🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹
💐 HAPPY READING 💐
Arvan yang mengikuti langkah itu, tatapanya terus terfokus pada bayi kecil yang mungkin jika di perkirakan hanya sebesar botol Aqua yang saat ini akan menjalankan operasi.
“Kasian kamu Nak, maafkan Oppa yang sama sekali tidak bisa membantumu, Oppa tidak bisa menghentikan ini semua karna operasi ini adalah satu-satunya upaya untuk bisa menyelamatkamu, jangan takut ya Grfin, oppa ada di sini cucu oppa harus kuat ya sayang, harus bisa tumbuh kuat seperti Papah mu ya Nak.” Batinya yang tak henti-hentinya menyesali keadaan ini.
“Uncle,” sapa Aiden tiba-tiba menepuk pundak Arvan yang kini berdiri menatap pintu ruang operasi itu.
Arvan menoleh sekilas, lalu kembali lagi menatap pintu tersebut, “ada apa Aiden? Jika kamu menyuruh ku untuk beristirahat, maka itu akan percuma, karna Uncle tidak akan pergi dari sini sebelum operasi ini selesai,” balasnya dengan tegas.
“Uncle harus mengeluarkan peluru itu dari tangan Uncle sebelum infeksi, ingat Uncle, jika itu infeksi dan bengkak bukan tidak mungkin jika sarafnya tidak akan berfungsi lagi, dan apakah jika sudah seperti itu Uncle bisa memberikan perlindungan untuk Baby? Dengan tangan yang mati rasa? Emang bisa,” seru Aiden yang menakut-nakuti Arvan agar mau menjalani tindakan juga.
Karna peluru yang ada di tangan serta kakinya itu harus segera di keluarkan sebelum menjadi infeksi yang berbahaya.
“Ya kamu benar Aiden, jika begitu panggil dokter dan perawat ke sini, suruh mereka mengobati ku di sini, karna aku tidak mau berpindah sedetikpun dari ruangan ini, aku ingin menunggu cucuku tanpa terlewat sedikitpun,” Tegasnya tidak ingin di bantah, membuat Aiden hanya mampu mengenduskan nafasnya kasar, lalu melangkah mencari dokter untuk mengobati dan mengelurkan peluru dari tubuh Unclenya.
Sedangkan Zein saat ini hanya terdiam menatap kea rah Arvan, “apakah jika Papah masih hidup semua kejadian ini tidaka akan pernah terjadi Uncle?” tanyanya yang tiba-tiba saja teringat akan kalimat Mario kemarin sebelum mereka berangkat.
Arvan menoleh sekilas ketika mendapatkan pertanyaan seperti itu, dan mengingat sosok Lucas yang sudah 17 tahun ini meninggalkan mereka. “Papah kamu itu adalah manusia gila, dia tidak akan pernah takut pada kematian dan malah kematian yang takut padanya, dia adalah sosok dewa kematian di Bumi, dia mempunyai keahlian mata elang yang mampu melihat kesalahan dari pengkhiata yang coba mengelabuinya, bahkan dirinya lebih gesit dari seekor ular kecil, dia mampu membunuh banyak manusia dalam hitungan detik. Namun sayang, rasa bersalahnya terhadap Mamah kamu itu membuatnya jadi kehilangan arah dan menyerahkan dirinya sendiri pada kematian.” Jelas Arvan mengingat sosok Lucas yang begitu dingin dan angkuh.
Jika bisa di bilang, di saat seperti ini dirinya sangatlah merindukan Lucas, merindukan pria itu beraksi dalam sebuah perang yang akan lari ketika dirinya datang, entah kenapa Lucas begitu lihai dalam hal seperti itu, dan membuatnya aman selama berpuluh-puluh tahun lamanya dalam menjalankan bisnis perdagangan wanita, namun seperti takdir yang mempermainkan, rasa bersalah pada istri yang selama ini di siksanya, membuatnya memilih untuk mengakhiri semuanya dengan menyusul dan menyatukan cinta mereka secara abadi.
Terdengar lucu sekali, Lucas sang dewa kematian tidak pernah mengenal Cinta, namun di akhir hidupnya dia malah mengabadikan cintanya.
Mendengar cerita Arvan, Zein langsung tersenyum kecut, “seandainya Papah masih ada, aku akan selalu bangga dan tidak di hina oleh teman-temanku,” batinya yang memilih diam ketika teman sekolahnya membullynya karna tidak mempunyai papah.
Dan tak lama kemudian Aiden datang dengan di ikuti dokter dan perawat di belakangnya.
“Cepat kalian obati Uncleku dengan baik!” Perintahnya tegas.
“Baik Tuan.” Jawab dokter itu dengan hormat. Lalu melangkah mendekat ke arah Arvan yang terus memandang pintu ruangan operasi itu.
Dengan perlahan dokter itu langsung mengambil lengan Arvan yang di mana terdapat peluru di dalamnya, “permisi Lord, kami bius terlebih dahulu.” Seru dokter itu dengan pelan, yang hanya di jawab anggukan kepala oleh Arvan.
“Zein kamu sudah menghubungi daddy Mario kan?” tanyanya pada Zein yang terlihat melamun saat ini.
