Karin memanggil kala Daru ulangi panggilan itu, meneggakan langkahnya yang mulai getir, karena suara tawa keras Daru yang sangat menakutkan. Tapi terlambat, karena pria itu yang sudah tak punya hati. Ia tidak akan peduli dengan rayuan yang tengah Karin ucapkan.
"Aku mohon Tuan." pinta Karin sekali lagi.
Daru, tidak mendengar permohonan Karin, ia terus maju memajukan mojok kan gadis itu hingga tak berdaya. Terus terpojok sampai tubuhnya yang terbalut pakaian dalam itu terhimpit pakaian dan tubuh besar Daru.
"Tuan .. Tuan." ucap Karin lirih.
Tubuh belakang Karin, menempel pada tubuh Daru bagian depan. Di bawah sana bisa Karin rasakan benda yang keras menunjukan seberapa besar milik Daru kepadanya.
Karin masih beharap, bisa lepas dari jerat neraka durjana. Seribu alasan dan permohonan tidak akan bisa membuat Daru terpukul mundur.
"Mau aku mulai darimana Hah ..?" tanya Daru, berbisik ke telinga kanan Karin.
Terus ia tekan ke arah bawah sana, membayangkan hal kotor yang dirasakan saat ini pada Karin. Ya! Hal kotor yang tidak mungkin Daru lakukan, tapi ia akui bila terpancing dan mulai ia anggap ini bagian dari siksaannya.
"Apa harus aku sentuh seperti ini, Hah ..?"
Karin pejamkan matanya, ketika satu tangan Daru pinggulnya dan memainkan kain tipis, di sana menarik karet rambut saja.
"Kau tadi bertanya aku mau apakan?"
Karin mengangguk, tubuhnya terasa sangat sakit terhimpit saat ini. Nafasnya pun sesak ia tidak berfikir jernih. Tapi bukan terpancing untuk melayani tuan Daru.
Karin memikirkan, pria kejam seperti iblis itu tidak boleh menyentuh dirinya, dan merusaknya karena itu menyangkut kebahagiaannya kelak bersama pria yang ia cintai.
"Aku mau menusuk mu dari belakang dengan ini!" ucap Daru, bagian bawahnya tepat pada pinggul Karin saat dibungkukan dan jelas terasa sesak kesakitan saat terhimpit dinding, kala tangan Karin menyentuh pinggir kayu bangku sedikit tajam.
Daru masih memakai pakaian lengkap, ia masih terus menakut nakuti Karin, ia berharap menjahili wanita murahan seperti Karin, dari keluarga yang sangat Daru benci, berharap dendamnya melalui Karin keluarga itu bisa jera. Seolah tengah memancing nafsu yang menjadi boomerang sendiri, tidak akan sangka jika Karin, tidak pernah melakukan seperti wanita Tuan Daru, diluar sana sehingga Karin masih kikuk dan berharap minta dilepaskan.
"Tuan, aku mohon! Kau tidak bisa melakukan semuanya padaku!" ucap Karin, tengah sesak menahan nafasnya.
Daru menghentikan gerakannya, " Kenapa tidak bisa?"
"Pernikahan ini tidak sah, anda memaksa saya menikah dengan anda, dan anda lupa di saat beberapa jam sebelum anda menikahi saya, saya telah menjadi janda karena suami saya anda bunuh! Ada waktu sendiri di saat saya harus sendiri, pernikahan ini tidak sah Tuan! saya harus sendiri dahulu, anda tidak bisa seperti ini pada saya." jelas Karin.
Aturan?!
Daru, pun jadi ingat kala Dirga pernah bicara. Jika ia menikahi paksa Karin, dengan alasan apapun dirinya tidak bisa menyentuh Karin selama 3 sampai 4 bulan kurang lebih. Maka Daru boleh membuat resepsi dan mengsakralkannya.
Sakral! pernikahan ini hanya dendam, meski Daru yakin Karin sangat menggoda, sehingga ia ingin membuat Karin jatuh dan terpedaya bergantung padanya, dengan begitu ia bisa menjalankan misi dendamnya pada keluarga Karin.
'Kau tidak bisa menyentuh Karin, sampai waktunya tiba. Itulah aturannya.' perkataan Dirga, teman Daru sebelum memaksa Karin mau dinikahinya, selepas satu jam suami Karin dibunuh, tepat setelah ijab kabul.
"Hahaha, kau kira aku bernafsu padamu. Kau sama saja seperti wanita penjajah di luar sana!" kasar Daru, mendorong Karin.
Karin terisak, mendengarnya menjerit kesakitan. Ketika harga dirinya tersayat, dan rambutnya ditarik seperti ekor kuda.
'Dasar iblis berwajah manusia.' lirih Karin.
"Kau lihat apa, pergi mandi dan jangan tidur di sofa kasurku, kau tidur saja sambil berdiri lebih baik untuk wanita murahan sepertimu! jauhi wajahmu dari pandanganku." ketus Daru, membelakangi Karin.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments