Fendi, Devia, Awan, dan Berlian sibuk menyantap makanan masing masing setelah melalui drama yang di buat Fendi dan Devia mereka makan dengan suasana sangat tenang dan suasana hening karena memang tidak ada yang bersuara hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring yang saling bertengkar maksudnya saling beradu mereka berempat makan dengan lahapnya karena rasa makanan yang enak dan menggugah selera makan atau karena mereka kelaparan hanya diri mereka yang tahu setelah selesai menyantap makanan Awan bersiap ke kantor sementara Devia dan Fendi bersiap untuk berangkat ke kampus
''Mah papa mau berangkat dulu" ucap Awan sambil menatap wajah istrinya
"Iya pah hati hati di jalan" jawab Berlian sembari menatap ke arah Awan sementara Awan hanya menganggukkan kepalanya lalu mengulurkan tangannya untuk mengusap pucuk kepala istrinya
"Iya papa bakal hati hati koq mah jadi mama tenang saja" balas Awan sambil mengulurkan tangannya untuk di cium oleh Berlian tanpa di komando Berlian langsung mencium punggung tangan suaminya sementara Awan langsung membalasnya dengan cara mencium kening istrinya
"Aku juga mau berangkat ke kampus dulu mah" ucap Devia setelah selesai menyantap makanan yang ada di piringnya lalu beranjak dari tempat duduknya untuk menghampiri Berlian untuk mencium punggung tangan Berlian karena itu merupakan kebiasaan yang telah di tanamkan oleh Berlian kepada anak anaknya supaya sebelum berangkat kemanapun selalu bersalaman dengan kedua orang tuanya yaitu Berlian dan Awan begitu juga setelah anak anak Berlian baru pulang ke rumah pasti anak anaknya akan melakukan hal yang serupa yaitu mencium punggung tangan orang tuanya
"Iya Devia hati hati" balas Berlian sambil menatap ke Devia "Devia kamu secepatnya mendapatkan pacar dan segera menikah" imbuh Berlian lalu mencium pipi Devia membuat Devia memanyunkan bibirnya karena pasti mamanya akan menyuruh Devia supaya cepat menikah padahal dirinya belum siap menikah
"Iya Devia papa juga sudah tidak sabar ingin menimang cucu dari rahim kamu" jelas Awan sambil terkekeh lalu mulai melangkah menuju ke halaman rumah
"Kak Devia cepat menikah jadi mama dan papa ngga bakalan menyuruh supaya kakak cepat menikah paling juga mama dan papa menyuruh supaya di bikinkan cucu oleh kakak istilah gaulnya kakak cepat hamil" canda Fendi sambil menyembunyikan tawa yang hampir keluar sedangkan Devia melototkan kedua matanya ke Fendi sementara Berlian menganggukkan kepalanya mantap sedangkan Awan yang hampir sampai pintu langsung membalikkan badan lalu menjawab
"Benar banget kamu Fendi tuh Devia kamu pikirkan lagi nasehat Fendi kalau kamu ngga mau di paksa menikah oleh papa dan mama sebaiknya kamu harusnya kamu harus secepatnya menikah supaya mama dan papa cuma tinggal nagih cucu ke kamu" seloroh Awan dengan mimik wajah yang serius sementara pelototan mata Devia dengan cepat langsung berpindah ke arah Awan sedangkan Fendi tersenyum penuh kemenangan karena sarannya langsung di terima oleh Awan sementara Berlian terkikik geli mendengar obrolan mereka semua
"Devia ngga sopan melotot ke papa kamu sejelek jeleknya wujud dan muka papa kamu dia termasuk orang yang berjasa dalam hidup kamu tanpa papa kamu pasti kamu ngga bakalan lahir ke dunia ini soalnya yang menanam benih itu papa kamu kalau mama cuma melahirkan kamu doang" jelas Berlian memberikan nasehat ke Devia sementara Devia tersenyum masam mendengar omongan Berlian sedangkan Awan membulatkan matanya memang benar Berlian harus menasehati Devia supaya sopan ke dirinya tapi tidak usah membawa bawa wajah jelek Awan sementara Fendi langsung tertawa
"Haha haha pah mama cinta banget sama papa sampai belain papa segala dan memberikan nasehat ke kakak Devia supaya sopan ke papa walaupun muka papa jelek" balas Fendi dengan tawa yang belum bisa di hentikan sementara Awan mengusap wajahnya secara kasar sedangkan Berlian mengulum senyum tipis sementara Devia menjulurkan lidahnya ke Awan seakan dirinya sedang mengejek dirinya
"Mama mau membela papa tapi ngga usah bilang wajah papa jelek juga padahal banyak yang bilang kalau wajah papa itu tampan lebih tampan dari Devia" cerocos Awan sedangkan Devia membulatkan kedua matanya sementara Berlian tersenyum simpul ke arah Awan malah Fendi malah menambah volume tawanya mendengar keluhan dari orang lain
