Raja Anton Atmaja nampak bingung dengan kelakuan ratu Pancawati yang berubah seketika setelah sang ratu sadar dari koma yang dialami nya.Raja Anton Atmaja tidak pernah menduga tentang hal ini,perubahan ratu Pancawati sangat lah jauh berbalik berbanding dengan ratu Pancawati yang sebelumnya.
"Apa yang terjadi dengan ratu Pancawati...? " Ujar yang mulia raja Anton Atmaja kepada dirinya sendiri.
Adelia berjalan menelusuri istana.
"Apa yang terjadi kepadaku, dimana aku sekarang ini...? " Ucap Adelia.
"Ini benar-benar kerajaan,tempat ini masih sangat asri. Tapi bagaimana mungkin aku bisa berada di istana ini. Terakhir kali aku, aahhh... kepalaku...! " Tiba-tiba saja kepala Adelia menjadi sangat pusing. Adelia pun tumbang dan tersungkur di lantai.
Tanpa sengaja raja menemukan ratu pingsan, raja pun dengan hati-hati menggendong sang ratu. Dan membawanya ke dalam kamar pribadinya. Setelah itu raja pun memerintahkan pengawalnya untuk memanggil tabib.
"Panggilkan tabib istana....! " Titah raja.
"Baik yang mulia. " Jawab pengawal kerajaan dengan hormat.
Sang pengawal pun dengan segera memanggil sang tabib istana.
Raja tengah memandangi wajah cantik ratu Pancawati. Raja pun bergumam,, "Kamu memang cantik ratu Pancawati, tapi entah mengapa aku tidak tertarik denganmu. Karena aku menjadikanmu ratu hanya semata-mata ingin membalas sakit hati yang diberikan oleh kekasihmu itu. Karena dia telah menghabisi calon ratu ku yang sesungguhnya. " Ungkap raja Anton Atmaja penuh dendam.
"Kau adalah tumbal dari kekejian kekasihmu.Tapi aku juga tidak pernah menyangka kalau ternyata dirimu akan dilenyapkan seseorang. Aku tidak ingin kau mati ratu. Kau harus tetap hidup,untuk menanggung kejahatan yang dilakukan oleh kekasihmu itu. Agar aku bisa selalu melihatmu menderita. " Ucap raja Anton Atmaja kemudian.
Tabib pun datang, dan dengan segera memeriksa keadaan ratu Pancawati.
"Yang mulia ratu,baik-baik saja yang mulia raja. Beliau hanya perlu istirahat yang cukup. " Terang tabib istana kepada sang raja.
Raja pun hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Hamba mohon pamit yang mulia raja. " Ucap tabib istana dengan penuh hormat.
"Pergilah...! " Jawab yang mulia raja dengan penuh wibawa.
Kabar tentang keadaan ratu pun di dengar oleh selir Praweswari. Ia murka mendengar nya.
"Bagaimana mungkin dia bisa sadarkan diri, setelah meminum racun itu. Apalagi dia menjadi lebih kuat, dan tiba-tiba saja bisa ilmu bela diri. Mustahil itu terjadi, aku akan melihat sendiri keadaannya. " Ucap selir Praweswari dengan marah.
Selir Praweswari pun menuju ke kamar yang mulia ratu Pancawati. Namun yang mulia ratu tidak ada di kamarnya, setelah dayang yang mulia ratu menerangkan.
Selir Praweswari pun bertambah murka dengan apa yang ia dengar dari keterangan dayang yang mulia ratu Pancawati.
Dengan angkuhnya selir Praweswari pun pergi dari sana.
"Aku kira dia lah yang membuat ratu kita sakit. " Ucap dayang Siti kepada dayang Sumi.
"Hus,hati-hati kalau berbicara. Banyak telinga yang menguping. " Jawab dayang Sumi kepada dayang Siti.
Dayang Siti pun maksud dengan apa yang di ucapkan oleh dayang Sumi,ia pun segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
Di kamar yang mulia raja, selir Praweswari sudah berada di sana.
"Yang mulia raja, bagaimana dengan keadaan yang mulia ratu...? " Tanya selir Praweswari dengan berpura-pura perduli.
"Dia telah membaik, hanya butuh istirahat yang cukup. " Terang yang mulia raja Anton Atmaja tanpa menoleh ke arah selir Praweswari.
