***
Dendam Yudistira telah terlaksanakan satu persatu, kekuasaan Yudistira yang melebih kluarga Anggara membuatnya lebih baik dalam segala hal. Bahkan kluarga Anggara takan bisa melawan meski itu melibatkan pihak berwanang.
Tamu sudah berdatangan, tapi Alan masih belum melihat tanda-tanda kedatangan Arumi "Kemana gadis itu? Kenapa belum datang juga?" Tanya Alan makin gelisah, mentari sudah hampir berada tepat di atas kepalanya. Tapi Arumi belum tampak sedikitpun, ibunya menghampiri "Alan sayang... Kemarilah" Sang ibu yang sadari tadi menunggu di pelaminan amat gelisah. Begitupun tuan Anggra "Ya bu ada apa?" Tanya Alan.
"Mana calon istrimu? Kok belum datang-datang... Ibu sudah menyuruh orang untuk membawa Arumi kemari. Tapi kok tak ada tanda-tanda bahwa mereka akan datang" Pekik sang ibu.
"Sabarlah bu... Mungkin Arumi masih di rias para kru perias"Imbuh Alan.
Saat ayah, ibu dan Alan makin gelisah. Salah satu pengawal pun mulai datang lalu memberi kabar buruk tentang hal yang menimpa Arumi tersebut pada mereka "Tuan..." Ucap pria berjas hitam itu menghampiri tuan Anggara.
"Ada apa? Kenapa kalian datang sendiri? Mana calon menantuku?" Tanya tuan Anggara sedikit marah besar pada pria di depannya, sementara Alan masih menyimak raut wajah pria itu yang terlihat panik.
"Tuan maafkan aku... Nona Arumi di culik orang. Kami lihat dari CCTV ruangan koridor arah utara. Mereka datang dari arah tersebut sebelum kami" jelas Pria itu, tuan Anggara lekas berdiri dan memaki "Apa!!! Cari dia sampai ketemu!!" Pekik tuan Anggra. Pria berjas hitam itu pun mulai mengangguk dan pergi dari pelaminan. Sementara tuan Aggara mulai gemetaran dan duduk pelan seraya memegangi dadanya yang mulai terasa nyeri "Papa... Kamu baik-baik saja kan sayang?" Tanya sang istri panik.
"Istriku. Bagai mana ini? Jika sampai Arumi tak di temukan, maka ini akan menjadi malapetaka besar untukku... Ia akan mencoreng wajahku dan membuatku malu seumur hidupku!" Bisik Tuan Anggara seraya terus memijat dan memegangi dada kirinya. Sementara Alan, ia hanya bisa mengepalkan tangannya erat-erat dengan sebuah tetesan basah mulai bertumpuk di pelupuk matanya.
"Arumi..." Bisik Alan tak habis pikir. Ia akan sangat malu jika pernikahan tersebut di batalkan begitu saja. Hingga karna terlanjur, ayah Alan yakni tuan Anggara jatuh pingsan di muka umum dan membuat sebuah kegaduhan besar. Para tamu yang hadir saat itu bukannya menyaksikan sebuah pernikahan. Melainkan sebuah kekacauan besar, tuan Anggara yang tak berdaya itu mulai di larikan ke rumah sakit. Sementara Alan hanya bisa pasrah, kala mulut pedas para tamu mulai mencibir tentang pernikahan Alan yang di hentikan tiba-tiba itu. Alan sungguh kecewa, ia amat khawatir pada satu hal, ia takut jika sesuatu yang buruk akan menimpa Arumi saat ini.
Arumi... Kamu di mana? Sebelum penyelamatmu datang, tolong jaga dirimu... Jangan biarkan sesuatu yang lebih buruk membuatku jadi gila. Bathin Alan berkecamuk.
Jika di kediaman Alan terjadi sebuah kericuhan, maka di kediaman Yudistira. Arumi malah tak sadarkan diri, Yudistira menyuruh para anak buahnya untuk mengikat gadis cantik berhijab itu di ranjangnya dan menunggu ia bangun untuk memulai sebuah permainan yang tak bisa di lupakan Arumi se umur hidupnya.
Yudistira terkekeh "Hahahahahahaha... Akhirnya. Hari ke hancuran Anggara Wijaya akan segera tiba.. Hahahahaha aku sangat senang. Tunggu, seranganku berikutnya, bukan hanya menantu kalian yang akan hilang. Bahkan harta yang kalian kumpulkan seumur hidup kalian pun akan raif dan leyap... aku akan kembali dan memporak porandakan ladang usaha mu tuan Anggara..." Sumpah serapah Yudistira di ikrarkan di depan Arumi malang.
Entah apa yang akan Yudistira perbuat pada Gadis tersebut.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Vivi Maulidiyah
tetap semangat kak...
2022-12-25
0