Karin hentikan gerak tubuhnya, menoleh pada sang ayah yang menurut seperti korban hipnotis.
"Ayah, aku mohon jangan!" serunya meminta.
Pria tua itu menangis, tapi tidak menarik tangan kanannya, terbata-bata mengucapkan niat untuk menikahkan Karin dengan Daru.
Daru menyeringai layaknya singa hutan yang kelaparan, penuh dendam seperti iblis yang tidak kenal ampun pada lawannya, ia haus akan darah.
"Bersyukurlah aku hanya membuat Ayahmu lumpuh, setidaknya dia masih bisa melihat putrinya kesakitan dan dirinya sendiri menderita, merasakan sakit yang teramat dan tidak akan pernah ada obatnya!" ucap Daru memalingkan wajahnya pada Karin.
Karin menggelengkan kepalanya, terus memohon agar ayahnya melepaskan tangan dan menarik niat bodoh itu.
Biarlah ia harus menjadi janda tidak jelas dan menerima omongan buruk di luar sana, menikah dengan Daru, sama saja menceburkan dirinya ke kandang Singa yang baru melemparnya ke luar setelah tinggal tulang.
"Kau bergerak sekali, Ibumu aku bunuh, bergerak dua kali, Kakakmu yang aku bunuh, masih bergerak lagi... Aku bunuh sekarang Ibu, Kakak dan Ayahmu, Karin!" tambah Daru mempertegas ancamannya.
Karin bekukan tubuhnya, baik ibu maupun kakaknya yang tidak peduli kepadanya itu, ia tetap tidak bisa, bila melihat mereka dibunuh oleh Daru.
"Apa salah keluargaku?" tanya Karin memberanikan diri, bertanya pada pria kejam.
"Kau akan tahu setelah kita menikah!" jawab Daru kembali memerintah pengawalnya untuk menarik kasar kaki Karin sampai gadis itu terduduk di sampingnya.
Dan... Pernikahan kedua Karin berlangsung. Ia mungkin menjadi pengantin wanita terbodoh dan terhina di dunia ini, tidak ada harganya sama sekali.
Pernikahan yang seharusnya diwarnai dengan kebahagiaan dan doa serta rasa syukur, berganti menjadi acara yang mengerikan.
Di mana Karin berlumuran darah, memar dan tampilannya yang acak-acakan. Setelan kebaya dan sanggul di rambutnya sudah tidak beraturan.
Ia tidak lebih dari orang gila dan gadis murahan yang ada di luar sana, bukan seorang putri yang selalu dijunjung tinggi martabatnya.
Namaku adalah Karin, yang sangat menyedihkan, itu fakta.
***
Di Berbeda Tempat.
"Kenapa tidak kau lenyapkan saja gadis itu langsung seperti Arga-suaminya?" Dirga masuk ke ruang kerja pribadi Daru, ia mengira Karin akan dibunuh setelah pernikahan itu berlangsung.
Memang begitulah adanya rencana yang Dirga buat, sebelum menculik Karin, dari acara pernikahan.
Daru membuka mata, ruang kerja gelap gulita itu menjadi tempat ternyaman untuk dirinya menenangkan diri setelah tugas berat yang ia lakukan hari ini.
Berhari-hari mengatur strategi mulai dari menculik Karin, menangkap keluarga gadis itu dan membunuh Arga sebagai balas dendam pertama, itu sangat melelahkan.
Daru jauhkan asap rokok yang terus mengebul tanpa henti, tertawa penuh kuasa sama seperti yang Daru lakukan di depan Karin, istrinya.
Sial!
Ya, dua jam yang lalu gadis itu sah menjadi istrinya dan sudah ia kurung di kamar tanpa celah udara sedikit pun.
"Membalas dendam tidak boleh terburu-buru, enak saja dia mati tanpa merasakan sakit. Gadis itu akan menjadi alat untukku membalaskan dendam," jelas Daru.
Daru lempar putung rokoknya sembarangan, di tengah kegelapan matanya masih menyala dan bisa orang lihat seperti penjemput ajal.
"Pesanku hanya satu, teman."
"Apa?"
"Mata pria tidak bisa berkhianat meskipun hati tidak pernah membuka cinta. Kau paham maksudku?"
Daru tatap tajam pada Dirga yang tampak berjalan mendekat, dengan satu rokok utuh menyala di tangan kirinya.
"Karin gadis yang memiliki tubuh kecil yang seksi, tubuhnya sangat menjual, bukan?" tampak seringai di bibir Dirga.
Gambaran lekuk tubuh dan ukuran dua bagian menyembul di tubuh Karin melintas di benaknya Daru, tergambar jelas.
"Aku khawatir kau akan goyah setelah melihatnya berganti baju, Daru," tambah Dirga sembari tertawa kecil.
Daru, dorong tubuh Dirga menjauh, meludah dua kali tepat di depan teman baiknya itu.
"Ku pastikan dia tersiksa dengan tubuh itu!" ucap Daru bersumpah.
Bagi Daru, sosok Karin tidak jauh beda dari Bianca, wanita murahan penjajan tubuh yang suka menggoda suami orang, dia sangat pantas mendapat pelecehan yang setimpal, Bianca sendiri adalah mantan Daru, yang dengan mudah pergi datang begitu saja bagai wanita bayaran.
"Lalu kau akan apakan Karin, setelah ini?" tanya Dirga, sebagai teman mafia, satu tujuan dendam pada keluarga Arga dan Karin. Tanpa mereka tahu, selidiki jika Karin adalah putri angkat yang tak berdosa.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments