Griffin Struggle’S

Griffin Struggle’S

Hari Penyelamatan

🌊 KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Di sebuah pulau terpencil di bagian ujung dunia, Arvan, Aiden dan juga Zein terlihat sangat serius memperhatikan sekitarnya, mereka masuk ke dalam sebuah Greja yang di dalamnya tengah ada sebuah pemberkatan.

Entah mengapa Arvan begitu yakin jika di dalam sanalah Cucunya Griffin yang tengah di culik itu berada.

“Aiden, Uncle harap kamu tidak lepas dari pandanganmu,” tegasnya pada keponakanya yang ikut membantu dalam misi ini.

Aiden menganggukan kepalanya mengerti, dan dengan langkah pelan serta di ikuti oleh Zein di belakangnya, Aiden dan Arvan melangkah masuk dengan memeperhatikan seluruh jamaat yang ada.

Dan ketika dirinya sampai di barisan terdepan, benar saja, ada seorang wanita yang membawa bayi berukuran kecil yang dia yakini jika itu adalah cucunya.

Ckrekk dia menarik pelatuk pistolnya dan mengarahkan kepada wanita itu, tanpa memperdulikan manusia lainya yang berada di situ.

“Kembalikan cucuku! Atau kepalamu yang akan meledak di sini!” Tegasnya pada wanita yang menggendong cucunya itu.

Namun belum saja dia mendapatkan cucunya kembali, tiba-tiba saja mereka bertiga sudah di kepung.

“Uncle awass!” Teriak Aiden ketika melihat satu orang yang menembak ke arah Arvan.

Dorr,,dorr,,dorr, suara tembakan saling bersahutan pun akhirnya terjadi, dengan lawan yang sangat-sangat tidak seimbang.

“Aiden, Zein, take care your self,” pesan Arvan kepada dua ponakanya sebelum kembali melakukan perlawanan.

Dorrr,,ddorrr, “shitt! Berani sekali kalian bermain denganku ha?” umpat Arvan yang mempersiapkan basoka miliknya.

Dan ketika dirinya belum selesai memasukan peluru dalam basoka, wanita yang sedang menggendong Griffin saat ini kabur dengan membawa bayi Griffin di tanganya.

“Shit! Jangan kabur kamu!” bentak Arvan yang langsung menatap ke arah dua ponakanya.

“Aiden, Zein cepat kalian kejar wanita itu!” perintahnya dengan tegas tanpa bantahan.

“Tapi Uncle?” jawab Zein yang khawatir jika meninggalkan Arvan seoarang diri di sini menghadapi begitu banyak musuh.

Arvan menatap ke arah Zein penuh dengan rasa percaya diri. “Uncle will be Okay, kamu bisa pergi dengan menyelamatkan Griffin, oke,” Yakinya pada Zein yang pasti akan berbuat sebaik mungkin dalam misi ini.

“Baiklah Uncle, hati-hati ya.” Balasnya yang lalu melangkahkan kakinya dengan berlari mengejar Aiden yang lebih dulu meninggalkanya.

Sedangkan Arvan kini kembali fokus lagi dengan musuh-musuh yang berada semakin banyak di sini.

Bahkan jumlah ini sangat jauh sekali di bandingkan dirinya yang hanya sendiri, namun dia teringat akan dirinya yang harus berjuang dengan sekuat tenaga untuk mengembalikan Griffin di tengah-tengah keluarga mereka agar bisa kembali untuh dan hanya tinggal menunggu Albert dan Briell melewati masa kritisnya saja, mereka pasti akan kembali.

Dorrr,,doorr, boom,,boomm,boomm.

Suara tembakan beruntun yang di lontarkan Arvan sekaligus basoka besar yang memang sengaja dia ciptkan untuk kondisi seperti ini, karna satu tembakan basoka itu mampu menewaskan dua hingga tiga orang sekaligus, dan itu sangat menguntungkan pihaknya.

“Kalian mundur sekarang! Atau menunggu semuanya mati teratur,” ancamnya yang meminta lawan yang tersisah itu mundur.

Namun sepertinya otak mereka semua memang sudah rusak, sehingga mereka semua lebih memilih kematian di bandingkan harus menyerah.

Hingga tanpa di sadari salah satu dari mereka melepaskan satu tembakan ke arah Arvan, doorr, tembakan yang berhasil lolos itu mampu mengenai lengan Arvan hingga tembus ke dalam.

“Aaahhh shitt! Kalian sudah berani rupanya ya,” lirih Arvan yang merasa kesabaranya saat ini sudah habis.

Bahkan dia sama sekali tidak memperdulikan lukanya, dan terus menyerang ke arah lawan-lawanya.

Di sisi lain, Aiden dan Zein berhasil tiba di sebuah tempat yang nampak seperti lokasi penyembahan ilmu mistik.

Bahkan terlihat orang-orang yang tengah menyiapkan bahan-bahan untuk berdoa, Aiden dan Zien terus memperhatikan itu dari jauh, hingga tatapannya jatuh pada wanita tadi yang masih menggendong baby Griffin dan di letakan di atas altar penyembahan.

