Episode 1

Setelah pulang dari pasar,Lestari langsung menyiapkan makan malam karena hari sudah sore biar nanti suaminya pulang dia bisa panaskan lagi, setelah selesai masak Lestari langsung mandi dan melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam yaitu solat magrib karena waktu sudah tiba di waktu magrib, Lestari pun heran kenapa suaminya belum pulang, lalu setelah selesai solat dia pun mandi dan mengganti pakaian yang seksi, karena di rumah mereka hanya berdua jadi Lestari berani memakai pakaian seksi.

Setalah lama menunggu akhirnya mobil suaminya terdengar, lalu dia pun berjalan ke arah pintu untuk menyambut suaminya .

"Assalamualaikum." ujar Deni ketika masuk ke dalam rumah.

"Waalaikumsalam mas udah pulang?" jawab Lestari sambil mencium tangan Deni.

Deni yang melihat Lestari memakai baju seksi pun buru-buru menutup pintu.

"Kamu apa-apaan sih memakai baju kaya gini, kalo di lihat orang bagaimana?" ujar Daniel marah.

"Maaf mas kan di sini kita hanya berdua." jawab Lestari .

"Lain kali tidak boleh memakai baju sepeti ini walau cuma kita berdua! oh iya dimana anak-anak?" tanya Deni.

"Anak-anak nginep di rumah ibu mas." jawab Lestari dengan tersenyum senang.

"Kamu ini apa-apaan sih! masa anak kamu titipin ke ibu, kamu udah gak sanggup ngurus mereka hah?" ujar Deni dengan nada tinggi.

Lestari yang mendengar pun terkejut baru kali ini Deni meninggikan suara kepadanya.

"Kamu ini yang kenapa mas? kenapa hanya hal begini aja kamu bentak aku?" tanya lestari.

"Gimana aku gak bentak kamu! Ridwan itu masih bayi, tapi malah kamu titipkan ke ibu mana kamu berdandan layaknya masih abg." ujar Deni.

Lestari yang tidak ingin memperpanjang Masalah pun mengalah.

"Baiklah mas, aku minta maaf, tadinya aku berdandan seperti ini itu memberikan kamu kejutan! aku tau selama Ridwan lahir kamu kurang aku perhatikan, makanya aku titipkan anak-anak kepada ibu agar aku bisa menghabiskan waktuku bersamamu, agar aku bisa memperhatikan kamu untuk malam ini saja! karena besok pun aku pasti sudah sibuk dengan kedua anakmu, jika kamu tidak terima aku titipkan anak-anak kepada ibu, baik aku akan jemput mereka sekarang" ujar Lestari sambil meneteskan air matanya dan mengusap pelan air matanya.

Niat hati ingin memberikan kejutan kepada suaminya, malah dia yang kena bentak suaminya .

Lestari pun pergi ke kamar untuk berganti pakaian untuk pergi ke rumah ibu mengambil anak-anaknya, deni yang mendengar penjelasan Lestari pun diam, ada sedikit rasa bersalah dalam hatinya telah membentak istrinya itu, padahal istrinya sudah susah payah ingin menyenangkannya.

"Maafkan aku lestari, entah kenapa rasa cinta ku padamu sedikit berkurang! aku tau apa yang aku lakukan salah, tapi aku juga tidak bisa memaksakan hati ini kepada siapa berpaling." ujar Deni.

Deni melihat Lestari telah rapih ganti pakaian yang tertutup, dia pun menghampiri Lestari dan mengatakan dia akan ikut menjemput anak-anaknya.

"Biar aku antar." ujar Deni.

Lestari hanya diam saja, tapi dia juga menurut karena tidak ingin mempersulit keadaan.

Dalam perjalanan mereka saling diam, tidak ada yang memulai obrolan hingga mobil mereka sampai di teras rumah ibunya Lestari.

"Assalamualaikum." ujar Lestari ketika mereka sampai di depan pintu rumah ibunya.

