Devia masih tetap mengejar Fendi karena telinga Awan mendengar suara kaki yang berlarian membuat Awan melepaskan ciuman di pipi Berlian membuat Berlian tersipu malu mendapatkan perlakuan dari suaminya yang membuat kedua pipi Berlian merah merona seperti kepiting rebus Fendi sudah sampai dan duduk di kursi yang tersedia di depan Awan lalu Devia juga sudah sampai dan langsung menjatuhkan badannya di kursi yang tergeletak di depan Berlian
"Kalian berdua kenapa berlari lari seperti itu apa kalian tadi habis di kejar maling ?" tanya Awan sambil menatap curiga ke arah Devia dan Fendi membuat Fendi dan Devia kompak tercengang mana ada orang di kejar kejar maling sementara Berlian menepuk jidatnya sendiri
"Pah kebalik" kata Devia membuat Awan menatap ke arah kemeja yang di pakai, jas yang di pakai, dan celana yang di pakai, bahkan juga sepasang sepatunya Awan di cek apakah memasangnya terbalik atau tidak lalu menjawab
"Devia mata kamu masih normal kan ? papa memakai kemeja jas kantor celana bahkan sepatu yang di pakai ngga kebalik" jelas Awan membuat Berlian Fendi dan Devia serentak menatap ke arah Awan
"Maksud aku bukan kemeja jas kantor celana dan sepatu yang papa pakai yang kebalik tapi maksud aku yang ada orang orang yang mengejar ngejar maling bukan malah orang orang yang di kejar kejar maling" jelas Devia lalu meminum susu yang di buat oleh Berlian membuat Awan tersenyum kikuk sedangkan Berlian dan Fendi kompak menggeleng gelengkan kepala mereka berdua
"Aku tadi mendengar suara anjing karena aku manusia jadi langsung tinggal lari saja" ucap Fendi terkekeh sebentar lalu memakan makanan yang ada di hadapannya
"Tapi mama ngga mendengar suara anjing tadi" kata Berlian curiga lalu menatap Fendi dengan tatapan curiga
"Kalau tadi mama belum mendengar suara anjingnya biar mama tanya langsung ke anjingnya kak Devia ayo bicara" goda Fendi tertawa terbahak bahak sementara Awan juga ikut tertawa terbahak bahak Berlian yang paham dengan arah pembicaraan Fendi langsung terkekeh kecil sedangkan Devia melototkan kedua matanya ke Fendi
"Apa kalian sudah puas menertawakan aku wanita tercantik di dunia ini ?" tanya Devia lalu mulai memakan makanan yang ada di piringnya sementara kedua orang itu masih terus tertawa membuat Berlian memijat pelipisnya sendiri
"Haha haha kak Devia tadi bilang kalau dia wanita tercantik semut saja kalau bisa tertawa ikut menertawakan kata kata kakak tadi" jawab Fendi dengan tawa yang tersisa di bibirnya mendengar omongan Fendi membuat Berlian menatap tajam ke arah Fendi namun Fendi tak tahu karena sedang sibuk dan asyik tertawa
"'Fendi kamu ngga boleh seperti itu sama kakak kamu masa kamu mengatakan kakak kamu anjing" tegur Berlian lalu memakan roti yang sudah di beri selai olehnya tadi
"Iya mah nasehatin Fendi supaya dia lebih sopan ke aku karena aku lebih tua dari dia dan status aku kakaknya dia" balas Devia dengan mata berbinar karena merasa di bela oleh mamanya tak lupa dia juga mengeluarkan senyum penuh kemenangan
"Fendi ngga ngatain kak Devia kayak gitu tapi kakak sendiri yang merasa dirinya mirip anjing" elak Fendi sembari menatap ke arah Devia sementara Devia hanya memutar bola matanya malas
"Fendi papa ngga terima kalau kamu mengatakan kakak kamu mirip anjing kasihan anjingnya di tuduh mirip Devia" bukannya Awan membela Devia malah Awan menghujat Devia lalu Awan terkekeh sementara Fendi yang sedang makan menghentikan makannya terlebih dahulu karena ingin tertawa senang membuat Devia memanyunkan bibirnya lima centi ke depan sementara Berlian menggelengkan kepalanya samar
