Wanita kotormu

Suatu hari, Ashlee pergi ke kota bersama dua pelayan untuk membelikan kebutuhan serta apa saja yang Ashlee inginkan. Kesempatan itu tidak ingin disia-siakan oleh Ashlee. Ashlee mengajak kedua pelayan yang bersamanya untuk pergi ke sebuah kota yang merupakan tempat kediaman Ashlee. Hanya saja perjalanan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Shit!” Ashlee mengumpat, karena ia baru menyadari bahwa lokasi mereka saat ini cukup jauh dari kota tempat ia tinggal dulu. Math benar-benar membawa Ashlee pergi jauh dari jangkauan tempat asalnya berada.

Lantas, kemanakah seluruh kerabat maupun anggota keluarga dari Ashlee?

•••

“Nona, lebih baik kita segera pergi. Karena waktu di luar sudah hampir habis.” Ucap salah seorang pelayan.

“Aku masih ingin menikmati wewenang yang pria itu berikan.” Tukas Ashlee, kedua pelayan tersebut pun hanya bisa menurut saja, selama Ashlee masih aman berada di sisi mereka kini. 

             

Ashlee terlihat berbelanja dan terus menghambur-hamburkan uang yang kini dimilikinya. Sebuah black card yang tentunya tidak terbatas seberapa banyak Ashlee membelanjakannya.      

***

Restoran Pusat Kota X.

Mereka bertiga pergi menuju sebuah restoran mewah dan menikmati berbagai macam hidangan yang ada di sana.

Ketika sedang menikmati makanan, Ashlee melihat seorang Sheriff yang sedang berjalan di luar. Rasanya Ashlee sangat ingin melaporkan kejadian yang selama ini menimpa dirinya. Gelagat yang Ashlee tunjukan pun membuat kedua pelayan yang bersamanya paham akan apa yang sedang Ashlee pikirkan.

“Nona, kami sarankan jangan pernah libatkan orang lain didalam kehidupan Nona bersama tuan. Karena, hal itu hanya akan menambah banyak korban.” Ucap si pelayan dengan wajah serius.

“Apakah penegak hukum di negeri ini sudah tumpul dengan uang?” balas Ashlee dengan tatapan tajamnya ke arah kedua pelayan tersebut.

“Tuan kami berbeda dari manusia pada umumnya..—“

“Nancy, kurasa kau terlalu banyak bicara yang tidak seharusnya kau utarakan.” Peringat Loura, si pelayan satunya lagi.

“Apa yang sebenarnya sedang kalian sembunyikan dariku? Katakan, siapa sebenarnya pria iblis itu?” Ashlee terus saja mendesak mereka.

“Nona akan segera mengetahuinya sendiri. Kami tidak berhak banyak bicara, karena hal itu sangat tidak disukai tuan. Kami memang dipercayakan untuk mengawal Nona, namun bukan berarti kami melupakan siapa kami di kastil.” Ucap Loura, kemudian segera menghabiskan makanan miliknya.

“Kalian sama saja seperti tuan bajing4n kalian itu!” Ashlee menghentikan santapannya, dan kembali menatap ke luar jendela.

Setelah beberapa saat kemudian…

***

Mereka pun bergegas pergi dari restoran tersebut. Rasa penasaran Ashlee akan apa yang sempat dua pelayan itu ucapkan, membuat Ashlee terus gelisah.

“Kastil Kediaman Matthyas Grayson”

Untuk penghilang rasa jenuh, Ashlee selalu menghabiskan waktunya untuk berkeliling di area pulau tersebut. Para penghuni kastil tidak terlalu mencemaskan kepergian Ashlee, karena mereka tahu jika Ashlee tidak akan mampu kabur dari area pulau tersebut.

Tanpa diduga, Ashlee menemukan sebuah pavilion yang baru kali ini ia temukan setelah sekian lama berada di pulau tersebut. Karena rasa penasaran yang cukup tinggi, Ashlee mencoba untuk melihat-lihat.

...

...

Tiba-tiba…

“Sedang mencari apa?” Tanya seseorang yang tiba-tiba muncul dari arah belakang Ashlee. Ashlee begitu sangat terkejut karena hal itu, dan membuatnya terperanjat.

...

...

“Ak-aku.. hanya peasaran!” Balas Ashlee gugup.

Seorang pria yang tampan dengan tubuh sempurna tersenyum ke arah Ashlee.

“Lebih baik pergilah, sebelum orang-orang dari kastil mengetahui langkahmu kemari.” Ucap si pria yang terlihat sangat asing bagi Ashlee.

