Keributan

Bapak pulang dari rumah mang Aep hampir menjelang Maghrib, aku dan ibu sedang mengobrol sambil ngemil di depan tv, sementara Umar sedang berada di kamarnya baru selesai mandi sore.

"Assalamualaikum" bapak mengucapkan salam.

"Wa'alaikum salam" serempak aku dan ibu menjawab.

"Teh, tumben main ke sini" ucap bapak sambil menyodorkan tangannya untuk ku Salim.

"Ih atuh teteh kan kangen sama bapak." Ucapku sambil tersenyum.

"Kangen atau lagi berantem sama Entis." Goda bapak, tapi candaan bapak langsung mengena di hati.

Ah bapak ini paling bisa bikin aku jadi kikuk.

"Enggak lah pak, besok kan libur, jadi teteh rencana mau nginap di sini," ucapku berkelit.

"Si Entis ga ikut?" Tanya bapak.

"Kan selama ini juga, kalo teteh nginep di sini kang Entis mah memang ga pernah ikut pak." 

"Eh, iya yah, dia kan gak punya mertua, makanya gak pernah ke sini." Sindir bapak bikin aku gak enak.

"Pak, ayo lah cepetan mandi, sebentar lagi kan mau ke mesjid shalat Maghrib." Ucap ibu mencoba mengalihkan obrolan kami.

"Iya buk, sebentar lagi, bapak abisin rokok dulu." Ucap bapak sambil menghisap rokok nya.

"Ih bapak mah, di suruh berhenti ngerokok nya susah, ngerokok terus." Ucap ibu cemberut, sementara bapak malah cengengesan.

"Pak, besok kang Aep teh manjat jam berapa?" Tanya ibu.

"Siangan aja, pagi-pagi dia ada kerjaan" jawab bapak sambil mematikan rokok dan beranjak pergi mengambil handuk di kamar ibu.

***

Malam ini kami semua sudah duduk mengelilingi meja makan untuk bersiap makan malam.

Tok... Tok... Tok....

Pintu rumah di gedor kencang dari luar.

"Siapa malam-malam gedor pintu rumah orang keras gitu, gak sopan!" Ucap Umar sambil bangkit dari duduknya dan segera ke depan untuk membuka pintu, aku segera menyusulnya ingin tau siapa yang datang.

Kreeeett..!

Suara pintu di buka Umar, dan begitu pintu terbuka, seseorang menyeruak masuk, sambil marah-marah.

"Oh jadi di sini kamu rupanya as?!, Kamu enak-enakan di sini sedangkan aku di rumah di biarkan kelaparan gak di kasih makan!" Ucapnya marah-marah,wajah kang Entis,nampak merah matang, mungkin bekas kopi panas yang aku siramkan di wajahnya.

"Eeeeeh...! Datang ke rumah orang kok langsung marah-marah,  emang gak punya etika ni orang.!" Bentak Umar.

"Diam kamu, ini urusan aku sama istriku, kamu gak usah ikut campur!" 

"Siapa bilang aku gak usah ikut campur! Ini rumah ku, Asti kakak ku, jika kamu marah-marah disini itu jadi urusanku!" Umar marah dan maju menghalangi tubuhku.

"Aku ke sini mau jemput istriku! Jadi kamu jangan coba-coba menghalangi aku?"

"Kamu memang lelaki gak......."

"Cukup Umar,! biarkan kakak kamu yang menghadapi suaminya, kita lihat apa yang mau di lakukan lelaki gak tau diri ini!" 

Bapak memotong ucapan Umar, dan bapak pun bicara sambil menatap tajam kang Entis.

"Ayo kamu pulang! Kamu di sini pasti di mintain duit kan sama mereka!" Ucap kang Entis bikin aku emosi.

Situasi kali ini mungkin sedang tidak menguntungkan ku, aku tidak ingin ribut di depan keluargaku, dan aku pun memang harus pulang bersama kang Entis, aku akan selesaikan masalah ini di rumah saja.

"Pak, Bu, mar, teteh pulang dulu ya." Ucapku.

"Ya sudah, kalian selesaikan masalah kalian di rumah" ucap bapak bijak.

"Pak, ibu takut si Entis main tangan" ucap ibu khawatir.

"Kalo sampai dia main tangan, lihat aja, Umar akan patahkan tangan nya." Ucap Umar sambil mengepalkan tangan nya.

"Berisik lu!" Bentak kang entis, dia memang sedikit gentar menghadapi Umar, sebab Umar memang memiliki ilmu bela diri, dan kang Entis tau itu.

"Jika si Entis berani main tangan, kita jebloskan dia kepenjara!" Ucap bapak tegas.

Terlihat kang Entis seperti gelagapan mendengar kata polisi.

"Apaan sih, ! Gak sopan banget orang datang mau jemput isterinya malah di ancam mau di laporin ke polisi segala! Kurang kerjaan banget kalian!" Omel kang entis, aku yang mendengarnya tentu sangat panas karena yang dia jelek jelekan itu adalah orang tua dan juga adik ku.

"Kamu mau di hargai sama yang punya rumah itu harusnya sadar diri! Kamu saja bertamu ke rumah orang gak punya etika!, Atau mau aku siram lagi kamu pakai air panas!" Ucapku pedas.

