pulang.

Aku memperhatikan pedang baruku. Masih terasa mulus tapi sangat tajam, bahkan jika dibandingkan dengan pedangku sebelumnya rasanya jauh.

Kami mendekati hutan, aku mendengar suara kawanan monster yang berlari. Apa ada yang menyerang

"Ayah berhenti dulu" "Ada apa Josh?"(Ayah)

"Ada sesuatu" Aku turun dari gerobak dan memperhatikan sekitar.

Aku melihat seseorang yang berlari tapi terlalu jauh. Tiba-tiba serigala hitam muncul dan menatapku

"AYAH PERGI SEKARANG!!" Aku mengeluarkan pedang "Apa maksud. Awas!!"(Ayah)

Aku menahan terkaman serigala dengan pedangku. Aku membelokannya sedikit dan mendorong serigala itu

"Ayah pergi sekarang!!" "Tapi kamu?"(Ayah) "Aku bisa jaga-" Serigala itu tidak menungguku

Dia langsung menerkam lagi kearahku. Aku menghindarinya sedikit sambil menahannya dengan pedangku.

Membuat serigala itu ada disisi pedangku, dengan cepat aku menebas panjang serigala itu di sepanjang pinggangnya.

Serigala itu ingin mundur tapi aku malah langsung maju. Merasa terpojok serigala itu membuka mulutnya ingin mengigitku.

Hasilnya serigala itu mengigit pedangku. Aku menarik pedangku satunya dan menebas kepala serigala itu.

Karena tidak begitu tajam malah membuat luka di kepala serigala itu. Tapi aku memanfaatkan hal itu untuk menarik pedangku yang digigitnya membuat rahang serigala itu robek.

Aku langsung menusuk leher serigala itu dan menjatuhkannya, dan terus menancapkan pedang ku kelehernya hingga darah mengucur darisana dan serigala itu mati

Aku menghela nafas dan berbalik "Kenapa ayah tidak pergi?" "Bagaimana aku bisa meninggalkanmu?"(Ayah)

"Ayah pergi duluan saja. Bau darah akan memancing serigala lainnya" "Terus kamu?"(Ayah)

"Ada sesuatu yang harus kulakukan" Aku mengayunkan pedangku membuang sisa darah yang ada disana dan berlari kedalam hutan.

Aku yakin ada orang yang dikejar serigala itu.

Masalahnya serigala yang mengejar orang itu tidak mungkin cuma satu.

Bahkan banyak bekas cakaran dan, bekas gosong? Apa orang itu melawan serigala dengan api?

Aku harus cepat. Aku berlari mengikuti jejak-jejak yang tersisa dan terkejut saat melihat serigala menerkam seseorang yang berjubah. TIDAK!!!!!

Tidak sampai!!! Tidak sempat!!! Andaikan aku memiliki Sword Force. Andaikan pedangku

"SIALANN... MATI!!!" Aku menusukkan pedangku kedepan meski tahu semuanya akan terlambat.

Dadaku sakit, apa ini rasa keputusasaan? Apa ini rasanya tidak berdaya? Tanganku juga panas dan terasa nyeri.

Tapi hal aneh terjadi gumpalan asap merah memenuhi pedangku dan langsung melesat dengan cepat kearah serigala itu.

Dalam sekejap serigala itu terbelah 2. Dadanya terpotong dari samping dan langsung membunuhnya.

SWORD FORCE!! aku bisa SWORD FORCE.

3 serigala disekitar langsung menatapku dan menggeram.

Aku tidak takut dengan kalian. MAJU SINI, pedangku diselimuti awan merah dan aku tahu kalau aku bisa dengan mudah membunuh semua serigala itu.

Salah satu serigala menerkam, aku mengayunkan pedangku keatas dan terkejut.

Serigala itu terbelah 2 dengan mudahnya.

Tubuhnya melewati tubuhku, dan darah serta organnya mengenaiku. Serigala yang lain menatapku dan langsung pergi kedalam hutan.

Aku mendekati orang itu "Kamu tidak apa-apa?" Sambil mengulurkan tangan

Dia menggapai tanganku dan tudungnya terbuka sedikit.

Menunjukkan kalau dia itu wanita. Wanita di hutan? Aku baru ingin bertanya tiba-tiba jantungku sakit.

Rasanya seperti terbakar, dan dipalu. Darah keluar dari mulutku membuatku kehilangan keseimbangan dan jatuh.