“Ah, yah. Aku akan segera pergi.” Ashlee pun bergegas untuk pergi dari tempat tersebut. Tanpa ashlee sadari, sosok pria itu seketika menghilang bersama dengan pavilion yang baru saja ditemukannya.

***

Sesaat setelah Ashlee keluar dari daerah tadi, ia ditemui dua pelayan yang selama ini terus mengawasinya.

“Nona, Tuan Matth sedang menuggu kehadiran nona. Lebih baik, segera kembali!” mereka pun bergegas untuk mengajak Ashlee melangkah pergi dari sana. Namun anehnya, setelah Ashlee berbalik sejenak, jalan menuju area pavilion itu tak lagi terlihat oleh matanya.

“What the hell..” Ashlle cukup keheranan, namun ia juga harus tetap tunduk pada perintah dari Matth.

.

.

Mereka bertiga tiba di kastil, tepatnya di ruang makan dan hanya diperuntukan bagi Matth dan Ashlee.

“Duduk, dan kalian boleh pergi.” Ucap Matth pada dua pelayan, sementara Ashlee duduk di hadapannya, untuk menikmati makan siang bersama.

“Dari mana saja?” Tanya Matth, lalu mempersilakan Ashlee untuk menyantap makan siang bersama.

“Hanya berkeliling saja.” Balas Ashlee acuh dan tak dapat menyembunyikan rasa benci mendalamnya terhadap Matth.

“Tidak bisakah lebih sopan lagi ketika berbicara padaku?” Matth terlihat sedikit marah terhadap respon dari Ashlee.

“Itu sudah sangat sopan.” Ketus Ashlee, yang sebenarnya sudah kehilangan nafsu makan.

Brakh..

Matth membanting beberapa cangkir hingga jatuh pecah di lantai, semua karena amarahnya yang sulit dikendalikannya.

“Kau semakin dibiarkan, maka akan semakin bersikap kurang ajar! Sadarlah, akan posisimu di tempat ini!” Bentak Matth.

“Aku sangat sadar! Aku pun tidak pernah sudi berada di tempat terkutuk ini bersama praia pembunuh sepertimu!” Ketus Ashlee tanpa rasa takut.

“Kau ketelaluan Ashlee! Kau sudah kuberikan yang terbaik, namun kau masih saja bersikap kurang aajar! Kau!” Matth berdiri dan menaikan tangan kanannya hendak memukul wajah Ashlee.

“Kenapa berhenti? Lakukan, jika dengan menyakiti orang lain membuat hidupmu tenang!” Ucap Ashlee dengan tubuh gemetar menahan rasa amarahnya juga.

Matth seketika itu melangkah pergi dari hadapan Ashlee, agar emosinya jauh lebih tenang, dan tidak ingin terus terseulut hingga melukai Ashlee.

Ashlee terduduk lemas, dan nafsu makannya benar-benar hilang. Ashlee melangkah pergi juga dari sana, pergi ke kamar miliknya dan mengunci diri. Kamar milik Ashlee terletak di lantai teratas kastil.

~ ~ ~

“Aku sangat ingin pergi dari tempat terkutuk ini! aku merindukan semua orang yang menyayangiku, bukan memanfaatkanku seperti ini… aku bahkan lebih rendah dari seorang pel4cur kotor…” isak tangis Ashlee di tengah kesendiriannya.

Berada di dalam pulau khusus tersebut, sungguh sangatlah membosankan bagi Ashlee. Ia tidak dapat bebas kemana pun diinginkan hatinya. Jiwa raganya hanya terkungkung di pulau milik Matth tersebut.

Sementara dimalam harinya…

Ketika Ashlee tengah tertidur pulas, Matth datang berkunjung ke kamar tersebut lalu melakukan hal yang tidak senonoh pada tubuh Ashlee dengan tanpa rasa bersalah. Seolah kejadian siang hari ini berlalu begitu saja.

Dalam keadaan setengah sadar, Ashlee harus melayani nafsu bir4hi dari Matth, dan hal itu tentu sangat menyakitkan bagi Ashlee.

“Sak-it…” rintih Ashlee dengan air mata menetes.

“Cukup diam dan nikmati saja.” Ucap Matth tak peduli, dan terus melakukan hal yang sedari tadi ia mulai Ashlee hingga ia merasa puas.

Ashlee hanya mampu memejamkan kedua matanya, merasakan rasa sakit pada tubuhnya.

****

Terpopuler

Comments

masya imut

masya imut

kira kira jenis hewan jadi jadian apa ya si matt ini,ato dia vampir 😨😨😨masih berasa takut takut tapi mau baca nya kak 😀😀

2022-11-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!