PENAMPILAN YANG BERBEDA 2

"Aku baru bangun tidur sayang,maaf ya. " Sahut bibi Klara dengan tersenyum lembut.

"Pantas saja dari tadi, aku panggil-panggil tidak dengar. " Ucap paman Anwar.

"Ada apa sayang,katanya tadi mau menjenguk Adelia. " Ucap bibi Klara kepada paman Anwar.

"Bukan menjenguknya, melainkan melenyapkan nya. " Jawab paman Anwar.

"Lantas kenapa belum berangkat...? " Jawab bibi Klara dengan berpura-pura tidak tahu kalau sebenarnya suaminya sudah berangkat ke rumah sakit dari tadi.

"Aku sudah berangkat ke sana, tapi anak buah si anak pungut itu ada di sana. Mereka ada dimana-mana, bahkan mereka mulai mencurigai aku lah penyebab kecelakaan itu terjadi. " Terang paman Anwar kepada bibi Klara.

"Lantas sekarang, apa rencana kamu sayang...? "Tanya bibi Klara kepada suaminya.

" Aku akan menghabisinya malam ini juga. "Seru paman Anwar percaya diri.

" Hahaha... kau terlalu percaya diri sayang. Coba kau hitung sudah berapa kali kau mencoba untuk menghabisinya... hah...! "Ucap bibi Klara kepada paman Anwar.

" Berulang kali,kau selalu gagal. "Ucap bibi Klara kemudian.

" Diam kau, Klara...! "Bentak paman Anwar kepada istrinya.

" Apa, kau berani membentakku...!! "Seru bibi Klara.

"Iya, terus kenapa hah...! " Jawab paman Anwar dengan berteriak.

"Apa kau lupa dengan apa yang telah kuberikan kepadamu, hah...! " Balas bibi Klara.

"Karena aku kau masih hidup sampai sekarang ini, apa kau lupa dengan hal itu Anwar...!? " Ujar bibi Klara kemudian.

"Aku ingat itu, tapi bukan berarti aku tidak bisa membentakmu. Aku suamimu, aku berhak atas apa pada dirimu Klara. " Ucap paman Anwar dengan menekankan di setiap kata pada ucapan nya.

Wajah Klara nampak merah padam mendengar ucapan yang telah di ucapkan oleh suaminya.

"Kau...!! " Jerit bibi Klara dengan mengacungkan jari telunjuknya.

Paman Anwar terlihat tak perduli dengan bibi Klara,ia pun berlalu pergi begitu saja dari sana.

"Aku sendiri yang akan memastikannya, kau akan lenyap di tanganku Anwar...!Aku akan membalaskan setiap luka yang telah engkau torehkan kepadaku." Ucap bibi Klara pelan dengan penuh amarah.

Di zaman kuno.

Adelia atau ratu Pancawati telah bangun dari tidurnya.

"Tempat ini benar-benar bernuansa istana di zaman kuno,tidak mungkin aku bertransmigrasi di zaman kuno. Dan hal itu mustahil,karena hanya ada pada cerita novel saja. " Ucap Adelia pada dirinya sendiri.

"Ratu Pancawati...? Cermin... ya aku harus mencari cermin. " Ucap Adelia lagi.

Adelia pun mencari cermin, di dalam kamar tersebut. Namun dirinya tak menemukannya.

"Tidak ada cermin disini. " Keluh Adelia frustasi.

Tiba-tiba ada sahutan suara.

"Kau tidak mungkin bisa menemukan cermin di kamar ini, karena ini kamarku. Dan aku tidak pernah bercermin. " Ucap seseorang yang tidak lain adalah sang raja Anton Atmaja.

"Siapa kau...? " Kata Adelia.

"Ratu Pancawati, apa kau lupa dengan rajamu ini,Suamimu."Jawab raja Anton Atmaja dengan menunjuk dirinya sendiri, sembari tersenyum lembut.

" Raja Anton Atmaja... "Ucap Adelia dengan mengerutkan keningnya.

" Jadi benar, sekarang ini aku berada di zaman kuno. Apakah ini yang diberikan kepadaku Ya Allah, kesempatan kedua untukku. Agar aku bisa memperbaiki lagi kehidupanku yang telah lama kusia-siakan. "Batin Adelia.

Raja Anton Atmaja melihat Adelia terdiam dan tanpa merespon ucapannya barusan. Dirinya pun berucap,

" Jadi sekarang engkau mendiamkan aku ratu Pancawati...? "Tanya sang raja.

" Ratu Pancawati, aku berbicara denganmu...!? "Ucap raja Anton dengan penuh amarah, karena dirinya merasa tidak dihargai oleh sang ratu.

" Cermin, aku mau cermin...! "Ucap Adelia, tanpa merespon ucapan dari sang raja.

" Kau...!! "Sungut sang raja.

