Episode 2

Waktu subuh pun telah tiba, Lestari segera bangun untuk mandi dan solat, tak lupa dia pun membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas.

"Mas bangun, solat subuh dulu! nanti setelah subuh baru lanjut tidur lagi." ujar Lestari.

"Iya sebentar lagi, kamu duluan saja!" ujar Deni.

"Kamu ini kenapa mas ko akhir-akhir ini sedikit berubah, kamu sudah jarang solat berjamaah, padahal ketika dulu kamu tidak mau ketinggalan solat berjamaah di mesjid." ujar Lestari dalam hati.

Setelah melaksanakan solat Lestari pun mulai dengan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga. Mumpung si kecil belum bangun, kini waktunya dia untuk mencuci dan lainnya.

Jam pun menunjukan pukul 6 pagi ketika Lestari selesai dari aktivitasnya, kini dia tinggal menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya.

"Mas Deni sudah bangun belum ya? mungkin sudah kali, tidak biasanya dia meninggalkan kewajibannya." ujar Lestari pelan.

Dia pun melanjutkan memasak untuk sarapan pagi, setelah selesai dia pun bergegas masuk ke kamar Lisa membangunkan anaknya yang sudah masuk di sekolah TK.

"Lisa sayang bagun yuk na! kita mandi." ujar Lestari.

karena memang Lisa anak yang pengertian sekali di bangun kan saja dia langsung terbangun. Lestari pun menyuruh Lisa mandi, karena Lisa sudah bisa mandi sendiri, tak lupa Lestari pun menyiapkan baju Lisa yang akan di pakai hari ini.

Setelah itu dia keluar kamar Lisa, lalu menuju kamarnya sendiri, Lestari melihat deni pun sudah bangun dan sedang memberikan susu kepada Ridwan.

"Mas sudah bangun?" tanya lestari pada Deni.

Sebenernya Lestari masih kesal pada suaminya, namun dia gak mau masalahnya terus berlarut-larut, biarlah dia yang mengalah.

"Sudah, kamu sudah selesai pekerjaan nya." tanya Deni.

"Sudah mas, kalau mas mau mandi, mandi saja nanti aku siapkan pakaiannya." balas Lestari.

"Baiklah sayang." ucap Deni lalu dia mencium kening Lestari.

Walaupun Deni menghianati pernikahannya dengan Lestari tapi dia tetap mencintai lestari walau rasanya hanya sedikit berkurang atau karena dia lagi terlena dalam kubangan dosa.

Lestari pun sedikit tersenyum ketika Deni mengatakan sayang dan mencium keningnya. Dia merasa Deni begitu mencintainya, dia berharap rumah tangganya seperti ini terus sampai kelak mereka tua, dia pun menggendong Ridwan lalu menyiapkan baju suaminya.

Sebenernya bisa saja lestari menyewa pembantu dan baby sister karena keuangan mereka sudah lebih baik, bahkan penghasilannya begitu besar tapi Lestari masih menikmati perannya, mungkin nanti ketika dia sudah tidak sanggup akan mencoba menyewa pembantu.

****

Kini keluarga kecil Lestari sedang sarapan bersama begitu ramai dengan celoteh Lisa yang bercerita ini itu kepada Deni sang ayah. Deni pun selalu menanggapi Lisa dengan senang hati, hal sederhana ini membuat lestari senang, dia pun tersenyum melihat keluarga kecilnya.

"Ayoo Lisa berangkat sekolah! mumpung ayah belum berangkat, biar kamu di antar ayah ke sekolah." ujar Lestari pada anaknya.

"Iya bunda, ayah ayo kita berangkat bersama!" ujat Lisa pada ayahnya.

"Baiklah ayo." ujar deni.

"Mas gak pergi ke lapak?" tanya lestari karena biasanya Deni kalo pergi ke lapak akan membawa tasnya.

"Untuk hari ini mas mau di rumah saja menemani kamu dan Ridwan, nanti kalo Lisa pulang sekolah kita jemput bersama-sama kita pergi jalan-jalan! sudah lama keluarga kecil kita tidak me time keluarga." ujar Deni.

Lestari pun tersenyum

"Baiklah ayah." sambil meniru suara bayi.

Deni pun tersenyum lalu dia mencium pipi Ridwan dan mencium kening Lestari.

"Ya sudah ayah anterin kaka Lisa dulu ya jagoan ayah, nanti kalo ayah sudah pulang mengantar kaka baru main sama kamu." ujar Deni sambil tersenyum dan mencubit pelan pipi Ridwan.

Lestari hanya tersenyum saja mengantarkan anak dan suaminya sampai depan lalu melambaikan tangan ke arah mereka.

****

Didalam mobil Lisa terus saja berceloteh kepada ayahnya, Deni hanya menanggapinya dengan tersenyum.

"Aku senang pergi sekolah di antar ayah hore." ujar Lisa, Deni hanya tersenyum sambil mengelus kepala Lisa.

"Ya Alloh hamba sudah berdosa dengan melakukan penghianatan ini, walau aku sedikit ada rasa kepada Reyna tapi apakah aku siap kehilangan kebahagian keluarga kecil ku ini ketika Lestari tau semuanya? Apakah dia mau memaafkan suaminya ini?" ujar Deni di dalam hatinya.

Dia menyesali perbuatannya tapi tidak bisa berhenti begitu saja, dia juga harus bertanggung jawab kepada Reyna walau bagaimana pun dia lelaki pertama yang menyentuh Reyna.

Tak lama mereka sampai di halaman sekolah Lisa, Lisa pun bersalaman kepada Deni dan pamit untuk ke sekolah.

Setelah Lisa keluar terdengar ponsel Deni berbunyi menandakan pesan masuk kepadanya.

"Mas tidak ke lapak?" isi pesan tersebut, dari siapa lagi kalau bukan dari Reyna selingkuhan Deni yang juga sepupu dari Lestari.

Deni hanya menghela nafas ketika membaca pesannya.

"Iya hari ini aku tidak ke lapak." balas Daniel.

"kenapa mas." balasnya.

"Aku ingin menghabiskan waktuku hari ini dengan keluargaku." balas Daniel .

Lalu dia menonaktifkan ponselnya karena dia tidak mau Reyna mengganggu waktunya bersama keluarganya, karena pasti Reyna akan mengandalkan rayuannya hingga pasti Deni tergoda. Dia tidak mau membuat Lestari kecewa setelah kemaren dia membuat lestari menangis.

****

Di suatu tempat.

"Kamu gak kangen aku mas?" pesan Reyna kepada Deni, sambil mengirimkan foto dirinya yang berpakaian seksi, namun pesan itu hanya centang satu.

Dia pun mencoba memanggil nomer Deni namun sial panggilan tidak tersambung.

"Sialan kau mas malah mematikan ponselnya, ahh...aku harus segera menguasai hati mas Deni, biar aku segera menyingkirkan Lestari dan anak-anaknya, agar aku bisa menjadi nyonya di rumah itu." ujar Reyna sambil tersenyum dan tangan terkepal.

****

Hari ini Daniel benar-benar menemani Ridwan, sampai Ridwan tertidur pun Daniel masih menemaninya, Lestari pun memanfaatkan waktunya untuk bersantai sejenak! dia sedang duduk di sofa kamarnya sambil menonton televisi, lalu dia merasakan ada seseorang yang memeluknya.

"Sayang." ujar Deni sambil memeluk Lestari istrinya.

"Kenapa mas?" Lestari pun melirik ke arah Deni. dia bisa melihat kalau Deni sedang bergairah.

"Ridwan sudah tidur, mari kita lakukan olahraga siang! aku sudah kangen kamu." ujar Deni.

Lestari pun hanya tersenyum.

"Baiklah mas, lakukan apa yang ingin kamu lakukan." ujar lestari sambil mengalungkan tangannya kepada Deni.

Mereka pun melakukan hubungan suami istri yang sudah lama tidak mereka lakukan, menuntaskan kerinduan mereka di kala siang itu.

~ Hay Hay Hay semoga kalian suka dengan cerita ini~

Dukung author ya dengan tinggalkan like, vote and coment nya ya. Karena komentar kalian sangat penting bagi author, agar author tau kesalahan dalam cerita author ini.

Terpopuler

Comments

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

hadir disini juga kka💙👍👍

2023-01-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!