"Hamba ikut senang mendengarnya raja. " Jawab selir Praweswari.
Selir Praweswari pun menyentuh lengan yang mulia raja Anton Atmaja.
"Raja tidak lupa kan, dengan janji yang mulia malam ini. " Kata selir Praweswari mengingatkan janji raja kepada dirinya.
"Tenanglah aku tidak akan lupa. " Jawab yang mulia raja.
"Terima kasih yang mulia raja,hamba akan mempersiapkan diri dulu kalau begitu.Hamba pamit izin pamit, yang mulia raja. " Ucap selir Praweswari dengan tersenyum nakal.
Raja hanya menganggukkan kepalanya saja.
" Entah apa yang aku rasakan,tapi aku merasa kalau selir Praweswari terlibat dengan kasus ini. "Gumam sang raja.
Di dunia modern.
Tubuh Adelia masih terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit. Ditubuh Adelia banyak terpasang berbagai alat medis dimana-mana.
Alex dengan setia menjaga tubuh Adelia yang terbaring lemah. Banyak musuh yang memanfaatkan keadaan ini. Mereka berusaha untuk melenyapkan Adelia.
"Tok... tok... tok... " (Bunyi ketukan pintu).
Alex pun dengan segera membukakan pintu.
Nampak seorang pria yang datang, ia adalah Jimi kaki tangan Adelia.
"Bagaimana dengan keadaan bos kita...? " Tanya Jimi kepada Alex.
"Keadaan nya masih sama saja, belum ada perubahan. " Jawab Alex dengan frustasi.
"Ada kabar apa...? " Tanya Alex kepada Jimi.
"Semalam gengs Elang menyerang salah satu anggota kita, tapi semua bisa teratasi. " Jawab Jimi menceritakan masalah tentang semalam kepada Alex.
"Kau atasi markas, biar aku yang memastikan keselamatan bos kita. " Ucap Alex kepada Jimi.
"Tapi aku perlu orang untuk berjaga-jaga di luar. " Ucap Alex kemudian.
"Tenang saja, mereka sudah aku siapkan dari awal. " Jawab Jimi.
"Baguslah kalau begitu. " Jawab Alex.
"Awasi terus paman Anwar, aku yakin ia terlibat dengan kejadian ini. " Ungkap Jimi.
"Ya,aku juga mengiranya begitu. Semalam ia datang kesini dengan tingkah yang mencurigakan. " Jawab Alex.
"Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu. " Kata Jimi kepada Alex.
"Ya, " Jawab Alex dengan menganggukkan kepalanya.
Di rumah Adelia.
"Kurang ajar,mereka selalu mengawasi gerak gerik ku.Mereka sudah mencurigai ku sejak lama ternyata.Jika Adelia sadar,aku tidak bisa bayangkan dengan nasibku nanti.Aku harus pastikan Adelia lenyap malam ini juga,aku harus menghabisinya malam ini.Aku sudah tak sabar menunggu malam ini. "Ucap paman Anwar dengan marah.
Paman Anwar memanggil sang istri.
" Klara...! "Panggil nya memanggil istri nya dengan suara lantang.
Klara yang tengah memadu kasih dengan kekasih gelapnya pun dibuat menjadi kalang kabut.
" Sial,tua bangka itu sudah pulang. Kenapa aku bisa ketiduran. "Ucap Klara.
Klara pun melihat kekasih gelapnya yang masih terlelap tidur disamping nya tanpa memakai sehelai kain benang pun.
" Bangun sayang, bangun...! "Ucap Klara dengan menggoyang-goyangkan tubuh kekasih gelapnya itu.
Sang kekasih pun hanya menanggapinya dengan menggeliat.
" Hai, bangun. Bangun sayang...! "Ucap Klara lagi.
" Klara...!! "Teriak Anwar lagi.
Dengan terpaksa Klara pun akhirnya mau tidak mau menemui Anwar.
" Ya, ada apa sayang...! "Ucap Klara dengan malas.
" Darimana saja kamu hah, kenapa aku panggil kamu tidak cepat datang...! "Bentak paman Anwar kepada bibi Klara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
KrisTie Lyiee
nama nya buruk juga dan susah disebut😒😒
2023-02-22
0