Kisah Cinta Varel Dan Vera
Kota Jakarta adalah sebuah kota yang cukup megah , ada ratusan gedung pencakar langit .
Gedung perkantoran, apartemen, rumah susun ,
mall , stasiun tv ,tempat hiburan, gedung rumah sakit , dan lain-lain.
Jika kita jalan-jalan di sekitaran kota Jakarta , maka mata kita akan di manjakan dengan gedung-gedung pencakar langit yang sangat menakjubkan .
Selain gedung- gedung yang menakjubkan, juga tempat-tempat rekreasi yang memukau keindahannya, dan restoran-restoran yang memukau juga cita rasanya ,dan beragam kuliner dari daerah dan negara lain.
Selain itu kita Jakarta sangat padat penduduknya, siang , malam ,bahkan subuh hampi sama saja, tidak pernah sepi .
Itulah kota Jakarta tempat tinggal dua keluarga kecil , yaitu keluarga Varel Palevi Prasetyo yang berumur tiga tahun setengah ,anak semata wayang dari pasangan Bapak Bara Prasetyo dan ibu Hanifah Prasetyo.
Dan keluarga kecil satunya lagi yaitu keluarga gadis kecil yang bernama Vera Rosalina Putri yang berumur tiga tahun .
Anak semata wayang juga dari pasangan Fito Gunawan dan istrinya yang bernama Felly yuliani Gunawan .
Papi Varel bekerja sebagai direktur di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti .
Sementara Fito papanya Vera pengusaha Garmen , dia juga banyak punya toko- toko dan butiq di seluruh Indonesia .
Rumah Varel dan Vera terletak di sebuah komplek di pusat kota Jakarta .
Jarak rumah mereka hanya kisaran seratus meter.
Keluarga Varel dan Vera berteman cukup dekat juga.
Varel selalu datang bermain ke rumah Vera , mungkin karena di rumahnya Varel merasa kesepian dan tidak punya teman .
Kadang Vera pun juga sering bermain kerumah Varel , begitulah setiap hari, mereka tidak akan pulang sebelum di jemput oleh mama atau maminya untuk makan dan tidur siang .
Kadang sering juga kedua bocil ( bocah kecil) tersebut tertidur kala kelelahan habis bermain, kadang kedua bocil itu juga sering makan barengan .
Begitulah kegiatan ke dua bocil tersebut setiap hari .
Entah kenapa mereka kelihatan akur sekali dan tidak pernah berantem sekalipun, mereka sepertinya saling mengerti , saling mengalah dalam hal memegang barang mainan.
Tidak seperti bocah kecil lainnya yang selalu berantem memperebutkan mainan .
Sungguh lucu dan mengemas kan sekali kedua anak-anak ini .
Bagi mereka yang baru kenal dan baru melihat Vera dan Varel ,mereka pasti mengira Varel dan Vera bersaudara kakak adik.
Vera parasnya cantik sekali, kulit Vera putih, wajahnya imut , hidungnya mancung, di dagu Vera ada belahannya , bibirnya tipis ,
Di pipinya ada lesung pipi, rambutnya panjang sampai ke punggungnya , cantiik sekali .
Begitu juga dengan Varel ,
kulitnya kuning cenderung putih, rambutnya agak ikal
hidung Varel mancung ,wajah Varel oval ,bibirnya juga tipis, ganteng sekali.
Author tidak bisa membayangkan bila besar Varel nanti setampan apa ..
Pada saat umur Varel lima tahun lebih sedikit, Varel dimasukkan sekolah taman kanak-kanak oleh mamanya
taman kanak-kanak terfavorit di kompleknya.
Tau Varel masuk sekolah, Vera pun merengek minta masuk sekolah pada mamanya, walaupun umur Vera lebih muda beberapa bulan dari Varel.
Vera juga pengen sekolah yang sama dengan Varel .
Akhirnya Vera pun di terima bersekolah di tempat yang sama dengan Varel .
Bagai anak kembar , mereka berangkat sekolah barengan setiap hari di antar jemput sama ibu mereka.
Karena sekolahnya dekat masih di komplek ,mami Varel dan mama Vera tidak mau menyuruh asisten mereka menjemput anak- anak mereka.
Itu semua karena kedua mama muda itu merasakan kebahagiaan tersendiri bisa menjemput antar anak mereka ke sekolah.
Sama hal nya seperti di rumah, di sekolah pun Varel dan Vera masih tetap bermain bersama ,begitupun pulang sekolah dan saat libur ,selalu bersama-sama seperti perangko sama amplot, nempel terus .
Suatu hari di hari di hari Saptu sore, mama dan papa Varel mau pulang kampung ke Bandung besok hari Minggu pagi, karena ada acara hajatan keluarga maminya Varel.
Varel nangis-nangis tidak mau ikut.
Varel tidak mau ikut kalau Vera tidak ikut, itulah alasannya .
Mami dan papi Varel jadi bingung bagaimana cara membujuk putra semata wayang mereka .
Karena tidak tau harus berbuat apa ,kedua orang tua Varel mendatangi rumah Vera , menceritakan masalah mereka kepada mama dan papa Vera .
Mendengar cerita mami dan Papi Varel ,mama dan papa Vera juga dibuat bingung.
' Gimana bisa Vera ikut ke Bandung bersama Varel dan kedua orang tuanya ' batin papanya Vera .
Setelah lama diam dan berfikir ,tiba-tiba papi Varel berkata " bagaimana klo kita liburan ke Bandung saja sambil menghadiri hajatan adiknya mami nya Varel , saya janji sama pak fito dan ibu ,kita di hajatan hanya sebentar saja kemudian kita jalan-jalan bawa anak liburan di kota Bandung gimana ? "
" Terus balik ke Jakartanya kapan ? " tanya papanya fito
" Klo bisa malam jam 8 kita sudah balik ke Jakarta, kita bawa mobil satu saja ,mobil saya saja ,biar anak-anak kita bahagia menikmati perjalanannya " jawab Bara papinya Varel .
" Baiklah , demi kebahagiaan anak-anak kita saya setuju ,kita gantian saja bawa mobil bila capek " jawab Fito papanya Vera lagi.
Akhirnya diputuskanlah besok pagi mereka berlibur ke Bandung, Bara dan istrinya pulang untuk beres- beres menyiapkan keperluan untuk perjalanannya besok.
Begitu juga dengan mama dan papa Vera, mereka juga beres-beres untuk besok .
Pagi-pagi sekali mama dan papa Vera sudah bangun, setelah beresin kamar mereka langsung mandi.
Walaupun punya asisten rumah tangga ,tapi kalau untuk bersih-bersih kamar mama dan papa Vera, mereka sendirilah yang melakukan nya ,bagi mereka kamar tidurnya adalah privasi yang tidak sembarang orang yang boleh masuk ke sana .
Selesai mandi mereka mereka mencari baju mana yang cocok untuk di pake hajatan dan di pake berlibur, karena rencana mereka mau bawa baju cukup dua stel, satu baju untuk hajatan ,dan satunya lagi baju untuk santai .
Setelah selesai ganti baju ,mama Vera juga mendadani putri cantiknya , rambut Vera di ikat tinggi-tinggi dan di kasih pita pada ikatan rambutnya , tak lupa juga mama Vera menyiapkan topi yang agak lebar untuk Vera , biar Vera nanti tidak kepanasan bila udaranya panas nanti di Bandung saat jalan-jalan.
Begitu juga dengan keluarga bapak Bara papinya Varel .
Mereka juga telah siap dan telah memasukan barang bawaannya ke bagasi mobil mereka sambil memanaskan mesin mobil nya dulu, karena mereka hanya pake satu mobil saja , yaitu mobil Bara papinya Varel .
Pas jam delapan pagi mobil papinya Varel sudah menunggu di depan rumah Fito papa Vera .
Melihat mobil telah datang ,mama dan papa Vera yang di bantu sama asisten rumah tangganya berjalan menuju mobil sambil menenteng barang bawaan mereka.
Pak Bara menolong membukakan pintu Bekasi mobil dan menolong pak Fito menyusun kan barang mereka di Bekasi .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Bilahayoe
Halo thor, Aku mampir 😁
2023-04-02
0