* Masih Pov Shofea *
Mataku memang mengantuk , tapi bagaimana aku bisa tidur jika ada suatu gejolak yang tak biasa dalam tubuh ini.
Aku wanita dewasa , dan aku mulai sadar gejolak apa yang kurasakan saat ini...mungkinkah Nicho memberiku obat....aakkkhhh haruskah aku berprasangka buruk pada temanku.
" Kenapa Fe...elo terlihat gelisah ??, apa mobil gue tak nyaman buat elo ?" Nicholas bertanya sambil sesekali melihat ke arahku.
" Gu...gue , tolong jujur ke gue Nick...apa yang sudah gue minum tadi ?". aku makin gelisah, badanku terasa panas , bahkan aku sudah mulai membuka bajuku.
" Bukannya elo cuma minum jus ya Fe ". jawabnya Nicholas masih belum mau jujur.
" Gak usah bohong Nick , iya gue minum jus , tapi jus itu elo yang ngambilin , elo campurin apa ke minuman gue !".
" Oke gue jujur , sorry ya Fe , gue cuma nyampurin dikit kok , habis elo jual mahal banget sih ke gue...bukannya di luar negeri pergaulan elo bebas kan disana ?"
" Jangan samakan gue dengan semua wanita kencan elo....brengsek....".
" Tenang Fe , gue akan tanggung jawab , gue pastiin elo akan ketagihan dengan terong coklat punya gue ". Nicholas makin tersenyum mengerikan, ia pun mengedipkan satu matanya membuat aku makin meradang , tapi tak bisa berbuat apa- apa .
Obat yang aku minum efeknya lebih besar dan telah menguasai akal sehatku.
" Tunggu...ini bukan arah jalan ke rumah gue Nick....mau elo bawa kemana gue Nick !".
" Kita mampir ke rumah gue dulu dulu...gua akan servis elo tanpa ada gangguan disana....".
" Anter gue ke rumah sakit Nick...please!!". Aku lebih baik memohon , untuk melawan tenagaku sudah tidak mampu .
" Sorry Fe , ini sudah sampai , ayo kita bersenang- senang dahulu!".
Nicholas membawaku paksa dalam gendongannya...aku terus memberontak tapi tetap kalah.
Percuma aku berteriak minta tolong, karena sepertinya rumah ini tidak ada orang, apa Nicholas sengaja mengosongkan rumah ini atau entahlah...aku tidak bisa berfikir dengan jernih , hanya satu keinginanku, aku harus keluar dari rumah ini.
Dengan kasar Nicholas menghempaskan aku ke kasur. " Ayolah Fe...elo sudah biasa kan , sekarang layani gue , lalu elo bedain mana yang lebih hebat permainan gue...atau laki - laki yang pernah make elo !". sarkas Nicholas, ucapannya sungguh membuat hatiku sangat sakit..inikah teman yang selalu aku banggakan.
" Please Nick , jangan lakukan ini...gue mohon...gue..". Nicholas yang sudah dibutakan oleh hasrat tidak lagi memperdulikan ucapan ku.
Nicholas seperti binatang buas , menyerangku tanpa jeda , apalagi setelah tau aku masih virgin..ia makin bersemangat menghujamiku.
" Susah sekali masuknya...elo masih perawan ternyata....jadi gue yang pertama ". Nicholas tersenyum puas , berasa menenangkan lotre.
Air mataku turun sudah , karena obat sialan itu aku pun seperti menerima semua perlakuan Nicholas, meski hatiku terus menolak.
Sejak kejadian malam itu, aku selalu menghindari Nicholas. Aku pun mengubur cintaku pada Abizar , aku merasa tak pantas untuk pria sebaik Abizar.
Hingga yang aku takutkan benar - benar terjadi...pagi itu aku mual - mual hebat sampai hampir pingsan , untung aku sedang menginap di apartemen ku.
Mbak Sri yang membantu aku bersih - bersih di apartemen lah yang menolongku. Ia pun memanggil dokter untuk memeriksa keadaanku.
" Non Fea, minum ini dulu non biar agak enakan perutnya ". Mbak Sri membawakan aku segelas minuman yang masih hangat , dan juga satu botol berisi air.
" Apa ini Mbak ?".
" Minuman jahe non , yang ini botolnya buat kompres perutnya yang sakit ".
Mungkin Mbak Sri kira perut aku sakit karena datang bulan , jadi ia ambilkan air hangat untuk meredakan nyeri perutku.