"Tuh pak lihat! Anak bapak ini selalu melawan kepada saya! Seharusnya bapak jangan marah kalau saya didik dia dengan tegas!, Anak gak punya akhlak aja di bela!, Dia tadi pagi sudah menganiaya saya, dan si Asti juga tidak melayani saya dengan baik!" Ucapan kang entis sungguh memancing emosi bagi kami semua, terbukti Umar berusaha maju untuk mendekati kang entis, aku yakin Umar ingin sekali menghajar kang entis, aku dengan cepat menghalangi niat Adik ku itu, aku langsung maju dan menyeret kang entis ke luar, aku harus segera membawanya pulang sebelum ada keributan Yang lebih besar.

Episodes
1 Suamiku Jatuh Ke Kolam
2 Pukulan
3 Pulang Ke Rumah Ibu
4 Keributan
5 Tamparan
6 Diskusi
7 Kang Entis Mendapat Telpon
8 emosi
9 Di tagih hutang
10 Capek menghadapi mereka
11 Euis datang
12 ada emak
13 Perdebatan
14 capek
15 kang Entis merayu
16 Menghindar
17 wa dari perempuan itu
18 obrolan di kedai nasi uduk
19 Tuti datang
20 emak melabrak
21 kang Entis terus menelpon
22 kamu tidak bisa lepas dari aku
23 maksa
24 di antar ayu
25 tidak mau berhenti
26 Ayu sedih
27 pov entis
28 di tinggal di kuburan
29 drama pagi
30 cekcok
31 tamu yang tak di undang
32 fitnah
33 robek
34 mulai ada harapan lolos
35 Entis datang
36 Umar tidak bersalah
37 tragedi
38 Asti dan keluarga kembali
39 hampir saja kecelakaan
40 Umar sakit
41 bercerita
42 menjemput ayu
43 telpon mantan istri
44 malak tuti
45 minta duit
46 angkat barang
47 sampah masyarkat
48 rusuh
49 rencana jahat
50 keributan lagi dan lagi
51 di usir
52 akhirnya resmi bercerai
53 Umar masuk rumah sakit
54 sedikit membaik
55 nekad
56 rencana
57 bagi hasil
58 tragedi
59 merasa bersalah
60 cekcok di ruang ICU
61 berita duka
62 peluk
63 teman bapak
64 jebakan
65 bapak selamat
66 pulang
67 pertemuan
68 bujuk rayu
69 terlena
70 Asti merasa tertekan
71 emak oh emak
72 grebek
73 menikah
74 kembalinya masa lalu
75 pak toni
76 kabar sedih
77 cemburu
78 menjual kata sayang
79 Emak vs Ibu
80 adu mulut
81 yoga dan Umar datang
82 perjanjian
83 tangan berdarah.
84 takut
85 kecewa
86 buka kado
87 datang lagi
88 tidak terima
89 jatuh
90 nangis
91 di lepaskan
92 minta bulan madu
93 Euis shock
94 berharap
95 Euis bingung
96 prustasi
97 kaget
98 jawaban
99 di usir
100 di rampas
101 merenung
102 teror
103 the end
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Suamiku Jatuh Ke Kolam
2
Pukulan
3
Pulang Ke Rumah Ibu
4
Keributan
5
Tamparan
6
Diskusi
7
Kang Entis Mendapat Telpon
8
emosi
9
Di tagih hutang
10
Capek menghadapi mereka
11
Euis datang
12
ada emak
13
Perdebatan
14
capek
15
kang Entis merayu
16
Menghindar
17
wa dari perempuan itu
18
obrolan di kedai nasi uduk
19
Tuti datang
20
emak melabrak
21
kang Entis terus menelpon
22
kamu tidak bisa lepas dari aku
23
maksa
24
di antar ayu
25
tidak mau berhenti
26
Ayu sedih
27
pov entis
28
di tinggal di kuburan
29
drama pagi
30
cekcok
31
tamu yang tak di undang
32
fitnah
33
robek
34
mulai ada harapan lolos
35
Entis datang
36
Umar tidak bersalah
37
tragedi
38
Asti dan keluarga kembali
39
hampir saja kecelakaan
40
Umar sakit
41
bercerita
42
menjemput ayu
43
telpon mantan istri
44
malak tuti
45
minta duit
46
angkat barang
47
sampah masyarkat
48
rusuh
49
rencana jahat
50
keributan lagi dan lagi
51
di usir
52
akhirnya resmi bercerai
53
Umar masuk rumah sakit
54
sedikit membaik
55
nekad
56
rencana
57
bagi hasil
58
tragedi
59
merasa bersalah
60
cekcok di ruang ICU
61
berita duka
62
peluk
63
teman bapak
64
jebakan
65
bapak selamat
66
pulang
67
pertemuan
68
bujuk rayu
69
terlena
70
Asti merasa tertekan
71
emak oh emak
72
grebek
73
menikah
74
kembalinya masa lalu
75
pak toni
76
kabar sedih
77
cemburu
78
menjual kata sayang
79
Emak vs Ibu
80
adu mulut
81
yoga dan Umar datang
82
perjanjian
83
tangan berdarah.
84
takut
85
kecewa
86
buka kado
87
datang lagi
88
tidak terima
89
jatuh
90
nangis
91
di lepaskan
92
minta bulan madu
93
Euis shock
94
berharap
95
Euis bingung
96
prustasi
97
kaget
98
jawaban
99
di usir
100
di rampas
101
merenung
102
teror
103
the end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!