"Waalaikumsalam lestari, Deni, Kenapa kalian ke sini? bukankah kalian mau berkencan berdua saja!" ujar ibu menggoda Lestari.

Deni dia sengaja tidak menjawab, dia ingin melihat jawaban apa yang Lestari berikan.

"Oh iya ibu, ternyata aku tidak bisa tidur dengan Ridwan jadi aku meminta mas Deni untuk mengantar jemput anak-anak ke sini Bu."

jawab lestari.

"Kamu ini padahal anak-anak juga udah tidur Tari, biar kalian ada waktu berdua." ujar ibunya sambil tersenyum.

"Iya ibu gak apa-apa mungkin lain waktu lagi aja, ibu aku gak lama ya di sini, aku cuma mau ambil anak-anak saja, terimakasih tadi sudah menjaga mereka." ujar Lestari sambil tersenyum menutupi luka hatinya tadi yang di bentak suaminya.

"Iya sama-sama, noh anak-anak udah tidur kalian ambil saja." ujar ibu.

"Ayo mas bantu aku bawa anak-anaknya!" ujar lestari.

"Iya." hanya itu yang di ucapkan Deni.

Mereka pun membawa anak-anak ke mobil dengan posisi sudah pada tidur nyenyak. Setelah sampai tanpa mengatakan apapun Lestari masuk dan menuju kamarnya, sengaja dia menaruh Ridwan di tengah-tengah mereka. Deni pun membawa Lisa ke kamar Lisa sendiri, karena Lisa sudah mau tidur terpisah.

Karena haus Deni pun pergi ke dapur untuk minum, namun dia melihat meja makan yang di penuhi makanan, dia pun langsung merasa bersalah telah membentak istrinya, pasti istrinya belum makan pikirnya. Dia pun mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan lauk pauknya, lalu dia berjalan menuju kamar mereka.

Deni melihat lestari sedang melamun walau tangannya sedang mengusap pelan badan Ridwan tapi Deni bisa melihat pikiran lestari pasti sedang kacau, Deni pun semakin merasa bersalah.

"Lestari aku minta maaf soal yang tadi, bukan maksud aku bentak kamu, aku hanya gak ingin saja kamu mengabaikan Ridwan walau hanya untuk membuat aku senang! Ridwan masih bayi masih butuh kamu full, gak apa-apa aku mengalah untuk anakku." ujar Deni yang duduk di hadapan Lestari tanpa lestari sadari sambil menggenggam tangan lestari.

Lestari pun hanya diam dia enggan menjawab karena memang apa yang di katakan Deni ada benarnya juga.

"Ya sudah kamu pasti belum makankan? ayo makan dulu, kalau kamu sakit siapa yang akan mengurus mereka." ujar Deni lagi.

Karena apa yang di katakan Deni itu benar, akhirnya Lestari pun mulai memasukan makanannya sendiri ke dalam mulut, tanpa bantuan Deni .

Deni hanya bisa diam berulang-ulang kali mengucapkan kata maaf dalam hatinya.

"Ya sudah kamu istirahat saja! kamu pasti cape kan mengurus dua anak tanpa ada yang bantu, mas juga sudah lelah ingin beristirahat" ujat Deni sambil merebahkan tubuhnya di sisi ranjang satunya lagi.

Lestari sedih, kini suaminya sedikit berubah. Biasanya dia tidak tahan jika lestari memakai baju seksi, tapi tadi apa dia malah marah. Lestari takut Deni akan menghianati pernikahannya, bukannya sekarang lagi musim dimana laki-laki yang sudah sukses lebih tergoda wanita di luaran sana daripada tergoda pada istri sahnya sendiri.

"Semoga kamu tidak seperti itu mas." ujarnya dalam hati.

Lalu merebahkan dirinya sendiri di kasur, tidak tau saja lestari bahwa Deni sudah menghianati pernikahan mereka.

~ Terimakasih semoga suka pembaca semuanya ..~

Salam sehat selalu dari saya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!