"Menikah?" ulang Karin. "Apa maksudmu bicara seperti itu? Apa kau merasa pantas berkata seperti itu setelah kau membunuh suamiku yang tidak berdosa itu, hah?"
Cuh,
Daru ingin meludahi wajah Karin sekali lagi, betapa bodohnya dia sampai tidak tahu dan mengenal Daru dengan baik, pria busuk di balik senyum ramahnya.
"Dasar murahan! Tinggal kau pilih saja, pengawalku siap menembak Ayahmu yang gila itu," balas Daru.
Kalale, sang ibu memohon pada Karin, hal yang sama saat bisnis keluarga itu diambang kehancuran, meminta Karin mengorbankan dirinya, demi keselamatan keluarga yang bahkan tidak pernah menganggap Karin ada.
"Ayah, dia itu bukan manusia, dia iblis! Dia bahkan sudah memberiku perjanjian gila semacam ini, aku tidak mau, Ayah!" Karin meminta Kalale menolak.
Tapi, apa dayanya bila sejak dulu Karin memang menjadi umpan yang siap dikorbankan, istri dan satu anak lainnya dirasa jauh lebih penting dalam hidup Kalale mengingat kepergian Mira yang mendadak membuat hatinya sakit, sedang wajah Karin kala itu sangat mirip dengan mendiang istri keduanya itu, maka ia dinikahi Arga.
Karin amat ingat surat perjanjian pra nikahnya sembari menatap kesal pada pria yang tidak memberinya pilihan itu.
Sebut saja dia Tuan Daru, seperti apa yang dia mau.
Pria kejam yang sudah membawanya lari dari acara pernikahan, membunuh suami sahnya yang baru dua jam menikahinya dan pria yang sudah membuat ayahnya menjadi lumpuh juga tidak berdaya.
Pria kejam itu juga yang membuat dirinya harus kembali duduk, di hadapan penghulu untuk melakukan prosesi pernikahan kedua kalinya.
"Kau sudah baca semuanya?"
Pria kejam ini, duduk di sampingnya, memakai baju pernikahan yang senada dengan diri Karin, tanpa menjawab Karin menyetujui dinikahi.
Tanpa riasan tambahan dan masih dengan bekas memar di wajah karena dua kali Dari, melempar benda miliknya dengan kasar, Karin terlihat sangat menyedihkan.
Penjagaan sangat ketat, tangan dan kaki Karin pun masih terikat dengan tali.
Tidak peduli dengan rasa duka yang ada, Karin baru saja kehilangan suaminya, tapi Daru akan tetap membuat Niel menjadi istrinya, membuat gadis itu menikah untuk kedua kali dengan dirinya.
"Ayah," panggil Karin getir, ia menjatuhkan tubuhnya lalu bergerak seperti seekor ular sampai di depan kursi roda ayahnya kembali.
"Karin," pria itu menangis seraya memohon.
"Menikahlah, Nak... Ayah mohon selamatkan Ayah, Ibu dan Kak Keiymu!"
Karin menggelengkan kepala, "Tidak, Ayah .. Dia orang jahat dan aku sudah menikah, Ayah. Arga suamiku sudah dibunuh olehnya, tolong aku, Ayah!"
Ratapan pedih Karin tunjukkan, mewakili batinnya yang terus menolak ketidakadilan yang terjadi hanya dalam hitungan detik ini.
"Tolong Ibu dan Kakak perempuanmu, Karin, kalau kau tidak menikah dengan Tuan Daru, mereka akan dibunuh. Ayah mohon selamatkan mereka!"
Dibunuh?
Karin menoleh pada Daru, ingin ia ludahi wajah mengerikan itu, "Dasar tidak punya hati!"
"Siapa? Aku? Hahahaha... Duduklah di sini atau ku patahkan kakimu!" balas Daru kembali mengancam.
Ia tarik tali yang mengikat kaki Karin, sampai gadis itu menjerit kesakitan lalu berganti pada kedua kaki Karin yang menyatu, Daru pegang dan menariknya kuat.
Jerit kesakitan Karin tidak ia dengarkan, Daru membuat dan memaksa Karin duduk kembali ke sisinya.
"Jangan memaksaku untuk berbuat kasar pada dirimu juga!" ucap Daru, menunjuk kening Karin.
"Bunuh saja aku, aku tidak mau menikah dengan mu!" balas Karin berderai air mata.
Ini bukan pernikahan, tapi perampasan hak asasi manusia, pria di samping Karin itu tidak lebih dari iblis yang harus dimusnahkan.
Semakin Karin berusaha lepas dan menjauh, semakin kencang juga pengawal menarik ikatan talinya.
Daru hela nafasnya panjang, meminta pengawal untuk mendorong kursi roda ayah Karin mendekat, menuntun tangan pria tua itu untuk menjabat tangan penghulu panggilannya.
"Nikahkan anakmu dengan aku sekarang!" ujarnya dengan suara seram. Membuat mata Karin membola, kenapa keluarganya tega mudah memberikan dirinya pada orang kejam.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Yusria Mumba
kasiang Karim djadikan upan,
2023-02-05
1