Dokter datang langsung memeriksaku " Kapan terakhir kamu haid Fe ?". Dokter Resya, dokter pribadiku, diapun sudah menganggap aku seperti adiknya.
" Kok tanyanya seperti itu Kak , apa ada yang serius dengan penyakitku ?" melihat wajah Kak Resya yang cukup serius akupun takut terjadi sesuatu padaku.
" Jawab saja Fe !".
Aku ingat- ingat...sepertinya sudah satu bulan aku belum haid...otakku langsung konek...jangan- jangan....
" Oh God....tidak , itu tidak mungkin ". aku menutup mulutku dan menggelengkan kepalaku , kali ini aku benar - benar takut.
" Jangan bilang kalo kamu sudah....tes dulu aja pake ini biar jelas !".:Aku pun menuruti perintah Kak Resya, untuk menggunakan tespeck.
" Kak Res....". aku terduduk di depan Kak Resya setelah melihat harus dua di tespeck itu.
Kak Resya memelukku dengan erat , menyalurkan kekuatan untuk ku. " Sabar Fe , kamu harus kuat , aku tau kamu wanita baik - baik , apa kamu mau cerita sama aku ".
Setelah lama menangis, akupun sedikit lega . Akhirnya ku ceritakan semua kejadian yang menimpaku.
" Apa kamu tega membunuh anak yang tak berdosa ini Fe , meskipun ia tidak diharapkan kehadirannya , tetap saja dia adalah anak kandungmu ".
" Beri tau dia Fe , Ayah dari anak dalam kandunganmu , apapun yang terjadi kamu harus mempertahankannya , aku akan selalu mensuportmu ".
" Terima kasih Kak...terima kasih ".
Atas saran Kak Resya , aku pun mendatangi kantor Nicholas. Sekretaris nya bilang sedang ada teman - teman Nicholas yang datang berkunjung.
Ku urungkan niatku untuk mengetuk pintu ketika mendengar percakapan mereka dari pintu yang tak tertutup rapat.
" Gimana kabar Fea ya sekarang , ia seperti menghindar dari kita ". ucap Fandi.
" Elo kangen ama dia Fan ?". ucap Varah ketus.
" Kalian ini , sudah salah tapi tak mau minta maaf , tega sekali , Fea kan teman kita juga ".
" Diam lo Fan , pokoknya gue udah puas ngerjain Fea...iya gak Var ?". tambah Tiana.
" Iya , gue juga puas....gue benci banget ama dia ".mereka berdua tertawa puas...sedang Nicholas masih tetap diam.
" Ayolah Nick , jangan bilang elo menyesal...bukannya elo yang dapat enak - -enaknya ya , gue aja gak elo bagi ". Arsen ikut berbicara.
" Gue gak nyangka , ternyata kalian sekejam itu mengerjai Fea , gue gak ikut - ikutan...gue pulang aja ah ". sampai di pintu Fandi berhenti ketika matanya menangkap sosokku yang masih berdiri membeku , seperti habis terkena sengatan listrik.
Tega sekali teman - temanku ini....
" Fe...Fea....". ucap Fandi terbata...karena sudah ketahuan , akupun membuka pintu lebar- lebar.
" Terima kasih sudah menjadi teman gue yang sangat baik hati , maaf jika selama ini gur banyak salah pada kalian , dan untuk elo Nick ...".
Aku menarik nafas dalam - dalam.
" Terima kasih juga sudah memberikan luka yang akan aku ingat seumur hidupku....". Setelah itu aku berbalik dan berlari menuju lift.
Samar kudengar Nicko mengejar dan memanggil namaku, tapi kulihat sekilas, Varah dan Tiana memegangi tangan Nicko.
Mulai saat itu aku seperti mayat hidup...hingga papa dan mama tau akan kehamilanku.
Waktu itu terlintas di otakku Abizar...hingga tanpa sadar aku mengucapkan namanya. Kedua orang tuaku pun akhirnya memaksa Abizar untuk bertanggung jawab.
Abizar tentu saja menolak , tapi dengan kekuasaan Papa , Abizar pun tak berdaya dan mau menikahiku. Meski dengan terpaksa tapi aku sangat senang berumah tangga dengannya.
" Pov Fea end ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Sandisalbiah
tapi gak harus memfitnah Avokat juga Fea.. dan parahnya kamu sendiri gak bisa menghormati suami paksaan mu itu, apa lagi kedua orang tua mu selalu merendahkan dia.. kalian berdosa besar pd Abizar
2024-04-30
1
Ernadina 86
pea bejat..fitnah Abizar..
2024-03-14
0