Selesai semuanya mereka masuk ke mobil , papa Vera dan papi Varel duduk di depan ,karena mau gantian nanti membawa mobil.
Sementara mama Vera dan mami Varel duduk di bangku tengah, dan Vera sama Varel duduk di bangku belakang, mereka berdua juga membawa beberapa mainan dari rumah .
Sebelum jalan mereka masing-masing tidak lupa membaca do'a dulu, memohon keselamatan kepada sang pencipta .
Kali ini yang bawa mobil adalah Bara papinya Varel.
Pak Bara dan pak Fito sangat menikmati perjalanannya sambil berbincang-bincang dan bercanda biar mata tidak mengantuk saat mengendarai mobil.
Begitu juga dengan ibu Hanifah dan ibu Felly, juga asyik ngobrol membahas apa yang lagi viral dan trend sekarang .
Karena tingkah dan sikap bocil- bocilnya , kedua orang tuanya pun tanpa di sengaja atau tanpa sadar sudah menjadi sahabat juga .
" Bu Felly, saya pengen banget datang ke butiq-butiqnya Bu felly untuk melihat model baju-baju terbaru yang Bu Felly dan suami produksi " kata ibu Hanifah maminya Varel .
" Boleh banget Bu Hanifah, kapan ibu mau datang kabari saya , dengan senang hati akan saya layani dan tunjukkan baju-baju model terbaru kami " jawab ibu Felly lagi.
"Janji ya ? " kata Bu Hanifah lagi.
" Iya Bu, insyaallah dan saya akan kasih discount dan harga special buat Bu Hanifah " jawab Felly lagi sambil mengacungkan jempolnya .
Lain dengan obrolan si mama, lain pula dengan dua bocil di belakang .
Mereka sibuk memainkan mainannya masing-masing, berbicara pada mainannya, entah apa itu yang di bicarakan ,author juga tidak mengerti maksud yang di ucapkan oleh ke dua bocil itu ya sahabat fizzo. ehehee....
Sesekali kedua orang tua bocil selalu memalingkan wajahnya ke belakang ,
untuk melihat bocil mereka lagi ngapain , mereka takutnya bocil-bocil tersebut mabuk di perjalanan .
Jam 11 :00 siang mereka telah sampai di tempat tujuan, melihat mobil yang di kenal masuk pekarangan rumah, kedua orang tua Hanifah buru-buru berjalan ke depan rumah untuk menyambut anak ,mantu dan cucu kesayangannya .
Mereka semua turun dari mobil , dan langsung berjalan beriringan mendekati kedua orang tua Hanifah.
" Alhamdulillah kalian telah sampai " kata ayah Hanifah .
" Iya ayah kita berangkat dari jkrt tadi jam tujuh an "
jawab Bara sambil menyalami kedua mertuanya .
Dan saat bersalaman Hanifah tidak lupa mengenalkan keluarga pak Fito kepada ayah dan ibunya .
" Kenalkan ,ini pak Fito dan ini ibu Felly juga anaknya Vera , mereka tetangga Hanifah di Jakarta dan kami sudah seperti keluarga, karena anak kami hampir seumuran dan berteman baik juga . " kata Felly panjang lebar menjelaskan dan mengenalkan ke orang tuanya
" Oh begitu ,,selamat datang di rumah kami yang sederhana ini dan silahkan masuk " kata ibunya Hanifah.
"Ngak apa-apa Bu , terimakasih " jawab Fito .
Kemudian mereka terus masuk ke dalam rumah ,disana sudah ada juga kerabat Hanifah yang lain, karena hari ini adalah hari lamaran adiknya Hanifah yang bernama warni .
Setelah acara lamaran selesai , makan juga sudah siap , setelah keluarga laki- laki undur diri, Hanifah dan Bara pun pamit kepada kedua orang tua dan kerabatnya .
" Ayah, ibu ,dan saudara semua, saya pamit balik dulu ya , besok Bara kerja , begitupun dengan pak Fito "
Pamit Bara pada mertuanya .
" Kami kirain kalian akan nginap disini barang semalam dulu " jawab ayahnya Hanifah
" Lain kali saja ayah bila ada waktu " jawab Hanifah membantu suaminya menjawab .