“Zein kita gak bisa membuang waktu lagi, cepat,” seru Aiden yang langsung keluar dari tempat persembunyianya, dan menembak secara berutal.

Doorr,,doorr,doorr, baku tembak pun terjadi kembali, namun kali ini Aiden tidak segan-segan mengeluarkan samurainya hingga menewaskan beberapa orang.

Sedangkan wanita tadi, langsung cepat mengambil Baby yang ada di atas altar dan bersiap untuk melarikan diri kembali.

Namun dengan cepat Zein menghalangi langkahnya dan merampas Baby Griffin.

“Kamu adalah seorang Ibu, tidak kah kamu mengkhawatirkan nasib ibu dari bayi ini? Apa kamu tidak merasakan bagaiamana rasanya kehilangan bayinya sendiri ha,” bentak Zein yang paling benci jika ada wanita yang hina seperti ini, yang rela menutup rasa iba kepada sesama demi keuntungan semata.

“Hissk,hisskk, maafkan saya Tuan, saya hanyalah sebuah pelayan yang di minta untuk menjaga baby ini, ampuni saya Tuan,” mohonya berlutut di kaki Zein.

“Sudah terlambat! Minta maaflah kamu kepada Malaikat di Neraka sana,” balas Zein yang langsung mengarahkan pistolnya ke arah kepala wanita itu.

Doorr,,

Satu tembakan berhasil menewaskanya seketika.

Dan di saat itu juga Arvan langsung muncul mengambil alih Baby Griffin dari tangan Zein.

“Uncle, are you okay,” kejutnya yang melihat jika lengan dan kaki Arvan sedang terluka saat ini.

Arvan menganggukan kepalanya pelan, “Uncle okey, cepat kamu bantu Aiden, lawanya semakin banyak,” seru Arvan lagi yang kini melangkah mencari tempat persembunyian agar Baby tetap aman dan tidak mendengar suara tembakan lagi.

“Griffin udah aman sama oppa ya sayang, tenang ya sebentar lagi kita akan kembali ke rumah, kita berdoa saja agar Uncle Aiden dan Uncel Zeinya bisa membunuh semua lawan itu ya Griffin ya, bertahanlah Nak, kita berjuang sama-sama, oppa mencintamu nak,” lirihnya sambil memegang tangan mungil yang kini terlihat semakin melemah.

Arvan begitu miris sekali, dia merasakan sakit hati yang begitu dalam melihat tubuh cucunya yang begitu kecil dan lemah seperti ini. “Kecil sekali cucu oppa ini, maafin oppa ya Grifiin, sehat-sehat ya,” ucapnya lagi yang kini terus memperhatikan baby yang sama sekali tidak ada pergerakan itu.

Arvan semakin merasa takut karna melihat jantung yang melemah dari cucunya, sampai Aiden dan Zein mendatanginya. “Uncle ayo kita pergid dari sini, mereka tidak akan pernah habis dan itu akan membuat kita semakin terperangkao di sini, dan lagi pemimpin mereka sampai saat ini belum ada menampakan dirinya.” Seru Aiden yang lebih baik memilih mundur saat ini, meningat kondisi Griffin jauh lebih utama di bandingkan menghabisi lawan-lawan ini.

“Ya kamu benar Aiden, lihat jantungnya semakin melemah, ayo kita pergi dan segera membawanya agar mendapatkan pertolongan.” Balas Arvan yang segera berdiri dan melangkah pergi dengan di ikuti oleh Aiden dan Zein yang bersiaga untuk menerima serangan tiba-tiba, sampai mereka aman memasuki Jet mereka yang terparkir tidak jauh dari lokasi.

Dooorrr,,ddoorrr,,ddoorr tembakan serangan tiba-tiba yang di lakukan oleh orang-orang yanv masih mengikuti mereka.

Namun beruntungnya Arvan dan Griffin sudah lebih dulu masuk ke dalam pesawat, dan Aiden berhasil menewaskan orang-orang yang mengikutinya tadi, lalu dengan cepat dia memasuki pesawat dan segera di terbangkan tanpa menunggu lagi.

“Cepatlah! Mendarat di Negara manapun yang paling dekat namun yang memiliki kualitas rumah sakit yang terbaik!” Perintahnya pada Pilot yang mengendarai Jetnya.

“Siap Lord,” balas Pilot itu dengan rasa gugup.

Tubuh Baby Griffin saat ini mulai dingin dan membiru, membuat Arvan dan yang lainya semakin panik di buatnya.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Baru tau klo dah up cerita grafin… ngejar baca deh…. Tp kenapa g lanjut thor ceritanya

2023-10-14

0

Chania

Chania

Q bru buka profil kk...huffft ketinggalan bnyk...
duh kejara²an baca_y nie...
td_y Q msh fokus sm astrid

2023-02-08

0

Desinta Aipissa

Desinta Aipissa

hai

2023-01-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!