Kegelapan datang bersama dengan kesadaranku yang menghilang

**TO BE COUNTINUE...***

Episodes
1 Prolog
2 Part 1
3 Part 2
4 Part 3
5 Part 4
6 Part 5
7 Part 6
8 Part 7
9 Part 8
10 Part 9
11 Part 10
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Selamat tahun baru 2023
38 Part 36
39 Part 37
40 Part 38
41 Part 39
42 Part 40
43 Part 41
44 Part 42
45 Part 43
46 Part 44
47 Part 45
48 Part 46
49 Part 47
50 Part 48
51 Part 49
52 Part 50
53 Part 51
54 Part 52
55 Part 53
56 Part 54
57 Part 55
58 Part 56
59 Part 57
60 Part 58
61 Part 59
62 Part 60
63 Part 61
64 Part 62
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Part 74
77 Part 75
78 Part 76
79 Gabung di Grup chat ku
80 Part 77
81 Part 78
82 Part 79
83 Part 80
84 Part 81
85 Part 82
86 Part 83
87 Part 84
88 Part 85
89 Part 86
90 Part 87
91 Part 88
92 Part 89
93 Part 90
94 Part 91
95 Part 92
96 Part 93
97 Part 94
98 Part 95
99 Part 96
100 Part 97
101 Part 98
102 Part 99
103 Part 100
104 Part 101
105 Part 102
106 Part 103
107 Part 104
108 Part 105
109 Part 106
110 Part 107
111 Part 108
112 Part 109
113 Part 110
114 Part 111
115 Part 112
116 Part 113
117 Part 114
118 Part 115
119 Part 116
120 Part 117
121 Part 118
122 Part 119
123 Part 120
124 Part 121
125 Part 122
126 Part 123
127 Part 124
128 Part 125
129 Part 126
130 Part 127
131 Part 128
132 Part 129
133 Part 130
134 Part 131
135 Part 132
136 Part 133
137 Part 134
138 Part 135
139 Part 136
140 Part 137
141 Part 138
142 Part 139
143 Part 140
144 Part 141
145 Part 142
146 Part 143
147 Part 144
148 Part 145
149 Selamat tahun baru 2024
150 Part 146
151 Part 147
152 Part 148
153 Part 149
154 Part 150
155 Part 151
156 Part 152
157 Part 153
158 Part 154
159 Part 155
160 Part 156
161 Part 157
162 Part 158
163 Part 159
164 Part 160
165 Part 161
166 Part 162
167 Part 163
168 Part 164
169 Selamat Idul Fitri semuanya
170 Part 165
171 Part 166
172 Part 167
173 Part 168
174 Part 169
175 Part 170 Balas dendam Earlene
176 Part 171
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Prolog
2
Part 1
3
Part 2
4
Part 3
5
Part 4
6
Part 5
7
Part 6
8
Part 7
9
Part 8
10
Part 9
11
Part 10
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Selamat tahun baru 2023
38
Part 36
39
Part 37
40
Part 38
41
Part 39
42
Part 40
43
Part 41
44
Part 42
45
Part 43
46
Part 44
47
Part 45
48
Part 46
49
Part 47
50
Part 48
51
Part 49
52
Part 50
53
Part 51
54
Part 52
55
Part 53
56
Part 54
57
Part 55
58
Part 56
59
Part 57
60
Part 58
61
Part 59
62
Part 60
63
Part 61
64
Part 62
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Part 74
77
Part 75
78
Part 76
79
Gabung di Grup chat ku
80
Part 77
81
Part 78
82
Part 79
83
Part 80
84
Part 81
85
Part 82
86
Part 83
87
Part 84
88
Part 85
89
Part 86
90
Part 87
91
Part 88
92
Part 89
93
Part 90
94
Part 91
95
Part 92
96
Part 93
97
Part 94
98
Part 95
99
Part 96
100
Part 97
101
Part 98
102
Part 99
103
Part 100
104
Part 101
105
Part 102
106
Part 103
107
Part 104
108
Part 105
109
Part 106
110
Part 107
111
Part 108
112
Part 109
113
Part 110
114
Part 111
115
Part 112
116
Part 113
117
Part 114
118
Part 115
119
Part 116
120
Part 117
121
Part 118
122
Part 119
123
Part 120
124
Part 121
125
Part 122
126
Part 123
127
Part 124
128
Part 125
129
Part 126
130
Part 127
131
Part 128
132
Part 129
133
Part 130
134
Part 131
135
Part 132
136
Part 133
137
Part 134
138
Part 135
139
Part 136
140
Part 137
141
Part 138
142
Part 139
143
Part 140
144
Part 141
145
Part 142
146
Part 143
147
Part 144
148
Part 145
149
Selamat tahun baru 2024
150
Part 146
151
Part 147
152
Part 148
153
Part 149
154
Part 150
155
Part 151
156
Part 152
157
Part 153
158
Part 154
159
Part 155
160
Part 156
161
Part 157
162
Part 158
163
Part 159
164
Part 160
165
Part 161
166
Part 162
167
Part 163
168
Part 164
169
Selamat Idul Fitri semuanya
170
Part 165
171
Part 166
172
Part 167
173
Part 168
174
Part 169
175
Part 170 Balas dendam Earlene
176
Part 171

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!