"Baiklah kalau begitu, sebenarnya kami masih kangen pada kalian ,apa lagi pada Varel cucu kesayangan kami " kata ibunya Hanifah sambil memeluk Varel dan menciumi pipi cabinya .
" Dan hati-hati di jalan " kata ayah Hanifah .
" Iya ,,,ayah ibu kami pamit dulu " kata Bara sambil menyalami kedua mertuanya dan juga kerabat lainnya , Fito dan keluarganya juga ikut menyalami keluarga Hanifah sambil mengucapkan
" terimakasih atas jamuannya"
" Sama- sama ,dan bila ada waktu datanglah lagi ke rumah ini bila ada acara di Bandung " jawab kedua orang tua Hanifah
"Insyallah pak " jawab Fito .
Setelah selesai berpamitan dan beramah tamah , Bara dan rombongannya masuk ke mobil .
Yang bawa mobil tetap Bara ,mereka melanjut kan main dan singgah ke gedung sate .
Di Lapangan yang tidak jauh dari gedung sate Varel dan Vera bermain kesana kemari dengan riang nya .
Orang tua mereka hanya geleng- geleng kepala dan tersenyum bahagia melihat kebahagiaan anak semata wayang mereka .
Tidak lupa juga mereka berfoto mengabadikan momen mereka .
Setelah puas main di area gedung sate , rombongan tersebut melanjutkan perjalanannya ke alun-alun kota Bandung .
Mereka memarkirkan mobil setelah sampai di area alun-alun kota Bandung , rombongan itu menuju lapangan hijau rumput sintetis , banyak anak-anak yang bermain di atas rumputnya tersebut, lapangan rumput tersebut terletak di depan Mesjid Raya Badung, mesjid Raya juga di sebut orang-orang Bandung dengan mesjid Agung .
Karena letak lapangan rumputnya di depan mesjid, para pengunjung tidak boleh memakai alas kakinya bila mau beristirahat dan bermain di atas rumput sintetis tersebut.
Di lapangan hijau tersebut klo sudah sore hari , pengunjungnya rame banget.
Selain para wisata yang sengaja datang kesana, juga para pedagang dan pengunjung pasar di area alun-alun untuk mengerjakan sholat di mesjid Raya tersebut.
Bagi keluarga yang berhalangan sholat, mereka semua menunggu di lapangan rumput sintetis tersebut.
Pengunjungnya bukan umat Islam saja ,tapi dari manca negara , semua pengunjung bebas beristirahat dan santai di sana , ada yang sambil menyusui bayi, ada yang ngobrol sambil bercanda ,
ada yang main kejar-kejaran, bahkan ada yang main opor-oporan bola.
Bola yang boleh di pake disini adalah bola yang berukuran sedang, yang bahannya terbuat dari plastik atau kain yang berdasar lembut dan tidak sakit apa bila mengenai pengunjung lain .
Dan dilapangan rumput sintetis itu juga banyak anak-anak yang main mobil remote.
Disanalah sekarang bocil Varel dan Vera bermain .
Mereka berlari kesana kemari berkejar-kejaran,
Capek main kejaran kedua bocil itu main opor-opor bola, kedua ayah mereka juga ikut bermain bola dengan dua bocah tampan dan cantik tersebut .
Begitu ceria dan bahagianya mereka bermain sambil berteriak dan tertawa-tawa.
Menyaksikan kedua ayah dan kedua bocil yang bermain bola , Hanifah dan Felly tak henti-hentinya tersenyum dan berteriak memberi aba-aba dan semangat .
Kedua ibu-ibu cantik itu heboh mendadak menjadi suporter untuk anak-anak bocil tercinta mereka .
Begitulah kebahagiaan mereka yang tiada duanya pada hari ini, tidak sia-sia mereka datang dari Jakarta ke Bandung berlibur sambil hajatan.
Setelah puas dan capek bermain bola , mereka beristirahat sejenak ,jam sudah menunjukkan ke angka enam sore.
______________
Selamat sore pembaca NT dimana pun berada .
Author minta dukungan dan suport nya ya ?
Author sangat membutuhkan komentar dari readers untuk biar kisahnya berjalan manis dan seru
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Bunda Waty
thanks ya reader Bunda
2022-12-04
0
Erlina
cerita nya sangat bagus
2022-12-02
0