" Pengawal, cepat bawakan cermin ke sini...!"Titah sang raja Anton Atmaja kepada pengawal yang ia tugaskan menjaga keamanan di sekitar kamarnya.

"Baik yang mulia. " Jawab para pengawal.

Tak butuh waktu lama para pengawal pun membawa sebuah cermin yg berukuran sedang.

"Permisi yang mulia raja,ini cerminnya. "Ucap seorang pengawal sembari membawa sebuah cermin yang berukuran sedang.

" Ya, masuklah...! "Titah sang raja Anton Atmaja.

" Taruhlah di dekat yang mulia ratu. "Ucap yang mulia raja.

" Baik yang mulia. "Jawab pengawal tersebut sembari menundukkan kepalanya dan kemudian membawa cermin tersebut di dekat sang ratu, setelah nya mereka pun berlalu.

Adelia pun dengan segera menuju ke arah cermin tersebut.

Adelia pun bercermin, dan alangkah terkejutnya Adelia mendapati pakaian yang ia kenakan.

" Mustahil, ini tidak mungkin. "Gumam Adelia sembari memegangi kedua pipinya.

" Apanya yang mustahil ratu...? "Ucap raja yang mendengar ucapan sang ratu.

" Aku ingin ke kamarku. "Ucap Adelia tanpa memperdulikan ucapan sang raja.

" Ratu...! "Ucap sang raja dengan penuh amarah. Karena sedari tadi setiap ucapan nya tidak diperdulikan oleh sang ratu Pancawati.

Adelia yang akan melangkahkan kakinya pun berhenti.

" Aku lelah yang mulia raja, aku letih. Dan aku ingin beristirahat di kamarku sendiri. "Ucap Adelia dan berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari sang raja.

" Dia benar-benar berubah."Ucap sang raja Anton Atmaja kepada dirinya sendiri.

Sang raja pun tak mau ambil pusing dengan tingkah sang ratu yang berubah. Ia pun menemui selir Praweswari karena sudah membuat janji dengan nya.

Setelah sampai di kamar selir Praweswari,raja pun langsung masuk ke dalam kamar selir Praweswari seperti apa yang diucapkan oleh sang selir.

Di dalam kamar, raja langsung disambut dengan kemolekan tubuh sang selir.

"Apakah baginda menyukainya...? " Tanya selir Praweswari dengan menempelkan tubuh polos nya di tubuh sang raja yang masih menggunakan pakaian lengkap.

"Ya,aku suka. Tapi saat ini aku tidak menginginkan nya. " Kata raja Anton Atmaja dengan nada suara datar.

Tersirat wajah kecewa pada wajah selir Praweswari. Namun ia pun segera menipisnya,ia tidak mau menyerah begitu saja. Selir Praweswari sengaja berjalan berlenggak-lenggok,agar sang raja menatapnya. Namun ternyata usaha nya sia-sia.

"Aku kemari karena aku sudah berjanji kepadamu selir Praweswari.Karena itulah janjiku,dan bagiku janji adalah sebuah hutang yang perlu dibayar. Karena aku selalu menepati janjiku. " Ucap raja Anton Atmaja.

"Sekarang aku sudah menepati janjiku,aku keluar sekarang. " Ucap yang mulia raja kemudian.

Sedangkan selir Praweswari tidak terima dengan apa yang, Yang mulia raja lakukan. Ia pun dengan licik, berpura-pura pingsan.

"Bruuuk.... " (Suara selir Praweswari yang terjatuh).

"Selir Praweswari...! " Seru sang raja dengan cemas.

Sang raja pun segera menolong selir Praweswari, dan membopongnya. Selir Praweswari pun ia tidurkan di kasur selir Praweswari.

"Selir Praweswari,apa yang terjadi denganmu.

Di tempat lain di kamar ratu Pancawati. Ratu Pancawati menemui kedua dayang setianya yaitu dayang Sumi dan dayang Siti.

Adelia pun menanyakan apa saja kebiasaan yang dilakukan oleh sang ratu. Adelia berbohong kalau dirinya tengah kehilangan ingatan. Dengan begitu kedua dayang tersebut pun mau menceritakan kebiasaan yang dilakukan oleh sang ratu sebelumnya, sebelum dirinya diracuni oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Adelia pun tersenyum simpul, dan berucap dalam hati.

" Baiklah aku akan membalaskan setiap luka dan duka yang engkau telah terima. Setiap luka yang kau dapatkan,akan ku tambahi dengan sepuluh kali luka yang akan di terima oleh orang yang telah menindasmu, Yang mulia ratu Pancawati. "Gumam Adelia dalam hati.

Terpopuler

Comments

KrisTie Lyiee

KrisTie Lyiee

kenapa ini berbelit-belit dan berpindah-pindah😒😒😏😏😏😏

2023-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!