“Ehh,,iya kak udah,” jawabnya dengan gugup.
dan semua itu di tangkap jelas oleh Aiden.
“Kamu kenapa? Jangan bilang kalo kamu mikirin ucapan teman-teman kamu di sekolah,” ujar Aiden yang langsung membuat Arvan menoleh menatap Zein.
“Apa kamu masih sering di bully Zein?” tanya Arvan yang memang mengetahui sedikit masalah itu dari Stella adiknya jika berkunjung.
“Aaahhh tidak Uncle, hanya saja mereka memang suka usil, tapi tenang Uncle, aku kan anak papah, pasti aku bisa mengatasinya,” balas Zein dengan penuh keyakinan.
Tidak terasa waktu yang mereka lewati sudah satu jam lebih, dan terlihat pintu ruangan itu terbuka menandakan operasi telah selesai di laksanakan.
Dan dengan bersamaan keluraga besar Mario dan yang lainnya datang.
“Bagaimana keadaan cucu saya dok?” Cerca Mario tanpa bernafas terlebih dahulu. Dia ingin sekali mengetahui keadaan cucu pertama di keluarga besar mereka.
“Iya dok, cucu saya baik-baik saja kan?” Sahut Eden yang juga sudah sangat cemas saat ini.
“Cepat katakan dokter!” Bentak Arvan yang tak kunjung melihat dokter itu membuka suaranya.
Alson yang sedari tadi melihat orang tua dan yang lainya pada mencerca dokter itu kini memilih menengahinya. “Kalian sabar dulu lah, bagaimana dokternya mau bicara jika kalian bentak-bentak seperti itu,” tegas Alson yang membuat semuanya diam seketika.
“Ayo dok, bicaralah,” ucap Alson lagi, namun dengan nada yang berbeda kali ini.
“Operasinya masih belum bis akita ketahui hasilnya, kemungkinan masih 30%, kami sudah berusaha Tuan, Lord namun kemungkinan untuk sembuh totalnya itu kami masih perlu melakukan observasi dan ada kemungkinan besarnya jika ini gagal, kami akan melakukan operasi kedua kalinya Lord.” Jelas dokter itu yang sontak membuat seluruhnya yang mendengar mendadak lemas.
“Aaahhheeeh hue,,huee,,hisskk,,hisks,” tangis Eden dan Jenni yang tak sanggup membayangkan baby sekecill itu harus di operasi berulang-ulang dan merasakan banyaknya tusukan di tubuhnya.
“Tuhan, cobaan macam apa ini? Kenapa tidak aku saja yang kamu hukum Tuhan? Mengapa kamu menghukum cucuku yang masih begitu kecil Tuhan, apa salahnya? Dia bahkan masih suci tak berdosa,hisskk,,hisskk.” Tangis Arvan kali ini benar-benar pecah melihat keadaan cucunya yang seperti ini.
Dia begitu lelah saat ini, belum selesai kondisi Albert dan Briell kali ini anak mereka juga ikut kritis, Arvan sangat bingung saat ini, jika dia bisa menukar harta dengan nyawa anak, menantu dan cucunya pasti dia akan menukarnya.
“Hisskk,.hisskkk,” Jenni yang melihat suaminya sedang terpuruk seperti itu, kini langsung memeluknya membawa Arvan kedalam dekakapanya.
“Huaaaa,,.” Tangis Arvan memang tak mampu terbendung lagi melihat cucunya yang seperti itu, bahkan dirinya di saat mengeluarkan peluru itu saja sangatlah sakit, apa lagi ini operasi besar yang di lakukan pada bayi sekecil Griffin, dia sama sekali tidak bisa membayangkanya.
“Kita semua harus sabar dan terus berdoa untuk kesembuhanya, yakinlah Tuhan pasti akan memberikan jalan terbaik untuknya." Seru Alson yang dia sendiri tidak tau harus berbuat apa saat ini.
Di dalam hatinya pun juga merasakan sakit yang teramat, baby Griffin adalah anak dari adiknya yang berarti adalah anaknya juga, dia sama sekali tidak bisa diam saja jika seperti ini.
Sedangkan Mario kini hanya mampu terdiam sambil memeluk tubuh istri dan dua anaknya yang juga ikut bersedih. “Kita doakan baby sama-sama ya, yakinlah jika Baby Griffin adalah keturunan yang kuat, ingatlah dia adalah putra dari Albert dan putri kita Briell, tidak ada yang tidak mungkin di Dunia ini selama masih ada kesempatannya untuk sembuh.” Ujar Mario yang tidak mau lemah saat ini, mengingat ada banyak yang mesti dia topang. Belum lagi keadaan Briell dan Albert yang masih belum tau bagaimana kelanjutanya.
*To Be Continue. **
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*
*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*
Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*
*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
devaloka
bunuh aja langsung zein
2023-10-20
0
Anonymous
Astga lupa semua cerita ni….. lucas, stella, mario…
2023-10-14
0
Indaharoen
cerita briel dan albert judulnya apa thor????...keren thor novelnya.....semangat thor....karya mu bagus sekali
2023-03-22
0