"Iya mama memang muka papa jelek banget kenapa mama dahulu mau menikah dengan papa jangan jangan mama di guna guna oleh papa walaupun papa berjasa di dalam hidup aku kalau bisa aku pengin tukar tambah sama papa yang mukanya lebih tampan dari papa aku lagian ngapain juga papa menanam benih di rahim mama kenapa papa ngga menanam pohon padi, pohon mangga, pohon cabai atau pohon apapun supaya bisa di panen dan papa dapat duit dari panen pohon itu tapi menurut aku mama yang paling berjasa di banding papa karena mama melahirkan aku berjuang dengan sekuat tenaga sementara papa suka enaknya menanam benih doang tapi ngga mau hamil mungkin waktu mama menikah dengan papa itu mama dalam kesadaran sadar mama membela papa itu bukan karena cinta tapi karena sudah wajahnya jelek di pelototin oleh aku wajah papa tampan di lihat dari mana walaupun di lihat dari atas sedotan bahkan di lihat dari atas monas juga papa wajahnya jelek aku itu cantik pah karena aku wanita ngga ada yang bilang kalau wanita itu tampan cuma papa doang yang bilang aku tampan kebangetan banget nanti papa di kira otaknya agak bodoh" terang Devia sembari tersenyum miring sementara Awan membelalakkan matanya sangat lebar sedangkan Berlian dan Fendi kompak menonton adegan drama yang ada di depan mereka berdua ibaratnya mumpung ada tontonan gratis lebih baik di tonton daripada ngga buat drama
"Devia kamu ngga usah ikut mengatakan bahwa muka papa jelek atau uang jajan kamu bakalan papa potong selama delapan bulan ke depan ngapain papa guna guna mama kamu kalau kenyataannya papa berguna buat mama sampai bisa membuat mama hamil serta melahirkan kamu dan Fendi memangnya barang bisa di tukar tambah di dunia ini pria yang paling tampan di dunia ini adalah papa doang pria yang lain jelek semuanya kalau ngga percaya tanya sama rumput yang bergoyang atau semut yang berjalan papa menanam benih di rahim mama kamu supaya mama kamu bisa hamil dan melahirkan anak kalau papa ngga menanam benih di rahim mama kamu papa jamin kamu ngga bakalan lahir ke dunia ini papa juga menanam pohon padi pohon mangga pohon cabai tapi papa menyuruh orang lain untuk melakukannya karena papa sibuk bekerja menjadi ceo di perusahaan dan punya uang banyak jadi tinggal nyuruh orang doang beres uang papa malah berkali kali lipat karena dari jadi ceo dan panen dari pohon yang suruhan papa tanam makanya uang papa ngga bakalan habis sampai sembilan ratus turunan tanpa kamu bilang papa juga sudah tahu mama paling berjasa karena melahirkan kamu tapi kalau papa ngga menanam benih di rahim mama kamu kayaknya kamu belum lahir di dunia ini hamil itu buat wanita bukan buat pria sementara papa itu pria ngga ada yang namanya pria hamil nanti keluarnya dari mana ? waktu mama menikah dengan papa itu dalam keadaan sadar karena mama ngga pingsan mencium punggung tangan papa setelah ijab kabul di ucapkan lalu papa membalas dengan cara mencium kening mama tapi papa yakin mama membela papa itu karena mama mencintai papa bukan karena kasihan doang ke papa soalnya papa orang kaya bukan pengemis jadi ngga perlu di kasihani oleh orang wajah papa itu tampan di lihat dari semua arah dari depan belakang kanan kiri atas bawah pokoknya wajah papa konsisten tetap tampan ngga semua wanita cantik menurut papa wanita yang tercantik itu cuma mama kamu berarti otak papa cerdas dong karena orang pertama yang bilang Devia ganteng kalau otaknya bodoh ngga mungkin papa jadi ceo biarkan mereka komentar apapun justru orang yang bodoh itu orang yang bilang papa bodoh" ungkap Awan panjang kali lebar kali luas kali saja terus sampai ke ujung dunia sementara Berlian hanya mengusap tengkuknya merasa tidak enak hati niat hati menasehati Devia karena terlalu jujur sehingga bilang kalau Awan suaminya itu mukanya jelek sedangkan Fendi menggeleng gelengkan kepalanya melihat adu argumentasi lebih tepatnya adu mulut antara anak dan papanya sendiri sementara Devia diam mematung di tempatnya sembari mencerna apa saja yang di katakan oleh Awan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
☠⏳⃟⃝㉉☠️⃝⃟ⱽᴬ𝓐𝔂⃝❥ℛᵉˣAfifahˢ⍣⃟ₛ
lahh si mama berlian nih mau nasehatin Devia kok kata²nya gitu😀biarpun jelek kamu juga mau ma,kamu cinta metong kan sama papa awan😀
2024-09-28
0
NUR 28✨
astagfirullah Devina ini ngomel sambil jelekin ayah nya sendiri 🤦♀️
apa gak takut dosa tuh sama orang tua
2024-09-26
0
NUR 28✨
astagfirullah Devina ini ngomel sambil jelekin ayah nya sendiri 🤦♀️
apa gak takut dosa tuh sama orang tua
2024-09-26
0