"Papa biar kayak gini juga aku anak wanita papa yang paling cantik" sungut Devia sembari menatap nyalang ke arah Awan dan Fendi yang masih sibuk tertawa ingin sekali Devia memasukkan kue ke mulut mereka berdua tapi nanti malah keenakan mau menyumpal cabai ke mulut mereka berdua di meja tidak tersedia sementara Berlian menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis
Mamanya Pram sedang ada di dapur untuk menyiapkan hidangan untuk sarapan sementara papanya Pram sudah ada di ruang makan setelah membuat makanan Dana - mama Pram sedang menyiapkan makanan untuk di bawa ke ruang makan Dana meletakkan makanan dan minuman ke dalam nampan lalu Dana mengangkat nampan tersebut untuk di bawa ke ruang makan di sana sudah ada Vian - papanya Pram yang sedang menyalakan laptop dan kedua matanya fokus menatap ke arah laptop
"Pram belum turun pah ?" tanya Dana sambil meletakkan makanan dan minuman yang ada di nampan meja ruang makan
"Belum mah" jawab Vian singkat lalu menutup laptopnya dan meletakkannya di tas kantor
"Mama panggil Pram dulu yah pah" saran Dana sambil bersiap melangkah menuju ke kamar Pram lalu Vian menjawab
"Biarin mah mungkin Pram ngga masuk pagi" jawab Vian sambil memegang tangan Dana "Mending mama sarapan saja supaya ngga telat ke kantor supaya ngga telat ke kantor katanya mama ada meeting pagi ini" imbuh Vian supaya Dana duduk di sampingnya
"Iya pah mama ada meeting pagi ini papa ingat jadwal mama ?" tanya Dana sambil terkekeh lalu menyendokkan lauk pauk ke piringnya setelah dirinya duduk manis melebihi manisnya madu di samping Vian
"Ingat dong mah jalan bahkan jalan yang masih tertutup busana saja papa masih ingat dan paham jalannya" goda Vian sambil mengedipkan mata ke arah Dana
"Ih papa pagi pagi sudah mesum" pekik Dana sambil mencubit lengan Vian
"Awww apa mama juga menggoda papa di pagi ini sampai mencubit lengan papa" goda Vian sambil memegang lengannya yang habis di cubit oleh Dana sementara muka Dana langsung memerah bak kepiting rebus yang siap di santap
"Papa cepat makan" titah Dana singkat lalu mulai menyantap makanan yang ada di tangannya lebih tepatnya ada di piringnya
"Suapin dong mah kan tadi lengannya papa habis di cubit oleh mama" canda Vian sembari terkekeh kecil sementara Dana menoleh ke arah suaminya
Dana melirik ke arah suaminya yang masih memegang lengannya yang tadi habis jadi korban tangan Dana karena Dana kasihan sehingga Dana bersiap untuk menyuapi suaminya sebagai rasa bersalah dan menebus kesalahannya yang tadi mencubit lengan suaminya
"Ini pah" ucap Dana sambil menyodorkan sendok yang berisi makanan di depan mulut Vian membuat Vian langsung menerima makanan yang di sodorkan Dana
"Enak mah" jawab Vian sambil mengunyah makanan di mulutnya membuat Dana memutar bola matanya jengah
"Di suapin makanya rasanya enak pah" sindir Dana lalu menyuapkan makanan ke dalam mulutnya sendiri sementara Vian tersenyum kikuk
"Iya mah walaupun papa makan sendiri juga rasanya enak karena masakan mama itu yang enak banget rasanya dan ngga ada yang bisa menyaingi rasa masakan mama" jawab Vian lalu menerima suapan makanan lagi dari Dana
"Memang lagi lomba pah pakai bilang ngga ada yang menyaingi" balas Dana menatap Vian sekilas lalu meminum susu yang dia bikin
"Ngga perlu lomba mah karena cuma mama yang menjadi pemenang di dalam hati papa" imbuh Vian sambil menangkup wajah Dana yang telah meletakkan gelas ke atas meja lalu Vian mencium pipi Dana
"Ih papa bisa saja bikin mama nge fly tinggi" gumam Dana sambil tetap menerima ciuman di pipi dari Vian sementara Vian masih betah mencium pipi mulus milik Dana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
🍾⃝ͩᴢᷞᴜᷰɴᷡɪᷧᴀ❤️⃟Wᵃf●⑅⃝ᷟ◌ͩ❀∂я
suka ma hubungan keluarga kalian
2024-09-29
0
ᚐᚗɠ૨εεɳᚐᚐ 💚²⁷
keluarga Pram sibuk sekali
2024-09-29
0
ᚐᚗɠ૨εεɳᚐᚐ 💚²⁷
kesel bgt kyaknya, tp janganlah sumpalin cabe org tua mu itu Devia!!
2024-09-29
0